Apa yang dimaksud paramagnetik beri contoh?

Jawab :

1.  Ferromagnetik

Feromagnetik merupakan sifat benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet. Contoh benda yang bersifat feromagnetik adalah besi dan baja.

2. Paramagnetik

Paramagnetik merupakan sifat benda yang  ditarik lemah oleh magnet. Contohnya adalah platina dan alumunium.

3.  Diamagnetik

Benda dengan sifat diamagnetik sama sekali tidak dapat ditarik oleh magnet. Contoh benda diamagnetik adalah seng dan bismut.

Penjelasan :

Kemagnetan berasal dari kata dasar magnet, diambil dari kata “magnesia” [Asia kecil]. Lebih dari dua ribu tahun yang lalu, orang Yunani yang hidup di Magnesia menemukan batu yang istimewa. Batu tersebut dapat menarik benda-benda yang mengandung logam.

Ketika batu itu digantung sehingga dapat berputar, salah satu ujungnya selalu menunjuk ke arah utara.

Karena batu tersebut ditemukan di Magnesia, maka kemudian orang-orang Yunani menamai batu tersebut dengan nama magnetit.

Pada waktu itu, orang Yunani tidak mengetahui lebih lanjut mengenai sifat-sifat batu tersebut, tetapi mereka telah mengamati ciri-ciri bahan yang disebut magnet.

Sebuah magnet dapat dibagi menjadi bagian lebih kecil yang dinamakan magnet elementer. Pada benda yang bersifat magnet, susunan magnet elementernya teratur dan membentuk arah yang sama.

Magnet elementer besi mudah bergerak, sehingga bersifat sementara. Sedangkan magnet elementer dari baja sukar bergerak, sehingga bersifat tetap.

Berdasarkan sifat kemagnetannya, benda dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.

Feromagnetik adalah benda-benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet. Contoh benda yang bersifat ferromagnetik adalah besi dan baja.

Paramagnetik merupakan benda yang  ditarik lemah oleh magnet. Sedangkan diamagnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik sama sekali oleh magnet.

Setiap magnet memiliki dua daerah yang gaya magnetnya paling kuat, yang disebut kutub magnet. Terdapat dua kutub maget, yaitu kutub utara [U] dan kutub selatan [S].

Kutub magnet juga sering bertuliskan N dan S. N merupakan kutub utara magnet [singkatan dari north yang berarti utara].

Sedangkan S adalah kutub selatan [singkatan dari south yang berarti selatan]. Kutub-kutub magnet selalu berpasangan, yaitu kutub utara dan kutub selatan.

Perbedaan Feromagnetik Diamagnetik Paramagnetik dan Contohnya

Amongguru.com. Magnet adalah benda yang dapat menarik benda lainnya yang memiliki sifat magnet. Pernahkah Anda mencoba untuk mendekatkan magnet pada beberapa benda? Ketika didekatkan, ternyata tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet.

Ada yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet, ada yang lemah, bahkan ada yang sama sekali tidak dapat ditarik.

Pada prinsipnya, bahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bahan magnetik dan bahan nonmangetik.

Bahan magnetik adalah bahan-bahan yang dapat ditarik oleh magnet, misalnya besi dan baja. Sedangkan bahan nonmagnetik merupakan bahan-bahan yang tidak dapat ditarik magnet, misalnya karu dan kertas.

Berdasarkan sifat kemagnetan bahan yang ditarik magnet, maka bahan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu feromagnetik, diamagnetik, dan paramagnetik.

Untuk mengetahui perbedaan bahan feromagnetik, diamagnetik, dan  paramanetik, berikut ini, berikut ini penjelasan mengenai ketiganya.

1. Feromagnetik

Feromagnetik adalah bahan yang dapat ditarik magnet dengan sangat kuat. Contoh feromagnetik adalah besi, baja, nikel, dan kobalt.

Selain dapat ditarik kuat oleh magnet, feromagnetik juga dapat dijadikan magnet. Jika digunakan sebagai magnet, meskipun medan magnet luar dihilangkan maka sifat kemagnetan feromagnetik masih tetap ada.

Itulah yang menjadi alasan mengapa bahan feromagnetik dapat dibuat menjadi magnet. Sifat kemagnetan bahan feromagnetik akan dapat hilang jika dipanaskan atau dipukul-pukul.

2. Diamagnetik

Diamagnetik adalah bahan yang tidak dapat ditarik sama sekali oleh magnet. Bahan diamagnetik jika didekatkan dengan magnet, maka magnet akan menolak atau menjauhinya.

Bahan diamagnetik memiliki sifat diamagnetisme. yaitu suatu sifat benda dalam menciptakan efek tolak menolah ketika dikenaik medan magnet.

Logam mineral yang termasuk dalam bahan diamagnetik adalah natrium, perak, bismut, raksa dan intan

3. Paramagnetik

Paramagnetik merupakan bahan yang ditarik lemah oleh magnet. Jadi bahan paramagnetik masih dapat ditarik oleh magnet, tetapi tarikannya sangat lemah.

Karena sifatnya yang lemah tersebut, maka bahan Paramagnetik tidak dapat dibuat menjadi magnet. Contoh dari paramagnetik, yaitu alumunium, tembaga, dan kaca.

Baca :

Demikian sekilas mengenai perbedaan feromagnetik, diamagnetik, dan paramagnetik. Semoga bermanfaat.

Pengertian Diamagnetik, Paramagnetik Dan Feromagnetik – Pembahasan kali ini kita akan menjelaskan mengenai diamagnetik, paramagnetik dan juga feromagnetik. Bagi sebagian orang pasti masih sangatlah awam dengan kata tersebut.

Untuk itu kita akan membahasnya agar dapat membantu para pembaca mendapatkan informasi mengenai artikel kali ini. Sehingga mendapatkan ilmu yang di inginkan dan juga mengetahui apa sebenarnya arti dari diamagnetik, paramagnetik dan juga feromagnetik dengan benar. Untuk itu langsung saja kita mulai pembahasannya di bawah ini.

Mari kita bahas lengkap pengertian diamagnetik terlebih dahulu dengan seksama.

Pengertian Diamagnetik

Diamagnetik ialah bahan yang sedikit menolak garis gaya magnetik misalkan natrium, perak, bismut, raksa dan juga intan. Ketika tidak adanya pengaruh dari medan magnet luar. Momen magnetik akibat gerak orbital dan juga spin elektron yang saling meniadakan. Di saat ada pengaruh medan magnet luar, sehingga akan timbul medan magnet di dalam tapi masih lebih kecil.

Pengertian Paramagnetik

Paramagnetik ialah bahan yang sedikit menarik garis gaya magnetik misalkan aluminium, magnesium, titanium, platina dan juga fungston. Jika tidak terjadi pengaruh medan magnetik luar, bahan ini tidak memperlihatkan efek dari magnetik dikarenakan momen magnetik total yang diakibatkan gerak orbital dan juga elektron relatif kecil. Tapi jika diberikan pengaruh dari medan magnet luar, sehingga akan timbul momen yang cenderung mensejajarkan medan magnet dalam dengan medan magnet luar.

Pengertian Feromagnetik

Feromagnetik ialah bahan yang sangat kuat yang menarik gaya magnetik seperti besi, nikel, gadolinium dan juga kobalt. Jika kemudian digunakan magnetik tersebut walaupun medan luar dihilangkan, tetapi sifat kemagnetan bahan tetap masih ada. Sifat kemagnetan bahan feromagnetik bisa hilang jika di pukul-pukul maupun dipanaskan.

Itu saja yang dapat dijelaskan mengenai Pengertian Diamagnetik, Paramagnetik dan Feromagnetik [Lengkap], semoga dari penjelasan yang telah diberikan dapat menjadi manfaat bagi para pembacanya.

Unsur transisi adalah unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada subkulit d. Berdasarkan prinsip Aufbau, unsur transisi dijumpai mulai periode 4, yaitu Scandium [Sc], Titanium [Ti], Vanadium [V], krom [Cr], Mangan [Mn], Besi [Fe], Kobalt [Co], Nikel [Ni], tembaga [Cu] dan seng [Zn].

Salah satu sifat khas dari unsur transisi adalah sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan unsur periode keempat berkaitan dengan jumlah elektron dalam orbital d. Berdasarkan sifat magnetiknya, unsur-unsur transisi pada periode empat dikelompokkan menjadi :

  • diamagnetik [menolak medan magnet, karena seluruh elektron pada orbital d telah berpasangan], contoh : 30Zn.
  • paramagnetik [sedikit dapat ditarik medan magnet, karena adanya elektron tidak berpasangan pada orbital d], contoh : 24Cr.
  • feromagnetik [ditarik sangat kuat oleh medan magnet, dimana  3 atau 4 elektron dari unsur transisi yang tidak berpasangan pada orbital d, contoh : 26Fe.

Maka, sifat paramagnetik, diamagnetik, dan feromagnetik menunjukkan ukuran kekuatan logam tertarik oleh magnet

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề