Bagaimana cara mengidentifikasi masalah dan contohnya?

Berbagai macam masalah penelitian adalah serangkaian pernyataan tentang bidang yang menjadi perhatian, kondisi yang harus diperbaiki, kesulitan untuk dihilangkan, atau pertanyaan mengganggu yang ada dalam literatur ilmiah, dalam landasan teori serta praktik yang menunjukkan perlunya pemahaman yang bermakna dan disengaja. Dalam beberapa disiplin ilmu sosial identifikasi masalah penelitian biasanya diajukan dalam bentuk pertanyaan yang ditungkan dalam skripsi, karya tulis ilmiah, tesis, makalah, dan lain sebagainya.

Mengidentifikasi masalah dilakukan untuk dipelajari dan dapat menjadi tantangan. Hal ini tentusaja bukan karena kurangnya masalah yang dapat diselidiki, tetapi karena mengejar tujuan untuk merumuskan pernyataan masalah yang relevan secara sosial dan dapat diteliti yang unik dan tidak hanya menduplikasi pekerjaan orang lain. Untuk melakukan identifikasi masalah dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif, terdapat beberapa hal perlu kita lakukan diantaranya yaitu harus dapat memahami teori, fakta, dan ide dalam bidang yang telah diteliti.

Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah penelitian adalah prosedur yang dijalankan dengan langkah pertama dan terpenting yang harus dilakukan oleh setiap peneliti. Kadang-kadang rumusan menjadi agak sulit bagi peneliti yang tidak berpengalaman ataupun pemula dalam penelitian untuk membuat konsep karakteristik masalah penelitian.

Cara Membuat Identifikasi Masalah

Secara singkat prosedur yang dapat dilakukan oleh peneliti untuk melakukan identifikasi suatu masalah yaitu sebagai berikut;

  1. Harus dapat memahami teori, fakta, dan ide dalam bidang yang telah diteliti. Peneliti diharuskan mengetahui penelitian dalam bidang tersebut. Hal itu dapat didapatkan melalui review literatur.
  2. Pengetahuan baru yang berkaitan dengan minat peneliti bisa diperoleh melalui jurnal internasional, majalah, dan buku-buku baru.
  3. Survei sasaran untuk penelitian lebih lanjut yang diberikan di akhir laporan penelitian dan tinjauan proyek penelitian.
  4. Situasi kehidupan, hubungan yang dibangun oleh penelitian terkait dan implikasi progresif karena adanya kemajuan teknologi.
  5. Masalah keingintahuan peneliti dan minat alami peneliti

Untuk memfasilitasi bagaimana peneliti dapat memilih masalah untuk membangun studi penelitian, pertimbangkan tiga sumber inspirasi yang luas, diantaranya yaitu:

Hal ini berkaitan dengan deduksi yang dibuat dari filosofi sosial atau generalisasi yang terkandung dalam kehidupan masyarakat yang akrab dengan peneliti. Deduksi ini dari perilaku manusia [human behavior] kemudian dicocokkan/disesuaikan dalam kerangka referensi empiris melalui penelitian.

Dari sebuah teori, peneliti dapat merumuskan masalah penelitian atau hipotesis yang menyatakan temuan yang diharapkan dalam situasi empiris tertentu.

Mengidentifikasi masalah yang menjadi dasar studi penelitian dapat berasal dari gerakan akademis dan pengetahuan yang berasal dari disiplin ilmu di luar bidang studi utama peneliti. Tinjauan literatur terkait harus mencakup pemeriksaan penelitian dari disiplin ilmu terkait, yang dapat memaparkan peneliti pada jalan baru eksplorasi dan teknik analisis data.

Pendekatan interdisipliner untuk memilih masalah penelitian menawarkan kesempatan untuk membangun pemahaman yang lebih komprehensif tentang masalah yang sangat kompleks daripada yang mungkin diberikan oleh disiplin ilmu apa pun.

Identifikasi masalah tentang topik penelitian tertentu dapat muncul dari diskusi formal atau informal dengan praktisi yang memberikan wawasan tentang arah baru untuk penelitian di masa mendatang dan bagaimana membuat temuan penelitian semakin relevan dengan praktik.

Diskusi dengan para ahli di lapangan, seperti, guru, pekerja sosial, penyedia layanan kesehatan, dan lain-lain. Menawarkan kesempatan untuk mengidentifikasi masalah praktis, “pekerjaan nyata” yang mungkin dipahami atau diabaikan dalam lingkaran akademis.

Pendekatan ini juga memberikan beberapa pengetahuan praktis yang dapat membantu dalam proses perancangan dan pelaksanaan studi peneliti.

Pengalaman sehari-hari peneliti dapat menimbulkan masalah yang berharga untuk diselidiki. Peneliti perlu memikirkan secara kritis tentang pengalamannya sendiri atau frustrasi dengan masalah yang dihadapi masyarakat, komunitas, atau di lingkungan yang menjadi objek penelitian.

Contoh Identifikasi Masalah Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Misalnya saja dari pengamatan yang disengaja terhadap hubungan tertentu yang tidak memiliki penjelasan yang jelas atau menyaksikan suatu peristiwa yang tampak berbahaya bagi seseorang atau kelompok atau yang tidak biasa.

Pemilihan masalah penelitian sering kali dapat berasal dari tinjauan ekstensif dan menyeluruh atas penelitian terkait yang terkait dengan keseluruhan bidang minat peneliti. Hal ini dapat mengungkapkan di mana kesenjangan masih ada dalam pemahaman peneliti tentang suatu topik.

Penelitian dapat dilakukan untuk:

  1. Mengisi kesenjangan pengetahuan
  2. Mengevaluasi apakah contoh metodologi penelitian yang digunakan dalam studi sebelumnya dapat diadaptasi untuk memecahkan masalah lain
  3. Menentukan apakah penelitian serupa dapat dilakukan di bidang subjek yang berbeda atau diterapkan pada sampel penelitian yang berbeda [yaitu, kelompok orang yang berbeda].

Selain itu, peneliti sering menyimpulkan studi mereka dengan mencatat implikasi untuk penelitian lebih lanjut; ini juga bisa menjadi sumber masalah yang berharga untuk diselidiki.

Teknik Membuat Identifikasi Masalah yang Benar

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seorang peneliti dalam melakukan identifikasi masalah, yaitu:

Pada tahap ini, peneliti perlu mengartikan permasalah secara umum. Misalnya saja;

Apakah berita yang negatif lebih menarik minat orang apabila dibandingkan dengan berita yang positif?

Selanjutnya permasalahan dipersempit dengan memikirkan kembali permasalah [pertimbangkan kelayakan masalah], sehingga menjadi;

Apakah berita yang negatif seperti korupsi, perampokan, pembunuhan dapat menarik minat orang lebih dari pada berita yang positif seperti pertumbuhan ekonomi negara?” Lalu, bagaimanakah cara mendefinisikan secara umumnya?

Yang perlu dilakukan dari proses identifikasi masalah ini adalah mempelajari terlebih dahulu subjek terkait secara menyeluruh, lakukan survei pendahuluan.

Cara yang dapat dilakukan oleh peneliti untuk memahami sifat permasalahan penelitian yaitu melalui diskusi. Peneliti perlu melakukan diskusi dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan yang baik tentang masalah tersebut.

Peneliti perlu melakukan bentuk survei terhadap semua penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya terkait dengan permasalahan yang akan dikaji. Hal itu dapat membantu untuk:

  1. Mempersempit masalah
  2. Mengidentifikasi kesenjangan penelitian
  3. Memberikan ide-ide baru di bidang terkait
  4. Membantu untuk menentukan desain penelitian.

Melalui diskusi akan dihadilkan informasi yang bermanfaat, berbagai ide baru dapat dikembangkan melalui kegiatan semacam ini. Para peneliti harus dapat mendiskusikan masalahnya dengan rekannya dan orang lain yang memiliki pengetahuan yang cukup di bidang yang sama atau dalam mengatasi masalah sama.

Langkah terakhir yang harus dilakukan peneliti adalah menyusun kembali rumusan masalah penelitian menjadi istilah operasional. Misalnya, pernyataan penelitian awal, yaitu;

Mengapa produktivitas di negara Jepang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan India?

Selanjutnya, apabila permasalahan penelitian sudah dipahami, literatur yang dibutuhkan telah tersedia dan diskusi tentang masalah telah dilakukan. Maka, pertanyaannya dapat diulang kembali, yaitu:

Faktor-faktor apa saja yang bertanggung jawab terhadap produktivitas tenaga kerja yang lebih tinggi dari industri manufaktur di Jepang pada tahun 1971 hingga 1980 apabila dibandingkan dengan industri manufaktur di India?

Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami uraikan pada segenap pembaca berkenaan dengan cara membuat identifikasi masalah yang bisa dipergunakan dalam penulisan karya ilmiah, seperti skripsi, karya tulis ilmiah, makalah, essay, dan lain sebagainya.

Masalah penelitian adalah pertanyaan yang ingin dijawab sekaligus permasalahan yang ingin diselesaikan oleh seorang peneliti. Diakui ataupun tidak, bahwa pemilihan rumusan masalah penelitian yang baik adalah penemuan itu sendiri. Namun yang pasti, bagian masalah adalah kalimat atau pernyataan interogatif yang menanyakan hubungan apa yang ada antara dua variabel penelitian atau lebih. dimana prihal inilah terbentuk jawaban atas pertanyaan akan memberikan apa yang dicari dalam penelitian.

Disisi lainnya, prosedur dalam mendapatkannya diperlukan identifikasi masalah penelitian yang dianggap sebagai langkah pertama dan terpenting dalam proses penelitian. Alasannya jikalau permasalahan yang terlalu luas dipilih, topik penelitiannya yang terlalu luas dibatasi atau dipersempit menjadi satu kalimat pernyataan masalah tertentu. Langkah ini sangatlah sulit dan dan menantang sehingga membutuhkan banyak waktu. Meskipun, haruslah pula menjadi pengakuan bahwa terdapat contoh identifikasi masalah yang bisa ditemukan. Misalnya saja untuk penelitian kuantitatif bisa melihat antara hubungan kinerja layanan publik dengan kepuasan masyarakat yang ditanganinya.

Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan problem identification bisa dikatakan sebagai bagian dari proses penelitian yang dapat dipahami sebagai upaya untuk mendefinisikan masalah [problem] dan membuat defiisi tersebut bisa diukur [measurable] sebagai langkah awal penelitian.

Identifikasi masalah ini biasanya menyediakan platform untuk menyelidiki berbagai intervensi dan menghasilkan opsi. Inisiatif yang dikembangkan dalam langkah-langkah kerangka kerja selanjutnya harus mengatasi masalah yang diidentifikasi di sini.

Pengertian Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah suatu proses dan hasil pengenalan masalah kepada khalayak umum melalui inventarisasi terhadap problematika di masyarakat yang dianggap sebagai salah satu proses penelitian pertama dan terpenting yang harus dilakukan oleh setiap peneliti untuk mempergunakan metode penelitian yang tepat.

Pengertian Identifikasi Masalah Menurut Para Ahli

Adapun definisi identifikasi masalah menurut para ahli, antara lain;

  1. Suriasumantri, Identifikasi masalah ialah tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana objek penelitian dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai suatu masalah.
  2. Amien Silalahi, Pengertian identifikasi masalah ialah usaha untuk mendaftar sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap suatu masalah yang sekiranya bisa ditemukan jawabannya.

Ciri Identifikasi Masalah

Karakteristik yang setidaknya haruslah ada dalam mengidentifikasian masalah. Yaitu;

  1. Masalah mencegah tujuan dan sasaran yang diidentifikasi pada langkah sebelumnya tidak tercapai. Proses ini tentusaja harus mencakup berbagai tujuan yang diidentifikasi dalam langkah sebelumnya.
  2. Identifikasi masalah harus mempertimbangkan tidak hanya ‘masalah’ atau ’tantangan’, tetapi juga kendala pada peluang yang mencegah tercapainya tujuan dan sasaran.
  3. Identifikasi harus didasarkan pada pengamatan empiris, seperti data dan informasi yang diperoleh dari penelitian survei, wawancara, dan studi dari berbagai sumber.
  4. Identifikasi masalah harus menghasilkan pernyataan masalah yang menggambarkan sifat masalah yang dihadapi.

Bagian Identifikasi Masalah

Bagian Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian terdiri dari:

  1. Identifikasi dengan jelas akar penyebab masalah
  2. Mengembangkan pernyataan masalah terperinci yang mencakup efek masalah pada suatu fenomena.

Sehingga prihal inilah ada banyak sumber yang membantu peneliti dalam mengidentifikasi masalah penelitian yang bermakna, diantaranya yaitu: pengalaman, diskusi, teori, sastra, perubahan teknologi, perubahan sosial, dan ketidakpuasan. Agar masalah penelitian tetap ada, ada sejumlah elemen inti yang harus melekat. Pasti ada, antara lain:

  1. Seorang individu atau komunitas atau organisasi/lembaga yang terkait dengan masalah tersebut [mengalami masalah] yang menempati area geografis tertentu.Misalnya, faktor guru/orang tua yang mempengaruhi kinerja siswa di sekolah menengah swasta di Kota A. Dalam penelitian ini, ada individu [orang tua, guru, siswa], ada lembaga [sekolah menengah swasta], dan ada bidang studi [Kota A].
  2. Beberapa tujuan yang ingin dicapai untuk menyelesaikan masalah, artinya harus ada beberapa tujuan menyelesaikan masalah, jika tidak maka akan “memuakkan” untuk alasan dan pemahaman bersama dalam melakukan penelitian.Misalnya: Untuk mengetahui faktor guru / orang tua yang mempengaruhi kinerja akademik siswa di sekolah menengah swasta di Kota A.
  3. Beberapa cara alternatif [atau jalan tindakan] yang harus diambil. Setidaknya harus ada dua garis tindakan yang harus diambil untuk mencapai tujuan.Misalnya, kinerja akademik yang buruk dapat dikaitkan dengan faktor guru dan orang tua yang negatif. Sehingga mengubah faktor guru yang negatif dan faktor orang tua menjadi garis tindakan yang harus ditempuh. Di sini, pertanyaan mendasarnya adalah “apa penyebab masalah ini – kinerja akademis yang buruk?” Dalam menjawab pertanyaan ini Anda harus melskukan beberapa jalur tindakan dengan menyatakan beberapa variabel [faktor guru dan faktor orangtua].
  4. Ada keraguan dalam pikiran seorang peneliti sehubungan dengan pemilihan alternatif. Ini artinya bahwa penelitian harus menjawab pertanyaan mengenai efisiensi relatif dari alternatif yang mungkin.
  5. Ada lingkungan yang terkait dengan permasalahan tersebut.

Cara Membuat Identifikasi Masalah

Upaya yang dapat dilakukan oleh peneliti untuk mengidentifikasi masalah penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Memahami teori, fakta, dan ide dalam bidang yang telah dipilih peneliti. Peneliti harus mengetahui penelitian dalam bidang yang dipilih tersebut. Pengetahuan itu bisa didapatkan melalui review literatur.
  2. Karena keingintahuan peneliti dan karena minat alami peneliti, masalah penelitian muncul.
  3. Situasi kehidupan, hubungan yang dibangun oleh penelitian terkait & implikasi progresif karena kemajuan teknologi.
  4. Pengetahuan baru tentang minat peneliti bisa diperoleh melalui jurnal, majalah, dan buku baru.
  5. Survei saran untuk penelitian lebih lanjut diberikan pada akhir laporan penelitian & tinjauan proyek penelitian.

Secara lebih detail, berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan peneliti dalam melakukan identifikasi masalah penelitian, antara lain:

Definisikan masalah secara umum. Misalnya saja dalam hal ini apakah berita yang negatif lebih menarik minat orang dibandingkan berita yang positif?. Persempit dengan memikirkan kembali masalah [Pertimbangkan kelayakan masalah].

Misalnya: Apakah berita negatif seperti perampokan, korupsi menarik minat orang lebih dari berita positif seperti pertumbuhan ekonomi negara?. Bagaimana cara mendefinisikan secara umum? Pelajari subjek terkait secara menyeluruh. Lakukan survei survei pendahuluan.

Cara terbaik untuk memahami masalah adalah melalui diskusi. Artinya serangkaian agenda diskusi dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan yang baik tentang masalah tersebut memberikan penggambaran awal untuk menyusun proposal penelitian.

Survei semua penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya terkait dengan masalah akan dikaji. Ini membantu untuk: Mempersempit masalah, Mengidentifikasi kesenjangan penelitian, Memberikan ide-ide baru di bidang terkait, dan Membantu untuk menentukan desain penelitian.

Diskusi selalu menghasilkan informasi yang bermanfaat. Berbagai ide baru dapat dikembangkan melalui kegiatan semacam itu. Peneliti harus mendiskusikan masalahnya dengan rekannya dan orang lain yang memiliki pengalaman yang cukup di bidang yang sama atau dalam menangani masalah yang sama. Ini dikenal sebagai survei pengalaman.

Susun kembali masalah penelitian menjadi istilah operasional. Misalnya, pertanyaan penelitian awal: Mengapa produktivitas di Jepang jauh lebih tinggi daripada di India?. Setelah masalahnya dipahami, literatur yang dibutuhkan sudah tersedia dan diskusi tentang masalah telah dilakukan.

Maka, pertanyaannya telah diulang kembali: Faktor-faktor apa yang bertanggung jawab atas produktivitas tenaga kerja yang lebih tinggi dari industri manufaktur di Jepang selama dekade 1971 hingga 1980 dibandingkan industri manufaktur di India?.

Tahapan Penganalisisan Bagian Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah bukanlah tugas yang mudah. Terdapat beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang peneliti dalam menganalisis situasi yang bermasalah, antara lain:

  1. Akumulasi fakta yang terkait dengan masalah tersebut.
  2. Mengamati fakta untuk relevansinya.
  3. Untuk mengungkapkan kesulitan utama, periksa hubungan antara fakta.
  4. Penjelasan untuk penyebab kesulitan.
  5. Memastikan relevansi penjelasan ini dengan masalah melalui pengamatan & analisis.
  6. Menelusuri hubungan di antara penjelasan dan juga hubungannya dengan fakta.
  7. Mempertanyakan asumsi yang mendasari analisis masalah.

Contoh Identifikasi Masalah

Untuk contoh pembuatan dalam tahapan identifikasi masalah dalam karya ilmiah. Misalnya saja;

Adanya tahapan dalam proses identifikasi masalah biasanya melibatkan pengembangan pernyataan rumusan masalah yang jelas dan langsung yang dapat dihubungkan dengan tujuan dan sasaran spesifik yang telah diidentifikasi. Pernyataan masalah diuji dan disempurnakan melalui analisis yang lebih rinci yang dilakukan sebagai bagian dari penilaian masalah dan penentuan prioritas.

Prihal ini kasusnya seperti adanya pinjaman online yang pada saat ini menjadi bagian daripada fenomena sosial di masyarakat. Adanya bentuk peminjaman online tersebut sejatinya bisa menjadi penggambaran atas judul penelitian dengan melihat latar belakang seseorang bisa untuk meminjam uang atau alasan pengontrolan negara yang kurang.

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa identifikasi masalah yang dikaji dalam studi atau penelitian harus dipilih dengan cermat. Meskipun kadang-kadang, menjadi agak sulit bagi peneliti yang belum berpengalaman atau pemula dalam penelitian untuk membuat konsep masalah penelitian.

Namun secara umum, masalah penelitian harus dipahami sebagai beberapa kesulitan, situasi yang tidak jelas yang dialami oleh peneliti dalam konteks praktis atau teoretis dan ingin mendapatkan penjelasan yang nyata, klarifikasi atau menawarkan solusi untuk itu. Bahkan sebelum memulai penelitian apa pun, Anda harus mengidentifikasi bidang penelitian utama yang Anda minati, sebagian besar bidang spesialisasi Anda. Misalnya dari: Pendidikan, ilmu sosial, Humaniora, Administrasi bisnis antara lain.

Setelah anda memilih bidang yang luas, anda mempersempit bidang tersebut dengan memilih topik tertentu. Ini harus dilakukan setelah melalui sebagian besar literatur yang berhubungan dengan bidang tersebut. Topik selanjutnya harus dipersempit menjadi masalah spesifik yang bisa diteliti.

Itulah tadi serangkaian artikel yang memberikan penjelasan secara lengkap terkait dengan pengertian identifikasi masalah menurut para ahli, ciri, bagian, cara membuat, dan contohnya. Semoga melalui tulisan ini memberikan wawasan serta pengetahuan.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề