Bagaimana agar gerakan gerakan senam tidak terjadi cedera

27 Juni 2018 | Dilihat 2131 Kali

Tips Bebas Cedera saat Berolahraga


Menangani cedera olahraga perlu dilakukan hati-hati meski tak terlalu sulit. Salah satu penyebab cedera saat berolahraga adalah tidak mengikuti tata cara yang benar. Bahkan pemanasan yang dianggap dapat mencegah cedera tak bisa Anda praktekan sembarangan.

Namun, kalau Anda sudah terlanjur mengalami cedera, segera ambil langkah sesuai jenis dan tempat gangguan terjadi seperti yang dijelaskan berikut ini.

Langkah Menghadapi Cedera Saat Berolahraga

Disebut pula dengan cedera otot, strain umumnya terjadi pada otot selangkangan atau groin, hamstring, atau otot betis. Cedera ini akan ditandai pengerasan otot hingga robeknya jaringan otot pada kasus yang lebih parah. Strain atau yang akrab disebut dengan otot ketarik dapat Anda cegah melalui pemanasan otot-otot yang akan dibawa berolahraga. Sementara kompres dapat dijadikan pertolongan pertama saat Anda mengalami cedera otot.

Jika strain melibatkan otot, maka sprain terjadi di persendian, terutama di pergelangan bahu, tangan, dan kaki. Peluang mengalami sprain atau keseleo/terkilir juga cukup besar kalau Anda tak berhati-hati selama berolahraga. Menangani cedera olahraga ini harus cermat, sementara itu pencegahannya lebih mudah, di antaranya pemanasan hingga lompat tali. Anda juga harus senantiasa fokus agar tak tersandung dan jatuh saat latihan fisik.

Cedera ini biasanya diakibatkan gerakan berulang yang memicu trauma pada sendi lutut. Walau lebih sering menimpa atlet, Anda yang tidak menyandang profesi tersebut juga tak luput dari risiko. Sebagai bentuk pencegahan cedera lutut, latihan squat atau lunge sangat direkomenndasikan. Kedua latihan ini berfungsi melatih otot gluteus, yakni otot yang berperan dalam menahan laju gerak supaya beban pada lutut dapat berkurang.

Terakhir, ada cedera pinggang bawah yang seringnya terjadi karena gerakan pinggang mendadak, berulang, atau melebihi batas kekuatan normal pada otot pinggang. Anda dapat mencegah cedera ini dengan pemanasan tetap. Sementara latihan fisik yang dapat mendampinginya adalah back up maupun stiff deadlift. Menangani cedera olahraga ini pun dapat Anda lakukan dengan melatih kelenturan pada tubuh.

Semoga bermanfaat!

Pada umumnya anak memiliki pola dan tingkah yang aktif. Ini merupakan hal wajar.

Kegiatan energizer yang bersifat banyak menggerakan fisik sangat disukai oleh anak-anak. Maka itu, banyak anak yang suka ketika melakukan aktivitas olahraga.

Olahraga yang umum dilakukan anak-anak adalah bersepeda, lari, main sepatu roda, wall climbing, bela diri atau futsal.

Namun di era pandemi seperti saat ini, pilihan olahraga yang bisa dilakukan anak sangatlah terbatas. Sebisa mungkin lakukan olahraga di dalam atau di sekitaran halaman rumah saja.

Dalam studi yang dilakukan oleh Universitas Vermont, melaporkan bahwa olahraga yang dilakukan selama 20 menit bisa membuat suasana hati lebih baik.

Jadi, olahraga dapat meningkatkan produksi hormon endorfin yang bisa menimbulkan rasabahagia dan mengurangi hormon kortisol yang menjadi penyebab stres.

Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan untuk berolahraga setidaknya 20-30 menit per hari.

Jika anak rajin olahraga, berikan dikungan ya Ma. Gaya hidup ini baik untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuhnya.

Untuk mencegah cedera saat berolahraga, ada baiknya Mama memberitahukan anak untuk melakukan beberapa hal yang telah dirangkum oleh Popmama.com berikut ini.

1. Pilih olahraga yang tepat

Freepik/master1305

Memilih olahraga yang tepat merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Mulai dari berapa usia anak, bagaimana kondisi struktur tubuhnya, hingga kondisi kesehatan. Semua memengaruhi jenis olahraga yang bisa dipilih oleh anak.

Jika olahraga tidak disesuaikan kondisi anak maka bisa rentan alami cedera. Dan lakukan olahraga hanya jika anak sedang dalam keadaan prima. Jika sedang sakit, biarkan tubuh si Kecil beristirahat ya Ma.

Olahraga juga sebaiknya dilakukan secara rutin, anak mama bisa mendapatkan manfaat olahraga untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Tidur pun terasa lebih nyenyak.

2. Lakukan pemanasan terlebih dulu dan pendinginan di akhir olahraga

Freepik/yanalya

Baik pemanasan atau pendinginan, keduanya sama-sama penting untuk dilakukan agar bisa mencegah cedera.

Kedua hal ini bisa membantu memperlancar peredaran darah, menormalkan kinerja jantung, dan melemaskan otot-otot tubuh.

Metabolisme juga lebih baik. Jadi sebisa mungkin, luangkan waktu untuk pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga.

Lakukan gerakan ringan seperti peregangan tubuh setidaknya 5-10 menit untuk memulai dan mengakhiri olahraga.

EDITORS' PICKS

  1. 7 Tips Menghadapi Trauma pada Anak akibat Dimarahi dan Dipukul
  2. Kekurangan dan Kelebihan Strict Parenting yang Perlu Dipahami Orangtua
  3. 7 Cara Memotivasi Anak agar Rajin Belajar

3. Minum air putih yang cukup

Freepik/Jcomp

Kenapa harus air putih? Karena air putih mengandung 0 kalori. Selain air putih, air kelapa murni juga mengandung 0 kalori. Namun air putih lebih mudah didapatkan.

Minum air putih yang cukup untuk bisa menghidrasi tubuh. Ingatkan anak untuk minum secara berkala.

Saat anak sedang berolahraga, misalkan tubuh akan kehilangan banyak cairan.

Itu sebabnya penting untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih sebelum, saat, dan sesudah berolahraga.

Ini penting untuk menghindari dehidrasi saat olahraga yang bisa memicu kelelahan, penurunan performa, cedera, kejang otot,heat stroke,hingga pingsan.

Mama perlu ingat untuk selalu menyiapkan air minum saat anak hendak berolahraga.

Aturan Minum saat Olahraga

Freepik

Agar tubuh bisa terhidrasi dengan baik, dan tidak terjadi cidera selama olahraga berlangsung maka penting untuk minum air putih dengan cukup. Perhatikan takaran minum yang perlu dilakukan:

Tiga sampai empat jam sebelum berolahraga dianjurkan untuk minum sebanyak 500-600 mililiter air putih.

Setiap 20-30 menit selama berolahraga dianjurkan untuk minum sebanyak 200-300 mililiter air putih. Namun ini lihat kondisi juga, jika hanya olahraga ringan dan anak tidak terlalu banyak bergerak serta detak jantungnya tidak terlalu kencang, maka tidak perlu dilakukan terlalu sering.

Idealnya, 30 menit setelah berolahraga kamu dianjurkan untuk minum 250 mililiter air putih. Gunanya untuk menggantikan cairan yang keluar.

Setiap 0,5 kilogram berat badan yang berkurang setelah berolahraga, kamu bisa menggantinya dengan 450-500 mililiter air putih.

Itulah yang perlu Mama ketahui mengenai cara mencegah cidera selama olahraga. Beritahu anak mama agar kesehatannya selalu terjaga ya.

Baca juga:

  • Ini Dia Alasan Kenapa Anak Perempuan Mama Sebaiknya Berolahraga
  • Amankah Anak Berolahraga di Luar Rumah Menggunakan Masker?
  • Mama Perlu Tahu, 5 Manfaat Olahraga Panahanuntuk Anak

Halodoc, Jakarta – Selain bikin bugar, olahraga juga bisa bikin bahagia. Ini dibuktikan dalam studi yang dilakukan oleh Universitas Vermont. Studi tersebut melaporkan bahwa olahraga yang dilakukan selama 20 menit bisa membuat suasana hati lebih baik. Sebab, olahraga dapat meningkatkan produksi hormon endorfin yang bikin bahagia dan mengurangi hormon kortisol penyebab stres. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan untuk berolahraga setidaknya 20-30 menit per hari. Nah, agar kamu terhindari dari cedera saat berolahraga, ada baiknya kamu mengetahui tips menghindari cedera berikut ini. Apa saja? [Baca juga: 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Berolahraga]

1. Pilih Olahraga yang Tepat

Sebelum berolahraga, ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Mulai dari usia, struktur tubuh, hingga kondisi kesehatan. Tentunya, hal ini enggak boleh dianggap sepele. Karena tanpa mempertimbangkan hal-hal tersebut, kamu rentan mengalami cedera. Misalkan jika kamu sedang sakit, ada baiknya kamu memeriksakan diri ke dokter sebelum berolahraga. Jika kamu enggak kuat olahraga berat seperti angkat beban, kamu enggak boleh memaksakan diri. Selain itu, jika kamu belum terbiasa berolahraga, kamu bisa memulainya dengan olahraga ringan. Pilihlah olahraga yang memang bisa kamu lakukan. Karena selama dilakukan secara rutin, kamu bisa mendapatkan manfaat olahraga untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.

2. Pemanasan dan Pendinginan

Kedua hal ini penting dilakukan untuk mencegah cedera. Sebab, keduanya bisa membantu memperlancar peredaran darah, menormalkan kinerja jantung, dan melemaskan otot-otot tubuh. Jadi sebisa mungkin, luangkan waktu untuk pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga. Kamu bisa melakukan gerakan ringan seperti peregangan tubuh dan jalan santai [joging] setidaknya 5-10 menit untuk memulai dan mengakhiri olahraga. Jika kamu belum tahu cara gerakan pemanasan dan pendinginan, kamu bisa melihat contohnya di internet. Untuk meminimalisir cedera, jangan lupa juga untuk mengenakan pakaian dan peralatan yang tepat sesuai jenis olahraga yang kamu lakukan, ya.

[Baca juga: Dosis Olahraga yang Dianjurkan agar Tetap Sehat]

3. Cukupi Kebutuhan Cairan

Saat kamu berolahraga, tubuh akan kehilangan banyak cairan. Itu sebabnya kamu perlu memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih sebelum, saat, dan sesudah berolahraga. Ini dilakukan untuk menghindari dehidrasi saat olahraga yang bisa memicu kelelahan, penurunan performa, cedera, kejang otot, heat stroke, hingga pingsan. Jadi sebisa mungkin, kamu perlu menyiapkan air minum saat ingin berolahraga. Berikut adalah aturan minum sebelum, saat, dan setelah berolahraga:

  • Tiga sampai empat jam sebelum berolahraga kamu dianjurkan untuk minum sebanyak 500-600 mililiter air putih.
  • Setiap 20-30 menit selama berolahraga kamu dianjurkan untuk minum sebanyak 200-300 mililiter air putih.
  • Idealnya, 30 menit setelah berolahraga kamu dianjurkan untuk minum 250 mililiter air putih. Setiap 0,5 kilogram berat badan yang berkurang setelah berolahraga, kamu bisa menggantinya dengan 450-500 mililiter air putih. Untuk memastikannya, kamu bisa mengecek perbedaan berat badan sebelum dan setelah berolahraga.

Agar tidak panik, kamu bisa bertanya ke dokter Halodoc tentang pertolongan pertama saat cedera. Kamu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor di aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter kapan saja dan di mana saja melalui Chat, Voice Call, atau Video Call. Jadi, ayo download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play. [Baca juga: Hindari Cedera, Lakukan Pemanasan Sebelum dan Sesudah Lari Berikut Ini]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề