Bagaimana tanggapan kita jika ada yang memberi saran pada kita

Kalimat saran adalah kalimat yang berisi himbauan, solusi, dan harapan kepada orang lain. Saat memberikan saran kepada orang lain, ada beberapa cara yang dapat dilakukan.

  1. Menggunakan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung orang lain.
  2. Perhatikan kondisi emosi orang dengan baik.
  3. Pilih waktu dan situasi yang tepat.
  4. Berikan alasan yang logis dari setiap saran yang kita sampaikan.
  5. Sesuai topik.
  6. Singkat, padat, dan jelas.

Dengan demikian, cara memberi saran yang baik sebagai berikut.

  1. Menggunakan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung orang lain.
  2. Perhatikan kondisi emosi orang dengan baik.
  3. Pilih waktu dan situasi yang tepat.
  4. Berikan alasan yang logis dari setiap saran yang kita sampaikan.
  5. Sesuai topik.
  6. Singkat, padat, dan jelas. 

BBC Indonesia pernah mengutip sebuah penelitian yang dilakukan di University of Waterloo, Kanada. Laporan akhir penelitian tersebut mendapati bahwa pelajar dengan prestasi akademis yang rendah cenderung mengatasi rasa malunya dengan menyalahkan guru.

Semakin jelek nilai yang diterima, para pelajar dalam penelitian tersebut semakin menyalahkan rendahnya kualitas pendidikan yang telah diperoleh. Tapi apakah benar demikian? Pasalnya, masih dalam penelitian tersebut, pelajar dengan nilai yang lebih baik tidak bersikap demikian negatif terhadap guru yang sama.

Mari anggap nilai akademis dalam penelitian tersebut adalah kritik yang disampaikan orang lain terhadap kita. Bagaimana tanggapan kita? Apakah serta-merta menyalahkan si pengkritik sebagaimana pelajar dalam penelitian tersebut menyalahkan guru? Atau sebaliknya, kita melakukan koreksi pada diri sendiri? Bagaimana sebaiknya sikap kita dalam menghadapi kritik?

1. Dengarkan Dulu, Tak Perlu Libatkan Emosi

Jangan buru-buru menganalisis kritik yang diberikan, dengarkan saja dulu. Misalnya kita mendapat teguran, "Belajar lebih tekun biar nilai Matematikamu nggak jelek" atau "Esaimu nggak jelas ngomongin apa." Diam dulu dan cerna selama beberapa saat kritik tersebut.

Tiap orang membutuhkan waktu yang berbeda – bisa beberapa menit atau hanya lima detik. Dalam durasi tersebut, kita dapat dengan mudah terdorong untuk membela diri dan bersikap defensif. Tapi tanggapan yang kita berikan saat kritik datang, boleh jadi itulah segalanya yang menunjukkan kualitas diri kita.

2. Cermati Kebenaran yang Disampaikan

Jadi, dengarkan saja dulu. Sort your facts. Pernah memilah menu lauk yang tidak kita sukai ke tepi piring? Seperti itulah gambarannya. Pilih fakta-faktanya, sisihkan dulu praduga, emosi, dan pembelaan diri. Dari contoh diatas, apa fakta yang bisa kita peroleh? Pertama, nilai Matematika masih kurang. Kedua, kualitas esai harus diperbaiki.

Lantas, nilai Matematika yang baik dan yang jelek itu berapa, sih? Pula, esai yang diinginkan oleh guru atau dosen seharusnya memiliki kriteria bagaimana, sih? Kita memerlukan standar yang jelas agar tak terbawa subyektivitas. Renungkan pula, sudahkah kita sungguh-sungguh belajar Matematikanya? Sudahkan kita berlatih menulis esainya?

3. Fokus pada Sisi Positif dan Solusi

Setelah mencerna kritik yang disampaikan, kita perlu melontarkan pertanyaan untuk mendapatkan penjelasan. Dengan bertanya, kita dapat menggiring kritik tersebut pada langkah-langkah yang lebih kongkret untuk melakukan perbaikan – bahkan menemukan solusi.

Misalnya, tanyakan bagaimana tips belajar Matematika yang efektif agar nilaimu meningkat. Pula, tanyakan bagaimana cara menulis esai yang baik – bahkan, bila perlu mintalah contoh esai yang penulisannya baik dan runtut. Tak perlu berpikir kemana-mana, fokus saja dulu untuk melibatkan si pemberi kritik dalam membuat perbaikan bersama-sama.

4. Abaikan Saja, Bila Perlu

Sayangnya, tak semua kritik perlu didengarkan. Adakalanya orang mengkritik hanya karena tidak sesuai dengan selera pribadinya atau sedang menghadapi suatu permasalahan kemudian menimpakan kejengkelannya pada kita. Sometimes people criticizefor the sake of criticizing. Or, perhaps somebody is just having a bad day.

Kritik yang tidak valid seperti ini diabaikan saja, Sobat. Itulah sebabnya kita perlu menerapkan dua langkah pertama diatas. Gunakan langkah ketiga, yaitu mengajukan permintaan saran dan solusi, untuk memastikan niat atau tujuan si pengkritik. Keep in mind that a mean comment isn't always about you.

5. Terima Kritik, Sampaikan Terima Kasih

Sebenarnya kita semua memerlukan kritik yang membangun. Kritik yang baik adalah wujud perhatian orang lain, baik itu teman, orang tua, guru, atau dosen. Dengan kritik tersebut, kita dapat meningkatkan kualitas karya kita – entah itu prestasi akademis atau yang lain.

Itulah sebabnya justru kita harus berterima kasih ketika ada kritik yang dialamatkan pada kita. Itulah kesempatan kita untuk berubah dan memperbaiki diri. Maka, terimalah kritik tersebut dan ucapkan terima kasih.

Namun perlu dicatat, agar dapat memperbaiki diri, kita perlu menyikapi kritik sebagai sesuatu yang tidak menyerang diri pribadi. Diminta belajar Matematika lebih tekun bukan berarti kita malas. Esai yang kurang baik bukan berarti kita tak bisa menulis. There's no need to jump into any conclusions yet.

Fimela.com, Jakarta Setiap orang sebenarnya membutuhkan saran yang membangun namun tidak semua orang tahu bagaimana cara memberi saran yang baik agar mudah diterima oleh orang lain. Seringkali memberi saran disalah-artikan sebagai kritik yang menjatuhkan, padahal tidak semua hal itu sepenuhnya benar. Maka dari itu, kuncinya adalah cara penyampaiannya agar apa yang kamu maksud dapat dicerna dengan baik oleh orang lain.

Walaupun niatnya baik untuk memberi saran dan mengingatkan, namun hal tersebut bisa menjadi buruk jika kamu tidak memertimbangkan hal-hal tertentu saat menyampaikannya. Sensitivitas orang juga beragam, hal inilah yang menyebabkan saran-saran baik tidak mudah dipahami dan diterima begitu saja.

Advertisement

BACA JUGA

5 Cara Ampuh Menanggapi Komentar Negatif di Media Sosial

Meredakan Amarah yang Tepat, Begini Saran dari Ahli Psikologi

Saran Profesional untuk Maksimalkan Perawatan Rambut di Masa Pandemi

Kamu pasti memiliki pengalam dimana temanmu melakukan atau membuat sesuatu dan kamu tahu ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki. Nah, kamu harus menyampaikan saran-saran tersebut demi kebaikan temanmu. Akan tetapi, melalui cara yang sopan dan benar sehingga ia tidak tersinggung dan salah paham.

Buat kamu yang sering kesulitan dalam menyampaikan saran perlu melihat ulasan berikut ini. Fimela.com kali ini akan membagikan informasi 4 cara memberi saran yang baik agar tidak menyinggung perasaan orang. Simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

TERKAIT: 9 Arti Mimpi Melihat Orang Dibunuh yang Menyeramkan

TERKAIT: 9 Arti Mimpi Sholat Berjamaah yang Menandakan Kabar Baik

TERKAIT: 9 Arti Mimpi Ditangkap Polisi yang Tidak Selalu Buruk

TERKAIT: 5 Penyebab Tangan Terasa Panas yang Tak Perlu Kamu Khawatirkan

TERKAIT: Mengenal 4 Jenis Daun Bawang Beserta Karakteristiknya

Ilustrasi cara memberikan tanggapan dan saran dengan benar. Sumber: Unsplash

Dalam berinteraksi dengan orang lain, setiap orang haruslah bisa menerapkan sopan santun ataupun etika tertentu. Sama halnya dengan memberikan pendapat, tanggapan ataupun saran, maka kita perlu untuk memahami cara memberika tanggapan dan saran secara sopan agar tidak menyinggung perasaan orang lain.

Menyatakan pendapat, ataupun memberikan tanggapan dan saran terkait suatu hal merupakan hak setiap orang yang wajib dihargai. Meskipun begitu, agar hak kita dapat dihargai, maka kita juga wajib untuk menghargai orang lain.

Itu sebabnya saat seseorang memiliki pendapat atau pandangan yang berbeda, maka orang tersebut juga wajib menyatakan tanggapan dan sarannya dengan baik dan penuh etika agar tidak menyinggung orang lain guna menghindari konflik.

Cara Memberikan Tanggapan dan Saran yang Baik Agar Tidak Menyinggung Orang Lain

Ada kalanya niatan baik seseorang dengan memberikan tanggapan dan saran justru tidak dianggap sebagai hal yang baik, yakni dianggap sebagai upaya untuk menjatuhkan orang lain. Agar hal tersebut tidak terjadi, maka kita perlu memahami cara memberikan tanggapa dan saran yang beretika agar niatanmu tersebut dapat dicerna dan dipahami dengan baik oleh orang lain.

Mengutip dari buku Ayo Belajar Berbahasa Indonesia, Muh. Darisman, dkk. [2007: 20], untuk dapat menanggapi suatu persoalan ataupun memberikan saran kepada orang lain, maka kita wajib untuk memahami keseluruhan pokok pembicaraan tersebut dan memerhatikan poinnya dengan sungguh-sungguh.

Berdasarkan keterangan tersebut, maka kita wajib untuk mendengarkan pokok bahasannya secara keseluruhan agar dapat dipahami poin-poin pentingnya, barulah setelahnya kita bisa memberikan tanggapan ataupun saran terkait bahasan tersebut.

Ilustrasi cara memberikan tanggapan dan saran dengan benar. Sumber: Unsplash

Jika seseorang memiliki pendapat yang berbeda, maka lakukanlah cara memberikan tanggapan dan saran seperti berikut untuk menghindari kesalahpahaman dan tidak menyinggung perasaan orang lain:

  • Berikan pujian terlebih dulu kepada pendapat orang lain yang akan ditanggapi, kemudian berikan tanggapan atau saran dengan santun

  • Mengatakan kata “maaf” pada bagian pembuka sebagai bentuk sopan santun

  • Memberikan solusi atau opsi lain terkait penyelesaian suatu topik

Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam cara memberikan tanggapan dan saran terhadap suatu topik agar pendapat yang kita utarakan tidak menyinggung perasaan orang lain. [HAI]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề