Budi dan adi sedang bermain di lapangan sebelum masuk lapangan terdapat

Lihat Foto

kemdikbud

Ilustrasi cara melempar bola dalam permainan kasti

KOMPAS.com - Kasti merupakan salah satu jenis olahraga permainan bola kecil yang sangat populer di Indonesia.

Permainan kasti sangat melatih kekompakan dan kerja sama antar anggota dalam satu tim.

Tujuan permainan kasti adalah mendapatkan skor atau nilai sebanyak-banyaknya. Suatu regu dinyatakan menang apabila regu tersebut dapat mendapatkan nilai terbanyak.

Namun, dalam permainan kasti setiap pemain harus bersikap sportif, mengedepankan kejujuran, dan tidak saling balas dendam terhadap lawan main.

Lalu, bagaimana cara bermain kasti dan peraturannya?

Baca juga: Jenis-jenis Lemparan dalam Softball

Dikutip dari buku Bermain Kasti [2008], karya Supriyanti, berikut cara bermain kasti dan peraturannya:

Cara bermain kasti singkat

Kasti dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing memiliki 12 pemain. Akan tetapi, bisa juga dimainkan dengan batas minimal 6 pemain dan maksimal 15 pemain tiap regunya.

Sebelum memulai permainan, akan diadakan undian guna memilih regu mana yang akan menjadi pemukul dan yang menjadi penjaga.

Setelah ditentukan, maka yang main berkumpul di ruang bebas dan yang jaga akan menyebar dalam lapangan permainan.

Satu orang dari regu penjaga akan bertugas sebagai pelambung, dan regu yang main secara bergantian untuk menjadi pemukul. Waktu lama permainan kasti adalah 2 x 30 menit, istirahat 10 menit.

Lihat Foto

FREEPIK/NIZOVATINA

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Sepak bola menjadi salah satu olahraga yang memerlukan lapangan cukup besar. Ukuran lapangan sepak bola setingkat internasional memiliki panjang 100-110 meter dan lebar antara 64-75 meter. 

Sedangkan untuk ukuran lapangan sepak bola pada umumnya memiliki panjang 90-120 meter dan lebar lapangan sepak bola 45-90 meter. Brikut penjelasan lengkap mengenai lapangan sepak bola: 

Ukuran lapangan sepak bola

Melansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, sepak bola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Terdiri dari dua kelompok berlawan, masing-masing terdiri dari 11 pemain. Permainan sepak bola dilakukan selama 2 x 45 menit. 

Lapangan sepak bola sering disebut lapangan hijau atau football fiels ini adalah permukaan tanah lapang dengan rumput hijau khusus diaplikasikan dalam lapangan sepak bola. 

Umumnya lapangan sepak bola berupa lapangan rumput alami atau rumput sintetis. Ukuran tinggi rumput pada lapangan sepak bola adalah sekitar 25-30 milimeter.

Baca juga: Formasi Permainan Sepak Bola

Mengutip Football History, ukuran sepak bola resmi ditetapkan oleh FIFA [The Federation Internationale de Football Association]. Lapangan sepak bola harus berbentuk persegi panjang. 

Di dalam lapangan sepak bola terdapat tanda berupa lingkaran tengah, kotak gawang, dan dua garis panjang [garis band].

Ukuran luas lapangan sepak bola yang sering dipakai adalah 105 x 68 m [115 x 74 yards] atau 7.140 meter persegi.

Ukuran lapangan sepak bola ada 2 standar, yaitu ukuran lapangan sepak bola untuk pertandingan standar nasional dan internasional.

Lihat Foto

FREEPIK

Gambar lapangan sepak bola tampak atas.

Ukuran lapangan sepak bola standar nasional

Ukuran lapangan sepak bola untuk pertandingan standar nasional adalah:

  • Panjang [garis sentuh] 90  - 120 m
  • Lebar [garis gawang] 45 - 90 m
  • Lingkaran tengah radius 9,15 m
  • Kotak kiper 18,3 x 5,5 m
  • Kotak pinalti 40,3 x 16,5 m

Baca juga: Variasi Menembak Bola ke Gawang dalam Permainan Sepak Bola

Hai adik-adik kelas 2 SD, berikut ini Osnipa akan membahas materi mengenai Tuliskan Dua Contoh Sikap Sopan Santun yang Kamu Ketahui! Semoga bermanfaat.

Siti berangkat ke sekolah diantar ibu dan ayah. Sesampainya di sekolah, bel sudah berbunyi. Siti bergegas berpamitan kepada ibu dan ayah. Siti mengucapkan salam dan mencium tangan ibu dan ayah.

Sebelum masuk kelas, Siti dan teman-teman berbaris dengan rapi. Satu per satu siswa memberi salam dan mencium tangan ibu guru. Mencium tangan dilakukan untuk menghormati orang yang lebih tua masalahnya orangtua, saudara, dan guru. Mencium tangan merupakan salah satu budaya sopan santun di Indonesia.

Setiap hari Dayu memberi salam kepada ibu saat berpamitan untuk pergi ke sekolah. Begitu juga dengan udin. Udin tak lupa berpamitan sebelum berangkat ke sekolah.

Dayu dan Udin berbeda agama. Cara mengucapkan salam mereka berbeda. Namun, mereka tetap saling menyapa.

Ketika bertemu dengan teman yang berbeda agama, mereka menyapa dengan sapaan umum. Misalnya, “Selamat pagi” atau “Apa kabar?”

Walaupun setiap agama memiliki ucapan salam yang berbeda, kita harus tetap saling menghargai.

Ayo kerjakan latihan berikut untuk mengetahui pemahamanmu!

Kerjakan soal-soal berikut!

1. Tuliskan dua contoh sikap sopan santun yang kamu ketahui!

Pembahasan:

Contoh sikap sopan santun:[1] Mengucapkan salam ketika mengangkat telepon.[2] Mencium tangan orantua saat akan berangkat ke sekolah.[3] Mengucapkan terimakasih saat diberikan sesuatu.

[4] Mengucapkan permisi ketika lewat di depan orang yang sedang berbicara.

2. Tuliskan cerita berdasarkan gambar berikut!

Pembahasan:
Adi dan Budi hendak pergi bermain ke lapangan. Di jalan mereka bertemu dengan dua ibu yang sedang duduk di depan rumah. Adi dan Budi membungkukkan badang sambil mengucapkan kata “Permisi Bu”, ketika melintas di depan mereka. Kedua ibu tersebut tersenyum dan kagum melihat sopan santun yang ditunjukkan oleh Adi dan Budi.

Demikian pembahasan mengenai Tuliskan Dua Contoh Sikap Sopan Santun yang Kamu Ketahui! Kelas 2 SD. Semoga bermanfaat.

Pembahasan soal-soal yang terdapat dalam Buku Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka

Pembahasan soal yang terdapat dalam Buku Bahasa Indonesia Kelas 4 Kurikulum Merdeka

tirto.id - Contoh pengamalan sila ke-1 hingga ke-5 Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan oleh setiap warga negara dari segala kalangan usia, termasuk untuk anak-anak di lingkungan tempat bermain.

Salah satu contoh pengaplikasian Pancasila di lingkungan bermain adalah tidak membeda-bedakan teman bermain, yang merupakan pengamalan pancasila sila ke-3.

Pancasila merupakan dasar negara sekaligus pedoman hidup bangsa Indonesia yang mana pengaplikasiannya sebaiknya diterapkan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.

Terdapat 5 sila dalam Pancasila sebagai pijakan untuk menjalani kehidupan bernegara, yakni [1] Ketuhanan yang Maha Esa; [2] Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; [3] Persatuan Indonesia; [4] Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan [5] Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Masing-masing sila yang menyusun Pancasila mengandung nilai-nilai luhur. Dikutip dari buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi [2017] suntingan Al Khanif, nilai-nilai luhur Pancasila tersebut dapat digali guna menemukan solusi atas beragam tantangan dan masalah bangsa, termasuk dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut P.J. Soewarno dalam Pancasila Budaya Bangsa Indonesia [1993], meskipun ke-5 sila merupakan satuan yang tidak terpisahkan, tetapi dalam pelaksanaannya dapat ditelusuri perbedaan intensitas masing-masing sila. Walaupun satu tetap lima, masing-masing sila tidak sama asasinya.

Baca juga:

  • Sejarah Penerapan Pancasila Masa Orde Lama Soekarno 1959-1966
  • Sejarah Penerapan Pancasila Masa Orde Baru Soeharto 1966-1998
  • Sejarah Penerapan Pancasila Masa Reformasi 1998 Sampai Sekarang

Isi Pancasila dan Lambangnya

Lambang Pancasila adalah Burung Garuda, jenis burung yang dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah Nusantara. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.

Adapun isi atau bunyi 5 sila dalam Pancasila beserta lambang masing-masing sila adalah sebagai berikut:

  1. Ketuhanan yang Maha Esa; dilambangkan dengan bintang.
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; dilambangkan dengan rantai.
  3. Persatuan Indonesia; dilambangkan dengan pohon beringin.
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dilambangkan dengan kepala banteng.
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; dilambangkan dengan padi dan kapas.

Baca juga:

  • Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan
  • Makna Pancasila sebagai Ideologi Terbuka yang Memiliki 3 Dimensi
  • Semangat Tokoh Bangsa Merumuskan Pancasila Dasar Negara

Infografik SC Bocah Pancasila. tirto.id/Lugas

Contoh Pengamalan Pancasila di Lingkungan Tempat Bermain

Penting bagi orang tua untuk menanamkan nilai moral Pancasila pada anak-anak agar dapat bersosial dengan baik di kehidupan masyarakat sekitarnya. Pancasila sendiri memiliki enam karakteristik yakni bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, serta berkebhinekaan global.

Dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, dibentuklah norma-norma hukum oleh negara. Menurut buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi [2017] yang disunting oleh Al Khanif, nilai-nilai luhur Pancasila dapat digali guna menemukan solusi atas beragam tantangan dan masalah bangsa, termasuk dalam kehidupan sehari-hari.

Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila dapat dilakukan kapan pun, di mana pun, dan oleh siapa saja, tidak terkecuali oleh anak-anak ketika berada di lingkungan tempat bermain.

Berikut ini contoh pengamalan 5 sila dalam Pancasila yang bisa diterapkan di lingkungan tempat bermain oleh anak-anak yang sebaiknya dibiasakan sejak dini:

Contoh Pengamalan Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa di Tempat Bermain

  • Tidak lupa beribadah meskipun sedang asyik bermain.
  • Memberi kesempatan kepada teman bermain untuk menjalankan ibadah.
  • Saling menghargai teman-teman sepermainan meskipun berbeda agama.
  • Tidak bersikap pilih kasih terhadap teman bermain yang berbeda agama.
  • Berhenti bermain sejenak ketika mendengar suara azan.

Contoh Pengamalan Sila ke-2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

di Tempat Bermain

  • Membantu teman yang mengalami kesulitan saat bermain bersama.
  • Menolong teman yang jatuh dari sepeda.
  • Mengajak teman yang pemalu untuk bermain bersama-sama.
  • Memperlakukan semua teman bermain dengan adil dan tidak pilih kasih.
  • Saling menghormati dan menghargai sesama teman di tempat bermain.

Baca juga:

  • Siapa Saja Tokoh dalam Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945?
  • Tugas, Fungsi, dan Wewenang Presiden RI Menurut UUD 1945
  • Tugas, Fungsi, & Wewenang Mahkamah Agung Menurut UUD 1945

Contoh Pengamalan Sila ke-3: Persatuan Indonesia di Tempat Bermain

  • Merajut kerukunan dengan teman bermain.
  • Menjaga ketertiban saat bermain bersama teman-teman.
  • Menjaga persatuan dan kekompakan dengan sesama teman.
  • Tidak membeda-bedakan teman bermain.
  • Mengingatkan teman jika ada yang berbuat curang.

Contoh Pengamalan Sila ke-4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

  • Tidak memaksakan kehendak saat bermain.
  • Tidak bersikap menang sendiri saat melakukan permainan bersama teman-teman.
  • Saling menghargai sesama teman bermain.
  • Jika terjadi perselisihan saat bermain, hendaknya diselesaikan dengan baik-baik.
  • Tidak bermain curang dalam permainan.
  • Memberikan selamat kepada yang menang.
  • Memberikan dukungan dan semangat kepada yang kalah.

Contoh Pengamalan Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  • Bersikap adil terhadap semua teman di tempat bermain.
  • Memberikan bantuan jika ada teman bermain yang kesusahan.
  • Menghindari sikap sombong di tempat bermain.
  • Menghargai hasil karya teman bermain.
  • Saling menghargai sesama teman di tempat bermain.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pegangan warga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lima sila Pancasila tidak dapat dilepaskan penerapannya dalam semua lini baik lingkungan sekitar maupun dalam keluarga. Di tempat bermain, anak-anak hendaknya diajarkan mengenai praktik pengamalan Pancasila.

Baca juga:

  • Profil Kementerian Dalam Negeri: Sejarah, Tugas, Fungsi Kemendagri
  • Cara Penyebaran Islam di Indonesia & Sejarah Perkembangannya
  • Perang Banjarmasin: Latar Belakang, Kronologi Sejarah, & Akhir

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Iswara N Raditya
[tirto.id - isw/isw]


Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Yantina Debora

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề