beda garansi toko dan resmi

GadgetSquad.ID – Sepintas judul di atas nampak berlebihan. Bisa juga dibilang sok kekinian, lantaran menggunakan istilah atau pun bahasa asing, layaknya gaya bicara anak-anak selatan Jakarta, yang sempat viral itu. “wicis literally” [gaya bahasa anak selatan Jakarta], bukan tanpa alasan judul di atas dibuat.

Semua berawal dari pertanyaan teman yang ingin membeli hape baru, namun dirinya binggung lantaran di situs jual beli online, produk yang ingin ia beli ada yang dijual dengan status garansi resmi dan garansi distributor.

Ok langsung aja, buat kamu semua yang ingin beli hape, namun statusnya menggunakan garansi distributor. Bisa dipastikan hape tersebut adalah produk ilegal alias BM. Istilah garansi distributor awalnya, memang sering digunakan pedagang di pusat hape seperti Roxy Mas, Mal Ambasador dan beberapa tempat lainnya.

Lalu apa yang dimaksud dengan garansi distributor? Secara produk, hape yang dijual adalah perangkat asli, hanya saja datangnya secara ilegal. Jika ada kerusakan nantinya yang memperbaiki adalah pihak toko, bukan pemilik brand hape. Biasanya garansi distributor berlakuknya cepat, lantaran pihak toko tidak mau rugi.

Pertanyaannya saat ini, bagaimana bagi orang awam membedakan hape BM dengan produk resmi?

Caranya mudah, berikut tipsnya : 1. Cara Klaim Garansi

Berbeda dengan hape bergaransi resmi yang memiliki tempat klaim yang cukup banyak mencakup tempat membeli gadget, service center distributor, dan service center resmi. Untuk produk BM garansinya, semua ditanggung toko, tentu dengan syarat dan ketentu berlaku.

Jika hape BM coba diservice ke tempat resmi, ada kemungkinan ditolak, karena hape kemungkinan tidak/belum dijual di Indonesia sehingga service center tidak memiliki spare part yang cocok untuk gadget tersebut.

2. Harga
Harga hp dengan BM dapat dipastikan lebih murah dari gadget dengan garansi resmi. Perbedaan harganya dapat mencapai hingga lima ratus ribu rupiah bahkan lebih.

3. Software dan Hardware
Hape BM biasanya akan memiliki hardware yang tergolong tidak biasa, karena tidak dibuat berdasarkan kriteria/standar yang ada di Indonesia. Software yang ada di dalam hape BM biasanya telah diotak-atik sehingga mengganggu kenyamanan pengguna gadget. Beberapa kasus yang pernah terjadi ketika membeli hape BM adalah tidak adanya dukungan Bahasa Indonesia melainkan hanya memiliki dukungan bahasa China dan Inggris.

#kamisukareview – Maraknya HP merek baru yang beredar di pasar Indonesia tentunya membuat kamu bingung. Bahkan ada HP garansi toko atau garansi distributor yang dijual selain garansi resmi.

Bukan rahasia lagi jika di pasaran ada HP garansi resmi dan HP garansi toko atau garansi distributor. Keduanya sebenarnya sama-sama menawarkan tipe Hp yang sama hanya saja layanan purna jual dan kualitasnya kadang berbeda.

Berbicara garansi resmi, jelas, produk itu dijual secara resmi dengan pajak masuk serta jaminan servis pada ritel/ritel khusus yang ditunjuk oleh pemegang merek.

Sementara menyoal HP garansi distributor, lazimnya para penjaja menyebutnya dengan garansi toko dengan rentang waktu tertentu [rata-rata sebulan sejak kamu melakukan pembelian]. Jelas, ponsel dengan garansi ini masih dipertanyakan keabsahannya secara hukum.

Nah, artinya kamu wajib paham terkait risiko membeli HP garansi distributor atau toko.

Berikut 3 hal yang harus kamu pertimbangkan ketika hendak meminang garansi distributor;

HP Garansi Toko Merepotkan

Tentunya berbeda dengan ponsel bergaransi resmi yang memiliki tempat klaim yang tersebar diseluruh jaringan resmi.

Umumnya, jika kamu membeli ponsel dengan garansi resmi akan mendapatkan masa garansi yang cukup panjang, bahkan hingga 2 tahun. Termasuk penggantian unit, update software [jika bermasalah], atau penggantian suku cadang [sparepart]. Tergantung kasus kerusakan yang tercatat dalam kartu garansi.

BACA JUGA

Cara Membuat Video Slow Motion di TikTok, Gampang!

Sementara jika kamu membeli ponsel dengan garansi toko, maka jika bermasalah, maka ponsel kamu hanya akan dapat ditangani di tempat kamu membeli ponsel tersebut. Itu pun jika masa garansi masih berlaku.

Jika masa berlaku habis, harapan kamu hanya dapat mendatangi toko yang melayani jasa perbaikan ponsel. Itu pun bukan toko resmi seperti halnya service centre.

Sistem perangkat lunak 

Umumnya ponsel dengan garansi toko memiliki spesifikasi yang sedikit berbeda dengan ponsel yang dijual dengan garansi resmi. Ponsel yang umum disebut ponsel black market [BM] ini merupakan produk impor yang tidak terdaftar secara resmi.

Memang, bagi orang awam akan sedikit sulit membedakan ponsel antara yang bergaransi resmi atau distributor. Namun mudahnya, kamu bisa cek melalui sistem perangkat lunaknya [software] terkait ketersediaan bahasa. Jika tidak terdapat bahasa Indonesia, maka kemungkinan besar ponsel itu adalah ponsel BM.

Pihak distributor sebelumnya pasti telah melakukan modifikasi sistem software ponsel agar ponsel itu bisa aktif dengan jaringan operator di Indonesia.

Perangkat keras 

Hal lain yang menjadi kendala ketika melakukan service ponsel BM adalah ketersediaan suku cadang [sparepart]. Umumnya penyedia jasa perbaikan ponsel [bukan ritel resmi], melakukan kanibalisasi pada sparepart ponsel BM yang diservis.

Tak ada jaminan, apakah akan awet atau tidak, karena umumnya pihak jasa perbaikan ponsel itu hanya memberikan garansi servis selama seminggu.

BACA JUGA

Cara Mengatasi HP Kemasukan Air Terbaik di 2022

Nah, jika kamu mendapatkan iming-iming ponsel berbanderol murah yang ditawarkan di sosial media, maka cek keabsahannya. Umumnya pada ponsel BM akan tercetak logo operator seluler dari negara lain, semisal T-Mobile, Verizon, dll.

Nah gimana, sudah paham kan risikonya.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề