Apa yang dimaksud kemasan berstandar SNI?

Beberapa standarisasi yang telah banyak dikenal antara lain: JIS [Japanese Industrial Standard], standar industri di negara Jepang. NNI [Nederland Normalisatie Instituut], standarisasi industri di negara Belanda. DIN [Deutsche Industrie Normen], standarisasi industri di negara Jerman.3 ago 2020

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Wirausaha viewed by 3527 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Wirausaha viewed by 2146 persons

Asked by wiki @ 06/08/2021 in Wirausaha viewed by 2124 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Wirausaha viewed by 1858 persons

Asked by wiki @ 31/07/2021 in Wirausaha viewed by 1602 persons

Asked by wiki @ 14/08/2021 in Wirausaha viewed by 1538 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Wirausaha viewed by 1514 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Wirausaha viewed by 1512 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in Wirausaha viewed by 1507 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in Wirausaha viewed by 1344 persons

Asked by wiki @ 01/08/2021 in Wirausaha viewed by 1339 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in Wirausaha viewed by 1323 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Wirausaha viewed by 1321 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Wirausaha viewed by 1208 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Wirausaha viewed by 1189 persons

KOMPETENSI DASAR 3.4.DESAIN/PROTOTYPE DAN KEMASAN PRODUK Aspek Pengetahuan 3.4. Menganalisis konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/jasaAspek Keterampilan4.4. Membuat desain/prototype dan kemasan produk barang/jasaKOMPETENSI DASAR3.1Persamaan Dan Pertidaksamaan1

DESAIN/PROTOTYPE PRODUK DAN KEMASAN PRODUKTujuan Pembelajaran Adapun tujuan dari kegiatan pembelajaran mandiri pada KD ini, diharapkan setelah andamempelajari materi yang ada pada materi KD ini, anda sebagai siswa dapat :1.Memahami konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/jasa2.Memahami tujuan desain dan kemasan produk barang/jasa3.Menerapkan jenis dan bentuk desain serta kemasan produk4.Menganalisis konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/jasa5.Memilih desain/prototype dan kemasan produk barang/jasa6.Menyusun alat dan bahan dalam pembuatan desain dan kemasan produk 7.Membuat desain/prototype dan kemasan produk barang/jasa sesuai standard SNI8.Mempresentasikan hasil desain dan kemasan produk barang/jasaUraian MateriA. Konsep desain dan kemasan produkPengertian produk dapat menjadi dua jenis yaitu barang dan jasa. Barang[goods] adalahhasil dari suatu kegiatan produksi yang memiliki sifat-sifat fisik dan kimia serta ada jangkawaktu antara saat diproduksi dengan saat produksi tersebut dikonsumsi atau digunakan.Sedangkan jasa [services] merupakan hasil dari suatu kegiatan produksi yang tidakmemiliki sifat-sifat baik fisik maupun kimia serta tidak ada jarak waktu antara saatdiproduksi dengan saat dikonsumsi atau digunakan. Adapun karakteristik produk atau jasaadalah sebagai berikut :a. ProdukBerdasarkan tipe konsumen yang menggunakannya, produk dibagi menjadi :Produk konsumen [consumers product] Produk belanja [shopping product] Produk industri [industrial product] Jasab.Jasa memiliki 4 [empat] karakteristik yang harus dipertimbangkan :Kompetensi Dasar 3.4.2

Tak berwujud [intangible] Tak terpisahkan [inseparable] Bervariasi [variable] Dapat musnah [perishable] Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh perusahaanuntuk pelanggannya. Sebuah konsep yang sangat luas, pada dasarnya generasi danpengembangan ide-ide yang efektif dan efisien melalui proses yang mengarah ke produk-produk baru. Desain Produkmerupakan terjemahan dariIndustrial Design. Sebagian para ahlimenerjemahkanIndusrtial Designdengan desain produk.Desain produk bisa disebutdengan desain kemasan, Desain produk diartikan sebagai sebuah ide, Pengembangankonsep, Pengujian, dan Pelaksanaan manufaktur atau jasa.Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra,tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapatdipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim,mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar[Klimchuk dan Krasovec, 2006:33].

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 11 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

You're Reading a Free Preview
Page 2 is not shown in this preview.

  1. Standar Nasional Indonesia [disingkat SNI] adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Komite Teknis [dulu disebut sebagai Panitia Teknis] dan ditetapkan oleh BSN

  2. Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu:

    1. Openess [keterbukaan]
      Terbuka bagi agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI;
    2. Transparency [transparansi]
      Transparan agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya . Dan dapat dengan mudah memperoleh semua informsi yang berkaitan dengan pengembangan SNI;
    3. Consensus and impartiality [konsensus dan tidak memihak]
      Tidak memihak dan konsensus agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil;
    4. Effectiveness and relevance
      Efektif dan relevan agar dapat memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
    5. Coherence 
      Koheren dengan pengembangan standar internasional agar perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan internasional; dan
    6. Development dimension [berdimensi pembangunan]
      Berdimensi pembangunan agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing perekonomian nasional.

[sumber Strategi BSN 2006-2009]

TANDA SNI

Sejalan dengan perkembangan kemampuan nasional di bidang standardisasi dan dalam mengantisipasi era globlalisasi perdagangan dunia, AFTA [2003] dan APEC [2010/2020], kegiatan standardisasi yang meliputi standar dan penilaian kesesuaian [conformity assessment] secara terpadu perlu dikembangkan secara berkelanjutan khususnya dalam memantapkan dan meningkatkan daya saing produk nasional, memperlancar arus perdagangan dan melindungi kepentingan umum. Untuk membina, mengembangkan serta mengkoordinasikan kegiatan di bidang standardisasi secara nasional menjadi tanggung jawab Badan Standardisasi Nasional [BSN].

 

Badan Standardisasi Nasional dibentuk dengan Keputusan Presiden No. 13 Tahun 1997 yang disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah dan yang terakhir dengan Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001, merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen dengan tugas pokok mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi di Indonesia. Badan ini menggantikan fungsi dari Dewan Standardisasi Nasional – DSN. Dalam melaksanakan tugasnya Badan Standardisasi Nasional berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional.


Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Standardisasi Nasional di bidang akreditasi dilakukan oleh Komite Akreditasi Nasional [KAN]. KAN mempunyai tugas menetapkan akreditasi dan memberikan pertimbangan serta saran kepada BSN dalam menetapkan sistem akreditasi dan sertifikasi. Sedangkan pelaksanaan tugas dan fungsi BSN di bidang Standar Nasional untuk Satuan Ukuran dilakukan oleh Komite Standar Nasional untuk Satuan Ukuran [KSNSU]. KSNSU mempunyai tugas memberikan pertimbangan dan saran kepada BSN mengenai standar nasional untuk satuan ukuran.Sesuai dengan tujuan utama standardisasi adalah melindungi produsen, konsumen, tenaga kerja dan masyarakat dari aspek keamanan, keselamatan, kesehatan serta pelestarian fungsi lingkungan, pengaturan standardisasi secara nasional ini dilakukan dalam rangka membangun sistem nasional yang mampu mendorong dan meningkatkan, menjamin mutu barang dan/atau jasa serta mampu memfasilitasi keberterimaan produk nasional dalam transaksi pasar global. Dari sistem dan kondisi tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk barang dan/atau jasa Indonesia di pasar global.

VISI

Visi Tahun 2010 - 2014:


Menjadi lembaga terpercaya dalam mengembangkan Standar Nasional Indonesia untuk meningkatkan daya saing perekonomian nasional sesuai dengan perkembangan iptek.

MISI

Sejalan dengan visi tersebut di atas, maka misi BSN adalah memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi melalui : 

  • Mengembangkan Standar Nasional Indonesia [SNI]

  • Mengembangkan sistem penerapan standar dan penilaian kesesuaian

  • Meningkatkan persepsi masyarakat dan partisipasi pemangku kepentingan dalam bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian

  • Mengembangkan kebijakan dan peraturan perundang-undangan standardisasi dan penilaian kesesuaian

Fungsi BSN

a. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang standardisasi nasional;
b. koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BSN;
c. fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang standardisasi
     nasional;
d. penyelenggaraan kegiatan kerjasama dalam negeri dan internasional di bidang
     standardisasi;
e. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan
     umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
     hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

KEWENANGAN BSN

Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, BSN mempunyai kewenangan :
a. penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
b. perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro;
c. penetapan sistem informasi di bidangnya;
d. kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu :
  1] perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang standardisasi nasional;
  2] perumusan dan penetapan kebijakan sistem akreditasi lembaga sertifikasi, lembaga
      inspeksi dan laboratorium;

  3] penetapan Standar Nasional Indonesia [SNI];
  4] pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidangnya;
  5] penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidangnya.

Rapat Kerja Badan Standardisasi Nasional [BSN] Tahun 2012

Rapat Kerja Badan Standardisasi Nasional [BSN] Tahun 2014

Renstra BSN - Rencana Strategis BSN Tahun 2010 - 2014   Download
Renstra BSN - Rencana Strategis BSN Tahun 2005 - 2009   Download
 

Strategis Standardisasi Nasional Tahun 2015 - 2025     Download

 
PP 102 - Peraturan Pemerintah - Download
SSN - Sistem Standardisasi Nasional - Download

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề