Berapa lama kita disiksa di neraka



Pertanyaan:

Benarkah umat Muhammad SAW tidak lama di neraka, selambat-lambatnya selama dia hidup di dunia, kalau 4 tahun hidup di dunia maka dia akan berada di neraka 40 tahun? [A. Rahim Nst. Kotanopan].

Jawaban:

Persoalan neraka adalah termasuk urusan aqidah yang dasarnya harus kuat atau disebut qath'i , naik wurud atau dalalah. Artinya, meyakinkan baik datangnya maupun petunjuknya. Dan yang termasuk meyakinkan atau qath'i wurud dan dalalahnya ialah ayat Al Quran dan Hadits mutawatir yang petunjuk lafadznya tegas dan jelas pada makna yang dimaksud.

Sepanjang pengamatan kami tidak ada dasar kuat yang dapat dijadikan alasan bahwa orang yang masuk neraka hanya selambat-lambatnya selama hidup di dunia. Dasar-dasar yang kuat yang bertalian dengan hari kemudian atau hari akhir ialah, bahwa kita wajib percaya tentang adanya hari akhir dan segala yang terjadi di dalamnya tentang kerusakan alam ini serta percaya akan hal-hal yang diberikan [dikabarkan] oleh Rasulullaah SAW dengan riwayat mutawatir tentang kebangkitan dari kubur, pengumpulang di makhsyar, pemeriksaan dan pembalasan amal perbuatan manusia, yang baik akan mendapatkan kebaikannya dan yang jelek akan mendapat siksa sesuai dengan besar kecilnya perbuatan itu. Yang kafir dan musyrik melawan Allaah SWT dan RasulNya akan ditempatkan di neraka selama-lamanya, sedangkan yang beriman tetapi berbuat dosa akan masuk neraka kemudian keluar dari neraka, sedang orang yang beriman benar-benar akan masuk surga selamanya.

Jadi ada dua macam lamanya orang berada di neraka. Ada yang sementara berdasarkan besar-kecilnya dosa yang dilakukan, dan ada pula yang di neraka untuk selama-lamanya, bukan sepanjang hidupnya di dunia.

Salah satu ayat yang menunjukkan adanya siksa [neraka] selama-lamanya ialah ayat 23 surat al Jin:

وَمَن يَعْصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَإِنَّ لَهُۥ نَارَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا

"Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya."

Sumber: Buku Tanya-Jawab Agama II, Tim PP Muhammadiyah Majelis Tarjih, Suara Muhammadiyah, 1992.

Hal ini seringkali menjadi perbincangan di masyarakat tentang apakah seorang muslim akan masuk neraka dahulu baru kemudian ke surga. Seakan ketika seorang masuk neraka menjadikan itu sebagai pembersihan diri dari dosa,

Hadits-hadits Nabi saw menerangkan bahwa setiap orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya akan masuk surga, sekalipun di antara mereka ada yang masuk surga secara bertahap. Maksudnya ialah ia masuk neraka lebih dahulu sebagai imbalan dari dosa-dosa yang pernah dilakukannya selama hidup di dunia, kemudian setelah habis masa siksaannya itu ia dimasukkan Allah kedalam surga, berdasarkan hadis berikut:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِي اللهُ عَنْه عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَدْخُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ ثُمَّ يَقُولُ اللهُ تَعَالَى أَخْرِجُوا مِنَ النَّارِ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ فَيُخْرَجُونَ مِنْهَا قَدِ اسْوَدُّوا فَيُلْقَوْنَ فِي نَهَرِ الْحَيَا أَوِ الْحَيَاةِ شَكَّ مَالِكٌ فَيَنْبُتُونَ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِي جَانِبِ السَّيْلِ أَلَمْ تَرَ أَنَّهَا تَخْرُجُ صَفْرَاءَ مُلْتَوِيَةً قَالَ وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا عَمْرٌو الْحَيَاةِ وَقَالَ خَرْدَلٍ مِنْ خَيْرٍ. [رواه البخاري: 21 ومسلم: 270]

Artinya: “Dari Abu Sa’id al-Khudri ra, dari Nabi saw, ia bersabda: Penghuni surga akan masuk surga dan penghuni neraka akan masuk neraka, kemudian Allah ta’ala memerintahkan: Keluarkan dari neraka orang-orang yang dalam hatinya ada iman seberat biji sawi. Maka dikeluarkanlah mereka dari neraka yang warna [badannya] benar-benar hitam, lalu dimasukkan kedalam sungai hidup atau sungai kehidupan, lalu tumbuhlah mereka seperti biji yang tumbuh setelah air bah, adakah engkau tidak melihatnya, sesungguhnya ia keluar bewarna kuning yang melilit.” [HR. al-Bukhari dan Muslim]

Dan Hadis:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْلَمُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا وَآخِرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولاً الْجَنَّةَ رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ حَبْوًا فَيَقُولُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى فَيَقُولُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ قَالَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى فَيَقُولُ اللهُ لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا أَوْ إِنَّ لَكَ عَشَرَةَ أَمْثَالِ الدُّنْيَا قَالَ فَيَقُولُ أَتَسْخَرُ بِي أَوْ أَتَضْحَكُ بِي وَأَنْتَ الْمَلِكُ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ قَالَ فَكَانَ يُقَالُ ذَاكَ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً . [رواه البخاري: 6086 ومسلم: 272]

Artinya: “Dari Abdullah bin Mas’ud ra, berkata: bersabda Nabi saw: Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui penduduk neraka terakhir masuk neraka dan penduduk surga terakhir masuk surga. Seorang laki-laki keluar dari neraka dengan merangkak, maka Allah memerintahkan [kepada orang itu]: “Pergilah dan masuklah ke surga!” Laki-laki itu mendatangi surga itu sambil mengkhayalkan bahwa surga itu telah penuh. Lalu ia kembali dan berkata: “Wahai Tuhan aku dapati surga itu telah penuh.” Allah memerintahkan: “Pergilah dan masuklah ke surga!” Maka ia mendatanginya sambil mengkhayalkan bahwa surga itu telah penuh. Lalu ia kembali dan berkata: “Wahai Tuhan aku dapati surga itu telah penuh.” Maka Allah berfirman: “Pergilah dan masuklah ke surga, maka sesungguhnya [surga] itu semisal dunia dan sepuluh kalinya atau sesungguhnya surga itu sepuluh kali dunia.” Laki-laki itu berkata: “Engkau mengejek dan menertawakanku sedangkan Engkau pemilik[nya].” Aku [Ibnu Mas’ud] melihat Rasulullah tertawa hingga tampak gigi gerahamnya. Dan pernah pula dikatakan: “Yang demikian itu adalah penduduk surga yang paling rendah tingkatannya.” [HR. al-Bukhari dan Muslim]

Kedua hadis di atas menjelaskan bahwa ada orang yang beriman yang sebelum masuk surga, ia masuk neraka lebih dahulu, yang lamanya sesuai dengan berat atau ringannya dosa yang telah diperbuatnya selama hidup di dunia. Banyak hadis yang lain yang senada dan sama artinya dengan hadis di atas [baca al-Lu’lu’ wal-Marjan, hadits no. 118, 119, 120 dan sebagainya].

Wallahu a’lam bish-shawab.

Sumber: Majalah Suara Muhammadiyah, No. 23, 2003

Tags: akhiratAqidah Islammajelis tarjih dan tajdid

Ilustrasi. /PIXABAY/.*/PIXABAY

GALAMEDIA - Tak ada seorang pun yang tahun berapa lama kita bakal tinggal di dunia ini. Di dalam hidup ini, semuanya seakan-akan menjadi teka-teki.

Mungkin hanya orang tertentu saja yang diberikan pengetahuan tentang itu. Pada umumnya kita buta akan berbagai hal tentang hidup ini.

Kehidupan di dunia memang begitu singkat. Terlebih jika dibandingkan dengan masa di akhirat, maka akan terasa sangat pendek.  Konon, satu hari di akhirat itu sama dengan seribu tahun waktu di dunia.

Baca Juga: Marah, Lionel Messi Ingin Tinggalkan Barcelona

Sehingga, jika hidup manusia dirata-ratakan berusia 63 tahun layaknya Nabi Muhammad SAW, maka, bisa disimpulkan jika waktu hidup di dunia ini hanya satu setengah jam waktu akhirat. Mengapa demikian?

>

Akhirat memang menjadi sebuah misteri tak berujung. Akan sangat susah menjelaskannya dengan logika, namun bagi orang beriman, hal ini tentu begitu mudah memahaminya. Bahwa kehidupan di dunia ini, hanya sebuah kefanaan. Ada kehidupan kekal yang tidak berujung setelah kiamat nanti.

Umat Islam percaya jika Allah SWT sudah mempersiapkan akhiratnya. Ada surga dan neraka, ada kenikmatan dan siksa. Ada pula yang paling ajaib, yakni waktunya. Jangan bandingkan waktu di dunia dengan akhirat. Karena perbedaannya akan sangat lama sekali.

Baca Juga: Produk Antivirus Corona Produk Kementan Mampu Menutup Luka Iris Pisau

Di dalam Al-Qur'an dijelaskan jika satu hari di akhirat, sama dengan seribu tahun kehidupan di dunia.  Tidak bisa dipercaya? Susah kah diterima logika? Lagi-lagi, hal ini sangat mudah diterima logika muslim.

Ilustrasi/Neraka kelak akan dihuni oleh lima golongan manusia yang telah disebutkan dalam Al Quran dan hadits. /PIXABAY/ZERIG

WARTA LOMBOK - Neraka merupakan seburuk-buruk tempat yang Allah SWT ciptakan untuk semua makhluknya yang berbuat buruk semasa hidupnya di dunia.

Pasalnya, tempat ini merupakan tempat yang di dalamnya penuh dengan siksaan yang sangat mengerikan dan menakutkan.

Dijelaskan dalam salah satu riwayat hadits baginda Rasulullah SAW, yang artinya:

Baca Juga: Ragam Pendapat Tentang Sejarah Awal Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hingga Sekarang

“Siksaan di dalam neraka yang paling ringan adalah ketika seseorang ditaruhkan sepatu pada kakinya yang terbuat dari api neraka sehingga kepalanya meleleh karna panasnya api neraka tersebut.”

Diriwayatkan bahwa orang yang masuk di dalam neraka ternyata ada yang sifatnya sementara dan ada juga yang kekal di dalamnya.

>

Adapun lima golongan yang kekal di dalam neraka berdasarkan keterangan dari Al Quran dan hadits di antaranya:

Sudah jelas bagi orang kafir akan masuk neraka, sebabnya ia benar-benar terang-terangan menentang ajaran Allah SWT.

Bahkan Allah SWT telah banyak menjelaskan di dalam Al Quran kedudukannya nanti ketika ia telah mati yaitu tak lain adalah neraka, dan yang paling mengerikan adalah ia akan kekal di dalamnya selamanya.

Baca Juga: Sebelum Islam Datang, Berikut 4 Jenis Pernikahan di Masa Jahiliyah

Sumber: YouTube @Tafakkur Fiddin

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề