Berikut yang bukan termasuk mode asynchronous dalam berkomunikasi dalam jaringan adalah

SIMULASI DIGITAL/UASGENAP/X/SMK/2021MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MUHAMMADIYAH DAERAH KLATENSMK MUHAMMADIYAH 2 KLATEN UTARATERAKREDITASI AWebsite : http;//smkmuh2klaten.sch.id e-mail :admin@smkmuh2klaten.sch.idAlamat : Jl. Mayor Kusmanto, Setran, Gergunung, Klaten Utara [0272] 321186, fax [0272] 321186UJIAN AKHIR SEMESTER GENAPSEKOLAH MENENGAH KEJURUANTAHUN PELAJARAN 2020/2021Mata Pelajaran:SIMULASI DIGITALKelas / Jurusan:X / SEMUA JURUSANHari / Tanggal:A. Pilihlah jawaban yang paling benar dari kemungkinan jawaban yangada,dengan memberi tanda silang [X] pada huruf A, B, C, D, atau E pada lembarjawaban yang tersedia!1.Caraberkomunikasi di mana penyampaian dan penerimaan pesan dilakukan dengan ataumelalui jaringan Internet disebut.....a.Komunikasi Jaringanb.Komunikasi Pribadic.Komunikasi Antarpribadid.Komunikasi Publike.Komunikasi Organisasi2.Komunikasidalam jaringan pertama dimulai pada tahun….a.1961b.1959c.1960d.1962e.19633.Jeniskomunikasi jaringan ada 2 yaitu.....a.Komunikasi Daring Antarpribadi dan Sinkronb.Komunikasi Daring Sinkron dan Asinkronc.Komunikasi Daring Pribadi dan Asinkrond.Komunikasi Daring Personal dan Non-Personale.Komunikasi Daring Personal dan Sinkron4.Yangbukan contoh komunikasi daring sinkron dalam aplikasi chat adalah…..a.Google+ Hangoutsb.Yahoo Messengerc.Skyped.Linee.Email

5.Komunikasimenggunakan komputer sebagai media, yang terjadi secara serempak, waktu nyata[real time] disebut….a.Komunikasi Daring Asinkronb.Komuniksi Daring Sinkronc.Komuniksi Daring Personald.Komuniksi Daring Non-Sinkrone.Komunikasi Daring Non Pribadi

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 6 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Jakarta, Ditjen Aptika – Teman tuli beserta guru Sekolah Luar Biasa [SLB] terapkan inovasi dalam belajar daring selama pandemi. Sejak pandemi Covid-19, berbagai inovasi dilakukan agar proses belajar tetap berjalan.

“Kampus saya telah menerapkan metode Synchronous dan Asynchronous Learning [ASL] dalam pembelajaran daring,” ujar Perwakilan Mahasiswa Tuli, Surya Sahetapy dalam webinar Siberkreasi Strategi Pembelajaran Peserta Didik Teman Tuli Selama Masa Pandemi, Kamis [25/02/2021].

Lebih lanjut dijelaskan, Synchronous Learning merupakan pembelajaran daring secara langsung menggunakan aplikasi telekonferensi dengan menyediakan penerjemah berupa interpreter [penerjemah bahasa isyarat langsung] dan notakers [penerjemah bahasa dengan menulis cepat].

“Penerjemah dengan berbagai bentuk ini disesuaikan dengan kebutuhan teman tuli yang bermacam-macam,” ujar Surya.

Misalnya, pelajar yang memiliki kesulitan pendengaran [hard of hearing] masih mengandalkan suara dalam berkomunikasi sehingga masih terbantu dengan adanya subtitles. Sedangkan pelajar tuli total [full deaf] mengandalkan visual dan butuh bahasa isyarat untuk mengerti dalam proses berkomunikasi.

Surya menegaskan, agar dapat dipahami bahwa teman tuli memiliki bahasa isyarat sebagai bahasa ibu. Sedangkan bahasa Indonesia adalah bahasa kedua, sehingga ada perbedaan dalam mengartikan sesuatu.

Selanjutnya adalah Asynchronous Learning [ASL], yaitu proses pembelajaran daring yang memberikan bahan ajar dan pengerjaan tugas tidak langsung. Bahan ajar dan tugas dapat berbentuk video beserta bahasa isyarat dan terjemahannya maupun bentuk lainnya.

“Menurut saya, metode ini lebih tepat diterapkan di Indonesia karena tidak semua pelajar memiliki akses internet yang baik,” katanya.

Pegiat bahasa tuli itu juga menambahkan bahwa perkembangan teknologi sangat membantu teman tuli saat berkomunikasi karena bisa terkoneksi dengan teman-teman di berbagai daerah dalam satu waktu.

Lihat juga: Hadapi PJJ, Orang Tua Harus Kuasai Digital Parenting

Senada dengan Surya, seorang guru Sekolah Luar Biasa [SLB] di Balikpapan, Ade Putri juga sudah menerapkan pembelajaran ASL untuk pelajar tuli. Ia menggunakan video pembelajaran dengan bahasa isyarat untuk alat bantu mengajar siswa anak-anak.

Selain video, Ade juga menggunakan bahan ajar bergambar bagi siswa tuli yang cenderung visual dengan menambahkan bentuk isyarat. “Gunanya adalah agar anak dapat menulis dan mengingat bahasa Indonesia serta bahasa isyaratnya secara bersamaan, sehingga dapat memiliki kosa kata yang banyak,” jelasnya.

Ade juga melakukan inovasi dengan memanfaatkan aplikasi bernama Gembira [mengenal ragam bunyi dan suara] untuk mengasah anak dengan kesulitan mendengar agar dapat memanfaatkan sisa pendengarannya.

Aplikasi Gembira [Mengenal Ragam Bunyi dan Suara].

“Harapan saya, anak dapat mengenal bahwa di sekitar mereka ada bunyi yang melatarbelakangi lingkungannya,” katanya.

Baginya teknologi adalah sebuah alat bantu mengajar, peranan utama tetap dipegang guru agar terus memotivasi siswa untuk belajar dan tetap semangat di saat pandemi.

Lihat juga: Literasi Digital Jadi Kunci Keberhasilan Transformasi Digital

Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan mengatakan bahwa perkembangan teknologi telah mengubah cara berkehidupan.

Dirjen Semuel A. Pangerapan saat memberikan Keynote Speech dalam rangkaian webinar Siberkreasi.

“Inovasi yang dilakukan untuk teman-teman tuli sangat baik dalam membantu pemahaman belajar dan cermat menggunakan teknologi,” katanya.

Inovasi yang telah dilakukan tersebut juga akan mempercepat proses digitalisasi di berbagai lini kehidupan sehingga harus menyiapkan SDM dengan keterampilan digital yang sesuai untuk menghadapi perubahan.

“Inovasi berkualitas dengan mengembangkan talenta dan memaksimalkan potensi masyarakat digital Indonesia, mampu membuat kita melalui pandemi dengan lebih baik dari masa sebelumnya,” harap Semuel. [pag]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề