Jelaskan maksud ayat di bawah ini

Daftar Isi > Tafsir Topik > Jelaskan Maksud Tersebut [Al-Furqon 63]

Latihan untuk siswa: perhatikan surat Al-Furqon Ayat 63 berikut dan coba untuk jelaskan maksud ayat tersebut!

وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا

Arab-Latin: wa ‘ibādur-raḥmānillażīna yamsyụna ‘alal-arḍi haunaw wa iżā khāṭabahumul-jāhilụna qālụ salāmā

Artinya: Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu [ialah] orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata [yang mengandung] keselamatan.

— Surat Al-Furqan Ayat 63

Pelajari rahasia mendapat rezeki berlimpah dengan klik di sini sekarang

Tafsir Jelaskan Maksud Ayat Tersebut [Al-Furqon Ayat 63]

Didapati berbagai penafsiran dari banyak mufassirun berkaitan makna jelaskan maksud ayat tersebut [al-furqon ayat 63], antara lain sebagaimana di bawah ini:

Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih yang shalih berjalan di muka bumi dengan tenang dan penuh kerendahan hati. Apabila orang-orang jahil lagi bodoh menyapa mereka dengan melancarkan gangguan, mereka menjawab orang-orang itu dengan ucapan yang baik-baik, dan membalas omongan mereka dengan ucapan-ucapan yang di dalamnya tidak terkandung unsur dosa dan tidak merespon orang jahil dengan tindakan jahilnya. [Tafsir al-Muyassar]

“Dan hamba-hamba Ar-Raḥmān [Allah yang Maha Penyayang] yang beriman ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan penuh ketenangan. Apabila orang-orang jahil menyapa mereka dengan keburukan, mereka tidak membalasnya dengan kata-kata yang semisalnya, bahkan mereka hanya mengucapkan kata-kata baik yang dikenal oleh orang-orang jahil tersebut. [Tafsir al-Mukhtashar]

Dan para hamba Allah itu adalah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan tenang dan mantab tanpa bersikap angkuh. Dan ketika orang-orang bodoh berbicara kepada mereka tentang sesuatu yang menyakiti mereka [hamba Allah], maka mereka akan berkata: “Semoga keselamatan [atasmu]”. itu adalah salam perpisahan yang tidak mengandung kebaikan dan keburukan, serta bukan salam penghormatan. [Tafsir al-Wajiz]

وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا [Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu [ialah] orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati] Makna [هون] adalah kelembutan dan ketenangan seseorang tanpa disertai kesombongan sedikitpun. وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلٰمًا[dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata [yang mengandung] keselamatan] Mereka bersabar atas gangguan yang mereka dapatkan dari orang-orang jahil dan kurang akal, sehingga mereka tidak ikut terjerumus dalam kebodohan orang-orang tersebut; serta mereka mengucapkan salam, namun bukan salam penghormatan, melainkan salam perpisahan yang tidak mengandung doa kebaikan atau keburukan. [Zubdatut Tafsir]

Pelajari rahasia mendapat rezeki berlimpah dengan klik di sini sekarang

Itulah aneka ragam penjelasan dari berbagai mufassir berkaitan isi dan arti jelaskan maksud ayat tersebut [al-furqon ayat 63] [arab, latin, artinya], moga-moga membawa manfaat bagi kita semua. Sokonglah kemajuan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Jazakumullahu khairan telah berkunjung ke website kami. Sebagai tanda terima kasih telah berkunjung, silakan download bonus buku digital "Rahasia Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis. Caranya, klik tombol hijau di bawah dan link download akan kami kirimkan melalui WhatsApp

Jakarta -

Ayat Al Quran yang menjelaskan tentang tujuan Allah SWT dalam menciptakan jin dan manusia terdapat dalam surat Az Zariyat ayat 56. Pada ayat ini, Allah hendak menegaskan penciptaan keduanya semata-mata hanya untuk menyembah-Nya.

Adapun bacaan lengkap surat Az Zariyat ayat 56 sekaligus bacaan latin dan terjemahannya dapat disimak pada tulisan berikut:

Surat Az Zariyat Ayat 56, Tujuan Allah Menciptakan Jin dan Manusia

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Bacaan latin: Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụn

Artinya: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku,"

Ada dua perbedaan pendapat mengenai tujuan Allah menciptakan jin dan manusia di kalangan para ahli tafsir. Mengutip pendapat Ibnu Jarir dalam tafsir Ibnu Katsir, penciptaan keduanya bukan karena Allah yang membutuhkan. Namun, semata-semata agar kedua makhluk tersebut mengakui kehambaan mereka kepada-Nya.

Sementara itu, menurut Ibnu Juraij makna yang dimaksud dalam ayat Al Quran di atas adalah tujuan penciptaan jin dan manusia tersebut dimaksudkan agar kedua makhluk Allah dapat mengenal-Nya.

"Agar mereka mengakui kehambaan mereka kepadaKu, baik dengan sukarela maupun terpaksa. Demikianlah menurut apa yang dipilih oleh Ibnu Jarir. Menurut Ibnu Juraij, makna yang dimaksud ialah melainkan supaya mereka mengenalKu," tulis Ibnu Katsir.

Tafsir mengenai makna 'agar mereka beribadah kepadaKu' dalam surat Az Zariyat ayat 56 dimaksudkan sebagai beribadah oleh ahli tafsir Ar-Rabi' ibnu Anas. Artinya, selain menjelaskan tujuan penciptaan jin dan manusia, ayat ini juga menguatkan perintah untuk mengingat Allah SWT dan beribadah kepadaNya.

Sebab itu, setiap makhluk Allah SWT baik jin atau manusia sudah sepatutnya tunduk kepada peraturanNya dan merendahkan diri di hadapanNya. Hal ini semata-mata untuk memenuhi tujuan awal dalam penciptaan jin dan manusia.

Sedikit informasi, surat Az Zariyat ini merupakan surat ke-51 dalam susunan mushaf Al Quran dan terdiri dari 60 ayat. Selain membicarakan tujuan Allah menciptakan jin dan manusia, surat ini juga mengandung sumpah dengan lima persoalan yang diakhiri dengan pernyataan bahwa janji Ilahi itu pasti terlaksana.

Simak Video "KuTips: Tips Betah Baca Al-Qur'an Biar Khatam Pas Ramadan!"



[rah/erd]

Jakarta -

Surat ke-3 dalam susunan mushaf Al Quran adalah surat Ali Imran yang termasuk ke dalam salah satu surat besar dalam Al Quran. Sebab, terdiri dari 200 ayat yang volumenya mencakup kurang lebih 1/5 juz Al Quran.

Dari 200 ayat yang dikandungnya, surat Ali Imran ayat 185 menjelaskan salah satu takdir yang akan terjadi pada manusia yaitu kematian. Berikut bunyi bacaannya beserta latin dan artinya.

Surah Ali Imran Ayat 185 Beserta Artinya

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Bacaan latin: Kullu nafsin żā`iqatul maụt, wa innamā tuwaffauna ujụrakum yaumal-qiyāmah, fa man zuḥziḥa 'anin-nāri wa udkhilal-jannata fa qad fāz, wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā'ul-gurụr

Artinya: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."

Kandungan utama dalam ayat ini telah dirangkum dalam tafsir Al Quran Kementerian Agama [Kemenag]. Beberapa di antaranya yakni,

1. Setiap makhluk yang bernyawa akan merasakan kematian. Pada Hari Kiamat nanti, tiap perbuatan yang dikerjakan makhluk ciptaanNya selama di dunia akan diberikan pembalasan yang adil.

Penjelasan mengenai poin pertama isi kandungan surat Ali Imran ayat 185 juga dijelaskan dalam tafsir Ibnu Katsir. Dikatakan bahwa tiap manusia memiliki masa dan nutfah yang telah ditakdirkan masing-masing. Takdir kematian tersebut tidak mengenal usia muda atau pun tua.

2. Balasan dari perbuatan amal baik dan buruk tersebut berupa keputusan akhir di akhirat, yakni surga dan neraka. Mereka yang terpilih sebagai penghuni surga dan dijauhkan dari neraka disebut sebagai orang yang mendapat kemenangan dan kebahagiaan yang hakiki.

"Kebahagiaan hakiki bukanlah berupa kedudukan dan pangkat yang tinggi, harta yang melimpah, rumah dan istana yang mewah. Semua itu akan musnah." tulis Kemenag.

Rasulullah SAW pernah menerangkan bagaimana cara menjadi bagian orang yang berbahagia tersebut. Ia bersabda,

"Siapa ingin dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, hendaklah ia mati di dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan agar ia berbuat kepada manusia seperti yang ia sukai diperbuat orang kepadanya." [HR Imam Ahmad].

3. Kehidupan di dunia hanya sementara dan penuh tipu daya. Baik kenikmatan berupa makanan, minuman, pangkat, kedudukan, dan sebagainya mampu membawa kerugian besar bagi manusia di akhirat kelak. Hal ini berlaku bagi mereka yang terlena dengan kenikmatan sementara tersebut.

Sebab itu, surat Ali Imran ayat 185 ini bertujuan untuk mengingatkan manusia untuk memanfaatkan waktu di dunia dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana dijelaskan pula oleh Ibnu Katsir,

"Ambillah dari kehidupan ini sebagai sarana untuk taat kepada Allah, jika kalian mampu dan tidak ada kekuatan [untuk melakukan ketaatan], kecuali berkat pertolongan Allah SWT," tulis Ibnu Katsir.

Semoga penjelasan mengenai surat Ali Imran ayat 185 ini juga bisa menjadi pengingat kita semua ya, detikers. Aamiin.

Simak Video "KuTips: Tips Betah Baca Al-Qur'an Biar Khatam Pas Ramadan!"



[rah/erd]

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề