Jelaskan pentingnya ilmu bagi manusia dalam kehidupan sehari hari

Ilustrasi Belajar Foto: Unsplash

Ilmu pengetahuan menjadi hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Ilmu diperlukan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Tanpa kehadiran ilmu, manusia akan sulit berkembang dan mencapai kesejahteraan hidup.

Dalam ajaran Islam, ilmu merupakan hal yang wajib dicari. Mengutip Jurnal Urgensitas Ilmu Menurut Konsep Islam oleh Junaidi, M. Pd. I [2018:54], kewajiban tersebut diperkuat oleh hadist riwayat Baihaqi yang berbunyi:

"Carilah ilmu walau sampai ke negeri China, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagian setiap Muslim."

Kewajiban umat Muslim untuk menuntut ilmu juga disebutkan dalam hadist riwayat Ibnu Abdil Bar yang berbunyi:

"Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya bagi penuntut ilmu karena rela atas apa yang dia tuntut."

Mengutip KBBI, ilmu merupakan pengetahuan tentang bidang yang disusun secara sistematis dengan metode tertentu untuk menjelaskan suatu gejala di bidang pengetahuan.

Di sisi lain, ilmu juga dapat didefinisikan sebagai deskripsi data pengalaman lengkap yang bisa dipertanggungjawabkan dalam rumusan-rumusan yang paling sederhana.

Dalam ajaran agama Islam, ilmu menempati kedudukan yang tinggi. Buktinya bisa dilihat dari sejumlah hadist yang mengajak umat Muslim untuk menuntut ilmu pengetahuan dan kearifan.

Rasulullah SAW sendiri juga memerintahkan kaum Muslimin untuk menuntut ilmu. Beliau mengatakan bahwa orang yang mempelajari ilmu sama seperti orang yang berjihad di medan perjuangan.

"Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini, yang dia tidak mendatanginya kecuali untuk kebaikan yang akan dipelajarinya atau diajarkannya, maka kedudukannya sama dengan mujahid di jalan Allah. Dan siapa yang datang untuk maksud selain itu, maka kedudukannya sama dengan seseorang yang melihat barang perhiasan orang lain.” [HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah].

Ilustrasi Belajar Foto: Unsplash

Mengapa Manusia Wajib Menuntut Ilmu?

Mengutip Skripsi Konsep Menuntut Ilmu menurut Utaz Adi Hidayat karya Tansah Pinayungan Safa'at [2020:6], ilmu wajib dipelajari oleh manusia karena ilmu merupakan penyelamat di dunia ataupun di akhirat.

Ilmu pengetahuan memberikan manfaat bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hal teknologi, komunikasi, transportasi, komputerisasi, perbankan, dan lainnya. Artinya, ilmu pengetahuan dapat membantu manusia mencukupi kebutuhan dan mendapat kehidupan layak.

Di sisi lain, ilmu juga mampu menghapus kebodohan dalam diri manusia, memperkenalkan manusia dengan Tuhan, memperhalus akhlak, memperoleh ketentraman, melanggengkan Islam, serta mencari keridaan Allah.

Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan menuntut ilmu. Salah satunya adalah membedakan hal yang benar dan yang salah. Nah, berikut manfaat menuntut ilmu yang dikutip dari Jurnal Urgensitas Ilmu Menurut Konsep Islam oleh Junaidi, M. Pd. I [2018:58-59]:

  • Mendapat pahala bagi umat yang mengajarkan ilmu.

  • Membawa seseorang pada kebahagiaan.

  • Menghibur dalam duka, perisai terhadap musuh, perhiasan dalam pergaulan.

  • Membedakan apa yang terlarang dan yang tidak.

  • Menerangi jalan ke surga dan menjadi kawan di waktu sepi.

Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu itu hukumnya wajib, bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan”.

Hadis di atas tentunya sudah tidak asing di benak kita, bahwa kewajiban menuntut ilmu itu diperuntukkan bagi setiap orang Islam. Syaikh Az Zarnuji pun menjelaskan, bahwa diwajibkan pula atas seorang Muslim, mempelajari ilmu yang dibutuhkan dirinya sekarang ini, dan juga ilmu yang dapat diamalkan kapan saja dan dimana saja.

Mengapa wajib bagi setiap Muslim untuk menuntut ilmu? Karena ada banyak keutamaan ilmu. Beberapa keutamaan ilmu diantaranya adalah:

  1. Ilmu adalah kekhususan, ilmu adalah keistimewaan yang Allah subhanahu wa ta’ala khususkan hanya untuk manusia semata. Selain ilmu, manusia dan hewan memiliki kesamaan.
  2. Ilmu dapat mengantarkan seseorang menuju kepada kebajikan dan ketaqwaan. Dan sebab ketaqwaan itu, seseorang dapat memperoleh kemuliaan di sisi Allah subhanahu wa ta’ala, dan kebahagiaan abadi.

Keutamaan akan ilmu ini seyogyanya dapat menjadikan setiap Muslim senantiasa bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.

Syaikh Az Zarnuji mengatakan, bahwa diantara hal yang penting dalam menuntut ilmu yang harus diperhatikan adalah fil jiddi [kesungguhan]. Jika sesuatu dilakukan dengan kesungguhan, maka Allah subhanhu wa ta’ala akan memberikan keberhasilan di dalamnya. Selain kesungguhan [al jiddu], juga perlu diiringi dengan sikap kesungguhan yang terus menerus [al muwazobah] dan komitmen [al muzallimah] dalam menuntut ilmu. Tiga sikap ini harus ada dalam diri pelajar [orang yang belajar] dan berjalan beriringan, tidak dapat hanya salah satu saja.

Wajib bagi setiap pelajar, bersungguh-sungguh, terus menerus, dan komitmen, tidak berhenti hingga tujuan dalam menuntut ilmu tercapai. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Maryam: 12 yang artinya, “Wahai Yahya, ambillah kitab [itu] dengan kuat”, dan dalam QS Al Ankabut: 69 yang artinya, “Dan orang-orang berjuang, untuk mencari keridhaan Kami, niscaya Kami tunjukkan mereka jalan-jalan menuju Kami”.

Dikatakan oleh Az Zarnuji, barangsiapa yang mencari sesuatu dan dilakukannya dengan sungguh-sungguh, pasti dia akan mendapatkannya. Dan barangsiapa yang mengetuk pintu dengan terus menerus, pasti dapat masuk. Dikatakan pula, bahwa sesuai dengan kesungguhannya, seseorang akan mendapat apa yang menjadi harapannya.

Dalam konteks kesungguhan ini, Az Zanurji menjelaskan bahwa kesulitan yang dihadapi seseorang akan dapat selesai dengan kesungguhan, terutama kesulitan yang dihadapi dalam proses belajar. Allah akan memberikan pertolongan pada seseorang jika Allah menghendaki. Kesulitan dapat selesai dengan kesungguhan adalah menjadi anugerah Allah subhanahu wa ta’ala dan berada dalam kekuasaan-Nya.

Kesungguhan dalam belajar dan memperdalam ilmu bukan hanya dari pelajar semata namun kesungguhan ini juga dibutuhkan kesungguhan dari tiga [3] orang, yakni pelajar [murid], guru, dan orang tua. Jika murid, guru, dan orang tua sungguh-sungguh, insya Allah itu akan berhasil, kesulitan [dalam menuntut ilmu, dalam belajar] akan dapat terselesaikan, insya Allah. Manusia diperintahkan Allah untuk belajar dan belajar. Hanya saja memang kualitas akal manusia itu berbeda-beda. Nah, kesungguhan inilah yang menjadi kunci. Dengan kesungguhan ini, sesuatu yang sulit itu insya Allah akan dimudahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Bagaimana ilmu itu dapat diperoleh tanpa melalui kesulitan? Banyak diantara kita ini memiliki cita-cita, memiliki keinginan, namun jika tidak diiringi dengan kesungguhan, maka itu adalah kedustaan. Apapun cita-cita dan keinginan seseorang, jika diiringi dengan kesungguhan, maka insya Allah akan terwujud. Jika tidak diiringi dengan kesungguhan, maka itu adalah kegilaan. Kita harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Tanpa kesungguhan, maka kita adalah orang yang gila. Orang belum dapat dikatakan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, jika dia belum mendapatkan kepayahan yang sangat dalam menuntut ilmu. Allah akan memberikan jalan keluar untuk kesungguhan tersebut.

Masya Allah, merujuk pada materi di atas, maka pentinglah bagi setiap diri kita untuk senantiasa bersungguh-sungguh dalam belajar [menuntut ilmu]. Semoga rangkuman materi ini dapat menjadi refleksi untuk diri kita, terlebih khusus bagi penulis pribadi. Insya Allah akan kita lanjutkan pembahasan mengenai kesungguhan dalam menuntut ilmu pada kesempatan berikutnya. Allahu’alam bish showab.

Referensi:

Materi kajian Kitab Ta’lim Muta’allim Syaikh Az Zanurji oleh Ustadz Muhammad Abdullah Sholihun yang dirangkum oleh penulis pada Ramadhan 1441 H.

Penulis:
Hazhira Qudsyi, S.Psi., M.A
– Dosen Jurusan Psikologi FPSB UII
– Kepala Divisi Pembinaan Kepribadian dan Kesejahteraan DPK UII

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề