Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang cerita fiksi

Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi pengertian cerita fiksi

KOMPAS.com - Cerita fiksi biasanya beriki berbagai masalah kehidupan manusia dengan lingkungan, dengan sesama manusia, dengan dirinya sendiri, bahkan dengan Tuhan.

Fiksi merupakan hasil dialog, kontemplasi, dan reaksi pengarang terhadap lingkungan dan kehidupan.

Dalam buku Analisis Fiksi [2012] oleh F. Aziez dan Abdul Hasim, katafiksi [fiction] berasal dari bahasa latin fictum yang artinya membentuk, membuat, mengadakan, dan menciptakan.

Dalam bahasa Indonesia kata fiksi diartikan sesuatu yaang dibentuk, sesuatu yang dibuat, atau sesuatu yang diimajinaksikan.

Dengan arti-arti kata tersebut, pengertian cerita fiksi adalah karya sastra berisi berbagai cerita rekaan atau yang didasari fantasi dan bukan berdasarkan atas kejadian nyata.

Baca juga: Tokoh dalam Cerita: Protagonis, Antagonis, Tritagonis, dan Figuran

Cerita jenis fiksi berdasarkan daya imajinasi sang pengarang. Cerita fiksi sengaja ditulis untuk dinikmati para pembaca.

Cerita fiksi ditulis berdasarkan pandangan, tafsiran, pemikiran, dan penilaian pengarang mengenai peristiwa-peristiwa yang ada di sekelilingnya.

Meski cerita rekaan atau imajinatif, cerita fiksi tetap menyajikan latar belakang dan suasana yang nyata. Baik dalam penulisan nama kota, watak, dan tema yang diangkat.

Ciri-ciri cerita fiksi

Ciri-ciri cerita fiksi, sebagai berikut:

  1. Sifatnya rekaan atau mewujudkan imajinasi yang dimiliki oleh pengarang.
  2. Dalam cerita fiksi ada kebenaran yang relatif dan tidak mutlak.
  3. Fiksi umumnya memakai bahasa dengan sifat konotatif dan bukan sebenarnya.
  4. Cerita fiksi tida ada sistematika baku di dalamnya.
  5. Karya fiksi umumnya menyasar pada emosi dan perasaan dari pembaca, bukan pada logikanya.

Baca juga: Contoh Cerita Inspiratif Singkat Beserta Strukturnya

Jenis-jenis cerita fiksi

Apriyanto Dwi Santoso melalui bukunya Prosa Fiksi [2015], jenis-jenis cerita fiksi terbagi menjadi dua, yaitu:

Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sasatra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama timbul dan disampaikan secara lisan karena belum mengenal tulisan.

Dalam kesastraan Melayu Lama, dikenal beberapa jenis cerita fiksi, sebagai berikut:

  1. Cerita rakyat dibedakan menjadi cerita jenaka, mite, fabel, saga, dan legenda.
  2. Hiyakat, diartikan sebagai cerita rekaan berbentuk prosa panjang berbahasa melayu. Terbagi menjadi tiga, yakni hikayat berunsur Hindu, hikayat berunsur Hindu-Islam, dan hikayat berunsur Islam.

Fiksi atau rekaan dalam kesastraan Indonesia baru muncul setelah adanya pengaruh kesastraan Belanda. Jenis cerita fiksi prosa baru, yaitu:

Cerpen memuat penceritaan yang memusatkan satu peristiwa pokok. Sebuah cerpen dasarnya menuntut perwatakan jelas pada tokoh cerita. Biasanya bermula dari sang tokoh dan berakhir pada nasibnya.

Berdasarkan temanya cerpen terbagi menjadi, cerpen anak, cerpen remaja, dan cerpen keluarga.

Baca juga: Cerita Inspiratif: Pengertian, Ciri, Kebahasaan, Struktur, dan Contoh

Novel merupakan bentuk karya sastra paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak. Novel terbagi menjadi dua golongan, yaitu novel serius dan hiburan.

Novel memiliki cerita yang lebih panjang dibandingkan cepren. Konflik yang diceritakan juga lebih luas. Para tokoh dan watak terus berkembang. Penggambaran cerita lebih detail dibandingkan cerpen.

Prosa liris adalah salah satu bentuk karya sastra dalam ragam prosa yang ditulis dan diungkapkan dengan menggunakan unsur-unsur puisi. Bahasanya berima dan pencitraannya seperti puisi.

Ikatan antarkata atau antarkalimat dalam sebuah paragraf lebih mendekati bentuk prosa. Prosa liris merupakan karya sastra berisi curahan perasaan pengarang secara subyektif.

Fiksi mini berbeda dengan ceerpen karena pada dasarnya fiksi mini adalah cerita pendek yang alur dan ending yang disimpukkan sendiri oleh pembaca.

Penulis cerita fiksi mini memberikan kekebasan pembaca untuk berkhayal tentang cerita yang disajikan. Fiksi mini menggunakan tata bahasa menarik dan alur indah.

Baca juga: Aspek Kebahasaan Cerita Pendek

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Brilio.net - Cerita fiksi umumnya sering didengar oleh para pelajar yang sedang duduk di bangku sekolah. Bahkan cerita fiksi menjadi salah satu materi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

BACA JUGA :
Cerita rakyat adalah: ini pengertian, fungsi, jenis, dan ciri-cirinya

Teks fiksi dikemas menjadi sebuah cerita yang menarik. Cerita fiksi cenderung sulit dicari kebenarannya dalam dunia nyata karena sifatnya yang imajinatif berasal dari pengarang. Namun, kamu dapat melihat atau membaca cerita fiksi baik dari novel, cerita pendek, legenda, dan lain sebagainya.

Lebih lanjut, brilio.net telah merangkum dari berbagai sumber pada [22/3], berikut pengertian, tujuan, unsur, dan jenis dari cerita fiksi.

BACA JUGA :
Fabel adalah cerita kehidupan hewan, ini jenis dan ciri-cirinya

foto: freepik.com

Dalam buku yang berjudul "Apresiasi Prosa Indonesia" yang ditulis Ramadhanti Dina, berikut ini pengertian cerita fiksi menurut para ahli.

a. Semi [2008:76].

Cerita fiksi merupakan jenis narasi literer dan berupa cerita rekaan. Fiksi merupakan cerita rekaan karena yang diceritakan adalah peristiwa kehidupan yang pada dasarnya merupakan peristiwa kehidupan rekaan pengarang dan realitanya tidak dipersoalkan.

b. Krismarsanti [2009:1].

Cerita fiksi adalah karangan yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang.

2. Ciri-ciri cerita fiksi.

foto: freepik.com

a. Cerita fiksi bersifat rekaan atau imajinatif dari pengarang.

b. Cerita fiksi menggunakan bahasa konotatif.

c. Tidak memiliki sistematika yang baku.

d. Lebih berfokus menyasar pada perasaan dan emosional pembacanya.

e. Memiliki tujuan dan pesan moral.

f. Cerita fiksi memiliki kebenaran yang relatif dan tidak mutlak.

g. Cerita fiksi dapat menampilkan sudut pandang yang berbeda.

3. Unsur cerita fiksi.

foto: freepik.com

Cerita fiksi memiliki dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun cerita fiksi di mana unsur ini ada di dalam cerita fiksi.

Sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri. Nah, berikut penjelasannya.

a. Unsur intrinsik.

- Tema, yaitu gagasan dasar umum yang dapat menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks.

- Tokoh, yaitu pelaku dalam karya sastra. Dari segi peranan karya sastra tokoh dibagi menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan.

- Alur/plot, yaitu cerita yang berisi urutan kejadian, tiap kejadian itu dihubungkan secara sebab-akibat.

- Konflik, merupakan unsur yang sangat diperlukan untuk mengembangkan sebuah alur.

- Klimaks, yaitu saat sebuah konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi dan itu menjadi sebuah kejadian yang nggak bisa dihindari.

- Latar, yaitu tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.

- Amanat, yaitu pesan yang diberikan pengarang terhadap persoalan di dalam sebuah karya sastra.

- Sudut pandang, yaitu cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.

- Penokohan, yaitu teknik atau cara menampilkan tokoh.

b. Unsur ekstrinsik.

- Keyakinan.

- Pandangan hidup yang keseluruhan itu akan memengaruhi karya yang ditulisnya.

- Pandangan hidup suatu bangsa.

- Psikologi, baik yang berupa psikologi pengarang seperti ekonomi, politik, dan sosial juga akan mempengaruhi karya sastra.

- Keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap.

4. Jenis cerita fiksi.

foto: freepik.com

a. Fiksi historis.

Fiksi historis adalah jenis cerita fiksi berkaitan dengan sejarah. Unsur dalam cerita fiksi histori meliputi tokoh latar tempat, alur, serta elemen fiksi yang mempunyai kesamaan dengan fakta sejarah yang ada.

b. Fiksi biografis.

Jenis fiksi biografis berkaitan dengan fakta penulisan biografi tokoh atau seseorang.

c. Fiksi sains.

Fiksi sains berkaitan dengan dasar penulisan ilmu pengetahuan.

d. Fiksi romantik.

Jenis fiksi ini terlahir dari ketidaksenangan terhadap kehidupan modern yang artifisial, materialis, kaku, dan kasar. Fiksi romantik biasanya disajikan dalam gaya bahasa yang lembut dan menampilkan dialog yang berbau filosofi.

e. Fiksi realisme.

Jenis fiksi yang menggambarkan tentang dunia kini dengan segala keadaan dan kekayaan yang dimilikinya.

f. Fiksi gotik.

Jenis fiksi ini menceritakan tentang horor, kekerasan, kekacauan, kematian, keajaiban, dan berbagai keanehan lainnya. Fiksi gotik cenderung menciptakan sensasi yang digarap dengan serius untuk tujuan tertentu.

g. Fiksi religius.

Merupakan fiksi dengan sadar menghubungkan tradisi keagamaan dengan tradisi sastra.

5. Struktur cerita fiksi.

foto: freepik.com

a. Abstrak.

Merupakan cerita singkat dari keseluruhan isi cerita fiksi.

b. Orientasi.

Menjelaskan mengenai tema, latar belakang, dan tokoh dalam karya sastra. Biasanya bagian ini terdapat pada awal cerita.

c. Komplikasi.

Dapat berupa berbagai permasalahan yang dihadapi oleh tokoh dalam cerita fiksi.

d. Evaluasi.

Berisi pembahasan, pemecahan masalah yang dihadapi, namun masalah tersebut belum selesai masih bisa berlanjut.

e. Resolusi.

Berisi pemecahan masalah yang dihadapi oleh tokoh.

f. Koda atau reorientasi.

Berisi pesan moral atau amanat cerita yang bisa dipetik pelajarannya.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề