Faktor-faktor yang harus tersedia dalam perkecambahan biji adalah

Perkecambahan atau germinasi merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Faktor-faktor yang memengaruhi perkecambahan biji, yaitu faktor internal [gen dan hormon] serta faktor eksternal [air, nutrien, cahaya, kelembaban dan suhu].

Jadi faktor yang mempengaruhi perkecambahan pada biji adalah faktor internal [gen dan hormon] serta faktor eksternal [air, nutrien, cahaya, kelembaban dan suhu]. 

Faktor Yang Mempengaruhi Perkecambahan – Dalam hal ini proses perkecambahan ialah awal kehidupan bagi tumbuhan berbiji. Proses ini dimulai saat embrio biji mulai matang dan tumbuh melalui mekanisme fisika dan kimia.

Tumbuhan radikula atau calon akar dan flumula atau calon batang pada biji dalam proses perkecambahan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Nah berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan tersebut digolongkan menjadi 2 yakni faktor internal dan faktor eksternal. Agar lebih jelasnya simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Faktor Yang Mempengaruhi Perkecambahan

Nah berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan yaitu:

Faktor Internal

Faktor internal atau faktor dalam ialah faktor yang mempengaruhi perkecambahan dari dalam biji itu sendiri. Beberapa diantaranya terkait erat dengan tingkat kemasakan fisiologis, ukuran, dormansi dan penghambat “inhibitor”.

Tingkat kemasakan benih

Tingkat kemasakan benih merupakan segi internal yang sangat berpengaruh pada perkecambahan. Biji yang belum matang secara fisiologis umumnya tidak memiliki energi hidup [vigor] dan energi kecambah [viabilitas] yang baik.

Hal ini terjadi dikarenakan biji tetap belum memiliki lumayan cadangan makanan tak sekedar terhitung dikarenakan embrionya yang belum terbentuk secara sempurna.

Berat dan ukuran benih

Faktor yang pengaruhi perkecambahan seterusnya ialah berat dan ukuran benih. Benih bersama dengan berat dan ukuran yang besar umumnya memiliki cadangan makanan yang banyak dalam kotiledonnya.

Cadangan makanan ini digunakan embrio sebagai energi untuk perkecambahan. Oleh dikarenakan it, kecepatan pertumbuhan kecambah terpengaruh oleh segi ini.

Baca Juga :  Okulasi Adalah

Dormansi

Dormansi adalah situasi fisiologis dimana benih tetap hidup tetapi tidak mengalami perkecambahan. Benih dalam situasi dormansi tidak sanggup berkecambah meski lingkungan di sekitarnya udah dikatakan menopang bagi perkecambahan.

Inhibitor

Perkecambahan biji terhitung sangat terpengaruh oleh tersedia atau tidaknya inhibitor di dalam maupun di permukaan biji. Inhibitor ini sanggup berwujud inhibitor fisik dan kimia.

Inhibitor fisik misalnya berpa cangkang yang keras sehingga menghambat sistem inhibisi air respirasi ke dalam embrio sedangkan inhibitor kimia misalnya dikarenakan larutan miliki nilai osmotik tinggi di kurang lebih permukaan biji.

Faktor Eksternal

Faktor ekternal atau segi luar merupakan segi yang pengaruhi perkecambahan berasal dari lingkungan luar kurang lebih biji itu sendiri. Beberapa berasal dari segi ini di antaranya berkenaan erat bersama dengan ketersediaan air, suhu, oksigen, cahaya, dan situasi media.

Air

Ketersediaan air di lingkungan kurang lebih benih memegang fungsi mutlak dalam menghalau inhibitor perkecambahan. Air terhitung berfaedah dalam penguraian karbohidrat dalam kotiledon biji untuk sanggup digunakan bagi pertumbuhan embrio.

Karena fungsi mutlak ini, sebelum saat mengecambahkan benih para petani umumnya dapat merendam benih dalam air dalam sementara tertentu.

Suhu

Suhu terhitung merupakan segi yang pengaruhi perkecambahan biji. Suhu pengaruhi kecepatan perkecambahan. Pada kisaran 26-35 derajat Celcius, perkecambahan benih umumnya terjadi bersama dengan sempurna.

Oksigen

Oksigen yang diserap benih melalui respirasi dapat mendorong terjadinya perkecambahan secara cepat. Perkecambahan benih terjadi misalnya kadar oksigen di hawa >29%. Untuk benih yang tengah dalam era dorman, penambahan oksigen ke dalam benih sampai 80% sanggup mengakibatkan dormansi benih terpatahkan sehingga benih jadi mengalami perkecambahan.

Cahaya

Kebutuhan sinar untuk perkecambahan sangat banyak ragam tergantung model benih itu sendiri. Ada benih yang perlu sinar untuk berkecambah, tersedia benih yang berkecambah bersama dengan cepat jikalau sinar tercukupi, tersedia benih yang terhalang perkecambahannya jikalau tersedia cahaya, dan tersedia pula benih yang cuma sanggup berkecambah pada situasi gelap tanpa cahaya.

Baca Juga :  Flora Asiatis : Pengertian, Ciri Dan Contohnya

Media

Media terhitung merupakan segi yang pengaruhi perkecambahan. Benih umumnya sanggup tumbuh sempurna pada sarana bersama dengan sifak fisik yang baik. Media gembur yang bebas penyakit dan kelembabannya terjaga dapat mengakibatkan benih berkecambah bersama dengan baik.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Faktor Yang Mempengaruhi Perkecambahan dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.

JATENG | 31 Maret 2021 15:30 {news_reporter_link} {news_ext_reporter}

Merdeka.com - Perkecambahan adalah proses awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama pada tumbuhan berbiji. Tumbuhan berbiji akan mulai aktif dan berkecambah setelah air masuk ke dalam benih atau yang biasa disebut dengan imbibisi air.

Dalam proses perkecambahan, akan dimulai setelah menyerap air dari lingkungan sekitar. Umumnya, air yang masuk ke dalam biji akan memicu hormon dan enzim untuk bekerja, sehingga embrio dalam biji mulai tumbuh. Proses perkecambahan benih tidak tergantung kepada ketersediaan nutrisi dalam tanah karena adanya endosperma.

Selain itu, proses perkecambahan akan melalui beberapa tahap, mulai dari imbibisi hingga pemanjangan sel radikula. Berikut beberapa tahap atau urutan proses perkecambahan:

2 dari 4 halaman

©Pixabay/PDPics

Sebagaimana kita tahu, biji memiliki struktur kering karena kadar airnya sedikit. Untuk itu, biji akan mulai tumbuh ketika menyerap air dari lingkungan sekitar [tanah dan udara], sehingga akan memulai proses perkecambahan. Dilansir dari laman SMUJO, ini urutan atau proses perkecambahan:

Imbibisi

Imbibisi merupakan proses masuknya air ke dalam benih untuk memicu dimulainya proses perkecambahan. Masuknya air ini bisa terjadi secara difusi maupun secara osmosis. Adapun proses osmosis ini terjadi akibat keadaan benih yang lebih kering dari lingkungannya sehingga air masuk ke dalam benih.

Setalah itu, benih yang kering akan mengabsorbsi air melalui micropyle dan testa [kulit benih]. Dalam proses ini, lapisan koloid akan menarik air dan mengembang sehingga volumenya naik sampai 200 persen. Sehingga akan menyebabkan kulit biji akan terpecah.

Pembentukan Enzim

Air yang masuk akan memicu aktifnya hormon giberelin pada embrio. Nantinya, hormon tersenbut akan memicu sel-sel di lapisan aleuron memproduksi enzim amilase. Setelah itu, enzim amilase akan bekerja di endosperma [cadangan makanan] untuk mengubah pati menjadi gula.

Pemanjangan Sel Radikula

Pemanjangan sel radikula diikuti dengan munculnya radikula dan juga tumbuhnya kulit biji. Kamudian kecambah yang dihasilkan ini akan mengalami pertumbuhan primer.

3 dari 4 halaman

shutterstock

Proses perkecambahan akan dimulai dengan memanjangnya batang, akar, dan daun yang keluar dari biji. Umumnya, proses perkecambahan dibagi menjadi beberapa tipe, di antaranya:

Perkecambahan Epigeal

Perkecambahan epigael terjadi ketika hipokotil memanjang yang mengakibatkan plumula [calon daun] dan kotiledon muncul ke permukaan tanah. Ketika kotiledon muncul ke permukaan tanah, memungkinkan kotiledon untuk berfotosintesis sebagai pengganti daun yang belum terbentuk.

Terangkatnya kotiledon ini karena masa awal pertumbuhan embrio bagian hipokotil tumbuh lebih panjang daripada epikotil. Beberapa contoh biji yang mengalami perkecambahan epigeal adalah kacang hijau, kacang kapri, dan kacang merah.

Perkecambahan Hipogeal

Tipe perkecambahan selanjutnya, yaitu perkecambahan hipogeal. Tipe perkecambahan ini ditandai dengan kotiledon biji tidak terangkat ketika berkecambah. Sebab, pada masa awal pertumbuhan embiro bagian epikotil tumbuh lebih panjang daripada hipokotil.

Ada beberapa contoh biji yang mengalami perkecambahan hipogeal, seperti jagung, biji padi, dan rumput-rumputan. Beberapa biji tersebut ditandai dengan kotiledon yang tetap berada di bawah tanah.

4 dari 4 halaman

Ada beberapa faktor yang memengaruhi proses perkecambahan, di antaranya:

Air

Salah satu faktor yang memengaruhi proses perkecambahan adalah air. Hal ini sangat diperlukan agar proses perkecambahan bisa terjadi dan memecahkan dominasi biji. Umumnya, kebutuhan benih akan air tidak melampaui dua atau tiga kali dari berat keringnya.

Selain itu, benih tanaman juga mempunyai kemampuan berkecambah pada kisaran air tanah tersedia mulai dari kapasitas lapangan sampai titik layu permanen. Sedangkan, untuk kebanyakan benih tanaman yang kondisinya terlalu basah sangat merugikan karena menghambat aerasi dan merangsang timbulnya penyakit.

Oksigen

Oksigen memiliki peranan penting dalam proses perkecambahan. Proses respirasi ini akan berlangsung selama benih masih hidup. Saat proses perkecambahan berlangsung, proses respirasi akan meningkat seiring meningkatkanya pengambilanoksigen, pelepasan karbondioksida, air, dan enersi berupa panas.

Temperatur

Salah satu faktor yang memengaruhi proses perkecambahan adalah temperatur. Temperatur optimum adalah temperatur yang paling menguntungkan bagi berlangsungnya perkecambahan benih. Bagi kebanyakan benih tanaman, temperatur optimum di antara 80-950 F.

Cahaya

Cahaya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi proses perkecambahan. Kebutuhan benih terhadap cahaya untuk perkecambahan berbeda-beda atau tergantung jenisnya. Ada beberapa benih yang membutuhkan cahaya agar cepat berkecambah, ada juga benih yang terhambat jika ada unsur cahaya.

[mdk/jen]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề