Berikut ini merupakan perwujudan nilai- nilai pancasila di bidang ekonomi adalah

Jakarta -

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang menjadi panduan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam Pancasila terkandung berbagai nilai-nilai luhur yang bisa kita terapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Tahukah kamu seperti apa perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya?

Jika kita amati, masyarakat terus berkembang mengalami perubahan di bidang sosial budaya. Maka, perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya adalah upaya agar setiap perubahan tetap mengarah pada sistem dan nilai luhur dalam Pancasila.

Meski begitu, tentunya sistem nilai sosial saat ini terus berkembang dan maju ke arah modern. Namun, modernisasi ini bukan berarti "westernisasi", melainkan proses perubahan menuju ke arah yang lebih maju dalam masyarakat.

Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diterbitkan Kemdikbud [2018], perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya yang sudah diterapkan masyarakat Indonesia sejak lama yaitu nilai kekeluargaan, musyawarah, dan gotong royong yang mesti diturunkan ke generasi muda.

Masyarakat akan terus berkembang dan mengalami perubahan sosial budaya terutama demi kepentingan kemajuan bersama. Namun, perubahan tetap harus berlandaskan nilai Pancasila. Berikut ini contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya, yaitu:


1. Gotong royong

Ciri khas bangsa Indonesia salah satunya yaitu selalu menerapkan sikap gotong royong untuk menumbuhkan kerukunan, kekeluargaan, dan sikap tolong menolong dalam kehidupan masyarakat. Hal ini diyakini nantinya akan mendorong pada persatuan Indonesia yang semakin menguat.


2. Pengambilan keputusan secara musyawarah

Musyawarah merupakan kegiatan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan secara bersama. Praktik musyawarah sering kita lakukan ketika pemilu yang diselenggarakan pemerintah dengan berlandaskan sifat luber jurdil atau langsung, umum, bebas, rahasia dan jujur, adil.


3. Toleransi antar suku, ras, dan agama

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mana menimbulkan keberagaman suku, ras, hingga agama. Untuk mencegah konflik antar perbedaan tersebut, nilai pancasila yang harus diterapkan yaitu sikap toleransi. Masyarakat diimbau untuk saling memberi kebebasan dan tidak memandang sebelah mata suku maupun agama lain.


4. Menciptakan lingkungan rukun, adil, dan harmonis

Dalam bermasyarakat sikap rukun, adil dan menciptakan keharmonisan sangat dibutuhkan agar tercipta lingkungan yang nyaman dan tenteram. Keluarga merupakan lingkup terkecil masyarakat yang menjadi agen sosialisasi bagi individu dalam berinteraksi dengan dunia luar. Maka praktik sikap tersebut harus dimulai dari keluarga agar tujuan tercapai.


5. Pelestarian budaya lokal

Keberagaman budaya Indonesia memiliki nilai dan harga yang tak ternilai. Setiap kebudayaan perlu dilestarikan dengan mengimplementasikan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Contohnya dengan mempelajari dan menggunakan bahasa daerah masing-masing, melakukan adat tradisi, dan lainnya.


6. Menghargai pendapat dan pandangan orang lain

Biasanya nilai ini digunakan ketika sedang bermusyawarah dimana setiap orang saling memiliki perbedaan pendapat dan pandangan. Berbeda pendapat bukan hal yang buruk, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat. Sikap menghargai ini penting agar musyawarah berjalan kondusif dan menghasilkan keputusan yang adil dan bermanfaat bagi seluruh anggota.


7. Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia

Sebagai negara yang menjunjung tinggi HAM, masyarakat perlu memahami sikap adil dan jauh dari tindakan kekerasan dan diskriminasi. Setiap orang memiliki hak dan kewajiban untuk menerapkan sikap ini agar tercipta lingkungan yang aman.

Selain itu, tak dapat dimungkiri nilai-nilai sosial dari luar dapat masuk ke tengah masyarakat. Contohnya seperti semangat bekerja keras, kedisiplinan, sikap ilmiah, merupakan beberapa nilai sosial dari luar yang dapat diterima sesuai nilai-nilai Pancasila.

Sementara sikap feodal, sikap eksklusif, dan budaya asing lain yang bertentangan dengan perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya perlu dicegah. Beberapa contoh budaya asing yang dapat diterapkan misalnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memperkaya dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa.

Simak Video "Hari Lahir Pancasila, Apa Mereka Hafal Pancasila?"



[pal/pal]

Page 2

Jakarta -

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang menjadi panduan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam Pancasila terkandung berbagai nilai-nilai luhur yang bisa kita terapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Tahukah kamu seperti apa perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya?

Jika kita amati, masyarakat terus berkembang mengalami perubahan di bidang sosial budaya. Maka, perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya adalah upaya agar setiap perubahan tetap mengarah pada sistem dan nilai luhur dalam Pancasila.

Meski begitu, tentunya sistem nilai sosial saat ini terus berkembang dan maju ke arah modern. Namun, modernisasi ini bukan berarti "westernisasi", melainkan proses perubahan menuju ke arah yang lebih maju dalam masyarakat.

Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diterbitkan Kemdikbud [2018], perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya yang sudah diterapkan masyarakat Indonesia sejak lama yaitu nilai kekeluargaan, musyawarah, dan gotong royong yang mesti diturunkan ke generasi muda.

Masyarakat akan terus berkembang dan mengalami perubahan sosial budaya terutama demi kepentingan kemajuan bersama. Namun, perubahan tetap harus berlandaskan nilai Pancasila. Berikut ini contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya, yaitu:


1. Gotong royong

Ciri khas bangsa Indonesia salah satunya yaitu selalu menerapkan sikap gotong royong untuk menumbuhkan kerukunan, kekeluargaan, dan sikap tolong menolong dalam kehidupan masyarakat. Hal ini diyakini nantinya akan mendorong pada persatuan Indonesia yang semakin menguat.


2. Pengambilan keputusan secara musyawarah

Musyawarah merupakan kegiatan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan secara bersama. Praktik musyawarah sering kita lakukan ketika pemilu yang diselenggarakan pemerintah dengan berlandaskan sifat luber jurdil atau langsung, umum, bebas, rahasia dan jujur, adil.


3. Toleransi antar suku, ras, dan agama

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mana menimbulkan keberagaman suku, ras, hingga agama. Untuk mencegah konflik antar perbedaan tersebut, nilai pancasila yang harus diterapkan yaitu sikap toleransi. Masyarakat diimbau untuk saling memberi kebebasan dan tidak memandang sebelah mata suku maupun agama lain.


4. Menciptakan lingkungan rukun, adil, dan harmonis

Dalam bermasyarakat sikap rukun, adil dan menciptakan keharmonisan sangat dibutuhkan agar tercipta lingkungan yang nyaman dan tenteram. Keluarga merupakan lingkup terkecil masyarakat yang menjadi agen sosialisasi bagi individu dalam berinteraksi dengan dunia luar. Maka praktik sikap tersebut harus dimulai dari keluarga agar tujuan tercapai.


5. Pelestarian budaya lokal

Keberagaman budaya Indonesia memiliki nilai dan harga yang tak ternilai. Setiap kebudayaan perlu dilestarikan dengan mengimplementasikan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Contohnya dengan mempelajari dan menggunakan bahasa daerah masing-masing, melakukan adat tradisi, dan lainnya.


6. Menghargai pendapat dan pandangan orang lain

Biasanya nilai ini digunakan ketika sedang bermusyawarah dimana setiap orang saling memiliki perbedaan pendapat dan pandangan. Berbeda pendapat bukan hal yang buruk, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat. Sikap menghargai ini penting agar musyawarah berjalan kondusif dan menghasilkan keputusan yang adil dan bermanfaat bagi seluruh anggota.


7. Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia

Sebagai negara yang menjunjung tinggi HAM, masyarakat perlu memahami sikap adil dan jauh dari tindakan kekerasan dan diskriminasi. Setiap orang memiliki hak dan kewajiban untuk menerapkan sikap ini agar tercipta lingkungan yang aman.

Selain itu, tak dapat dimungkiri nilai-nilai sosial dari luar dapat masuk ke tengah masyarakat. Contohnya seperti semangat bekerja keras, kedisiplinan, sikap ilmiah, merupakan beberapa nilai sosial dari luar yang dapat diterima sesuai nilai-nilai Pancasila.

Sementara sikap feodal, sikap eksklusif, dan budaya asing lain yang bertentangan dengan perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya perlu dicegah. Beberapa contoh budaya asing yang dapat diterapkan misalnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memperkaya dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa.

Simak Video "Hari Lahir Pancasila, Apa Mereka Hafal Pancasila?"


[Gambas:Video 20detik]
[pal/pal]

Ilustrasi Garuda Pancasila. Foto: Shutter Stock

Perwujudan nilai nilai Pancasila dalam bidang ekonomi, dapat dilihat dalam sistem ekonomi Pancasila.

Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi Pancasila? Secara garis besar sistem ekonomi pancasila merupakan sistem ekonomi yang berasaskan kekeluargaan dan disusun sebagai bentuk usaha bersama.

Sebagai dasar negara, Pancasila dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu sistem ekonomi yang dianut negara Indonesia juga harus dijiwai oleh ideologi Pancasila.

Mengutip buku Memahami Ekonomi tulisan Rocheni Esa Ganesa [2018: 25], dalam sistem ekonomi Pancasila, kegiatan ekonomi dilakukan berdasarkan usaha bersama dengan asas kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.

Sistem ekonomi ini diharapkan tidak hanya menguntungkan segelintir pihak pemilik modal, tetapi juga masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Sistem ini memberikan kebebasan berusaha kepada masyarakat, namun dengan batas dan syarat tertentu. Usaha swasta dan negara tumbuh berdampingan secara seimbang.

Ilustrasi Garuda Pancasila. Foto: Shutter Stock

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila

Landasan operasional sistem ekonomi yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila ditegaskan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33, yaitu:

  • Sistem Perekonomian yang berdasarkan asas kekeluargaan dan disusun sebagai bentuk usaha bersama. Mengutip situs MKRI, Indonesia tidak menganut paham liberal dalam sistem perekonomiannya. Oleh sebab itu privatisasi kurang tepat diterapkan di Indonesia, mengingat Indonesia adalah negara berkembang yang sangat kuat semangat gotong royong dan kekeluargaannya.

  • Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

  • Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat.

  • Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

  • Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Penerapan Sistem Ekonomi Pancasila

Mengutip materi Sistem Ekonomi Pancasila yang disusun oleh Sylvia Octa Putri [2014], sistem ekonomi Indonesia berorientasi kepada:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya berlakunya etika dan moral agama, bukan materialisme semata.

  • Kemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi.

  • Persatuan Indonesia, yaitu berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosionalisme, dan sosio-demokrasi dalam ekonomi.

  • Kerakyatan, yakni mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup orang banyak. Usaha-usaha kooperatif seharusnya menjiwai perilaku ekonomi perorangan dan masyarakat.

  • Keadilan sosial, yakni asas persamaan atau emansipasi.

Tujuan Sistem Ekonomi Pancasila

Mengutip jurnal Sinkronisasi Ekonomi Pancasila dan Ekonomi Islam tulisan Muhammad Ali Akbar & Moh. Idil Ghufron [2019], tujuan akhir dari sistem ekonomi yang berlandaskan Pancasila adalah mewujudkan kemakmuran rakyat secara maksimal.

Perekonomian harus disusun berdasar demokrasi ekonomi, di mana kemakmuran masyarakat lebih diutamakan daripada kemakmuran individu. Dalam sistem ini, masyarakat berperan aktif dalam pembangunan ekonomi. Sedangkan pemerintah memberikan arahan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Sistem ekonomi Pancasila lebih manusiawi dari sistem ekonomi lainnya karena mendahulukan sosial, keadilan, dan persaudaraan.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề