Apa yang dimaksud dengan saat pengapian

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 16 are not shown in this preview.

Sistem Pengapian – Yang kita ketahui, Mesin bensin bekerja memanfaatkan suatu energi kalor dan tekanan panas yang dihasilkan dari proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara didalam ruang pembakaran. campuran bahan bakar dan udara tersebut dikompresikan didalam ruang bakar memerlukan percikan bunga api busi untuk bisa memulai proses pembakaran.

Supaya bisa diperoleh energi panas dan tekanan hasil tekanan yang maksimal maka percikan bunga api busi harus terjadi pada saat yang tepat yakni beberapa sebelum derajat akhir langkah kompresi. Untuk mendapatkan keperluan itu dibutuhkan sistem pengapian pada sistem bahan bakar.

Pengertian Sistem Pengapian

Sistem pengapian adalah suatu sistem yang memiliki fungsi yaitu menghasilkan percikan-percikan bunga api listrik dibusi pada saat yang sesuai untuk memulai proses pembakaran campuran antara bahan bakar dan udara didalam ruang bakar pada mesin bahan bakar.

Prinsip yang telah dipakai pada sistem pengapian, adalah perubahan energi dari energi listrik menjadi percikan api. Pada dasarnya, energi listrik diubah ke bentuk energi kalor, namun karena perbedaan potensial antara kedua kutub lumayan besar maka akan timbul loncatan elektron.

Bagaimana cara supaya berbeda potensial besar ? Jadi ini adalah tugasnya dari transformator step up, dan trafo step up adalah dua jenis buah kumparan listrik yang memiliki jumlah lilitan sekunder lebih banyak dari pada lilitan primer.

Sehingga apabila ada arus listrik di salurkan ke kumparan primer, maka arus listrik pada kumparan sekunder memiliki tegangan lebih tinggi.

Baca Juga :  Daftar Harga Ban Motor FDR Terbaru dan Terlaris

Untuk mendapatkan tegangan sekunder yang lebih tinggi, maka perbedaan jumlah lilitan primer dan sekunder dibuat lebih besar.

Fungsi Sistem Pengapian

Fungsi sistem pengapian itu cuma satu sobat mesinmotor, yakni membakar campuran udara dan bensin yang telah dikompresi [saat akhir langkah kompresi] cuma pada mesin bensin.

Mengapa hanya pada mesin bensin ?
Ini karena mesin diesel yang berbahan bakar solar itu, menggunakan pembakaran otomatis atau dikenal sebagai self combustion. Jadi tidak memerlukan rangkaian sistem pengapian. [baca juga : Busi Brisk : Tipe dan Keunggulannya Untuk Motor Yang Harus Diketahui]

Jenis Jenis Sistem Pengapian

Perlu sobat mesinmotor ketahui, terdapat beberapa macam sistem pengapian. Antara lainnya ;

Pengapian konvensional

Sesuai namanya, pengapian konvensional yakni sistem yang bekerja secara konvenional memakai kontak mekanik untuk memilih interval busi menyala.

Pengapian transistor

Sistem ini, juga bisa dikatakan sebagai pengapian elektronik alasannya sudah memakai transistor sebagai pengganti kontak mekanik. Pengertian sistem pengapian transistor, yakni prosedur perubahan listrik menjadi api, dengan menolongan transistor yang memiliki tugas sebagai saklar elektronik yang memutuskan arus primer coil.

Meski demikian, secara umum denah pengapian transistor hampir sama dengan pengapian konvensional.

Pengapian DLI

Sistem pengapian DLI adalah denah pengapian yang tidak dilengkapi dengan distributor. Distributor sendiri adalah komponen untuk membagikan arus tegangan tinggi dari coil. Sistem pengapian ini yang paling banyak dijumpai pada kendaraan beroda empat EFI dikala ini.

Pengapian CDI

Pengapian CDI yakni sistem pengapian pada sepeda motor atau mesin silinder tunggal yang memakai capasitor sebagai sumber pembangkit induksi pada coil.

Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional

Berikut akan saya jelaskan tentang cara kerja suatu sistem pengapian konvensional.

Baca Juga :  Jadwal Servis Motor

Prinsip kerja sistem pengapian konvensional adalah sebagai berikut: arus dari baterai akan mengalir ke kunci kontak melalui sekering yang berfungsi untuk melindungi rangkaian sistem pengapian, arus listrik akan diterukan ke koil pengapian. Pada koil pengapian ini terdapat dua kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.

Arus listrik yang bertegangan kurang lebih 12 volt dari baterai akan disalurkan ke kumparan primer koil kemudian mengalir ke platina dan ke massa. Ketika platina membuka oleh karena posos nok yang berputar, maka aliran listrik yang menuju kumparan primer tersebut akan terputus secara tiba-tiba.

Terputusnya arus listrik pada kumparan primer secara tiba-tiba menyebabkan timbulnya induksi diri pada kumparan sekunder, sehingga tercipta tegangan yang tinggi pada kumparan sekunder. Selanjutnya tegangan tinggi pada kumparan sekunder tersebut disalurkan ke kabel busi untuk kemudian diteruskan ke busi guna diubah menjadi loncatan bunga api. [baca juga : Busi Iridium : Pengertian, Keunggulan dan Kelemahannya]

Pada sistem pengapian konvensional terdapat komponen yang tidak besar, tapi sangatlah penting, yaitu kondensor atau kapasitor, komponen ini sangat penting karena tanpa komponen tersebut maka sistem pengapian konvensional menjadi terganggu.

Dan demikianlah ulasan tentang sistem pengapian, fungsi, dan cara kerjanya, semoga artikel ini bermanfaat buat sobat mesinmotor sekalian, dan alangkah indah nya jika sobat mesinmotor sekalian share artikel ini agar bisa terjangkau oleh semua orang, terima kasih.

Artikel MesinMotor Lainnya :

Sistem pengapian merupakan sebuah rangkaian mekatronika yang dibuat berdasarkan tujuan untuk membangun percikan api busi pada waktu tertentu. Percikan api pada mesin mobil berfungsi sebagai salah satu komponen yang membuat mesin dapat menyala. Untuk lebih jelasnya, mari simak pengertian sistem pengapian mobil dan cara melakukannya berikut ini.

Pengertian Komponen Sistem Pengapian Mobil

Sistem pengapian didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang bertugas untuk memicu percikan api pada mesin. Sistem ini menjadi sebuah kebutuhan krusial yang harus ada pada setiap mesin bensin konvensional serta injeksi. 

Pada mesin konvensional, sistem pengapian berfungsi untuk memercikan api yang mampu meledakkan bahan bakar mesin mobil.

Ledakan yang dihasilkan mampu mendorong komponen piston dalam ruang bakar dengan kuat dan cepat. Perlu Anda ketahui, tanpa adanya sistem ini mobil tidak akan bisa hidup meski memiliki bahan bakar yang penuh. Dikarenakan sistem ini ikut andil dalam penghidupan mesin, maka performa sistem pengapian ini harus tetap terjaga.

Berbicara mengenai sistem pengapian konvensional, sistem ini merupakan jenis pengapian yang menggunakan platina, distributor, koil pengapian, hingga busi untuk memercikan api dengan tegangan tinggi. 

Sebelum campuran bahan bakar mencapai TMA, urutan sistem pengapian mobil ini sudah lebih dulu meledakkan campuran bahan bakar dan oksigen yang ada dalam ruang bakar.

Cara Kerja Sistem Pengapian

Seperti yang sudah dijelaskan, sistem pengapian bertugas untuk memercikan api untuk mendorong bahan bakar ketika mesin dihidupkan. Percikan api ini dapat terbentuk karena ada sulutan energi listrik bertegangan tinggi yang melewati elektroda busi. Tegangan listrik yang dibuat mencapai angka 30.000 V DC dengan celah 0,88 mm dalam elektroda busi.

Keberadaan celah pada elektroda busi dapat menimbulkan lompatan elektron yang nantinya akan menjadi cikal bakal terbentuknya percikan api. Namun, perlu Anda ketahui percikan tersebut hanya dibutuhkan ketika mobil akan digunakan saja. Jika mesin tidak digunakan, maka rangkaian pemutus arus akan mengatur percikan api sehingga busi tidak menyala selamanya.

Cara kerja sistem pengapian sendiri dimulai ketika Anda memutar kontak ke posisi ON. Pada posisi tersebut, komponen ignition relay dan main relay akan mulai aktif sehingga memunculkan aliran arus listrik yang dihasilkan dari baterai. Arus listrik tersebut kemudian mengalir dan melewati bagian ballast resistor menuju ignition coil. 

Pada bagian tersebut Anda akan menemukan kumparan primer dan sekunder. Kedua kumparan ini memiliki input yang dapat mengaliri arus listrik. Namun, kedua komponen ini memiliki output yang berbeda satu sama lain. 

Kumparan primer memiliki output yang cenderung mengarah pada rangkaian pemutus arus. Sedangkan kumparan sekunder lebih mengarah ke bagian komponen busi pada mobil.

Arus listrik yang mengalir pada rangkaian sistem pengapian tidak akan memiliki perubahan. Pasalnya, tegangan pada coil tidak akan berubah jika belum ada pergerakan pada bagian pemutus arus. 

Kondisi demikian membuat busi tak bisa menyala ketika flywheel belum berputar. Akibat aliran listrik yang melewati primer koil, bagian inti coil menjadi magnet bahan bakar.

Urutan sistem pengapian mobil yang bukan konvensional, akan bekerja pada saat bagian flywheel diputar oleh sistem starter. Ketika mesin mulai berputar, rangkaian ini juga akan ikut berputar mengikuti RPM mesin. 

Ketika platina terbuka, arus listrik yang melewati primer koil terputus. Meski aliran terputus, bagian inti akan memercikan api pada busi. 

Sistem pengapian transistor sering disebut semi elektronik. Sistem ini tak lagi menggunakan platina, melainkan menggunakan transistor. Untuk prinsip kerja transistor hampir sama dengan pengapian jenis konvensional. Ketika kunci kontak posisi ON maka arus dari baterai akan mengalir ke ignition dan output coil transistor.

Urutan Sistem Pengapian Mobil

Urutan pengapian merupakan tahapan pengaliran arus pada komponen busi di akhir kompresi. Urutan ini sudah terlebih dahulu dirancang dan disesuaikan dengan komponen silinder engine yang ada pada bagian inti mesin mobil. Tahapan sistem pengapian pada mobil ini dituangkan ke dalam bentuk penomoran yang bervariasi.      

Urutan sistem pengapian mobil melalui penomoran silinder pada komponen engine dimulai dari depan. Namun saat ini, urutan tersebut telah berubah dan disesuaikan dengan variasi pada engine jenis V. Urutan pengapian pada mesin 4 silinder, diperoleh angka 1 – 3 – 4 – 2 atau 1 – 2 – 4 – 3. Sedangkan pada mesin engine 6 silinder diperoleh 1 – 5 – 3 – 6 – 2 – 4. 

Sistem pengapian merupakan salah satu bentuk sistem yang memiliki konstruksi paling dasar. Jika dilihat pada prinsipnya, api dihasilkan akibat reaksi dari tiga unsur seperti bahan bakar, oksigen, dan panas. Dengan adanya sistem inilah mobil dapat dihidupkan dan dikendarai. Perlu Anda ketahui, komponen ini sangatlah krusial. Untuk itu selalu berikan perawatan intens.

Baca Juga: Tanda Platina Mobil Rusak yang Perlu Diwaspadai

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề