Berapa denyut nadi normal sebelum dan sesudah olahraga?

Suara.com - Dokter spesialis olahraga, dr. Zaini K Saragih, SpKO mengungkapkan dua hal penting saat seseorang memutuskan untuk berolahraga. Pertama, penting mengecek denyut jantung sebelum melakukan olahraga intensitas sedang atau tinggi.

Hal tersebut ia utarakan dalam acara konferensi pers menyambut Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada Senin, 9 September 2019, mendatang.

"Sebelum olahraga, coba cek denyut jantung. Harus di bawah 100 bpm (beats per minute). Kalau di atas itu, harus duduk dulu tunggu beberapa menit," kata Zaini di Jakarta, Rabu, (4/9/2019).

Ia melanjutkan, bila sampai beberapa menit denyut jantung masih di atas 100 bpm, seseorang harus ke rumah sakit dan mencari tahu apa penyebabnya. Jika dipaksakan olahraga, jantung akan mengalami kelelahan dan berbahaya bagi tubuh.

Baca Juga: Tanda Tangan Absen Mirip Denyut Jantung Ini Bikin Ngakak

"Apa lagi jika sudah berusia di atas 40 tahun," tambahnya.

Hal penting kedua adalah olahraga intensitas sedang dan berat hanya boleh dilakukan orang dengan indeks massa tubuh di bawah 30.

Kata Zaini, orang dengan massa tubuh di atas 30 akan kesulitan menopang massa tubuhnya sendiri lewat beberapa gerakan. "Gerakan dalam lari itu seperti melompat, dengan begitu kaki akan menahan empat kali lebih berat badan," kata Zaini lagi.

Maka dari itu, olahraga yang disarankan tidak memiliki gerakan melompat atau melayang, misalnya, jalan cepat.

Dalam rangka menyambut Hari Olahraga Nasional sendiri, Kementerian Kesehatan melalui program Germas memgimbau masyarakat melakukan 30 menit olahraga setiap hari.

Baca Juga: Studi: Cokelat Bisa Kurangi Risiko Denyut Jantung Tak Teratur

Dari sudut pandang kesehatan, manfaat rutin melakukan olahraga di antaranya adalah meningkatkan kebugaran jantung, paru, kekuatan dan daya tahan otot, kelenturan, dan memperbaiki komposisi tubuh.

Olahraga juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan diabetes melitus.

Selain itu, olahraga juga dapat meningkatkan massa tulang sehingga menurunkan kemungkinan terjadinya osteoporosis serta meningkatkan rasa percaya diri dan membangun sportivitas.