Berdasarkan isu-isu yang diusungnya konflik dapat dibedakan atas beberapa jenis kecuali

Dalam kehidupan sosial, semua orang seringkali menghadapi berbagai konflik, baik secara pribadi atau perorangan, keluarga hingga masyarakat. Demikian juga dalam bernegara, konflik kerap terjadi dan berdampak pada kerugian yang sangat besar bagi ekonomi maupun korban jiwa. Bahkan di Indonesia sendiri memiliki kerawanan konflik di tengah perbedaan suku, ras, budaya dan bahasa yang beragam.

Konflik merupakan bagian dari suatu interaksi sosial yang bersifat disasoatif. Ini sering terjadi dalam bentuk interaksi yang ditandai oleh saling mengancam, menghancurkan, melukai, dan menghilangkan nyawa diantara pihak yang terlibat.

Jika dilihat berdasarkan pihak yang terlibat, maka terdapat delapan jenis konflik, yaitu gender, rasial dan antar suku, antar umat beragama, antar golongan, antar kepentingan, antar pribadi, antar kelas sosial, serta antar negara.

Dengan mengetahui berbagai jenis konflik ini diharapkan kita bisa belajar memilah konflik yang terjadi. Hal ini memungkinkan untuk melakukan antisipasi atas konflik yang terjadi. Sebab, setiap konflik yang terjadi di masyarakat baik dari sisi penanganan dan antisipasinya membutuhkan sentuhan yang berbeda-beda.

Konflik Gender

Konflik gender merupakan konflik yang diakibatkan oleh adanya perbedaan gender di dalam masyarakat. Dimana, jenis konflik ini dipicu karena adanya perbedaan status serta peranan seseorang yang dilihat dari jenis kelamin. Contoh konflik gender adalah diskriminasi profesi, dimana perempuan disebut tidak layak untuk menjalani profesi tertentu seperti supir, mekanik, maupun teknisi.

Konflik Rasial dan Antar Suku

Konflik rasial dan antar suku memberikan penekanan bahwa manusia dapat dibedakan berdasarkan ciri fenotipenya. Hal ini membuat pengotak-kotakan jenis manusia berdasarkan ras dan suku yang dimiliki. Jika ditambahkan dengan primordialisme dan ethnosentrisme maka konflik akan lebih mudah tersulut. Contoh konflik rasial dan antar suku yang pernah terjadi adalah konflik Poso, konflik Sampit, konflik Mesuji, dan konflik Aceh.

[Baca juga: Penyebab Konflik Dalam Masyarakat]

Konflik Antar Umat Beragama

Konflik antar umat beragama merupakan konflik yang terjadi sebagai akibat adanya perbedaan keyakinan bagi penganut agama masing-masing. Konflik agama sangat rawan terjadi di Indonesia karena banyaknya agama yang diakui di Nusantara. Salah satu contoh konflik antar umat beragam yang pernah terjadi di Indonesia adalah konflik Ambon yang merupakan konflik antara pemeluk agama Kristen dengan agama Islam karena adanya perbedaan paham.

Konflik Antar Golongan

Konflik antar golongan merupakan konflik yang secara umum dapat ditemukan di dalam sistem demokrasi. Setiap golongan memiliki kepentingan yang berbeda satu dengan lainnya. perselisihan antar golongan lama kelamaan akan memunculkan terjadinya konflik antar golongan.

Contoh jenis konflik antar golongan yang pernah terjadi di Indonesia adalah konflik RMS atau Republik Maluku Selatan yang memaksakan untuk melepaskan diri dari NKRI. Konflik terjadi antara golongan yang pro pemerintahan dan yang pro kemerdekaan.

Konflik Antar Kepentingan

Konflik antar kepentingan merupakan konflik yang terjadi antara pihak yang saling berebut kekuasaan. Salah satu pihak akan memaksakan kepentingan kepada pihak lain, sementara pihak lain juga akan mencoba memaksakan kehendaknya. Perselisihan paham lama kelamaan akan berubah menjadi konflik kekerasan.

Konflik antar kepentingan terbesar yang pernah melanda Indonesia adalah konflik 1998 dimana mahasiswa mencoba menggulingkan pemerintahan karena keinginannya untuk melepaskan diri dari kungkungan orde baru.

Konflik Antar Pribadi

Konflik antar pribadi terjadi karena adanya perbedaan antar individu. Umumnya skala konflik yang terjadi cukup kecil dan tidak berakibat massif serta tidak mengancam keberlangsungan negara. Setiap individu yang terlibat akan selalu berupaya untuk mempertahankan ideologi serta kepentingannya masing-masing. Contoh jenis konflik ini yaitu terjadi antara dua orang yang saling berselisih paham karena permainan.

Konflik Antar Kelas Sosial

Konflik antar kelas sosial adalah salah satu bentuk konflik klasik, dimana kelas yang terbentuk adalah pembedaan masyarakat berdasarkan status sosialnya. Konflik ini merupakan konflik yang paling umum dan paling mudah ditemukan di lingkungan masyarakat. Konflik antar kaum buruh dan majikan dalam rangka penuntutan upah merupakan salah satu bentuk konflik antar kelas sosial di Indonesia.

Konflik Antar Negara

Konflik antar negara adalah konflik yang terjadi diantara dua negara atau lebih dimana konflik dipicu dari adanya perbedaan tujuan maupun adu kekuataan antar negara. Hal ini akan menimbulkan konflik baik konflik sosial, politik bahkan konflik budaya. Konflik embargo ekonomi Amerika-Iran merupakan salah satu konflik ekonomi terbesar di tahun 2018.

Lihat Foto

freepik.com

llustrasi bentuk-bentuk konflik

KOMPAS.com – Setiap manusia pastinya pernah mengalami konflik dalam kehidupannya. Bentuk konflik yang dialami pastinya juga berbeda-berbeda.

Bisa saja berbentuk konflik antarindividu atau bisa juga berbentuk konflik antarkelompok.

Konflik antarindividu dan konflik antar kelompok hanyalah segelintir contoh bentuk konflik yang dialami manusia dalam menjalani kehidupan sosialnya. Sebenarnya masih ada bentuk-bentuk konflik yang lain.

Dilansir dari buku Pengantar Sosiologi [2020] karya Trisni Andayani, Ayu Febryani, dan Dedi Andriansyah, dijelaskan berbagai macam bentuk konflik, yaitu:

  • Konflik menurut sifat pelaku yang berkonflik

Menurut sifat pelaku yang berkonflik, konflik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Konflik terbuka adalah konflik yang diketahui oleh semua pihak. Misalnya konflik antara Amerika Serikat dan Irak.
  2. Konflik tertutup adalah konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat dalam konflik.

Baca juga: Resolusi Konflik: Definisi dan Metodenya

  • Konflik menurut posisi pelaku yang berkonflik

Menurut posisi pelaku yang berkonflik, konflik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Konflik vertikal merupakan konflik yang terjadi antara komponen masyarakat di dalam satu struktur yang mempunyai tingkatan dan hierarki. Misalnya konflik antara buruh dengan atasan.
  2. Konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang mempunyai kedudukan yang sama. Contoh konflik horizontal adalah konflik antar ras, etnis, maupun agama.
  3. Konflik diagonal merupakan konflik yang terjadi akibat adanya ketidakadilan alokasi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan yang ekstrim. Contoh konflik diagonal adalah konflik Aceh.
  • Konflik menurut cara pengelolaannya

Menurut cara pengelolaannya, konflik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Konflik interindividu adalah konflik yang terjadi dalam diri individu karena ada hubungan erat dengan emosi individu hingga tingkat keresahan yang paling tinggi.
  2. Konflik antar individu merupakan konflik yang terjadi antara individu dengan individu yang lain. Konflik ini sifatnya substantif. Selain itu, konflik ini erat kaitannya dengan perbedaan pendapat, ide, gagasan, dan kepentingan.
  3. Konflik antar kelompok merupakan konflik yang terjadi antara kelompok satu dengan kelompok yang lain.

Baca juga: Mediasi Sebagai Bentuk Usaha Resolusi Konflik

  • Konflik menurut konsentrasi aktifitas manusia di dalam masyarakat

Menurut konsentrasi aktifitas manusia di dalam masyarakat, konflik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Konflik sosial merupakan konflik terjadi karena adanya perbedaan kepentingan sosial. Konflik sosial biasanya berbentuk konflik vertikal dan horizontal.
  2. Konflik politik merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan yang berhubungan dengan kekuasaan.
  3. Konflik ekonomi merupakan konflik yang terjadi karena adanya perebutan sumber daya demi kepentingan ekonomi.

Menurut sifatnya, konflik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

Dalam buku Konflik dan Manajemen Konflik [2010] karya Wirawan, dijelaskan bahwa konflik konstruktif merupakan konflik yang prosesnya mengarah pada pencarian solusi mengenai substansi konflik.

Ilustrasi konflik antarteman. Credit: freepik.com

Bola.com, Jakarta - Konflik sosial adalah suatu hubungan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang diikuti tindakan saling mengancam dan melakukan kekerasan antara satu dengan yang lainnya.

Selain itu, masih ada beberapa pengertian lain tentang konflik sosial. Konflik sosial berasal dari bahasa latin 'configere', yang berarti saling memukul.

Sementara secara sosiologis, konflik sosial dapat diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih berusaha menghancurkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.

Tak bisa dimungkiri, konflik sosial merupakan sesuatu hal yang sudah melekat dalam kehidupan bermasyarakat. Ada beberapa penyebab munculnya konflik sosial.

Munculnya konflik sosial umumnya karena perbedaan antarindividu maupun kelompok. Baik itu perbedaan pendapat, penampilan, ras, ideologi, budaya, dan perbedaan lain

Konflik sosial yang ada terjadi di masyarakat ada beberapa bentuk. Apa saja bentuk-bentuk konflik sosial?

Berikut ini rangkuman tentang macam-macam bentuk konflik sosial yang perlu diketahui, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Jumat [29/10/2021]. 

Berita video momen keributan antara pemain AC Milan dengan Lazio setelah pertandingan lanjutan Serie A 2018-2019 di San Siro, Sabtu [13/4/2019].

Sebelum membahas bentuk-bentuk konflik sosial, ketahui terlebih dahulu penyebabnya. Konflik yang terjadi di dalam masyarakat terjadi dalam berbagai hal.

Secara umum, penyebab timbulnya konflik dikelompokkan sebagai berikut:

1. Perbedaan antarindividu

Perbedaan yang ada antara sesama individu bisa menjadi penyebab terjadinya konflik sosial. Misalnya perbedaan pendapat atau perasaan yang dapat menimbulkan konflik.

2. Perbedaan kepentingan

Adanya perbedaan kepentingan, seperti kepentingan ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya juga bisa menyebabkan terjadinya konflik sosial. Contohnya, terjadinya konflik antarpartai politik menjelang pemilu.

3. Perbedaan kebudayaan

Kepribadian seseorang diwarnai kebudayaan kelompoknya, seperti pola pikir dapat menyebabkan terjadinya konflik. Misalnya, perbedaan pendapat tentang budaya barat antara orang tua dengan anak.

4. Perubahan sosial

Perubahan sosial yang berlangsung cepat akan mengubah nilai-nilai dalam masyarakat. Hal ini akan menyebabkan munculnya kelompok-kelompok yang berbeda pendirian.

Sebagai contoh adanya perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar, ada sebagian masyarakat yang bisa menerima dan ada yang belum siap menerima. Namun, perlu diketahui, tidak semua konflik bersifat negatif.

Ada konflik yang bersifat posistif. Dengan konflik akan melahirkan solidaritas kelompok sehingga dapat menciptakan stabilitas dan integrasi sosial.

Adanya konflik membuat seseorang dapat mengetahui sumber-sumber ketakpuasan dalam masyarakat untuk kemudian diupayakan cara penyelesaiannya.

Bentuk konflik di dalam masyarakat dapat berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau antarkelompok di dalam masyarakat.

1. Konflik individu dengan individu

Konflik antarsesama individu adalah jenis konflik yang sering terjadi. Hal itu bisa terjadi antara sesama pemain sepak bola, antara karyawan sesama karyawan, dan lain sebagainya.

2. Konflik antarnegara

Konflik sosial antarnegara terjadi antara negara yang saling berselisih.

3. Konflik antarrasial

Konflik antarrasial adalah konflik yang terjadi antara ras yang berbeda, seperti adanya diskriminasi ras atau politik apartheid di Afrika.

4. Konflik antarkelas sosial

Konflik antarkelas sosial adalah konflik yang terjadi antarkelas sosial yang berbeda. Contoh, konflik antara direktur dengan karyawan di kantor.

5. Konflik antarkelompok sosial

Konflik antarlelompok sosial adalah konflik yang terjadi antara kelompok dalam masyarakat ,seperti konflik antara suporter bola, tawuran pelajar, konflik antarpartai politik.

6. Konflik internal individu

Konflik internal individu merupakan konflik terjadi dalam diri seseorang. Konflik ini akan terjadi ketika individu harus memilih dua atau lebih yang tujuan saling bertentangan dan bimbang dalam memilihnya.

Contoh kasusnya, ada seorang anak yang bingung memilih antara mengerjakan tugas sekolah atau membantu acara hajatan di kampung.

7. Konflik antargenerasi

Konflik antargenerasi adalah konflik yang terjadi antargenerasi. Misalnya konflik antara anak- anak dengan orang tua tentang pandangan terhadap tradisi dan adat istiadat.

8. Konflik yang bersifat deskruktif dan konstruktif

Konflik deskruktif adalah konflik yang merusak dan merugikan pihak yang berkonflik. Contohnya, tawuran pemuda antarkampung.

Sedangkan konflik konstruktif merupakan jenis konflik yang bersifat membangun. Misalnya, adanya perbedaan pendapat saat mengadakan rapat.

9. Konflik berdasarkan aktivitas manusia di dalam masyarakat.

Konflik tersebut terdiri dari konflik ekonomi, konflik sosial, konflik politik, konflik budaya, dan konflik ideologi. Adapun contohnya ialah konflik antara pemilik perusahaan, konflik menjelang pemilu, konflik antarkeyakinan atau agama.

Sumber: Kemdikbud

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề