Berikut hal yang berkaitan dengan surat al-kautsar adalah

Surat Al Kautsar adalah surat terpendek di dalam Al Quran. Meskipun hanya terdiri dari 3 ayat, namun makna yang terkandung di dalam surat ini sangat mengagumkan. Surat dalam Al Quran ini berisi nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang sangat banyak, perintah Shalat dan berkurban hanya untuk Allah, dan terputusnya nikmat Allah bagi siapapun yang membenci Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

Surat Al Kautsar [Arab, Latin, dan Terjemahan]

Berikut surat Al Kautsar lengkap dalam huruf arab, latin, dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ [1] فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ [2] إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ [3]

Innaa a’thoinaakal kautsar. Fasolli lirobbika wanhar. Inna syaani-aka huwal abtar.

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. [QS. Al Kautsar: 1-3]

Arti “Nikmat” Pada Surat Al Kautsar

Surat Al Kautsar disampaikan secara langsung dan utuh [3 ayat] kepada Rasulullah. Saat itu, Rasul sedang tidur ringan [tidak nyenyak]. Lalu beliau tiba-tiba bangun dan tersenyum. Para sahabat pun bertanya “Mengapa engkau tertawa wahai Rasulullah ?”. Maka Rasul pun menjawab bahwa baru saja turun satu surat yaitu surat Al Kautsar.

Setelah itu, Nabi Muhammad langsung membacakannya di depan para sahabat. Setelah itu, beliau berkata “Tahukah kalian apa itu Al Kautsar?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah lalu bersabda,

فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ هُوَ حَوْضٌ تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ آنِيَتُهُ عَدَدُ النُّجُومِ فَيُخْتَلَجُ الْعَبْدُ مِنْهُمْ فَأَقُولُ رَبِّ إِنَّهُ مِنْ أُمَّتِى. فَيَقُولُ مَا تَدْرِى مَا أَحْدَثَتْ بَعْدَكَ

Al Kautsar adalah sungai yang dijanjikan oleh Rabbku ‘azza wa jalla. Sungai tersebut memiliki kebaikan yang banyak. Ia adalah telaga yang nanti akan didatangi oleh umatku pada hari kiamat nanti. Bejana [gelas] di telaga tersebut sejumlah bintang di langit. Namun ada dari sebagian hamba yang tidak bisa minum dari telaga tersebut. Allah berfirman: Tidakkah engkau tahu bahwa mereka telah berbuat bid’ah sesudahmu. [HR. Muslim, No. 400]

Dari hadits di atas, bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud nikmat Allah yang besar adalah dalam bentuk sungai atau telaga yang bisa diminum oleh seluruh umat Nabi Muhammad kecuali sebagian yang membencinya. Dalam hadits di atas juga dijelaskan bahwa orang yang gemar melakukan ibadah bid’ah [tidak ada tuntunan shahih dari Rasul] tidak bisa meminum air dari telaga tersebut.

BACA JUGA  Keutamaan Surat Al Ikhlas & Tafsir Setiap Ayatnya

Dirikan Shalat dan Kurban Hanya untuk Allah

Makna ayat kedua Al Kautsar adalah bagi siapapun yang sudah mendapatkan nikmat Allah berupa rezeki, kesehatan, ketenangan, dan lainnya maka hendaknya segera bersyukur. Cara untuk bersyukur adalah dengan shalat yang merupakan perintah utama bagi setiap muslim di dunia. Setelah itu, jika mampu maka berkurbanlah hanya demi Allah.

Para ulama bersepakat bahwa yang dimaksud dengan kata “nahr” adalah ibadah kurban di Idul Adha. Maka ayat ini bisa dijadikan dalil utama mengenai perintah berkurban bagi yang diberi kenikmatan rezeki yang banyak oleh Allah. Selain itu, ayat ini juga menegaskan bahwa kurban adalah salah satu bentuk syukur seorang hamba kepada tuhannya. Ayat 2 di surat Al Kautsar jadi dasar perintah untuk ibadah shalat dan berkuban.

Peringatan Bagi yang Gemar Melakukan Bid’ah

Ayat ketiga dalam surat Al Kautsar yaitu “Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus” maksudnya adalah orang yang membenci ajaran Rasulullah terputus dari nikmat Allah, hidupnya tidak mendapat berkah, dijauhi dari syafaat nabi Muhammad, dan tidak bisa meminum air dari telaga Al Kautsar milik Nabi Muhammad di hari kiamat.

Orang yang suka melakukan ibadah bid’ah atau ibadaha yang tidak ada tuntunannya dari Rasul juga dianggap orang yang membenci Rasulullah. Karena ia sama saja menganggap bahwa ajaran Rasulullah belum lengkap dan masih harus ditambah dengan ibadah yang disesuaikan dengan hawa nafsu mereka sendiri. Padahal Rasulullah pernah berkotbah pada haji wada [perpisahan] bahwa,

وَأَنْتُمْ تُسْأَلُونَ عَنِّى فَمَا أَنْتُمْ قَائِلُونَ؟ قَالُوا نَشْهَدُ أَنَّكَ قَدْ بَلَّغْتَ وَأَدَّيْتَ وَنَصَحْتَ. فَقَالَ بِإِصْبَعِهِ السَّبَّابَةِ يَرْفَعُهَا إِلَى السَّمَاءِ وَيَنْكُتُهَا إِلَى النَّاسِ « اللَّهُمَّ اشْهَدِ اللَّهُمَّ اشْهَدْ ». ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

Kalian akan ditanya tentangku, apakah yang akan kalian katakan? Jawab parahabat: kami bersaksi bahwa sesungguhnya engkau talah menyampaikan [risalah], telah menunaikan [amanah] dan telah menasehati. Maka ia berkata dengan mengangkat jari telunjuk kearah langit, lalu ia balikkan ke manusia: Ya Allah saksikanlah, Ya Allah saksikanlah, sebanyak 3x” [HR. Muslim]

Setelah itu, Allah langsung menurunkan ayat yang menegaskan bahwa apa yang sudah diajarkan Rasul sudah sempurna sehingga tidak perlu ditambah-tambah lagi.

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Diharamkan bagimu [memakan] bangkai, darah, daging babi, [daging hewan] yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan [diharamkan bagimu] yang disembelih untuk berhala. Dan [diharamkan juga] mengundi nasib dengan anak panah, [mengundi nasib dengan anak panah itu] adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk [mengalahkan] agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Al Maidah: 3]

Liputan6.com, Jakarta Al Kautsar artinya memiliki makna mendalam. Al Kautsar merupakan surah ke-108 dalam al Qur'an. Al Kautsar artinya merupakan surah terpendek dalam al Qur'an.

Karena termasuk surah yang sangat pendek, Al Kautsar sering dibaca saat salat. Mengetahui Al Kautsar artinya akan menambah makna dari surah ini. Al Kautsar artinya merupakan wahyu Allah untuk Rasulullah.

Al Kautsar artinya memiliki inti perintah melaksanakan salat dan berkorban. Melalui Al Kautsar artinya, umat Islam akan mendapat banyak kenikmatan. Berikut penjelasan tentang Al Kautsar artinya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa[22/2/2022].

Perbesar

Ilustrasi Al Qur’an Credit: unsplash.com/thedancingrain

Berikut isi surah Al Kautsar dan artinya:

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ - ١

1. Innaa a’thainaa kal kautsar.

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ - ٢

2. Fa shalli lirabbika wan har.

Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah.

اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ - ٣

3. Inna syaani aka huwal abtar.

Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

Perbesar

Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Dalam Al Qur'an, Al Kautsar artinya adalah nikmat yang banyak. Ini diambil dari ayat pertama dari surah ini artinya karunia Allah SWT berupa telaga Al Kautsar bagi orang-orang penghuni surga. Ketika membaca Al-Qur'an, kita melihat Al-Kautsar mengalir dengan kekayaan bagi semua orang yang mendekatinya.

Melansir About Islam, istilah Al Kautsar berasal dari kata Al-Kathrah, yang berarti 'kelimpahan'. Istilah ini, Al-Kautsar, digunakan untuk melambangkan kebaikan yang telah diberikan Allah SWT kepada Nabi-Nya. Kebaikan yang melimpah, dan tiada habisnya ini, benar-benar melawan segala fitnah yang dikatakan orang-orang kafir tentang Nabi Muhammad SAW.

Perbesar

Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Sebagian ulama mengatakan, Al Kautsar melambangkan sungai di surga. Sungai yang disebutkan dalam beberapa hadits, hanyalah contoh dari kelimpahan yang tidak terbatas ini. Imam Ahmed mencatat dari Ibn `Umar bahwa Rasulullah berkata,

“ Al-Kawtsar adalah sungai di surga yang tepiannya terbuat dari emas dan mengalir di atas mutiara. Airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu ”. [At-Tirmidzi]

Perbesar

ilustrasi Al-Quran/pixabay

Ayat, “Sesungguhnya Kami telah memberimu Al-Kautsar,” memastikan kelimpahan yang tiada henti yang diberikan kepada Nabi dalam kehidupan ini, serta kabar gembira untuk beberapa dari apa yang akan diberikan kepadanya di surga.

Ayat "Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah." adalah imbalan atas kebaikan yang melimpah dan sanggahan ilahi atas tuduhan palsu yang dibuat oleh orang-orang musyrik, Al-Qur'an mengarahkan Nabi untuk bersyukur sepenuhnya dan tulus kepada Allah.

Ayat “ Sesungguhnya orang yang membencimu itulah yang terputus ” adalah orang-orang yang memfitnah Nabi. Mereka yang mengatakan bahwa dia tidak memiliki keturunan dan menganggap pesannya tidak baik, mereka adalah orang-orang yang benar-benar terputus. Orang-orang ini tidak lagi diingat oleh siapa pun kecuali apa yang telah mereka katakan dan lakukan yang bertentangan dengan kebenaran.

Perbesar

Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Setelah kematian awal putra-putra Nabi, orang-orang musyrik berpikir bahwa Nabi dan pesannya akan dilupakan setelah dia meninggal. Mereka akan terdengar mengatakan, “Jangan ganggu dia; dia akan mati tanpa keturunan dan itu akan menjadi akhir dari misinya!”

Oleh karena itu, ketika Surat itu diturunkan, ia memiliki beberapa makna. Pertama, surat ini menenangkan hati Nabi. Al Kautsar mengingatkannya pada kebaikan yang melimpah yang Allah berikan kepadanya di kehidupan sekarang dan di akhirat.

Kedua, Al Kautsar meyakinkan Nabi Muhammad tentang kehilangan dan nasib yang menunggu orang-orang musyrik. Terakhir, Al Kautsar membimbing Nabi bagaimana dia harus bertindak ketika menghadapi ejekan. Secara keseluruhan, surah Al Kautsar memberikan arahan supaya Rasulullah Saw mensyukuri nikmat dengan sholat dan berkurban secara ikhlas semata-mata hanya karena Allah Swt.

Al Kautsar artinya menyerukan orang lain kepada agama Allah, dan kepada kebenaran dan kebaikan hidup sekarang ini dan akhirat tidak dapat, dengan cara apapun, digambarkan sebagai sia-sia.

Perbesar

Ilustrasi Kitab Al Qur’an Credit: pexels.com/Tayeb

Nikmat Allah Swt

Surat Al Kautsar memberikan petunjuk supaya manusia mau bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan Allah kepada kita dengan mendirikan sholat dan berkurban. Yakni sholat yang ikhlas karena Allah dan qurban yang dipersembahkan kepada-Nya.

Surat Penyembuh Penyakit

Surat al Kautsar juga dijadikan sebagai alat ikhtiar untuk meminta kesembuhan dari segala macam penyakit kepada Allah Swt. Dengan membaca surat Al Kautsar saat hendak minum, insya Allah ikhtiar yang dilakukan akan membuahkan hasil. Penyakit yang diderita akan segera sembuh.

Melunakkan Hati Seseorang

Membaca surat al Kautsar sebanyak tiga kali, hati orang yang akan ditemui akan menjadi lunak. Selain itu bagi orang yang senantiasa membaca surat Al Kautsar juga akan mendapatkan ketentraman dalam hatinya.

Membebaskan dari Kezaliman

Keutamaan surat Al Kautsar selanjutnya adalah jika seorang muslim sedang dizalimi orang lain kemudian ia membaca surat Al Kautsar sebanyak 71 kali dengan hati yang ikhlas dan berserah diri kepada Allah. Maka ia akan terbebas dari kezaliman tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề