Beri contoh pengolahan hasil samping ikan lele

Home » Kelas IX » Tahapan Pengolahan Kerupuk Tulang Ikan

Pengolahan hasil samping dari hasil peternakan dan perikanan yang diolah menjadi produk pangan bertujuan untuk membuat produk pangan yang lebih variatif, dan memaksimalkan pengolahan hasil peternakan dan perikanan dengan prosedur pengolahan relatif mudah dan biaya yang terjangkau. Berikut ini merupakan contoh pengolahan bahan hasil samping pengolahan ikan menjadi produk pangan cemilan dengan berbahan baku tulang ikan yang diolah menjadi kerupuk ikan, kerupuk akan diolah dengan teknik menggoreng. Kerupuk ikan ini dapat dinikmati sebagai teman makan nasi atau sebagai camilan.

1. Perencanaan

Perencanaan dalam pengolahan membuat kerupuk tulang ikan juga tetap harus dibuat, [lihatlah urutan perencanaan pada pengolahan ikan]. Susunan tertib pekerjaan pada pengolahan kerupuk ikan :
  1. Menentukan bagian-bagian yang akan digunakan untuk membuat produk pangan hasil samping pengolahan hasil perikanan.
  2. Menyusun rancangan produk yang akan dibuat.
  3. Menyusun kebutuhan alat dan bahan disesuaikan dengan produk pangan hasil samping pengolahan dari hasil perikanan yang ingin dibuat.
  4. Menyusun jadwal pembuatan produk pangan hasil samping pengolahan hasil perikanan
  5. Menentukan tugas tiap individu.

2. Identifi kasi Kebutuhan Kerupuk ikan adalah salah satu makanan yang cukup digemari oleh masyarakat. Beberapa kreasi makanan dari bahan bahan tulang ikan dapat kita buat salah satunya adalah kerupuk tulang ikan.

3. Ide gagasan.

Membuat “Kerupuk Tulang Ikan” dengan kreasi masing-masing.

4. Persiapan bahan dan alat

Mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan secara lengkap. Apakah itu dengan cara membeli atau meminjam teman/tetangga. Bahan yang dibutuhkan diantaranya adalah Tepung kanji, tulang ikan, bawang merah, bawang putih, minyak goreng merica bubuk dan garam secukupnya. Sedangkan alat yang dibutuhkan diantaranya adalah blender, wajan, baskom, spatula, serokan, panci, dan kompor

5. Proses pembuatan Beberapa langkah dalam proses pembuatan kerupuk ikan antara lain sebagai berikut :

  1. Awalnya tulang dan kepala lele dicuci sampai bersih, lalu Kemudian direbus selama beberapa jam sampai tulang menjadi lunak.
  2. Setelah itu, pada proses blender ini menjadi tahapan paling memakan waktu lama dibandingkan proses lainnya karena tekstur yang keras sehingga tidak mudah dihaluskan meski sudah direbus lama. Pemblenderan dilakukan sampai halus.
  3. Pemberian bumbu juga dilakukan saat tulang di blender atau dihaluskan agar bumbu lebih merata. Bahan bumbu yang digunakan terdiri atas bawang merah, bawang putih, garam, dan rempah-rempah yang dihaluskan.
  4. Selanjutnya adonan tulang yang telah halus dicampur tepung kanji, lalu ditambahkan air. Setelah itu, diaduk sampai rata dan adonan dibuat gulungan.
  5. Kemudian, dikukus selama 15 menit sampai pulen
  6. Setelah itu, gulungan dijemur di bawah sinar matahari selama setengah hari.
  7. Langkah selanjutnya dipotong tipis-tipis membentuk lingkaran. Kemudian, kerupuk kembali dijemur selama satu hari penuh sampai kering.
  8. Dilakukan penggorengan, kerupuk kemudian dikemas dalam plastik.

REFLEKSI KELOMPOK Kalian telah melaksanakan praktik kegiatan pembuatan hasil samping pengolahan dari hasil perikanan dan peternakan menjadi produk pangan. Bagaimana hasilnya? Apakah kelompok kalian sudah mengerjakan kegiatan dengan baik? Evaluasilah kelompok pembuatan produk samping pengolahan hasil perikanan dan peternakan menjadi produk pangan. Isilah lembar kerja di bawah ini dengan melengkapi tabel. Beri tanda ceklis [v] sesuai jawaban anda dan sertakan alasannya!UraianBaikCukupKurangAlasan
Perencanaan - -Kebutuhan alat dan bahan disesuaikan dengan produk pangan
Persiapan - -Semua anggota melaksanakan tugasnya
Pelaksanaan - -Masih ada anggota kelompok yang  bekerja tidak sesua kesepakatan sebelumnya
Pelaporan - -Semua kegiatan dapat dilaporkan dengan baik
Kerja sama - -Ada beberapa anggota yang kurang bisa bejkerja sama
Disiplin - - Ada anggota kelompok yang kurang serius dalam bekerja
Tanggung jawab - -Semua melaksanakan tangung jawabnya
Tuliskan kesimpulan berdasarkan refl eksi di atas:

Berdasarkan refleksi di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan Pengolahan Hasil Samping Hasil Peternakan dan Perikanan dapat berhasil dengan baik walaupun masih ada sedikit kekurangan.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 3:23 PM

Beranda / Prakarya

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi tentang mengolah hasil sampingan peternakan dan perikanan menjadi produk pangan. Harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang mengolah hasil sampingan peternakan dan perikanan menjadi produk pangan. Dan semoga apa yang admin bagikan kali ini admin dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami mengolah hasil sampingan peternakan dan perikanan menjadi produk pangan.

Hasil samping atau limbah dari peternakan dan perikanan merupakan sisa-sisa bagian dari hewan atau ikan setelah produk utamanya berupa daging diambil untuk dimanfaatkan sebagai produk pangan. Di bawah ini adalah beberapa produk hasil sampingan peternakan dan perikanan adalah sebagai berikut.

Keberadaan ceker ayam sebagai hasil samping dari peternakan ayam perlu diolah kembali agar menjadi produk baru atau makanan yang memiliki gizi tinggi.

Tulang memiliki banyak manfaat, salah satunya mengandung kolagen. Kolagen merupakan protein yang bermanfaat bagi struktur organik pembentuk tulang, gigi, otot, dan kulit. Teknik yang digunakan untuk memanfaatkan limbah tulang dilakukan dengan cara mengekstrasi tulang tersebut menjadi gelatih.

3. Kulit Sapi dan Kulit Kerbau

Setelah dikeringkan dan digoreng, kulit dari sapi atau kerbau yang tebal biasanya dapat dibuat menjadi rambak goreng atau rambak sayur. Rambak sayur biasa dikenal dengan istilah krecek. Kulit sapi dan kulit kerbau di Indonesia paling banyak didatangkan dari Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan.

Ikan lele merupakan jenis ikan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Ikan lele mengandung vitamin D yang tinggi, asam lemak 3 yang rendah, dan asam lemak omega 6 yang tinggi. Syarat ikan lele yang berkualitas dijadikan kerupuk kulit ikan.

  • Ikan lele yang masih segar [belum busuk]
  • Kulit lele bersifat kiat/tidak mudah robek
  • Kulit ikan lele memiliki ketebalan minimal 0,5 mm
  • Kulit lele kuat dan tidak mudah hancur

5. Kulit dan Kepala Udang

Udang banyak mengandung kalsium dan protein, namun rendah energi. Udang dapat diproduksi untuk dijadikan kerupuk, ebi, dendeng, gerinting, terasi, dan petis.

Di bawah ini adalah beberapa pengolahan produk hasil samping peternakan dan perikanan. Adapun beberapa produk hasil samping peternakan dan perikanan tersebut adalah sebagai berikut. 

1. Sup Iga

Sup iga adalah makanan yang dibuat menggunakan bahan daging yang masih menempel pada tulang iga atau tulang rusuk. 

Ceker ayam yang diolah dapat menghasilkan kerupuk yang bertekstur halus dan bergelombang dengan warna cokelat kekuning-kuningan. Kerupuk ceker ayam beraroma harum dan sedikit asin. 

Gelatin merupakan sebuah zat protein diperoleh dengan memanfaatkan hasil samping dari produk peternakan sapi. Selain digunakan sebagai produk kosmetik, farmasi, dan kedokteran, industri teknik, dan fotografi, gelatin juga banyak digunakan sebagai produk pangan. Gelatin dibuat dengan cara perendaman menggunakan larutan asam dan larutan basa untuk melepas ikatan rantai kolagen pada tulang.

Krecek dan rambak dibuat dari kulit hewan ternak. Kerupuk rambak kering rasanya lezat dan gurih. Bahan kerupuk berasal dari kulit sapi atau kerbau. 

Petis merupakan salah satu masakan khas Nusantara yang terbuat dari hasil samping olahan udang. Kepala dan kulit udang yang diolah dapat menjadi produk yang bernilai secara ekonomis.

Di bawah ini adalah beberapa penyajian dan pengemasan olahan bahan pangan dari hasil samping peternakan dan perikanan. Adapun hasil penyajian dan pengemasan olahan bahan pangan dari hasil samping peternakan dan perikanan adalah sebagai berikut.

1. Penyajian

Penyajian merupakan suatu cara menyuguhkan makanan yang disusun secara menarik untuk meningkatkan selera makan. Adapun fungsi penyajian adalah sebagai berikut

  • Memberi keindahan pada menu makanan yang disajikan
  • Menambah selera makan
  • Menghormati tamu

Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk mempersiapkan barang untuk didistribusikan, dijual, disimpan, dan dipakai. Pengemasan berfungsi untuk menempatkan hasil pengolahan menjadi bentuk yang mudah untuk disimpan, diangkut, dan didistribusikan. Tujuan pengemasan adalah sebagai berikut.

  • Membuat usia penyimpanan bahan pangan menjadi lebih lama
  • Mencegah rusaknya nutrisi bahan pangan
  • Memudahkan distribusi bahan pangan
  • Menambah estetika dan nilai jual bahan pangan

 Syarat-syarat bahan pengemas makanan

  1. Memiliki permeabilitas udara yang sesuai dengan jenis bahan pangan yang akan dikemas.
  2. Tidak beracun
  3. Kedap air
  4. Tahan panas
  5. Mudah dikerjakan secara maksimal
  6. Harga relatif murah

Hal yang dicantumkan pada label kemasan makanan adalah sebagai berikut

  1. Nama makana atau merek dagang
  2. Komposisi
  3. Neto
  4. Nama dan alamat perusahaan yang memproduksi/mengedarkan
  5. Nomor pendaftaran
  6. Kode produksi, tanggal kadaluwarsa, dan label lain.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề