Daftar Simbol Matematika – Dalam matematika terdapat beberapa simbol sebagai tanda untuk operasi penghitungan dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan lain sebagainya.
Beberapa simbol familiar dan sering dipakai, Namun, sebagian besar simbol matematika mungkin jarang kita lihat dan dipakai dalam aktivitas sehari-hari.
Nah, dalam artikel ini kita akan membahas tentang daftar simbol simbol matematika yang sering digunakan secara lengkap, disertai dengan notasi, arti dan juga cara membacanya.
Tabel Simbol Matematika
SIMBOL | KETERANGAN | CONTOH dan PENJELASAN |
= | Simbol Sama Dengan | a = b nilai a sama dengan nilai b |
≠ | Simbol Tidak Sama Dengan | c ≠ d nilai c tidak sama dengan nilai d |
[ ] | Kurung Biasa | 3 x [5 + 4] = 27 selesaikan dulu perhitungan yang ada di dalam kurung biasa. Lalu hasilnya dikalikan 3 |
[ ] | Kurung Siku | [[3 + 1] ÷ [9 – 7]] = 4 ÷ 2 = 2 selesaikan dulu perhitungan yang ada di dalam kurung biasa. Lalu hasil pertama dibagi dengan hasil kedua |
{ } | Kurung Kurawal | {[[2 + 2] + [6 – 1]] + [[1 + 1] x [5 – 2]]} = {[4 + 5] + [2 x 3]} = 9 + 6 = 15 selesaikan dulu perhitungan yang ada di dalam kurung biasa di dalam kurung siku pertama. Lalu jumlahkan hasilnya dengan perhitungan di kurung siku kedua |
Simbol Lebih Besar Dari | h > j nilai h lebih bear dari nilai j | |
≤ | Kurang dari atau sama dengan | y ≤ z berarti nilai y lebih kecil dari nilai z atau sama dengan nilai z |
≥ | Lebih dari atau sama dengan | a ≥ b nilai a lebih besar dari nilai b atau sama dengan nilai b |
+ | Simbol Tambah | 5 + 7 = 12 jumlah antara 5 dan 7 adalah 12 |
− | Simbol Kurang | 14 – 10 = 4 14 dikurangi 10 sama dengan 4 |
– | Negatif | -9 Negatif dari angka 9 |
× | Simbol Kali | 5 x 6 = 30 Perkalian 6 oleh 5 [6 nya ada 5 kali] |
÷ | Simbol Bagi | 10 ÷ 5 = 2 10 dibagi 5 |
/ | Simbol Bagi | 8/4 = 2 8 dibagi 4 |
{ , } | Himpunan Dari | B merupakan himpunan dari bilangan genap kurang dari 10 bisa ditulis menjadi B= {2, 4, 6, 8} |
∈ | Elemen Dari | b ∈ z berarti b elemen dari himpunan z |
∉ | Bukan Elemen Dari | j ∉ s berarti j bukan elemen dari himpunan s |
∅ { } | Himpunan Kosong | ∅ berati himpunan yang tidak memiliki elemen |
⊆ | Subset dari | A ⊆ B berarti setiap elemen A juga merupakan elemen B |
⊂ | A ⊂ B berarti A ⊆ B tetapi A ≠ B | |
⊇ | Superset dari | A ⊇ B berarti setiap elemen B juga merupakan elemen A. |
⊃ | A ⊃ B berarti A ⊇ B tetapi A ≠ B. | |
∪ | Gabungan dari himpunan … dan … | G = {1, 3, 5, 7} T = {1, 9, 11, 13} gabungan himpunan G dan himpunan T menjadi seperti di bawah. G ∪ T = {1, 3, 5, 7, 9, 11, 13} angka yang sama tidak ditulis 2 kali |
∩ | Irisan dari himpunan … dan … | C = {5, 6, 7, 8, 9} D = { 3, 4, 5, 6, 7} irisan himpunan C dan D berarti seperti di bawah C ∩ D = {5, 6, 7} tulis angka yang sama saja |
| | | Nilai mutlak dari | |
∞ | Tak terhingga / infinity | suatu elemen dari bilangan garis berlanjut yang lebih besar dari semua bilangan |
! | Faktorial | 4! = 1 x 2 x 3 x 4 = 24 |
~ | Mempunyai distribusi | |
⊥ | Tegak Lurus Dengan | |
π | Simbol Pi | Simbol yang digunakan untuk mewakilkan rasio keliling lingkaran terhadap diameternya. Biasanya dibulatkan dengan nilai 3,14 atau 22/7 |
o | Simbol Derajat | sudut siku-siku = 900 suhu air mendidih = 1000 C |
% | Simbol Persen | 15% artinya 15/100 |
// | Simbol Sejajar |
Sejarah Simbol Matematika
tirto.id
Sejarah penggunaan simbol matematika diawali dengan penemuan simbol-simbol angka yang dimulai dari angka yang digunakan penduduk mesir, babilonia, suku maya dan juga angka yang digunakan oleh orang-orang romawi atau disebut Angka romawi.
Namun, Angka-angka tersebut tersisihkan oleh kehadiran angka Arab yang menggunakan simbol simbol hindu-arab. Angka-angka tersebut memiliki bentuk seperti yang kita kenal sekarang, 0,1,2,3,4,5,6,7,8, 9 dan perpaduannya.
Simbol simbol metematika atau aljabar awalnya digunakan matematikawan Muslim pada abad ke 14 dengan menggunakan huruf arab. Misalnya huruf و [wa] digunakan untuk penambahan. اا [illa] untuk pengurangan, ف [fi] untuk perkalian dan عل [‘ala] untuk pembagian dan lain sebagainya.
Simbol-simbol tersebut digunakan di wilayah kekaisaran Muslim Timur dan kemudian sebagian simbol tersebut dikembangkan oleh para Ilmuwan Eropa sehingga munculah simbol-simbol yang kita kenal sekarang ini seperti + – x : dll.
Para penulis abad ke 19 pun percaya, bahwasanya matematikawan Muslim yang diantaranya adalah Ibnu Al Banna dan juga Al Qalasadi adalah orang-orang yang pertama kali mengembangkan simbol Aljabar pada abad 14 dan 15.
Di Eropa sendiri, simbol penambahan belum ditemukan pada abad 15, walaupun simbol pengurangan sudah digunakan sejak tahun 1202 dalam sebuah karya Leonardo Fibonanci.
Lewat beberapa karya buku yang muncul di atas tahun 1500 an simbol-simbol matematika mulai diperkenalkan mulai dari operasi dasar penembahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Namun, Setiap kemunculan simbol saat itu tidak serta merta diterima begitu saja. Semuanya harus dilandaskan pada penerimaan para aritmatikawan terhadap simbol-simbol tersebut.
Demikian artikel singkat kami berkaitan dengan penggunaan simbol matematika atau aljabar, mulai dari simbol tambah, kurang, bagi, kurang dari lebih dari dan artinya serta cara membacanya. Sebagian besar simbol matematika sengaja tidak dituliskan dalam artikel ini karena ini masih berfokus pada simbol dasar yang sering digunakan saja. Semoga bermanfaat.
Dalam mata pelajaran matematika kita akan menemukan salah satu materi yang disebut dengan materi pertidaksamaan di mana materi pelajarannya mengenai fungsi-fungsi dari simbol-simbol dalam matematika seperti penggunaan simbol tanda lebih besar dan lebih kecil dalam matematika.
Pengertian Pertidaksamaan
Dikutip dari buku Sistem UN Matematika SMP 2009, Sobirin [2009: 64] pengertian pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan dua hal tidak mempunyai kesamaan atau tidak sama dengan. Hubungan tidak sama dengan dapat dinotasikan dengan tanda:
≤ [kurang dari atau sama dengan
≥ [lebih dari atau sama dengan]
Jika ada pertidaksamaan x < a maka niai x yang memenuhi adalah lebih kecil dari a. Jika ada pertidaksamaan matemati x ≥ a maka nilai x yang memenuhi adalah lebih besar dari a.
Ilustrasi penggunaan tanda lebih besar dan lebih kecil, sumber foto: //www.pexels.com/Berikut adalah sifat-sifat dari pertidaksamaan yang perlu diketahui dan dipahami agar saat mengerjakan soal pertidaksamaan lebih mudah:
Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika menambahkan atau mengurangkan suatu pertidaksamaan dengan bilangan atau suatu ekspresi matemtaika tertentu
Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika mengalikan atau membaginya dengan bilangan POSITIF
Tanda pertidaksamaan akan berbalik jika dikali atau dibagi dengan sebuah bilangan NEGATIF
Pada operasi pemangkatan pertidaksamaan matematika, tanda pertidaksamaan berbalik tergantung dari ganjil atau genapanya pangkatnya.
Berikut adalah contoh soal matematika mengenai materi dari pertidaksamaan. Untuk Latihan bandingkan bilangan berikut dengan menggunakan tanda > jika lebih dari, < jika kurang dari atau = jika sama dengan.
Demikian pembahasan mengenai materi pertidaksamaan tanda lebih besar dan lebih kecil, juga contoh soalnya untuk latihan. [WWN]