Tari Bedana berasal dari Lampung dan dibawakan oleh anak-anak didalam upacara adat daerah Lampung. Tarian ini mempunyai warna musik dan juga gerakan yang lebih beragam, khususnya pepadun.
Hal ini dikarenakan watak atau perilaku khas dari masyarakat ini lebih menerima perubahan atau terbuka dan berani dibandingkan dengan masyarakat suku Lampung Sebatin.
Masyarakatnya juga dikenal halus sikap atau perangainya dan cenderung membatasi diri. Tetapi pada umumnya mereka ramah dan baik hati.
Tarian ini adalah perwujudan luapan sukacita atas wraga [gerak badan] untuk mencapai ekstase dalam batas-batas tertentu ketika menari diiringi Gamelan khasnya, jiwa kita seperti mengembara lembah-lembah hijau di bawah kaki Gunung Rajabasa.
Ekstetika tarinya membuat kita merasa selalu muda dan antusias. Tari ini diyakini identik dengan agama Islam karena mencerminkan masyarakat Lampung yang ramah dan terbuka sebagai simbol persahabatan dan pergaulan.
Sejarah Tari
Menurut sejarahnya, tari Bedana hidup dan berkembang di daerah Lampung seiring dengan masuknya agama Islam. Mulanya, tari ini ditarikan oleh laki-laki secara berpasangan / berkelompok dan hanya ditarikan didepan keluarga saja.
Tari ini ditarikan saat anggota keluarga hatam Al-Qur’an. Melalui perkembangan zaman, sekarang tari ini dapat ditarikan oleh laki-laki dan perempuan secara berpasangan / kelompok dan dapat disaksikan oleh masyarakat umum.
Tari Bedana merupakan tari tradisional kerakyatan daerah Lampung yang mencerminkan tata kehidupan masyarakat Lampung sebagai perwujudan simbol adat istiadat, agama, dan etika yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat Lampung.
Fungsi Tari
Fungsai tarian Bedana adalah sebagai sarana hiburan, atau kesenian rakyat yang akrab dan bersatu serta mengandung nila budaya yang dapat dijadikan cara menginterpresentasikan pergaulan, persahabatan, dan kasih sayang.
Lagu Pengiring Tari
Lagu yang digunakan dalam mengiringi tari ini biasanya bersifat gembira yang bersumber dari salawat nabi, sagata, adi-adi, wayak, atau pantun seperti lagu penayuhan, lagu mata kipt, lagu Bedana, dan lain-lain.
Alat musik yang biasanya digunakan adalah:
- Alat musik gambus lunik, sebuah alat musik tradisional daerah Lampung yang dipetik dan berdawai empat.
- Ketipung atau marawis, alat yang dipukul
- Karenceng atau terbangan, alat musik yang terbuat dari kayu nangka fungsinya sama dengan ketipung.
- Pembawa lagu atau vokalis yang selalu melantunkan lagu-lagu seirama dengan petikan gambus lunik.
Tata Rias, Busana, dan Properti Tari
Busana Tari Bedana Wanita
- Sanggul malang/belattung tebak
- Penekan rambut
- Gaharu kembang goyang/sual kira
- Kembang melati/kembang melur
- Subang giwir/anting-anting
- Buah jukum/bulan termanggal
- Bulu serattei/bebiting
- Gelang kano/gelang bibit
- Kawai kurung
- Tapis/betuppal
Busana Tari Bedana Pria
- Kilat akinan/peci sebagai ikat kepala/ikat pujuk
- Kawai teluk belanga/belah buluh/kakalah bangkang
- Kain bidak gantung/betumpal sebatas lutut
- Bulu serattei/bebiting
- Gelang kano
- Celana panjang/pangal
- Kalung/buah jukum
- Ragam Gerak Tari Bedana
- Ayun
- Khesek Injing
- Khesek Gantung
- Ombak moloh
- Ayun Gantung
- Tahtim Sembah
- Jipang
- Belital
- Geleg
Pola Lantai Tari Bedana
Pola lantai yang digunakan dalam tai Bedana Lampung adalah pola melingkar, segitiga, diagonal, dan lain-lain.
Gerakan Tari
Ragam gerak tari Bedana yang telah dibakukan pada tahun 1988 ada 9 macam. Yaitu:
- Khesek Injing
- Khesek Gantung
- Humbak Moloh
- Ayun
- Ayun Gantung
- Tahtim Sembah
- Jimpang
- Gelek
- Belitut