Tuliskan Contoh Sikap yang Menunjukan Mematuhi Aturan di Rumah, Sekolah dan Lingkungan, Simak Penjelasan Berikut /Freepik/brgfx
PORTAL PURWOKERTO – Sebutkan contoh sikap yang menunjukan mematuhi aturan dan yang tidak mematuhi aturan? Simak penjelasan berikut.
Negara Indonesia merupakan negara hukum, artinya seluruh masyarakat Indonesia wajib untuk mentaati aturan yang berlaku di negara hukum. Semua aspek kehidupan dalam kemasyarakatan, pemerintahan dan kenegaraan telah diatur berdasarkan atas hukum.
Indonesia merupakan negara hukum yang berdasarkan Pancasila. Ada norma-norma yang terkandung di dalamnya.
Baca Juga: Aturan Bermain di Rumah Teman, Apa Manfaat Mematuhi dan Akibat Melanggar Aturan Bermain?
Jadi seluruh masyarakat Indonesia harus mematuhi dan menjalankan aturan sesuai dengan yang diatur berdasarkan hukum.
>Tuliskan contoh sikap yang menunjukan mematuhi aturan dan yang tidak mematuhi aturan sesuai dengan Tema 2 Subtema 2 kelas 2 SD.
Berikut adalah contoh sikap yang menunjukan mematuhi aturan dan harus diterapkan sehari-hari di rumah, sekolah maupun lingkungan.
1. Mematuhi aturan di rumah
- Belajar saat jam belajar
- Merapikan tempat tidur sendiri
- Merapikan mainan setelah selesai bermain
- Minta izin orang tua saat keluar rumah untuk bermain
- Menggosok gigi
- Melaksanakan Salat berjamaah saat adzan Magrib di rumah
2. Mematuhi aturan di sekolah
Contoh Perilaku Pelanggaran Hukum di Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat / congerdesign/Pixabay
RINGTIMES BALI – Halo teman pelajar, kali ini kita akan membahas latihan soal PPKN kelas 12 SMA/SMK.
Khususnya tentang pembahasan latihan soal mengenai contoh-contoh perilaku yang menunjukkan ketidakpatuhan terhadap hukum di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Sebagaimana dilansir dari Buku Elektronik PPKN kelas 12 Semester 1 Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018.
Baca Juga: Latihan Soal PAS UAS PKN Kelas 11 Kurikulum 2013 Semester 1, Part 2
Deskripsikan contoh-contoh perilaku yang menunjukkan ketidak patuhan terhadap hukum di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat!
Pembahasan:
>Contoh pelanggaran hukum di lingkungan keluarga:
- Mengabaikan perintah orang tua
- Melawan orang tua
- Membuat kegaduhan di rumah
- Menonton tayangan terlarang
- Bangun siang
Contoh pelanggaran hukum di lingkungan sekolah:
- Menyontek saat ulangan
- Datang terlambat
- Bolos pelajaran
- Membuat ribut dikelas
- berpakaian tidak rapi dan tidak sesuai dengan yang ketentuan sekolah.
- Merokok di area sekolah
- Mengabaikan PR
- Rambut panjang bagi laki-laki
Contoh pelanggaran hukum di lingkungan masyarakat:
- Malas mengikuti kerja bakti
- Main hakim sendiri
- Mengedarkan obat terlarang
- Judi
- Membuang sampah disembarang tempat
Baca Juga: Satpam Puspem Badung Klarifikasi Postingan Artis Bali Dewi Pradewi, 'Tidak Ada Maksud Mengusir'
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrais contoh sikap yang bertentangan dengan aturan sekolah
KOMPAS.com – Sekolah adalah lembaga pendidikan yang berfungsi untuk mendidik siswa secara aktif dan mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dalam proses pendidikan tersebut, sekolah menerapkan aturan di sekolah. Namun, kerap kali terdapat sikap yang bertentangan dengan aturan di sekolah.
Aturan atau tata tertib sekolah adalah norma dasar yang berisi kebijakan, hak, dan kewajiban siswa dalam sekolah tersebut.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 12 ayat 2 butir a menyebutkan bahwa setiap peserta didik berkewajiban menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan.
Sehingga aturan di sekolah harus ditaati oleh semua siswa. Moh Mansyur Fawaid dalam jurnal Implementasi Tata Tertib Sekolah dalam Meningkatkan Karakter Kedisiplinan Siswa [2017] menyebutkan tujuan utama aturan sekolah adalah melatih dan menanamkan disiplin yang menjadi permasalahan di sekolah.
Baca juga: Contoh-Contoh Kewajiban Kamu di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat
Contoh sikap bertentangan dengan aturan sekolah
Kedisiplinan disebut permasalah sekolah karena kerap kali terjadi pelanggaran aturan di sekolah. Padahal ketidakdisiplinan akan merugikan diri sendiri dan juga orang lain.
Berikut ini contoh sikap yang bertentangan dengan aturan di lingkungan sekolah:
- Datang terlambat ke sekolah
- Menyontek ketika ulangan
- Melawan kepada guru
- Tidak mengikuti pelajaran sekolah [bolos]
- Tidak menghormati guru dan staf sekolah lainnya
- Tidak menggunakan seragam sesuai dengan aturan
- Membuang sampah sembarangan di lingkungan sekolah
- Tidak melaksanakan piket sesuai jadwal
- Tidak mendengarkan dan memperhatikan guru yang sedang mengajar
- Tidak mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang dijadwalkan
- Mencorat-coret fasilitas sekolah seperti tembok, meja, bangku, dan sebagainya
- Melakukan perundungan kepada sesama teman
- Tidak mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih
- Mengganggu proses belajar dan mengajar
- Menghina guru, staf sekolah, ataupun sesama siswa
- Tidak mau menjalankan hukuman sesuai dengan aturan sekolah yang dilanggar
Baca berikutnya
tirto.id - Perilaku menentang hukum disebabkan karena adanya kesadaran diri yang rendah akan adanya kehadiran hukum.
Hampir setiap hari selalu ada pemberitaan tentang perilaku menyimpang dengan peraturan hukum berlaku, entah itu dilakukan oleh masyarakat bahkan dengan aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi teladan dan contoh baik.
Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan [2017: 108-109] terdapat beberapa ciri yang menunjukkan ketidaksadaran orang akan adanya hukum, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Di antaranya melakukan pelanggaran yang bertentangan dengan hukum karena sudah menjadi kebiasaan bahkan kebutuhan dan hukum yang ada sudah tidak sesuai dengan tuntutan kehidupan yang ada.
Perilaku menyimpang dapat ditemukan di setiap aspek kehidupan, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara.
Perilaku menentang hukum ada banyak jenis serta contohnya. Tidak hanya dapat ditemukan di lingkungan orang dewasa, bahkan perilaku menyimpang hukum dapat ditemukan di lingkaran terkecil seperti di keluarga, yaitu ketika anak-anak tidak mendengarkan perkataan orangtuanya.
Dalam lingkungan sekolah, salah satu contoh perilaku menyimpang hukum yaitu ketika mencontek saat ulangan berlangsung.
Pada lingkup masyarakat, contoh perilaku tak taat hukum seperti mengonsumsi obat-obat terlarang.
Di konteks bangsa dan negara, salah contoh perilaku tidak sesuai dengan hukum yaitu dengan tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
Ciri-Ciri Manusia Taat Hukum
Hukum diciptakan untuk mengatur tatanan bermasyarakat di suatu negara.
Ketika berhubungan dengan orang banyak, sudah sewajibnya sebagai manusia bisa tunduk serta taat terhadap hukum yang berlaku tanpa memandang status dan latar belakang dari seorang individu. Hal ini bertujuan agar terciptanya lingkungan aman, tertib, dan damai bagi semua orang.
Taat pada hukum berarti seseorang dapat sadar secara penuh akan pentingnya hukum dam kehidupan. Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan [2017: 106-107] ketaatan terhadap hukum dapat dilakukan dengan berbagai cara:
- Memahami serta menerapkan peraturan hukum berlaku;
- Ikut serta dalam mempertahankan ketertiban hukum;
- Menegakkan hukum dalam kehidupan.
Seseorang taat hukum memiliki beberapa ciri dalam dirinya yang dapat tercermin dari tingkah laku dan perbuatannya di lingkungan sehari-hari, seperti keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara. Beberapa ciri tersebut seperti:
- Dihormati dan disukai oleh masyarakat pada umumnya;
- Karena taat pada hukum, tidak menimbulkan perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain;
- Tidak dengan sengaja menyinggung perasaan orang lain;
- Menciptakan keharmonisan di kehidupan sehari-hari;
- Selalu mencerminkan sikap sadar terhadap hukum;
- Selalu mencerminkan sikap patuh terhadap hukum.
Baca juga:
- Cara Membiasakan Perilaku Terpuji: Percaya Diri, Tekun, dan Hemat
- Contoh Sikap dan Perilaku Sesuai Norma dalam Kehidupan Sehari-hari
- Dampak Negatif Perilaku Menyimpang dalam Pergaulan Remaja
Baca juga
artikel terkait
PERILAKU MENENTANG HUKUM
atau
tulisan menarik lainnya
Marhamah Ika Putri
[tirto.id - mip/tha]
Penulis: Marhamah Ika Putri
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Marhamah Ika Putri
Subscribe for updates Unsubscribe from updates