Faktor yang Mempengaruhi Permintaan di bursa valas

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN KURS.

Hallo readers.. sebelum masuk ke topik post kali ini, sebelumnya ada baiknya mengingat kembali apa itu kurs? pada post sebelumnya sudah pernah saya tuliskan mengenai kurs, disini akan dipersingkat dan diperjelas dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti. Jadi.. Kurs atau bisa disebut juga dengan Valuta Asing adalah perbandingan nilai mata uang negara. Pada bank devisa atau money changer ada 3 jenis kurs, yaitu: 1. Kurs Jual, adalah kurs yang ditetapkan oleh bank apabila bank menjual mata uang asing 2. Kurs Beli, adalah kurs yang ditetapkan oleh bank apabila bank membeli mata uang asing 3. Kurs Tengah, adalah kurs rata-rata yang dipatok antara kurs jual dan kurs beli. Nah begitu sekilas review tentang kurs, lanjut mengenai topik. Faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran kurs ada 6 yaitu:

1. Tingkat Inflasi

Apabila suatu negara mengalami inflasi, maka bisa diidentifikasikan bahwa harga barang mahal, maka untuk memenuhi kebutuhan akan barang/jasa negara tersebut akan melakukan kegiatan impor dari suatu negara. Kegiatan impor membutuhkan valuta asing atau kurs.

2. Tingkat Suku Bunga

Apabila suatu negara memberlakukan sistem bunga yang tinggi, maka orang-orang yang biasa memainkan valuta asing akan berdatangan untuk menginvestasikan uangnya, sehingga permintaan akan valuta asing akan menurun.

3. Tingkat Pendapatan dan Produksi

Semakin tinggi pendapatan yang diperoleh seseorang, maka akan semakin banyak kebutuhan barang/jasa yang diperlukan. Tidak semua barang/jasa tersebut dipenuhi dan diproduksi didalam negeri melainkan harus di impor dahulu.

4. Neraca Pembayaran Luar Negeri

Neraca pembayaran luar negeri mempengaruhi permintaan dan penawaran luar negeri.

5. Pengawasan Pemerintah

Pemerintah mempunyai kepentingan dalam pengaturan sirkulasi valuta asing, yakni sebagai berikut: - kebijakan fiskal, yaitu kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk pengaturan tentang pajak seperti: bea impor dan bea ekspor. -kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang diambil oleh pemerintah didalam keuangan [moneter] seperti: uang ketat, uang longgar, dan devaluasi.

6. Perkiraan, Rumor, dan Isu Spekulasi

Disadari atau tidak berkembangnya rumor atau isu yang dihembuskan oleh spekulan valuta asing akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing di suatu negara.
Jadi, seperti halnya barang-barang dan jasa maka kurs valuta asing pun tergantung pada hubungan permintaan dan penawaran. Artinya, bila permintaan terhadap kurs valuta asing bertambah, maka kurs akan naik, demikian pula sebaliknya. Bila penawaran terhadap kurs valuta asing bertambah, maka kurs akan turun. Jadi, tinggi rendahnya kurs valuta asing tergantung permintaan dan penawaran. Dengan kata lain fungsi kurs itu akan mempengaruhi besarnya permintaan dan penawaran. Harga valuta asing akan lebih mahal dari nilai nominal harga yang berlaku bila permintaan melebihi jumlah valuta asing yang ditawarkan.
Kegiatan ekspor-impor barang dan jasa dapat meningkatkan perminta valuta asing dari suatu negara.
Dari manakah sumber permintaan akan valuta asing? Sumber permintaan valuta asing berasal dari impor barang/jasa suatu negara dan ekspor modal dan transfer valuta asing dari dan ke luar negeri. Sekian tugas penulisan kali ini, semoga bermanfaat, see u on the next post yaa :] Sumber:

//books.google.co.id/books?id=YmOIewkhJZsC&pg=PT69&lpg=PT69&dq=faktor+yang+mempengaruhi+permintaan+dan+penawaran+kurs&source=bl&ots=cCj2SuwRMt&sig=_u9ROeIM1ht6ygQ1x-MIWmK-kbc&hl=id&sa=X&ei=OVyCVeypB6S5mwXT6IPgAQ&redir_esc=y#v=onepage&q=faktor%20yang%20mempengaruhi%20permintaan%20dan%20penawaran%20kurs&f=false

 

Page 2

Jakarta, IDN Times - Valuta asing atau biasa disingkat menjadi valas merupakan mata uang yang diterima dan diakui sebagai alat pembayaran sah dalam perdagangan internasional.

Atas dasar definisi tersebut, valas biasa dikenal sebagai mata uang sebuah negara yang berperan besar dalam perekonomian negara terkait.

Berbagai macam valas di antaranya yuan, yen, won, dolar, poundsterling, euro, ringgit, peso, dan masih banyak lainnya.

Nilai tukar atau kurs valas pun bisa berbeda-beda setiap harinya. Hal tersebut lantaran beberapa faktor yang sanggup memengaruhinya.

Berikut ini 4 faktor yang dapat memengaruhi kurs valas.

Baca Juga: Istilah Perpajakan Rumit? Ini Perbedaan PPN dengan PPh

Baca Juga: Mengenal Bea Cukai: Fungsi, Pengertian dan Tugasnya

Ilustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Faktor pertama yang dapat memengaruhi kurs valas adalah inflasi. Secara sederhana, inflasi diartikan sebagai kenaikan harga barang atau jasa di sebuah negara dan ini bisa jadi salah satu faktor yang mampu membuat kurs valas menguat atau melemah.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik [BPS], inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, inflasi mengalami kenaikan.

Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai uang. Dengan demikian, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

Inflasi mesti dijaga dalam level yang tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Jika terlalu tinggi, inflasi akan menekan daya beli masyarakat, sedangkan jika terlalu rendah maka inflasi membuat pedagang enggan menaikkan harga dagangannya.

Hal itu kemudian secara simultan dapat memengaruhi kurs valas pada perdagangan internasional.

Ilustrasi Belanja Online/Belanja di e-commerce. [IDN Times/Aditya Pratama]

Faktor kedua yang dapat memengaruhi kurs valas adalah minat konsumen.

Jika konsumen menyukai sebuah produk dari suatu negara, maka negara tersebut bakal melakukan banyak ekspor untuk memenuhi minat konsumen.

Hal itu kemudian membuat permintaan terhadap mata uang negara tersebut meningkat lantaran negara lain mesti membayar biaya impor.

Di sisi lain, kecenderungan konsumen membeli produk dari sebuah negara juga akan meningkatkan angka impor negara itu.

Imbasnya, kurs mata uang negara yang melakukan ekspor akan naik terhadap kurs mata uang negara pengimpor.

Ilustrasi gaji [IDN Times/Arief Rahmat]

Faktor ketiga yang mampu memengaruhi kurs valas adalah pendapatan atau income masyarakat.

Semakin tinggi pendapatan masyarakat, maka semakin tinggi pula daya belinya. Semakin tinggi daya beli, maka transaksi alias pertukaran uang akan semakin sering terjadi.

Hal itu secara langsung membuat permintaan akan sebuah komoditas, baik barang maupun jasa juga akan meningkat. Dengan demikian, produksi lebih banyak diharapkan dapat memenuhi permintaan tersebut.

Komoditas barang atau jasa yang mengalami permintaan pun tak selamanya datang dari dalam negeri, melainkan juga dari luar negeri.

Jika dari luar negeri, maka mau tak mau sebuah negara harus melakukan impor dan itu tentunya bakal diikuti dengan meningkatnya permintaan terhadap valas.

Meningkatnya permintaan terhadap valas berarti membuat kurs terhadap mata uang lokal akan melemah.

Maka dari itu, jika sebuah komoditas bisa diproduksi dan dipenuhi dari dalam negeri, maka hal itu akan baik bagi mata uang lokal karena nilainya bisa terjaga dan bahkan mengungguli valas.

Baca Juga: Kenali 8 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional Ini

Baca Artikel Selengkapnya

Pergerakan grafik valas atau valuta asing dipengaruhi oleh banyak hal. Nah, kira-kira, apa saja faktor yang mempengaruhi kurs valas? Berikut ulasan lengkapnya!

Valas atau valuta asing adalah sebuah mata uang yang dapat diperdagangkan dan bisa diterima oleh berbagai negara dalam skala internasional.

Aset valas kerap kali dijadikan sebagai salah satu instrumen investasi high risk, high return. Biasanya, investor yang menggunakan valas sebagai instrumen investasi memanfaatkan grafik naik turun dari kurs mata uang asing tertentu untuk mendapatkan keuntungan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Nah, dalam praktiknya, naik turunnya kurs valas ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kurs valas secara luas:

Faktor pertama yang mempengaruhi kurs valas adalah tingkat inflasi di suatu negara. Inflasi adalah kenaikan harga pada sejumlah barang atau jasa secara luas dan terus menerus.

Baca juga: Bisa Nggak Sih Pinjam Uang 50 Juta tanpa Kartu Kredit? Simak Jawabannya di Bawah ini!

Hal ini akan berdampak pada jumlah ekspor impor yang terjadi pada negara tersebut, sehingga mempengaruhi kurs mata uangnya. Apabila suatu negara mengalami inflasi, biasanya kurs mata uang negara tersebut akan turun atau melemah.

Kebijakan pemerintah juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi kurs valas tertentu. Misalnya, dengan membatasi jumlah impor barang tertentu untuk menekan penyebaran atau tingkat permintaan konsumen.

Di mana nantinya, hal ini dapat berperan dalam memperkuat mata uang negara tersebut atau melemahkan mata uang negara lain yang melakukan ekspor. Maka dari itu, pemerintah memegang peranan penting dalam mengendalikan pergerakan kurs mata uang dalam negeri maupun valuta asing.

Ketika suatu negara mengalami isu tertentu, hal ini biasanya juga menjadi faktor kurs valas mengalami kenaikan maupun penurunan.

Baca juga: Praktis, ini Cara Memutar Uang 300 Ribu Rupiah yang Bisa Cuan!

Apabila isunya positif, maka mata uang negara yang bersangkutan biasanya akan menguat. Begitu pula sebaliknya, apabila isu yang terjadi adalah problematik negatif, maka mata uang negara tersebut biasanya juga akan mengalami penurunan atau melemah.

Tak heran, jika isu negatif terjadi pada suatu negara, akan membuat banyak investor berbondong-bondong mengamankan aset mereka atau membatalkan penanaman modal ke negara tersebut.

Kebijakan Bank Sentral terhadap suku bunga di suatu negara juga dapat mempengaruhi grafik kurs mata uang negara tersebut.

Kenaikan suku bunga ini biasanya dilakukan ketika suatu negara membutuhkan dana besar untuk melakukan pembangunan. Di mana penawaran suku bunga tinggi ini akan mengundang banyak investor asing untuk menanamkan modal mereka di negara tersebut.

Nah, masuknya pendanaan besar dalam suatu negara akan mendukung tren positif pada nilai tukar mata uang negara tersebut. Sehingga hal ini dapat membuat nilai mata uang negara tersebut jadi menguat.

Faktor terakhir yang mempengaruhi kurs valas adalah ekspektasi nilai tukar mata uang negara tersebut di masa depan. Misalnya, jika kondisi suatu negara secara terus menerus mengalami isu negatif, hal ini dapat memicu investor untuk menarik modal atau menjual kembali aset mata uang negara tersebut sebelum mengalami penurunan yang lebih jauh.

Baca juga: Pendapatan Menjanjikan, ini 6 Pekerjaan yang Menghasilkan Uang di Rumah!

Akibatnya, hal tersebut akan menekan nilai tukar mata uang yang bersangkutan di pasar valuta asing.

Nah, itulah ulasan mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi kurs valas. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menjawab pertanyaan kamu, ya!

Pengertian Permintaan Dan Penawaran Valuta Asing. Analisis terhadap mekanisme penawaran dan permintaan yang terjadi di pasar valuta asing dapat menjelaskan bagaimana suatu kurs ditetapkan. Perubahan mekanisme penawaran dan permintaan dapat merubah titik kesetimbangan, dan kurs berubah sesuai dengan kesetimbangannya.

Teori mekanisme pasar menjelaskan bahwa perubahan  penawaran dan permintaan yang terjadi di pasar menyebabkan perubahan terhadap nilai suatu barang. Dengan pendekatan yang sama, maka kurs mata uang asing akan ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran. Perubahan kekuatan permintaan dan penawaran terhadap suatu mata uang menyebabkan perubahan kurs mata uang tersebut.

Keseimbangan Valuta Asing

Kurs yang terbentuk merupakan cerminan dari keinginan para pelaku pasar. Pada akhirnya kurs merepresentasikan kemampuan para pelaku pasar dalam menggeser atau mempertahankan kurva permintaan dan penawaran. Melalui mekanisme permintaan dan penawaran akan dicapai suatu kesepakatan dan terbentuknya kesetimbangan kurs.

Apabila permintaan terhadap suatu mata uang, misal permintaan terhadap Euro lebih tinggi dari penawarannya, maka nilai Euro akan naik, begitu pula sebaliknya. Kurs terbentuk ketika jumlah dan kurs yang diminta sama dengan jumlah dan kurs mata yang ditawarkan. Kondisi ini disebut sebagai kondisi kesetimbangan kurs.

Pereseran Kurva Permintaan Valuta Asing

Gambar di bawah  menunjukkan contoh perubahan mekanisme permintaan dan penawaran terhadap mata uang asing dalam hal ini Euro dan Dollar Amerika yang membentuk kesetimbangan untuk penetapan kurs EUR/USD. Kesetimbangan awal ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva penawaran dan permintaan D1. Kesetimbangan kurs EUR/USD terjadi pada nilai E/U1 = 1,230 dengan quantitas Euro yang diperdagangkan sebesar QA.


Kurva Grafik Permintaan Valuta Asing

Transaksi antara kedua mata uang asing tersebut berlanjut dengan kekuatan permintaan terhadap Euro menjadi lebih tinggi. Transaksi dapat menggeser kurva permintaan dari posisi D1 ke D2. Namun demikian transaksi tidak cukup mampu merubah kurva penawaran terhadap Euro.

Keadaan ini akan membentuk kesetimbangan kurs EUR/USD menjadi lebih tinggi daripada kurs sebelumnya. Kesetimbangan kurs disepakati pada nilai E/U2 = 1,240 dengan quantitas Euro yang diperdagangkan pada QB. Penguatan kurs EUR/USD menunjukkan Euro menjadi lebih mahal terhadap Dollar Amerika.

Pergeseran Kurva Penawaran Valuta Asing.

Gambar di bawah menjelaskan perubahan kesetimbangan kurs yang terjadi akibat naiknya penawaran mata uang Euro. Kesetimbangan awal terjadi pada perpotongan antara kurva permintaan dan penawaran S1. Kesetimbangan ini menetapkan kurs EUR/USD pada nilai E/U1 = 1,230 dengan quantitas Euro yang ditransaksikan sebesar QA.

Transaksi selanjutnya menghasilkan kekuatan penawaran Euro lebih tinggi, sehingga kurva penawaran bergeser dari S1 ke S2, sedangkan permintaan terhadap Euro tidak berubah. Terjadi kesetimbangan baru pada kurs EUR/USD yang lebih rendah, yaitu pada nilai E/U2 = 1,220 dengan quantitas Euro yang ditransaksikan pada QB.

Kurva Grafik Penawaran  Valuta Asing

Tentu saja mekanisme permintaan dan penawaran ini bukan di dasarkan atau terjadi pada suatu negara, namun merupakan mekanisme yang terjadi di pasar valuta asing dunia. Artinya satu mata uang asing dapat ditransaksikan untuk dipertukarkan oleh berbagai mata uang asing pada periode yang hampir bersamaan.

Meningkatnya permintaan Dollar Amerika tidak hanya disebabkan oleh transaksi Euro yang dipertukarkan dengan Dollar Amerika, namun disebabkan juga oleh transaksi Yen Jepang yang dipertukarkan dengan Dollar Amerika, Poundsterling Inggris yang dipertukarkan dengan Dollar Amerika, dan mata uang asing lainnya yang dipertukarkan dengan Dollar Amerika.

Begitupun sebaliknya, meningkatnya penawaran Dollar Amerika tidak hanya disebabkan oleh transaksi Dollar Amerika yang dipertukarkan dengan Euro, namun disebabkan juga oleh transaksi Dollar Amerika yang dipertukarkan dengan Yen Jepang, Dollar Amerika yang dipertukarkan dengan Poundsterling Inggris dan Dollar Amerika yang dipertukarkan dengan mata uang asing lainnya.

Pemahaman tentang valuta asing dan perilakunya pada pada pasar valas dapat dibaca pada artikel di bawah. Pembahasan mulai dari pengertian dan perhitungan sampai cara membaca kuotasi kurs. Untuk dapat membaca Artikel Yang Membahas Tentang Valuta Asing.

Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Valuta Asing

Seperti juga dengan harga barang dan jasa, pada dasarnya nilai tukar dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, tentunya yang diminta dan ditawarkan adalah valuta asing.

Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Valuta Asing

1]. Pembayaran Transaksi Impor

Semakin tinggi impor barang dan jasa, maka semakin tinggi pula kebutuhan terhadap valuta asing. Tingginya kebutuhan permintaan valuta asing ini akan mendorong tingginya nilai valuta asing. Artinnya mata uang domestic nilainya turun atau melemah terdepresiasi

Sebaliknya, jika impor barang dan jasa menurun, maka permintaan terhadap valuta asing akan rendah. Turunnya permintaan terhadap valuta asing ini akan mendorong turunnya nilai valuta asing tersebut. Sehingga mata uang domestic menguat atau terapresiasi.

2]. Aliran Modal Keluar, Capital Outflow

Aliran modal keluar negeri menunjukkan adanya permintaan terhadap valuta asing. Semakin tinggi aliran modal keluar negeri, maka semakin tinggi permintaan valuta asing. Aliran modal ke luar negeri meliputi pembayaran utang penduduk negara bersangkutan baik swasta maupun pemerintah kepada pihak asing. Aliran ke luar juga dapat juga berupa penempatan dana penduduk domestic keluar negeri.

3]. Kegiatan Spekulasi

Splekulasi merupakan kegiatan yang mampu mempengaruhi permintaan dan penawaran valutan asing. Semakin tinggi aktivitas spekulasi yang dilakukan, maka semakin tinggi pula permintaan dan penawaran valuta asing. Ketika permintaan valuta asing tinggi, maka mata uang domestic cenderung terdeprisiasi melemah. Dan sebaliknya, berkurangnya permintaan valuta asing untuk spekulasi, maka mata uang domestic cenderung terapresiasi menguat.

Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Valuta Asing.

1]. Penerimaan Transaksi Ekspor

Transaksi ekspor akan menghasilkan aliran valuta asing masuk ke dalam negeri. Artinya, transaksi ekspor akan mempengaruhi penawaran valuta asing. Semakin tinggi nilai transaksi ekspor semakin tinggi penawaran valuta asing. Penawaran yang tinggi cenderung menurunkan nilai valuta asing atau menguatkan mata uang domestic.

Sebaliknya, nilai transaksi ekspor yang rendah, menyebabkan rendahnya penawaran valuta asing. Sehingga mata uang domestic cenderung terdepresiasi melemah.

2]. Aliran Modal Ke dalam Negeri, Capital Inflow

Aliran modal ke dalam negeri menunjukkan adanya penawaran valuta asing. Semakin tinggi modal masuk ke dalam negeri, semakin tinggi valuta asing yang ditawarkan di domestic. Penawaran valuta asing yang tinggi akan menyebabkan mata uang domestic terapresiasi atau menguat.

Sebaliknya, jika aliran modal ke dalam negeri rendah, maka penawaran valuta asing juga rendah. Penawaran valuta asing rendah ini, cenderung melemahkan nilai mata uang domestic. Sehingga mata uang domestic terdepresiasi.

3]. Spekulasi

Spekulasi akan menaikkan penawaran ketika para spekulan menukarkan valuta asing hasil kegiatannya menjadi mata uang domestic. Sehingga mata uang domestic cenderung menguat terapresiasi.

Sebaliknya, ketika para spekulan menduga valuta asing akan menguat, maka para spekulan akan menjual mata uang domestic untuk mendapatkan valuta asing. Artinya, penawaran mata uang domestic menjadi tinggi atau permintaan valuta asing menjadi tinggi. Hal ini cederung menurunkan nilai mata uang domestic.

Pengertian dan Contoh Devaluasi.  Devaluasi dapat didefinisikan sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintahan suatu Negara dengan menurunkan nilai mata ...

Pengertian.  Analisis terhadap mekanisme penawaran dan permintaan yang terjadi di pasar mata uang asing dapat menjelaskan bagaimana suatu kurs ditetapkan. ...

Pengertian Bursa Valas.  Bursa atau pasar valuta asing dapat diartikan sebagai suatu tempat atau wadah atau sistem yang disediakan untuk  perusahaan, p...

Definisi Transaksi Forward Valuta Asing.  Transaksi forward adalah suatu transaksi pembelian dan penjualan mata uang atau valuta  asing dengan kurs f...

Pengertian Apresiasi Dan Depresiasi Kurs Valuta Asing.  Kurs berfluktuasi setiap saat sesuai dengan kondisi permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar ...

Pengertian Pasar Valuta Asing.  Pasar valuta asing atau sering disebut foreign exchange market atau pasar mata uang asing atau bursa valuta asing...

Pengertian Kurs Valuta Asing.  Secara sederhana, kurs mata uang asing atau biasa disebut kurs valuta asing adalah rasio nilai antara suatu mata uang ...

Pengertian Transaksi Dan Perdagangan Valas.  Perdagangan  valuta  asing tidak pernah berhenti selama jam kerja dunia masih buka. Dua puluh empat jam se...

Pengertian Permintaan Dan Penawaran Valuta Asing.  Analisis terhadap mekanisme penawaran dan permintaan yang terjadi di pasar valuta asing dapat menjelaskan ...

Daftar Pustaka

  1. ardraviz, 2011, “Simple Concept Untuk Forex Online Trading”, ardra.biz
  2. Yuliati. S. H., Prasetyo. H., 2005, “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Internasional”, Andi, Edisi II, Yogyakarta.
  3. Kuncoro. M., 1996,”Manajemen Keuangan Internasional, Pengantar Ekonomi dan Bisnis Global”, BPFE, Yogyakarta.
  4. Hady. H., 2004,”Ekonomi Internasional, Teori dan Kebijakan Keuangan Internasional”, Ghalia Indonesia,  Buku 2, Edisi Revisi, Jakarta.
  5. //ardra.biz  “Gambar”
  6. Pengertian Permintaan Dan Penawaran Valuta Asing dengan Analisis mekanisme penawaran dan permintaan Valuta Asing. Teori mekanisme pasar Valuta Asing dengan Kurs cerminan para pelaku pasar dan Kurva Permintaan Valuta Asing. Contoh Gambar Kurva Permintaan Valuta Asing dan kestimbangan kurs valuta asing.
  7. Cara Baca Kurva Penawaran Valuta Asing dengan Penetapan Kurs Valuta Asing dan Contoh Gambar Kurva Penawaran  Valuta Asing. Mekanisme permintaan dan penawaran Valuta Asing dengan Pengaruh Permintaan Valuta Asing dan Pengaruh Penawaran Valuta Asing.
  8. Supply Dan Demand Valuta Asing, Permintaan Penawaran Valuta Asing, Kurva Grafik Supply Dan Demand Valuta Asing, Contoh Kurva Grafik Permintaan Penawaran Valuta Asing, Pengertian Supply Dan Demand Valuta Asing, Pengertian Permintaan Penawaran Valuta Asing, Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Kurs Valuta Asing, Faktor Yang Mempengaruhi Valas, Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Valuta Asing,
  9. Pengaruh Impor Terhadap Kurs Valuta Asing Valas, Pengaruh Aliran Modal Keluar Terhadap Valuta Asing Valas, Pengaruh Capital Outflow, Pengaruh Spekulasi Pada Valas, Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Valuta Asing Valas, Pengaruh Ekspor Terhadap Kurs Valuta Asing, Pengaruh Aliran Modal Ke dalam Negeri Pada Kurs Valuta Asing, Pengaruh Capital Inflow, Pengaruh Ekspor Impor Pada Valuta Asing, Kurva Keseimbangan Valuta Asing,

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề