Bagian apa saja pada sebuah lagu yang dapat diimprovisasi

Dasar pembentukan lagu mencakup pengulangan satu bagian lagu [repetisi], pengulangan dengan berbagai perubahan [variasi, sekuen], atau penambahan bagian yang baru yang berlainan atau berlawanan [kontras], dengan selalu memperhatikan keseimbangan antara pengulangan dan perubahannya. Struktur lagu sangat berperan dalam pembentukan sebuah lagu.

Untuk membuat sebuah lagu yang baik, ada baiknya kita mempelajari struktur lagu dan definisinya dengan baik. Berikut elemen-elemen yang membentuk struktur [kerangka] lagu [dalam musik populer modern]:

  • Intro/Introduction. Intro adalah awal dari sebuah lagu yang merupakan pengantar lagu tersebut.
  • Verse. Verse adalah pengantar sebuah lagu sebelum lagu masuk ke bagian Chorus, bisa juga disebut bait.
  • Bridge. Bridge ini biasanya dipakai untuk menjembatani antara bagian-bagian lagu. Misalnya menjembatani antara Chorus dengan Verse atau sebaliknya. Bridge juga dipakai untuk menjembatani antara Chorus dengan Chorus yang Modulasi [naik nada dasar], sehingga Modulasi tidak terdengar ganjil. Nada yang dimainkan pada Bridge biasanya dibuat sangat berbeda dengan nada pada Verse dan Chorus. Namun tetap melihat unsur keselarasan karena fungsi Bridge itu sendiri adalah jembatan penghubung antara kedua bagian yang berbeda sehingga pergantian dari Verse ke Chorus tidak terdengar janggal. Untuk beberapa lagu ada yang menggunakan Bridge dan ada yang tidak. Lagu yang menggunakan Reff biasanya tidak menggunakan Bridge.
  • Chorus. Chorus adalah inti pesan/inti cerita dari lagu. Chorus menggunakan pola nada yang berbeda dan lebih nyaman daripada Verse, kord yang digunakan pun berbeda dengan Verse.
  • Reffrein/Reff. Reffrein/Reff hampir sama dengan Chorus. Bedanya Reff lebih sederhana daripada Chorus, Reff yang bermakna pengulangan biasanya menggunakan bagian lain dari lagu [biasanya Verse] untuk diulang di bagian ini. Inilah yang sering kali tertukar, Reff dianggap Chorus dan demikian sebaliknya.
  • Interlude. Interlude merupakan bagian kosong pada lagu seperti layaknya Intro tapi berada di tengah-tengah lagu. Interlude ini bagian yang menyambungkan Verse dengan Verse atau Verse dengan Chorus. Bedanya dengan Intro Tengah adalah dari nada yang digunakan. Tidak terdapat syair dalam Interlude ini.
  • Modulasi. Beberapa sumber ada yang menyebutnya sebagai "Overtone", yang artinya adalah perpindahan nada dasar dari suatu lagu. Jika anda pernah mendengarkan Reff/Chorus suatu lagu dan tiba-tiba Reff tersebut menjadi lebih tinggi dari sebelumnya, maka itulah yang disebut dengan Modulasi.
  • Ending. Ending adalah bagian penutup dari sebuah lagu. Ending berfungsi agar lagu berakhir lancar, smooth, dan tidak berhenti secara mendadak. Ending bisa berupa bagian intro yang diulang, bisa juga berupa bagian akhir lagu yang diulang-ulang dan berakhir fade out [suaranya perlahan mengecil dan menghilang].
  • Coda. Coda disebut juga "ekor" merupakan bagian akhir lagu yang berisi nada dan syair untuk menutup lagu. Berbeda dengan Bridge, Coda mengambil beberapa lirik dan nada yang sudah ada sebelumnya pada lagu serta tidak berakhir Fade Out seperti pada Ending.
  • Outro. Outro juga merupakan akhir dari lagu yang hanya berisi instrumen musik. Nada yang digunakan berbeda dengan nada-nada sebelumnya, atau hanya memodifikasi nada sebelumnya untuk mengakhiri lagu dengan lembut dan tidak terkesan berhenti secara tiba-tiba atau janggal.

  • Appen, Ralf von / Frei-Hauenschild, Markus "AABA, Refrain, Chorus, Bridge, Prechorus — Song Forms and their Historical Development". In: Samples. Online Publikationen der Gesellschaft für Popularmusikforschung/German Society for Popular Music Studies e.V. Ed. by Ralf von Appen, André Doehring and Thomas Phleps. Vol. 13 [2015].
  • Covach, John. "Form in Rock Music: A Primer", in Stein, Deborah [2005]. Engaging Music: Essays in Music Analysis. New York: Oxford University Press. ISBN 0-19-517010-5.
  • Covach, John and Boone, Graham, eds. Understanding Rock: Essays in Musical Analysis. Cited in Covach [2005].
  • Everett, Walter, ed. Rock Music: Critical Essays on Composition, Performance, Analysis, and Reception. Cited in Covach [2005].
  • Forte, Allan The American Popular Ballad of the Golden Era, 1924-1950: A Study in Musical Design, Princeton University Press, 1995. ISBN 978-0-691-04399-9.
  • Kaiser, Ulrich "Babylonian confusion. Zur Terminologie der Formanalyse von Pop- und Rockmusik". In: Zeitschrift der Gesellschaft für Musiktheorie 8/1 [2011] – ISSN 1862-6742.
  • Richard Middleton. "Form", in Horner, Bruce and Swiss, Thomas, eds. [1999] Key Terms in Popular Music and Culture. Malden, Massachusetts. ISBN 0-631-21263-9.

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Struktur_lagu&oldid=19332304"

Foto: Pexels

Musik memang karya seni yang indah. Alunan musik merupakan alat multifungsi yang bisa dibuat untuk beberapa tujuan dan maksud. Bagaimana tidak? Semua aspek yang terdapat dalam sebuah alunan musik bisa kita gunakan. Dari situlah kita bisa tau apa itu aransemen, komposisi, lirik, genre, makna lagu, struktur lagu, dan hal lainnya.

Berbicara mengenai struktur lagu, mungkin kamu pernah mendengar ada istilah reff, intro atau chorus. Sebenarnya ada apa saja di dalam sebuah lagu? Berikut penjelasannya:

1. Intro/Introduction

Intro adalah awal dari sebuah lagu yang merupakan pengantar lagu tersebut. Intro juga berfungsi memberikan waktu untuk penyanyi dan pendengar mempersiapkan diri sebelum lagu benar-benar dimainkan. Biasanya musik pengisi intro bisa berupa musik instrumental atau suara vokal yang nadanya diambil dari reff lagu.

BACA JUGA: Teknologi AI dan Machine Learning: Bisa Bikin Lagu dan Terjemahkan Bahasa Hewan

Namun ada juga yang membuat nada intro sendiri yang berbeda dengan nada ditengah lagu. Intro juga terbagi menjadi Intro awal, Intro tengah dan Intro akhir. Intro awal terletak di awal lagu. Intro tengah biasanya diletakkan setelah Reff/Chorus dan Intro akhir pada Coda/Ending.

2. Verse

Bisa disebut juga bait. Verse adalah pengantar sebuah lagu sebelum lagu masuk ke bagian Chorus. Verse sering disebut bagian “basa-basi” dari sebuah lagu. Sebuah lagu yang baik bahkan memiliki Verse yang kuat secara melodik dan harmonik yang tidak kalah dengan bagian reff-nya. Bagian Verse bukan merupakan bagian yang klimaks pada lagu. Hanya berupa pengantar dan berisi kalimat-kalimat pembuka. Kebanyakan detail lagu berada di bagian Verse yang menceritakan lebih banyak ketimbang bagian Reff/Chorus.

3. Bridge

Bridge adalah sebuah bagian lagu yang bukan merupakan verse atau chorus. Bridge ini biasanya dipakai untuk menjembatani antara bagian-bagian lagu. misalnya menjembatani antara Chorus dengan Verse atau sebaliknya bahkan Bridge juga dipakai untuk menjembatani antara Chorus dengan Chorus yang Modulasi [naik nada dasar], sehingga Modulasi tidak terdengar ganjil. Nada yang dimainkan pada Bridge biasanya dibuat sangat berbeda dengan nada pada Verse dan Chorus.

4. Chorus dan Reffrain [Reff]

Chorus dan Reff sebenarnya berbeda, persamanannya hanyalah keduanya adalah inti pesan/inti cerita dari lagu. Banyak yang keduanya seringkali tertukar. Chorus merupakan bagian yang paling ditunggu-tunggu dalam sebuah lagu, biasanya statement atau misi utama lagu ada di bagian ini. Chorus memiliki nilai excitement yang lebih tinggi dari Verse.

BACA JUGA: Rizal Abdulhadi, Pencipta Alat Musik Bambu Rasendriya yang Mendunia

Sementara Reff lebih sederhana daripada Chorus. Reff/Reffrain yang bermakna pengulangan biasanya menggunakan bagian lain dari lagu [biasanya Verse] untuk diulang di bagian ini. Notasi pengulangannya sama dan syairnya pun sama, namun tidak menutup kemungkinan syairnya dimodifikasi, namun notasi atau nadanya tetap menggunakan nada yang sama.

5. Interlude

Interlude merupakan bagian kosong pada lagu seperti layaknya “intro” tp berada di tengah2 lagu. Interlude ini bagian yang menyambungkan Bait/Verse dengan Verse atau Verse dengan Chorus. Bedanya dengan Intro Tengah adalah dari nada yang digunakan. Tidak terdapat syair dalam Interlude ini.

6. Modulasi

Beberapa sumber ada yang menyebutnya sebagai “Overtone”, namun sebenarnya berbeda. Modulasi artinya adalah perpindahan nada dasar dari suatu lagu. Jika kita pernah menyanyikan Reff/Chorus suatu lagu dan tiba-tiba Reff tersebut menjadi lebih tinggi dari sebelumnya, maka itulah yang disebut dengan Modulasi. Biasanya Modulasi ini terjadi sesudah Chorus dan diiringi dengan Bridge agar tidak terdengar janggal.

7. Ending, Coda dan Outro

Meski sama-sama berada di bagian akhir lagu, mereka memiliki fungsi yang berbeda. Ending adalah bagian penutup dari sebuah lagu. Ending berfungsi agar lagu berakhir lancar, smooth [mulus], dan tidak berhenti secara mendadak. Terkadang bagian Ending ada yang dibuat secara fade-out [suara perlahan-lahan mengecil dan hilang].

BACA JUGA: 5 Rekor Dunia Musik yang Tercatat Guinness, Salah Satunya dari Indonesia

Coda, disebut juga “ekor”, merupakan bagian akhir lagu yang berisi nada dan syair untuk menutup lagu. Berbeda dengan Bridge, Coda mengambil beberapa lirik dan nada yang sudah ada sebelumnya pada lagu serta tidak berakhir Fade Out seperti pada Ending. Outro merupakan akhir dari lagu yang hanya berisi instrumen musik saja atau tanpa syair.

Nada yang digunakan berbeda dengan nada-nada sebelumnya, atau hanya memodifikasi nada sebelumnya untuk mengakhiri lagu dengan lembut dan tidak terkesan berhenti secara tiba-tiba atau janggal. [tom]

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề