Berapakah denyut nadi maksimal pada anak berusia 16 tahun?

Detak jantung menjadi salah satu faktor yang bisa memprediksi risiko penyakit jantung. Perlu diwaspadai adalah ketika detak jantung itu tetap kencang meski dalam keadaan istirahat. Hal itu bisa menandakan jantung kita tetap bekerja keras untuk memompa aliran darah meski tak ada aktivitas fisik yang signifikan.

Perlu diperhatikan juga bahwa beberapa faktor dapat memengaruhi detak jantung kamu. Hal itu mencakup usia, intensitas kebugaran dan aktivitas, perokok aktif, memiliki penyakit kardiovaskular, kolesterol tinggi atau diabetes, suhu udara, posisi tubuh [berdiri atau berbaring, misalnya], tingkat emosi, berat badan, dan obat-obatan yang tengah dikonsumsi.

Sebab itulah, akan lebih baik jika kamu dapat memantau detak jantung kita secara mandiri. dr. Vienna Rossimarina, SpJP, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, akan bantu menjelaskan cara mandiri untuk memeriksa irama jantung, sebagai salah satu indikasi kesehatan jantung kamu.

Cara Menghitung Denyut Jantung Saat Istirahat

Menghitung denyut jantung adalah hal yang mudah, kamu hanya membutuhkan kemampuan berhitung dan sebuah stopwatch, jika diperlukan. Tapi, tak kalah penting untuk memilih waktu terbaik saat menghitungnya. Lakukan penghitungan itu pada pagi hari atau setelah duduk sekitar 10 menit. Itulah waktu ideal untuk menghitung detak jantung istirahat rata-rata. Yuk, simak caranya seperti yang dianjurkan dr. Vienna berikut:

  • Raba nadi di pergelangan lengan tangan kiri bawah dengan tiga jari tangan kanan.
  • Jangan gunakan ibu jari karena ibu jari memiliki denyut ringan yang dapat membingungkan saat menghitung.
  • Tekan lembut jari sampai kamu bisa merasakan denyut nadi di bawah jari tersebut. Kamu mungkin perlu mencari 'lokasi' yang pas sampai benar-benar merasakan denyutnya.
  • Hitung denyut nadi dalam waktu 10 detik, kemudian kalikan dengan 6 untuk mendapat angka denyut nadi per menit.
  • Kamu dapat menghitung denyut nadi sebanyak tiga kali, kemudian mengambil rata-rata dari ketiganya untuk benar-benar yakin.

Berapa Angka Denyut Nadi Normal?

Menurut American Heart Association, denyut jantung istirahat rata-rata berkisar pada ukuran:

  • Anak-anak 10 tahun, dewasa dan manula: 60-100 denyut per menit [BPM]
  • Atlet pro terlatih adalah 40-60 denyut per menit [BPM]

"Normalnya antara 60 -100 kali per menit. Apabila kurang dari 60 atau lebih dari 100 atau irama tidak teratur, maka sebaiknya memeriksakan diri ke dokter," tambah dr. Vienna.

Denyut nadi maksimum adalah denyut nadi tertinggi dicapai selama latihan maksimal. Denyut nadi maksimum adalah 220 dikurangi usia kamu saat ini. Idealnya, angka denyut nadi harus berada di antara 50-85 persen dari total denyut nadi maksimum. Denyut jantung selama kegiatan fisik yang sedang adalah sekitar 50-69% dari denyut nadi maksimum, sedangkan denyut nadi selama aktivitas fisik berat dapat meningkatkan hingga 70-85% dari denyut nadi maksimal.

Tips Menjaga Detak Jantung Normal

Detak nadi yang terlalu cepat atau lambat seringnya merupakan hasil dari kondisi kelainan jantung. Maka dari itu, penting untuk menjalani gaya hidup yang aman dan ramah bagi jantung untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Misalnya:

  • Pola makan sehat yang ramah jantung, seperti diet Mediterania [high in good fat]. Gaya hidup sehat, seperti yang dijelaskan oleh dr. Vienna, mencakup konsumsi jenis makanan sehat yang kaya nutrisi baik seperti ikan, cokelat hitam, biji-bijian utuh, buah-buahan, sayuran dan produk susu rendah lemak jenuh dan kolesterol. Dalam hal ini, kamu bisa menyempurnakan gaya hidup sehat dengan rutin mengonsumsi Anlene Gold Plus dengan formula tambahan Beatplus, yang rendah kolesterol dan lemak jenuh. Anlene Gold Plus juga tinggi serat, sumber kalium, kalsium, dan kolagen serta tidak mengandung gula tambahan, yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung dengan mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh kamu.
  • Selalu aktif setiap hari, setidaknya 150 menit berolahraga setiap minggunya atau 10 hingga 15 menit setiap harinya. Konsultasikan ke dokter untuk menyarankan tingkat olahraga yang aman untukmu.
  • Turunkan berat badan jika kamu merasa perlu, dan jaga berat badan berada di rentang yang sehat. "Disarankan untuk memiliki lingkar pinggang maksimal 80 cm untuk wanita dan 90 cm untuk pria," jelas dr. Vienna.
  • Kelola masalah kesehatan lain yang mungkin kamu miliki, misalnya tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga cegah stres.

Perlu diperhatikan jika kamu merasa denyut nadi dan irama jantung tak sesuai hingga mengganggu kenyamanan tubuh, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter, ya!



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Detak jantung adalah salah satu indikator kesehatan untuk memantau tingkat kebugaran tubuh. Namun, setiap tingkatan umur memiliki jumlah detak jantung yang ideal, berapa? Menurut American Heart Association, detak jantung atau denyut nadi menunjukkan berapa kali jantung berdegup. Dalam satu kali sesi pengukuran, denyut jantung dihitung setiap satu menit. Detak jantung dapat dideteksi atau dipantau di nadi pergelangan tangan, siku bagian dalam, leher bagian samping, atau punggung telapak kaki. Untuk mendapatkan hasil pembacaan detak jantung paling tepat, letakkan tiga jari tangan Anda di atas nadi tempat detak jantung terdeteksi. Setelah itu, hitung jumlah detak jantung selama 60 detik atau selama satu menit. Saat berdetak, jantung memompa darah yang mengandung oksigen dan nutrisi penting ke seluruh tubuh. Jantung yang sehat dapat memberikan pasokan darah kaya oksigen dan nutrisi yang tepat untuk tubuh. Baca Juga: Cek harga motor bekas Rp 5 jutaan periode Oktober 2021, bisa dapat varian Honda Meskipun detak jantung normal bukan jaminan seseorang bebas masalah kesehatan, tapi bisa digunakan menjadi tolok ukur untuk mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan. Untuk itu, penting untuk mengetahui apakah detak jantung Anda dalam rentang normal. Salah satu yang perlu dipantau adalah detak jantung istirahat atau denyut nadi saat seseorang berada dalam kondisi rileks. Detak jantung normal saat beristirahat patokannya berkisar antara 60 sampai 100 kali detak per menit. Agar hasilnya lebih akurat, pengukuran detak jantung ini perlu menunggu momentum yang tepat saat tubuh dalam kondisi yang benar-benar rileks. Jika Anda baru mengerjakan aktivitas fisik, tunggu lima menit sebelum mengukur denyut nadi. Institut Kesehatan Nasional AS [NIH] menerbitkan panduan detak jantung normal dalam kondisi istirahat sesuai usia. Berikut penjabarannya:

  • Usia di bawah 1 bulan: detak jantung normal 70 sampai 190 kali per menit
  • Usia 1 sampai 11 bulan: detak jantung normal 80 sampai 160 kali per menit
  • Usia 1 sampai 2 tahun: detak jantung normal 80 sampai 130 kali per menit
  • Usia 3 sampai 4 tahun: detak jantung normal 80 sampai 120 kali per menit
  • Usia 5 sampai 6 tahun: detak jantung normal 75 sampai 115 kali per menit
  • Usia 7 sampai 9 tahun: detak jantung normal 70 sampai 110 kali per menit
  • Usia di atas 10 tahun: detak jantung 60 sampai 100 kali per menit
Detak jantung akan semakin melambat saat seseorang melewati masa kanak-kanak menuju remaja. Detak jantung olahragawan atau atlet yang terbiasa menjalani latihan fisik umumnya juga lebih lambat, terkadang detak jantung dalam kondisi istirahatnya bisa antara 40 sampai 60 kali per menit. Kondisi ini dipengaruhi kemampuan jantung yang lebih efisien atau terampil dalam bekerja sebagai dampak positif latihan olah fisik. Selain kecepatan, detak jantung normal juga ditakar dari ritmenya. Detak jantung normal berdegup teratur, stabil, dan tidak melompat-lompat.

Faktor kecepatan detak jantung

Umumnya, jantung akan berdetak lebih cepat saat Anda aktif bergerak. Jantung akan berdegup lebih kencang untuk mendapatkan lebih banyak oksigen ke otot yang bekerja. Semakin kerja keras, jantung akan berdetak lebih kencang. Detak jantung saat seseorang melakukan olahraga intens bisa mencapai 160 kali detak per menit. American Heart Association merekomendasikan batas aman detak jantung normal maksimal saat olahraga adalah 220 kali detak per menit dikurangi usia seseorang. Baca Juga: Simak harga emas hari ini di Pegadaian, Sabtu 9 Oktober 2021 Misalkan usia Anda 30 tahun, artinya batas aman maksimal detak jantung saat olahraga adalah 190 kali per menit. Di luar aktivitas fisik, kecepatan detak jantung ini bisa berubah-ubah lantaran banyak faktor. Berikut beberapa di antaranya:
  • Usia
  • Suhu udara
  • Posisi tubuh apakah istirahat, duduk, atau berdiri
  • Emosi yang kuat terkait stres, cemas, bahagia, atau sedih
  • Berat badan
  • Obat yang dikonsumsi
  • Efek samping kafein, nikotin, atau narkoba
Detak jantung dikatakan tidak normal apabila jantung berdetak dengan irama yang tidak beraturan. Selain gangguan irama, detak jantung terkadang juga bisa lebih cepat atau lebih lambat dari kondisi normal. Kondisi tersebut bisa jadi tanda penyakit jantung seperti aritmia atau atrial fibrillation. Di beberapa kasus, detak jantung yang tidak normal tersebut tidak berbahaya. Namun, untuk memastikannya, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Dokter umumnya akan melaksanakan pemeriksaan fisik dan merekomendasikan tes elektrokardiogram [EKG] untuk memantau lebih lanjut denyut nadi pasiennya. Detak jantung yang sehat sangat penting untuk melindungi kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk jantung. Untuk itu, pastikan Anda melakoni cara menjaga kesehatan jantung dengan rutin melakukan olahraga, mengurangi stres, tidak merokok, dan menjaga berat badan tetap ideal. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detak Jantung Normal Per Menit sesuai Usia", Penulis : Mahardini Nur Afifah Editor : Mahardini Nur Afifah

Selanjutnya: Dari bahan yang mudah Anda temukan, ini 4 obat tekanan darah tinggi

Editor: Adi Wikanto

  • detak jantung normal
  • detak jantung


Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề