Jelaskan perbedaan keduanya dilihat dari Struktur dan fungsinya

Apakah Anda pernah mendengar istilah homologi dan analogi? Ungkapan tersebut digunakan untuk membedakan kesamaan struktur anatomi yang terjadi pada hewan, dari spesies berbeda. Kedua istilah tersebut pun mendukung lahirnya teori evolusi, yang mana masih diperdebatkan hingga saat ini.

Lalu, bagaimana dengan kesamaan struktur anatomi pada manusia dengan spesies lainnya, yang juga memiliki organ homologi maupun organ analogi? Simak penjelasan mengenai fungsi organ homologi dan analogi pada tubuh manusia berikut ini!

Perbedaan Homologi dan Analogi

Sebenarnya, pertanyaan mengenai teori evolusi masih ramai diperdebatkan. Mengapa begitu? Karena memang belum ada bukti yang jelas terkait terjadinya perubahan tersebut. Walaupun demikian, penelitian homologi dan analogi terus dikaji untuk menentukan kekerabatan dari dua spesies, atau lebih yang berbeda.

Homologi diartikan sebagai suatu kesamaan organ pada dua spesies tertentu. Namun, memiliki fungsi yang berbeda. Hal ini terlihat pada struktur anatomi pada organ tubuh mamalia.

Contohnya adalah organ pada sayap yang dimiliki kelelawar dengan tangan manusia. Contoh lain, seperti tulang ekor manusia, dengan ekor kucing. Dua contoh tersebut menunjukkan bahwa terdapat struktur anatomi sama, namun memiliki fungsi yang jauh berbeda.

Sedangkan untuk analogi diartikan sebagai kesamaan fungsi dari organ tertentu pada dua spesies, namun memiliki perbedaan dalam bentuk anatomi tubuh. Contohnya yang terlihat jelas, seperti pada sayap burung dengan kupu-kupu.

Meski sama-sama digunakan untuk terbang, namun dua sayap tersebut memiliki perbedaan struktur anatomi yang sangat jauh. Kesamaan fungsi itu diduga karena kedua spesies tersebut beradaptasi dalam lingkungan yang sama.

Adanya organ analogi ini menunjukkan bahwa kedua spesies yang dibandingkan  mempunyai hubungan evolusi yang sangat jauh. Burung masuk dalam kelas vertebrata, sedangkan serangga avertebrata.

Jadi bisa ditarik kesimpulan dari dua istilah homologi serta analogi yang dikaitkan dengan teori evolusi. Spesies dengan struktur homologi memiliki kedekatan kerabat dan berasal dari leluhur yang sama. Sedangkan organ analog pada dua spesies, atau lebih, meski memiliki kesamaan dalam fungsi, namun memiliki kekerabatan sangat jauh dan bukan dari satu leluhur yang sama.

Fungsi Organ Homologi dan Analogi pada Manusia

Dari pengertian homologi serta analogi di atas, bisa diketahui bahwa manusia juga memiliki kedekatan kekerabatan dengan spesies lain. Terutama bagi spesies mamalia yang jumlahnya ribuan.

Contohnya seperti tangan manusia memiliki struktur yang mirip dengan berbagai organ tubuh mamalia lain, seperti kaki depan kucing, sirip paus, dan juga sayap kelelawar. Fungsi organ tubuh dari tiga spesies mamalia selain manusia itu sangat berbeda.

Tungkai depan kucing berfungsi untuk berjalan, menangkap mangsanya, meloncat, dan lain sebagainya. Sementara fungsi dari sirip paus juga demikian, memiliki struktur anatomi yang sangat mirip dengan tangan manusia. Akan tetapi tidak bisa digunakan untuk memegang. Hanya digunakan oleh paus untuk berenang.

Begitu juga dengan sayap kelelawar bisa digunakan untuk terbang. Kelelawar menjadi satu-satunya spesies dari mamalia yang dapat terbang menggunakan tungkai depannya. Sayap pada kelelawar ini juga memiliki struktur anatomi yang mirip tangan manusia.

Hal itu sangat berbeda jauh dengan fungsi organ tubuh manusia, yaitu tangan. Meski dengan struktur sama, tangan manusia memiliki fungsi yang jelas berbeda dari kaki depan kucing, sirip paus, dan juga sayap kelelawar.

Itulah fungsi organ homologi dan analogi baik yang dimiliki oleh manusia, dan spesies lainnya. Adanya homologi menunjukkan kekerabatan yang dekat, sebaliknya analogi menunjukkan kekerabatan yang jauh. Semua itu dipengaruhi oleh proses adaptasi terhadap lingkungan masing-masing spesies.

PERBEDAAN DNA dan RNA sangat penting ketika mempelajari sel makhluk hidup. Dengan mudah kita dapat melihat perbedaan DNA dan RNA yang bisa dilihat dari kepanjangan singkatannya, yaitu asam deoksiribonukleat dan asam ribonukleat. Keduanya merupakan senyawa kimia yang dapat dibuat oleh tubuh kita, dan memiliki peran vital untuk perkembangan serta pertumbuhan manusia secara keseluruhan.

DNA [deoxyribonucleic acid] dan RNA [ribonucleic acid] sama-sama membawa informasi genetik. DNA dan RNA merupakan molekul terpenting dalam biologi sel. Keduanya bertanggung jawab atas penyimpanan dan pembacaan informasi genetik.

Perbedaan DNA dan RNA dapat dilihat secara struktural maupun fungsional. Perbedaan DNA dan RNA berkaitan dengan fungsi, struktur, komposisi, dan reaktivitas dan lain-lain. Berikut penjelasannya.

1.Struktur Gula
DNA memiliki kandungan gula bernama deoxyribonucleic acid. Jenis gula ini mengandung kandungan basa A [adenine], T [timin], C [citocine], dan G [guanine].

Untuk RNA, gula yang ada di dalamnya disebut ribosa. Adapun kode yang dimilikinya adalah A [adenine], U [uracile], C [citocine], dan G [guanine].
Satu-satunya perbedaan antara ribosa dan deoksiribosa adalah ribosa memiliki satu gugus -OH lebih banyak daripada deoksiribosa, yang memiliki -H terikat pada karbon kedua [2 '] di dalam cincin.

2.Fungsi
Perbedaan DNA dan RNA yang tak kalah penting adalah fungsinya. DNA dan RNA memiliki fungsi yang berbeda pada manusia. DNA bertanggung jawab untuk menyimpan dan mentransfer informasi genetik, sedangkan RNA secara langsung mengkode asam amino dan bertindak sebagai pembawa pesan antara DNA dan ribosom untuk membuat protein.

DNA berfungsi sebagai informasi genetik jangka panjang. DNA menjadi transmisi informasi genetik untuk membuat sel lain dan organisme baru.

Sementara RNA digunakan untuk mentransfer kode genetik dari inti ke ribosom untuk membuat protein. RNA digunakan untuk mengirimkan informasi genetik pada beberapa organisme dan mungkin merupakan molekul yang digunakan untuk menyimpan cetak biru genetik pada organisme primitif.

3.Lokasi
DNA ditemukan didalam nukleus atau inti sel dan juga didalam cairan inti sel atau nucleoid, sedangkan RNA ditemukan didalam sitoplasma sel, nukelus, dan ribosom.

Dilansir dari Microbe Notes, DNA tidak bisa meninggalkan inti nukleus, sedangkan RNA dapat meninggalkan intinya.

4.Bentuk Rantai
DNA memiliki bentuk double heliks yang terdiri dari dua rantai yang saling berpilin, sedangkan RNA hanya terdiri atas satu rantai atau heliks tunggal. RNA juga memiliki rantai nukleotida yang jauh lebih pendek jika dibandingkan dengan rantai DNA.

5.Komposisi Basa
Basa nitrogen dalam DNA adalah unit dasar kode genetik, dan susunan serta pasangannya yang benar penting untuk fungsi biologis. Empat basa yang menyusun kode ini adalah adenin [A], timin [T], guanin [G], dan sitosin [C]. Basa berpasangan bersama dalam struktur heliks ganda, pasangan ini adalah A dan T, serta C dan G.

DNA dan RNA juga memiliki basa nitrogen yang hampir identik. Keduanya memiliki basa adenin, sitosin, dan guanin. Namun, DNA menggunakan basa keempat yang disebut timin. Basis keempat RNA adalah urasil. Satu-satunya perbedaan di sini adalah urasil tidak memiliki gugus metil.

6.Reaktivitas
Perbedaan DNA dan RNA juga bisa dikenali dari reaktivitasnya. Ikatan C-H dalam DNA membuatnya cukup stabil, ditambah tubuh menghancurkan enzim yang akan menyerang DNA. Lekukan kecil di heliks juga berfungsi sebagai perlindungan, memberikan ruang minimal bagi enzim untuk menempel.

Ikatan O-H di ribosa RNA membuat molekul lebih reaktif, dibandingkan dengan DNA. RNA tidak stabil dalam kondisi basa, ditambah alur besar dalam molekul membuatnya rentan terhadap serangan enzim. RNA secara konstan diproduksi, digunakan, didegradasi, dan didaur ulang.

DNA rentan terhadap kerusakan UV. Sementara RNA relatif tahan terhadap kerusakan akibat sinar UV. [OL-13]

Baca Juga: Apa sih Bedanya Nabi dan Rasul dalam Islam? Tugasnya Beda? Ini Penjelasannya

Lihat Foto

freepik.com/brgfx

Ilustrasi otot pada manusia

KOMPAS.com – Tulang-tulang dalam tubuh manusia ditutupi oleh otot. Adanya kerja otot inilah yang menyebabkan tubuh dapat bergerak.

Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemdikbud], otot dibagi menjadi tiga jenis, yakni otot jantung, otot polos, dan otot lurik.

Masing-masing otot tersebut memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis otot lainnya.

Misal, salah satu perbedaan otot polos dan otot lurik adalah cara kerjanya. Otot polos bekerja dengan tidak dipengaruhi kesadaran sedangkan otot lurik dipengaruhi oleh kesadaran.

Selengkapnya, berikut adalah ciri-ciri sekaligus perbedaan otot lurik, otot polos, dan otot jantung:

Baca juga: Fungsi dan Cara Kerja Otot Jantung

Otot lurik

  • Bentuk sel otot lurik memanjang dan silindris.
  • Otot lurik memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi sel.
  • Kerja otot lurik dipengaruhi oleh kesadaran.
  • Gerak otot lurik cepat, tidak teratur, dan cepat lelah.
  • Otot lurik melekat pada rangka.
  • Otot lurik tidak memiliki diskus interkalaris.

Otot polos

  • Otot polos berbentuk gelendong dengan ujung yang meruncing.
  • Otot polos hanya memiliki satu inti sel yang terletak di tengah sel.
  • Keerja otot polos tidak dipengaruhi oleh kesadaran.
  • Gerak otot polos lambat, teratur, dan tidak cepat lelah.
  • Otot polos terletak pada alat-alat tubuh bagian dalam.
  • Otot polos tidak memiliki diskus interkalaris.

Baca juga: Cara Kerja Otot Bisep dan Trisep

Otot jantung

  • Otot jantung berbentuk silindris yang bercabang-cabang.
  • Otot jantung memiliki banyak inti sel yang terletak di tengah sel.
  • Kerja otot jantung tidak dipengaruhi oleh kesadaran tetapi dipengaruhi oleh saraf simpatik dan parasimpatik.
  • Gerak otot jantung otomatis, tidak cepat lelah, dan bereaksi lambat.
  • Otot jantung terletak di jantung.
  • Otot jantung memiliki diskus interkalaris.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề