Berdasarkan wujudnya kebudayaan dapat digolongkan atas kebudayaan yang bersifat abstrak dan konkret

KOMPAS.com – Kebudayaan adalah hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. E. B. Taylor dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture [1871] menyebutkan kebudayaan adalah semua hasil aktivitas manusia bauk yang sifatnya konkrit maupun abstrak, baik dengan tujuan positif maupun negatif.

Kebudayaan manusia memiliki beberapa wujud. Menurut Jphn J. Honigmann dalam buku The World of Man [1959] menyebutkan wujud kebudayaan ada tiga yaitu ideas [gagasan], activities [aktivitas], dan artifact [artefak].

Wujud kebudayaan sebagai gagasan [wujud ideal]

Wujud kebudayaan sebagai gagasan adalah wujud yang ideal yang sifatnya abstrak. Artinya kebudayaan dala wujud ideal tidak dapat disentuh maupun raba karena terletak di dalam pikiran manusia.

Wujud kebudayaan sebagai gagasan berupa nilai-nilai, norma-norma, peraturan, kepercayaan, ide-ide, ideologi, falsafah, maupun gagasan yang tertanam di dalam akal manusia. Gagasan dalam suatu kebudayaan selalu berkaitan satu-sama lain membentuk sistem budaya.

Baca juga: Dinamika Kebudayaan dan Prosesnya

Wujud kebudayaan sebagai aktivitas [tindakan]

Wujud kebudayaan sebagai aktivitas adalah tindakan yang sifatnya konkret karena dapat dilihat, diamati, dan juga didokumentasikan. Kebudayaan sebagai aktivitas dilihat melalui tindakan berpola yang dilakukan masyarakat.

Pola tersebut menunjukkan bagaimana masyarakat dalam suatu kebudayaan berperilaku menurut adat istiadat mereka.

Sehingga wujud kebudayaan sebagai aktivitas juga sering disebut dengan sistem sosial dalam suatu masyarakat yang berbudaya.

Sistem sosial kebudayaan menunjukkan bagaimana manusia dalam suatu kebudayaan saling berinteraksi, berperilaku dalam kehidupan sehari-hari, dan aktivitas-aktivitas manusia lainnya. Contohnya adalah upacara adat, tari tradisional, dan kebiasaan.

Wujud kebudayaan sebagai artefak [karya]

Abidin, Yusuf Zaenal, dan Beni Ahmad Saebani dalam buku Pengantar Sistem Sosial Budaya di Indonesia [2014] menyebutkan wujud kebudayaan sebagai artefak atau karya sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.

Hal tersebut karena artefak merupakan bentuk fisik kebudayaan manusia yang bisa dilihat, diraba, juga didokumentasikan.

Baca juga: Kebudayaan Nasional: Definisi dan Bentuknya

Wujud kebudayaan sebagai artefak adalah segala sesuayi benda fisik yang dihasilkan dari aktivitas manusia, sehingga sering juga disebut dengan kebudayaan fisik.

Contoh wujud kebudayaan sebagai artefak adalah prasasti, naskah kuno, candi, patung, alat musik daerah, ornamen dan ragam hias, senjata tradisional, juga benda-benda peninggalan sejarah lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

mohon bantu jawab kakak​

Q :Apa yg dimaksud dengan sumber daya alam ?Sebutkan contoh SDA yg dpt diperbarui & tdk dapat diperbarui!​

bagaimana cara katak makan??​

bantu jawab ya kakak​

apakah cara besar dan utama agar pariwisata tidak berdampak buruk pada kita sebagai individu dan sebagai sebuah bangsa, tetapi selalu berdampak positi … f bagi kita. Jelaskan.​

sumber daya alam hutan beserta lokasi sebaran yang ada di Indonesia​

dalam perkembangannya Budi Utomo bergerak sangat lambat karena​

kemenangan Jepang atas Rusia memberikan pengaruh positif bagi pergerakan nasional Indonesia sebab​

20. Permintaan dan penawaran = pengertian, hukum permintaan dan penawaran​

1.   Zaman pra aksara [pengertian, cirri zaman perundagian, zaman bercocok tanam, Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana ​

  • Makna Kebudayaandi Mata Masyarakat

Kebudayaan merupakan ciri khas atau kebiasaan yang telah tertanam di dalam suatu komunitas atau masyarakat dan di setiap komunitas tersebut memiliki konsep serta nilai-nilai kebudayaan yang berbeda pula. Nilai-nilai kebudayaan adalah jiwa dari kebudayaan dan menjadi dasar dari segenap wujud kebudayaan dalam bentuk tata hidup yang merupakan kegiatan manusia. Manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.

Menurut Ralph Linton, kebudayaan adalah kesuluruhan dari pengetahuan, sikap, dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimilki dan diwariskan oleh anggota masyarakat tertentu.

Berdasarkan wujudnya,kebudayaan dapat digolongkan atas kebudayaan yang bersifat konkret dan abstrak.

  • Kebudayaan yang bersifat konkret, wujudnya berpola dari tindakan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat dilihat dan diamati. Contohnya pada perilaku ,bahasa, dan materi.
  • Kebudayaan yang bersifat abstrak, letaknya ada di dalam pikiran manusia sehingga tidak dapat diraba. Contohnya seperti ide, gagasan, cita-cita, norma, dan peraturan.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Seperti yang telah disebutkan oleh EB Taylor [1871] dalam bukunya Primitive Culture mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Secara lebih terperinci, Kuntjaraningrat [1974] membagi kebudayaan menjadi unsur-unsur yang terdiri dari sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian serta sistem teknologi dan peralatan.

Berdasarkan pengertian kebudayaan tersebut di atas, maka muncul pertanyaan yang perlu dikaji untuk menyemangati pembangunan masyarakat dalam konteks nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri, yaitu: "Nilai-nilai budaya apa yang dapat dipakai atau memberi nilai-nilai positif untuk pembangunan masyarakat?"

Indonesia dikenal dengan bangsa yang memiliki beragam kebudayaan. Dari kebudayaan dalam pola tingkah laku hingga kebudayaan yang dapat kita nikmati seperti tari-tarian, musik tradisional, wayang, pariwisata dan sebagainya. Sudah seharusnya kita bangga terhadap kebudayaan yang kita miliki. Sudah sepatutnya kita ikut serta dalam melestarikan budaya bangsa kita agar tidak punah begitu saja.

Akan tetapi, realita budaya yang kita lihat saat ini telah menyimpang jauh dari apa yang kita inginkan. Terutama kebudayaan tradisional, dianggap sudah tidak begitu penting bagi mereka yang hidup di kalangan modern. Betapa rendah suatu kebudayaan tradisional di mata mereka.

Coba kita belajar dari catatan masa lalu, mengenai Tari Pendet dan Reog Ponorogo yang pernah di klaim oleh negara tetangga. Peristiwa tersebut, meberikan sebuah pelajaran yang tersirat, betapa bodohnya bangsa kita sehingga dengan mudahnya bangsa lain dapat mengklaim kebudayaan yang kita miliki. Tanpa kita sadari, sejatinya bangsa Indonesia ini belum sepenuhnya lepas dari jajahan bangsa lain. Hanya saja penjajahan itu bersifat halus sehingga kita mudah tergoda dan terpengaruh.

Belum lagi berbagai kondisi dan masalah yang sedang melanda dunia politik saat ini. Bagaimanakah kaitannya dengan budaya bangsa Indonesia? Tentu saja, banyak sekali kaitannya dengan budaya kita. Coba kita renungkan sejenak, Negara Indonesia yang masyhur akan pola tingkah lakunya yang sopan, tata krama yang baik, cara berpikir yang kritis dan kreatif saat ini tengah menyandang gelar "Negara terkorup No.1 di Asia". Entah siapa yang pantas disalahkan dan yang patut bertanggung jawab dalam kasus ini.


Lihat Hiburan Selengkapnya

Page 2

  • Makna Kebudayaandi Mata Masyarakat

Kebudayaan merupakan ciri khas atau kebiasaan yang telah tertanam di dalam suatu komunitas atau masyarakat dan di setiap komunitas tersebut memiliki konsep serta nilai-nilai kebudayaan yang berbeda pula. Nilai-nilai kebudayaan adalah jiwa dari kebudayaan dan menjadi dasar dari segenap wujud kebudayaan dalam bentuk tata hidup yang merupakan kegiatan manusia. Manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.

Menurut Ralph Linton, kebudayaan adalah kesuluruhan dari pengetahuan, sikap, dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimilki dan diwariskan oleh anggota masyarakat tertentu.

Berdasarkan wujudnya,kebudayaan dapat digolongkan atas kebudayaan yang bersifat konkret dan abstrak.

  • Kebudayaan yang bersifat konkret, wujudnya berpola dari tindakan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat dilihat dan diamati. Contohnya pada perilaku ,bahasa, dan materi.
  • Kebudayaan yang bersifat abstrak, letaknya ada di dalam pikiran manusia sehingga tidak dapat diraba. Contohnya seperti ide, gagasan, cita-cita, norma, dan peraturan.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Seperti yang telah disebutkan oleh EB Taylor [1871] dalam bukunya Primitive Culture mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Secara lebih terperinci, Kuntjaraningrat [1974] membagi kebudayaan menjadi unsur-unsur yang terdiri dari sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian serta sistem teknologi dan peralatan.

Berdasarkan pengertian kebudayaan tersebut di atas, maka muncul pertanyaan yang perlu dikaji untuk menyemangati pembangunan masyarakat dalam konteks nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri, yaitu: "Nilai-nilai budaya apa yang dapat dipakai atau memberi nilai-nilai positif untuk pembangunan masyarakat?"

Indonesia dikenal dengan bangsa yang memiliki beragam kebudayaan. Dari kebudayaan dalam pola tingkah laku hingga kebudayaan yang dapat kita nikmati seperti tari-tarian, musik tradisional, wayang, pariwisata dan sebagainya. Sudah seharusnya kita bangga terhadap kebudayaan yang kita miliki. Sudah sepatutnya kita ikut serta dalam melestarikan budaya bangsa kita agar tidak punah begitu saja.

Akan tetapi, realita budaya yang kita lihat saat ini telah menyimpang jauh dari apa yang kita inginkan. Terutama kebudayaan tradisional, dianggap sudah tidak begitu penting bagi mereka yang hidup di kalangan modern. Betapa rendah suatu kebudayaan tradisional di mata mereka.

Coba kita belajar dari catatan masa lalu, mengenai Tari Pendet dan Reog Ponorogo yang pernah di klaim oleh negara tetangga. Peristiwa tersebut, meberikan sebuah pelajaran yang tersirat, betapa bodohnya bangsa kita sehingga dengan mudahnya bangsa lain dapat mengklaim kebudayaan yang kita miliki. Tanpa kita sadari, sejatinya bangsa Indonesia ini belum sepenuhnya lepas dari jajahan bangsa lain. Hanya saja penjajahan itu bersifat halus sehingga kita mudah tergoda dan terpengaruh.

Belum lagi berbagai kondisi dan masalah yang sedang melanda dunia politik saat ini. Bagaimanakah kaitannya dengan budaya bangsa Indonesia? Tentu saja, banyak sekali kaitannya dengan budaya kita. Coba kita renungkan sejenak, Negara Indonesia yang masyhur akan pola tingkah lakunya yang sopan, tata krama yang baik, cara berpikir yang kritis dan kreatif saat ini tengah menyandang gelar "Negara terkorup No.1 di Asia". Entah siapa yang pantas disalahkan dan yang patut bertanggung jawab dalam kasus ini.


Lihat Hiburan Selengkapnya

Page 3

  • Makna Kebudayaandi Mata Masyarakat

Kebudayaan merupakan ciri khas atau kebiasaan yang telah tertanam di dalam suatu komunitas atau masyarakat dan di setiap komunitas tersebut memiliki konsep serta nilai-nilai kebudayaan yang berbeda pula. Nilai-nilai kebudayaan adalah jiwa dari kebudayaan dan menjadi dasar dari segenap wujud kebudayaan dalam bentuk tata hidup yang merupakan kegiatan manusia. Manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.

Menurut Ralph Linton, kebudayaan adalah kesuluruhan dari pengetahuan, sikap, dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimilki dan diwariskan oleh anggota masyarakat tertentu.

Berdasarkan wujudnya,kebudayaan dapat digolongkan atas kebudayaan yang bersifat konkret dan abstrak.

  • Kebudayaan yang bersifat konkret, wujudnya berpola dari tindakan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat dilihat dan diamati. Contohnya pada perilaku ,bahasa, dan materi.
  • Kebudayaan yang bersifat abstrak, letaknya ada di dalam pikiran manusia sehingga tidak dapat diraba. Contohnya seperti ide, gagasan, cita-cita, norma, dan peraturan.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Seperti yang telah disebutkan oleh EB Taylor [1871] dalam bukunya Primitive Culture mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Secara lebih terperinci, Kuntjaraningrat [1974] membagi kebudayaan menjadi unsur-unsur yang terdiri dari sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian serta sistem teknologi dan peralatan.

Berdasarkan pengertian kebudayaan tersebut di atas, maka muncul pertanyaan yang perlu dikaji untuk menyemangati pembangunan masyarakat dalam konteks nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri, yaitu: "Nilai-nilai budaya apa yang dapat dipakai atau memberi nilai-nilai positif untuk pembangunan masyarakat?"

Indonesia dikenal dengan bangsa yang memiliki beragam kebudayaan. Dari kebudayaan dalam pola tingkah laku hingga kebudayaan yang dapat kita nikmati seperti tari-tarian, musik tradisional, wayang, pariwisata dan sebagainya. Sudah seharusnya kita bangga terhadap kebudayaan yang kita miliki. Sudah sepatutnya kita ikut serta dalam melestarikan budaya bangsa kita agar tidak punah begitu saja.

Akan tetapi, realita budaya yang kita lihat saat ini telah menyimpang jauh dari apa yang kita inginkan. Terutama kebudayaan tradisional, dianggap sudah tidak begitu penting bagi mereka yang hidup di kalangan modern. Betapa rendah suatu kebudayaan tradisional di mata mereka.

Coba kita belajar dari catatan masa lalu, mengenai Tari Pendet dan Reog Ponorogo yang pernah di klaim oleh negara tetangga. Peristiwa tersebut, meberikan sebuah pelajaran yang tersirat, betapa bodohnya bangsa kita sehingga dengan mudahnya bangsa lain dapat mengklaim kebudayaan yang kita miliki. Tanpa kita sadari, sejatinya bangsa Indonesia ini belum sepenuhnya lepas dari jajahan bangsa lain. Hanya saja penjajahan itu bersifat halus sehingga kita mudah tergoda dan terpengaruh.

Belum lagi berbagai kondisi dan masalah yang sedang melanda dunia politik saat ini. Bagaimanakah kaitannya dengan budaya bangsa Indonesia? Tentu saja, banyak sekali kaitannya dengan budaya kita. Coba kita renungkan sejenak, Negara Indonesia yang masyhur akan pola tingkah lakunya yang sopan, tata krama yang baik, cara berpikir yang kritis dan kreatif saat ini tengah menyandang gelar "Negara terkorup No.1 di Asia". Entah siapa yang pantas disalahkan dan yang patut bertanggung jawab dalam kasus ini.


Lihat Hiburan Selengkapnya

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề