Gerakan mata tanpa menggerakkan kepala banyak ditunjukkan pada tarian yang berasal dari daerah

Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, mempunyai keberagaman budaya yang melimpah. Di mana masing masing budaya ini memiliki keunikannya masing masing. 

Sebut saja seperti budaya di pulau dewata yang sangat khas, termasuk dalam hal tariannya. Penasaran dengan ciri-ciri tari Bali ? Yuk, simak ulasan berikut. 

1. Gerakannya Lincah

Salah satu ciri yang dimiliki oleh tari Bali yaitu gerakannya lincah dan sangat cepat. Tari Bali memang mempunyai gerakan yang sifatnya dinamis, serta selaras terhadap musik pengiringnya. 

Biasanya gerakannya selalu bersamaan, dengan ritme pukulan dari gamelan. Dalam hal ini, tentunya para penari dituntut untuk memiliki koordinasi gerak yang pas.

Dimana gerakan ini sendiri mencakup gerak pada kaki, tangan, bahu, dan kepala. Bahkan tidak hanya itu saja, gerakan mata juga dituntut untuk selaras dan mempunyai koordinasi yang pas. 

Hal tersebut tentu membuat para penari terlihat energik, dan menyatu dengan musik. Sebagai contoh, Anda bisa melihat pada tari kecak atau tari barong yang merupakan tarian khas Bali.

2. Ekspresif

Ciri-ciri tari Bali berikutnya yaitu ekspresif. Bagaimana tidak, para penari tidak hanya sekedar harus tersenyum saja. Namun juga menunjukkan mimic wajah yang ekspresif, mengingat bahwa tari Bali sendiri memang identik dengan unsur drama. 

Sehingga orang yang menampilkan tari ini harus memerankan sesuai dengan cerita yang ada di dalam tarian.

Selain itu, penari Bali juga identik dengan sledet yang tajam. Sledet merupakan gerakan mata ke kiri dan ke kanan dari penari, yang selaras dengan posisi dan gerak dari badan serta kepala. 

Hal tersebut tentu membuat tarian yang berkembang di pulau dewata tersebut terkesan jauh lebih ekspresif. Bahkan setiap lirikan ini juga mempunyai maknanya sendiri.

Baca juga: Belajar Budaya Bali di 5 Desa Ini

3. Properti Bervariasi

Anda tentu sudah pernah melihat bahwa beberapa tarian umumnya disertai dengan properti ketika ditampilkan, misalnya kipas, selendang, topeng, dan lain sebagainya. Properti yang bervariasi ini juga merupakan salah satu dari ciri ciri tari Bali. Bahkan ada juga bokor logam, yang biasanya dibawa oleh para penari ketika menampilkan tari pendet.

Karena terbuat dari bahan logam, tentu properti ini cukup berat jika dibawa. Meski begitu, para penari tetap terlihat energik dalam menampilkan tarian. 

Bahkan pada tari topeng leak, penari juga membawa sebuah topeng yang cukup besar dan berat. Penggunaan properti topeng sendiri pada tari Bali sangat beragam dan terdiri dari berbagai jenis.

4. Memiliki Banyak Fungsi

Setiap tarian khas Bali mempunyai makna tersendiri di baliknya, dimana makna tari barong tentu akan berbeda dengan makna yang terkandung di balik tari kecak atau tari pendet. 

Keunikan masing masing dari tari ini tidak hanya ditampilkan sebagai pelengkap upacara ada saja, namun juga mempunyai banyak fungsi lain.

Sehingga ciri ciri tari Bali berikutnya yaitu memiliki banyak fungsi. Pertama tentu pelengkap acara adat, kemudian bisa juga sebagai media untuk memperkenalkan budaya Bali pada khalayak dunia. 

Mengingat bahwa pulau dewata sendiri selalu berhasil menggaet banyak wisatawan mancanegara, dimana tarian tarian ini selalu ditampilkan dalam pertunjukkan wisata Bali.

Melihat dari ciri ciri yang dimiliki oleh tari Bali, tentu agar dapat menampilkan sebuah tarian yang apik akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. 

Baca juga:  Nikmati Rekreasi yang Mengasyikan dari 10 Tempat Liburan di Bali

Pixabay.com - Ciri-ciri gerak tari Bali

Bali bukan hanya dikenal karena keindahan alamnya yang luar biasa, namun juga karena memiliki beragam kebudayaan lainnya, seperti baju adat hingga tarian yang khas dan bisa dikenali langsung dari ciri-ciri gerak tari Bali.

Sama seperti di wilayah lainnya, ciri-ciri gerak tari Bali juga sangat unik dan khas yang membedakannya dari tari tradisional lainnya. Ciri khas dari masing-masing tarian inilah yang menjadi salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia.

Tarian Bali termasuk dalam keanekaragaman budaya Indonesia. Para wisatawan domestik maupun asing sering menikmati pertunjukan tarian Bali ini. Sekarang mari kita mengenal lebih dekat apa saja ciri-ciri gerak tari Bali seperti yang tertulis di buku Tematik untuk Kelas 4 SD/MI Tema 8 Subtema 2.

Ciri-ciri Gerak Tari Bali

Menurut buku Ensiklopedi Tari Bali, I Made Bandem, 1983, tari tradisional Bali mempunyai ciri-ciri yang khas, yang menunjukkan keunikan dan betapa istimewanya masing-masing tarian tersebut. Berikut ciri-ciri gerak tari Bali.

Ciri-ciri gerak tari Bali yang paling utama adalah sifatnya yang ekspresif. Hal ini terlihat jelas dari ekspresi wajah dan gerak mata para penarinya. Gerakan mata adalah ciri gerakan yang khas dari tari Bali. Penari akan menggerakkan matanya dengan cepat ataupun dengan lambat, sesuai dengan tempo musik yang mengiringi tarian. Gerakan mata seperti ini disebut dengan nyedet.

Pixabay.com

Penari Bali biasanya menggerakkan mata, kepala, tangan, kaki, bahu, dan langkah tariannya sesuai dengan musik gamelan yang dimainkan. Sama seperti nyedet, gerakan tubuh penari ini ada yang lambat, namun ada pula yang cepat, disesuaikan dengan tempo musik yang dimainkan. Karena itulah tarian bali disebut sangat selaras dan sesuai dengan musik yang dimainkan.

3. Sikap atau Posisi Kaki

Gerakan atau posisi kaki yang berbeda-beda adalah ciri-ciri gerak tari Bali yang membuat penari Bali terlihat lincah dan bersemangat. Biasanya posisi kaki penari akan terbuka dan dalam posisi kaki yang rendah. Ada tarian yang gerakannya membuat penari harus berjongkok, bahkan ada pula tarian yang gerakan kakinya berbentuk tidak lurus atau menekuk.

4. Memiliki Banyak Fungsi

Setiap tarian khas Bali mempunyai makna tersendiri di baliknya, keunikan masing masing dari tari ini bukan hanya ditampilkan sebagai pelengkap upacara ada saja, namun juga mempunyai banyak fungsi lain.

Maka bisa dikatakan bahwa ciri-ciri gerak tari Bali yang terakhir adalah memiliki banyak fungsi. Sebagai pelengkap acara adat, dan juga sebagai media untuk memperkenalkan budaya Bali pada khalayak dunia. [DNR]

Jakarta -

Gerak dasar tari merupakan hal penting yang harus dipelajari dan dikuasai oleh penari. Hal ini dikarenakan gerak dasar merupakan unsur pokok dalam tari yang berfungsi membentuk kesatuan tarian utuh dan menciptakan keindahan.

Perlu diketahui, setiap tarian memiliki gerak dasar tari yang beragam. Hal inilah yang menyebabkan setiap tarian memiliki ciri khas dan keunikan dalam gerakannya.

Gerak dasar tari juga tidak terpaku pada gerak tari baku sehingga dapat dikembangkan menjadi gerak tari kreasi. Namun, pada dasarnya gerak dasar tari terbagi menjadi empat bagian, yaitu gerak dasar kepala, tangan dan lengan, badan, serta kaki.

Gerak Dasar Tari

Mengutip buku Seni Budaya Kelas X yang ditulis oleh Zackaria Soetedja, dkk., berikut ini merupakan beberapa gerak dasar tari yang umumnya terdapat pada tari tradisi pada sejumlah daerah di Indonesia.

1. Gerak dasar kepala

a. Gilek: Kepala bergerak membuat lengkungan ke bawah, kiri, dan kanan.
b. Galieur: Gerak halus pada kepala yang dimulai dengan menarik dagu. Kemudian, ditarik dengan leher kembali ke arah tengah.
c. Pacak gulu atau Jiling: Menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan secara cepat.
d. Gelengan kepala tengok ke kanan dan kiri.

2. Gerak dasar tangan dan lengan

a. Ngithing

Mempertemukan jari tengah dan ibu jari sehingga membentuk lingkaran, serta menekuk semua jari membentuk setengah lingkaran.

b. Nyampurit [Sunda] atau nyempurit [Jawa]

Menempelkan ujung ibu jadi dan ujung jari telunjuk. Lalu, jari tengah dan jari manis ditekuk ke bawah membentuk setengah lingkaran, sedangkan jari kelingking diarahkan ke atas sehingga bentuknya menyerupai kepala burung.

c. Ngrayung

Membuka telapak tangan dan menekuk ibu jari menempel ke telapak tangan.

d. Pa'blang [Betawi]

Meluruskan kedua tangan ke atas dengan telapak tangan mengaah ke atas.

e. Capang [Sunda]

Gerakan membengkokan salah satu tangan.

f. Ukel

Gerakan memutar pergelangan tangan dengan arah berlawanan jarum jam dengan posisi tangan ngitihng.

3. Gerak dasar badan

a. Hoyog: Gerakan badan dicondongkan ke samping kanan atau kiri.
b. Engkyek: Gerakan badan dicondongkan ke kiri atau kanan dengan sikap tangan lurus ke samping.
c. Polatan: Gerakan arah pandangan.
d. Oklak: Gerak dasar tari dengan menggerakkan pundak ke depan dan belakang.
e. Entrag: Menghentakkan badan ke bawah berkali-kali seperti gerakan per yang ditekan dan dilepas kembali.


4. Gerak dasar kaki

a. Debeg: Gerak dasar tari kaki dengan menghentakkan ujung telapak kaki.
b. Gejuk: Menghentakkan kaki ke belakang dengan posisi jinjit.
c. Adeg-adeg: Kesiapan sikap dasar kaki pada saat mulai menari.
d. Wedhi kengser [Jawa] dan Seser [Sunda]: Gerakan menggeser telapak kaki ke samping kanan dan kiri.
e. Trecet: Gerakan bergeser ke samping kiri atau kanan dengan kaki jinjit dan lutut ditekuk.
f. Trisig [Jawa]: Gerakan berpindah tempat, maju, mundur, dan berputar. Gerakan ini dilakukan dengan berlari kecil sambal berjinjit dan tubuh agak merendah.
g. Tunjak tancep: Gerak dasar tari sikap berdiam diri.

Gerak Dasar Tari Jawa

Gerak pada tarian tradisi Jawa biasanya tertuju pada gerakan yang tumbuh dan berkembang di keraton atau istana. Setiap gerakan yang berkembang di keraton memiliki aturan, makna, serta fisolosofi tersendiri.

Beberapa gerak dasar tari tradisi Jawa adalah srisig, sabetan, hoyog, lumaksana, kengser, seblak sampur, dan ulap-ulap. Gerak tari tradisi Jawa memiliki ciri khas gerakan yang lembut.

Gerak Dasar Tari Betawi

Tari tradisi Betawi dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni Tari Topeng dan Tari Cokek. Untuk membentuk satu tarian utuh, tari tradisi Betawi memiliki gerak dasar tari yang terdiri dari gibang, selancar, rapat nindak, kewer, pakblang, goyang plastik, dan gonjingan.
Gerak dasar tari ini dapat dikembangkan menjadi gerak yang lebih ritmis dengan ruang gerak yang lebih luas.

Gerak Dasar Tari Bali

Tarian merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat Bali. Hampir semua rutinitas keagamaan, maupun upacara adat semuanya mengandung unsur tarian.

Gerak dasar tari tradisi Bali terdiri dari, ngumbang, agem, angsel, piles, dan ngeseh. Gerakan tari Bali yang dinamis ini dilengkapi dengan gerakan mata [nyeledet] yang menjadi ciri khas tari Bali.

Gerak Dasar Tari Toraja [Sulawesi Selatan]

Ciri khas dari Tari Pa'gellu asal Toraja adalah seorang penari yang menari di atas Gendang. Gerak dasar tari dari tari Pa'gellu adalah gerak pa'gellu, pa'tabe, pa'gellu tua, pang'rapa pentalun, panggirik tangtaru, dan pa'tutu.
Setiap gerakan dalam Tari Pa'gellu ini merupakan simbol keseharian masyarakat Toraja dengan nilai filosofi yang dianut dalam aturan dan adat leluhur mereka.

Demikianlah penjelasan mengenai gerak dasar tari pada beberapa daerah di Indonesia. Detikers berminat untuk mempelajari salah satunya?

Simak Video "Unjuk Kebolehan Seniman Tari Lintas Negara di Gelaran 'Asia Tri 2021'"



[erd/erd]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề