Jelaskan proses masuknya bangsa Portugis ke Indonesia

Beranda Pendidikan jelaskan proses kedatangan bangsa portugis ke indonesia Jawaban Soal Terbaru 2022

jelaskan proses kedatangan bangsa portugis ke indonesia?

Jawaban

Proses Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia adalah: 1. Portugis

Di bawah kepemimpinan Alfonso de Albuquerque, Portugis berhasil menguasai Goa pada 1510 dan Malaka pada 1511. Keberhasilan itu mendorong Alfonso de Albuquerque untuk mengirim tiga kapalnya ke kepulauan rempah-rempah di Indonesia Timur [Maluku]. Dua kapal dari armada utusan Alfonso de Albuquerque yang dipimpin oleh Antonio de Abreau dan Francisco Serrao berhasil mencapai Ternate pada 1512. Dengan begitu, bangsa barat yang pertama kali datang di nusantara dan kemudian memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku yaitu bangsa Portugis.

2. Bangsa Spanyol
Sesuai isi Perjanjian Tordesillas yang disetujui bersama Portugal pada 1494, bangsa Spanyol mencari daerah penghasil rempah-rempah dengan menuju ke arah barat, melalui Samudera Atlantik. Pada 1519, Spanyol memberangkatkan ekspedisi yang terdiri dari lima kapal di bawah pimpinan Fernando de Magelhaens atau Ferdinan Magellan. Rute pelayarannya adalah Spanyol – Samudera Atlantik – pantai timur Benua Amerika – selat di ujung selatan Benua Amerika – Samudera Pasifik – Filipina.

3. Bangsa Prancis
Keberhasilan bangsa Portugis mencapai dunia Timur mendorong bangsa-bangsa Eropa untuk berlayar ke Indonesia. Pada 1530, Jean Parmentier dari Prancis meninggalkan Pantai Normandia untuk menjelajahi Indonesia. Dari sudut pandang pelayaran, ekspedisi ini sangat berhasil karena dapat mencapai bagian barat Sumatera dalam waktu tujuh bulan

4. Bangsa Inggris
Ekspedisi penjelajahan samudra oleh bangsa Inggris yang pertama dipimpin oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish. Rombongan itu berangkat pada 1577 dengan mengikuti rute penjelajahan bangsa Spanyol. Pada 1579, armada Francis Drake berhasil mendarat di Ternate dan memborong rempah-rempah untuk dibawa kembali ke Inggris.

5. Bangsa Belanda
Dalam melakukan penjelajahan samudra ke dunia Timur, bangsa Belanda mengacu pada Pedoman Perjalanan ke Timur yang disusun oleh Jan Huygen van Lin Schoten pada 1595. Pada 1595, Belanda mengirim sebuah ekspedisi ke dunia Timur yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Cornelis de Houtman menjadi rombongan Belanda pertama yang tiba di nusantara pada 1596, tepatnya di Banten

Itulah tadi jawaban dari jelaskan proses kedatangan bangsa portugis ke indonesia, semoga membantu.

Kemudian, Pak Guru sangat menyarankan siswa sekalian untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Q. Pengadilan Tata Usaha Negara [biasa disingkat: PTUN] merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara yang mempunyai kedudukan di ibu kota kabupaten atau kota. Adapun objek pengadilan tata usaha negara meliputi bidang? dengan penjelasan jawaban dan pembahasan yang lengkap.

Nantikan Jawaban Yang Lainnya,

Jawaban ini telah diperbaharui pada tanggal 2022-04-19 12:03:08

Jakarta -

Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang datang ke wilayah Asia untuk melakukan perdagangan. Pada tahun 1511, bangsa Portugis memasuki wilayah perairan Indonesia. Di mana lokasi mendaratnya Portugis?

Laut merupakan kekuatan utama bangsa Portugis. Sejak abad ke-15 Portugis mulai mengembangkan teknologi maritim. Bahkan, para pelaut Portugis sudah menggunakan kompas dan peta portolan untuk mengarungi lautan.

Dikutip dari Modul Tema 6 Sejarah Indonesia Paket C setara SMA/MA Kelas XI yang disusun oleh Kemendikbudristek, kemajuan armada laut Portugis tersebut didukung dengan adanya sekolah navigasi yang didirikan oleh Henry "The Navigator". Sekolah tersebut mengajarkan tentang kartografi bagi para pelaut Portugis.

Armada Portugis datang ke Asia menggunakan kapal dagang besar [Nao]. Kapal tersebut dilengkapi dengan tentara, senjata ringan [senapan], dan senjata berat [meriam]. Portugis mengendalikan perdagangan di Asia Tenggara di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque.

Portugis bergerak menuju negara yang kaya akan hasil laut dan rempah-rempah. Pada tahun 1511, bangsa Portugis pertama kali mendarat di Indonesia, tepatnya di daerah Malaka. Dalam penguasaan Portugis, Malaka menjadi pusat perdagangan yang paling ramai di Asia.

Disebutkan dalam buku Suma Oriental yang ditulis oleh pegawai Portugis, Tome Pires, tidak ada pusat perdagangan yang lebih besar dari Malaka. Malaka juga menjadi tempat komoditas utama dari seluruh dunia timur dan barat. Tome Pires mengatakan bahwa tidak ada tempat lain yang memperdagangkan komoditas dengan halus dan mahal.

Pada tahun 1512, Alfonso de Albuquerque mengirimkan armadanya ke Maluku. Armada tersebut membangun monopoli perdagangan cengkeh. Cengkeh dari Indonesia Timur merupakan komoditi yang paling berharga. Armada pertama mendarat di Pulau Banda, Maluku. Pulau tersebut merupakan pusat penghasil pala dan selaput buah pala atau sering disebut fuli.

Dalam rangka memperbesar usaha dagang, Portugis berupaya memperluas wilayah kekuasaannya. Mereka kemudian menguasai Selat Sunda. Pada tahun 1522, Portugis dan Raja Sunda, Sang Hyang Prabu Surawisesa, melakukan kesepakatan perjanjian kerjasama.

Melalui kesepakatan tersebut, bangsa Portugis diizinkan untuk mendirikan benteng di daerah yang disebut "Kepala" dengan syarat memberikan perlindungan kepada Kerajaan Sunda dari kerajaan-kerajaan Islam di Jawa.

Pada kenyataannya, benteng tersebut tidak pernah dibangun. Pada tahun 1526, armada Portugis yang saat itu dipimpin oleh Fransisco de Saa dihantam topan. Beberapa dari mereka yang sempat selamat kemudian mendarat di Sunda Kepala, namun dibunuh oleh Pasukan Cirebon.

Simak Video "Benteng Tolukko, Benteng Pertama Di Ternate Buatan Panglima Portugis "



[kri/nwy]

Lihat Foto

Wikimedia Commons

Kepulauan Maluku yang dijuluki sebagai The Spicy Island pada 1810.

KOMPAS.com - Peristiwa yang melatarbelakangi datangnya bangsa eropa khususnya portugis dan spanyol ke dunia timur adalah jatuhnya Konstantinopel [pusat pemerintahan Romawi Timur] ke tangan Turki Ottoman pada 1453.

Sebab, sejak saat itu perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh pedagang Islam dan pedagang Eropa tidak bisa lagi membeli rempah-rempah dari Asia.

Peristiwa ini berujung pada kelangkaan rempah-rempah, yang menjadi komoditas pedagangan yang sangat penting di Eropa.

Oleh karena itu, bangsa Eropa mulai aktif melakukan pelayaran dunia guna menemukan negeri penghasil rempah-rempah yang diketahui berada di dunia Timur.

Meski bangsa Eropa menempuh jalur berbeda, mereka akhirnya sampai di daerah penghasil rempah-rempah, termasuk Indonesia.

Bahkan pada perkembangannya bangsa Eropa mampu menjadikan Indonesia sebagai koloninya.

Berikut ini proses kedatangan bangsa Barat ke Indonesia.

Baca juga: Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

Bangsa Portugis

Penjelajahan samudra bangsa Portugis untuk menemukan kepulauan rempah-rempah diawali dengan ekspedisi Bartholomeus Diaz, yang menjadi orang Eropa pertama yang berhasil mencapai Tanjung Harapan di Afrika Selatan pada 1488.

Setelah itu, Vasco da Gama mengikuti dan melanjutkan rute Bartholomeus Diaz, hingga akhirnya sampai di Calicut, India, pada 1498.

Keberhasilan Vasco da Gama mencapai Calicut dan membawa pulang rempah-rempah membuat Portugal menempatkan Alfonso de Albuquerque sebagai wakilnya di India.

Bangsa portugis merupakan bangsa eropa pertama yang mencapai kepulauan nusantara. Pencarian mereka untuk mendominasi sumber perdagangan rempah-rempah yang menguntungkan pada abad ke 16 dan usaha penyebaran katolik roma. Percobaan awal bangsa portugis mendirikan koalisi dan perjanjian damai pada tahun 1512 dengan kerajaan Sunda di Parahyangan gagal akibat sikap permusuhan yang ditunjukkan oleh sejumlah pemerintahan islam di Jawa, seperti demak dan banten.

Bangsa Portugis mengalihkan arah ke kepulauan Maluku, yang terdiri atas berbagai perkumpulan negara yang awalnya berperang satu sama lain namun memelihara perdagangan antar pulau dan internasional. Melalui penaklukan militer dan persekutuan dengan penguasa setempat mereka mendirikan pos, benteng, dan misi perdagangan di Indonesia timur, termasuk pulau ternate, ambon, dan solor.

Motivasi bangsa Portugis memulai petualangan ke timur menurut ahli sejarah dan arkeolog islam Uka Tjandrasasmita dalam buku Indonesia-Portugal “five hundred years of historical relation ship [Cepesa, 2002] :

  1. Feitoria : emas
  2. Fortaleza : kejayaan
  3. Igreja : gereja

Tahun 1487, Bartolomeus Dias mengitari Tanjung Harapan dan memasuki perairan Samudra Hindia. Selanjutnya pada tahun 1498, Vasco da Gama sampai di India. Namun, orang-orang Portugis ini segera mengetahui bahwa barang-barang dagangan yang hendak mereka jual tidak dapat bersaing di pasaran India yang canggih dengan barang-barang yang mengalir melalui jaringan perdagangan Asia. Karena itu, mereka sadar harus melakukan peperangan di laut untuk mengukuhkan diri.

Setelah perjanjian Thordesillas [1492] pelaut-pelaut portugis dibawah pimpinan Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk menemukan dunia timur [pusat rempah-rempah]. Namun pelayarannya hanya sampai di ujung afrika selatan [1496]. Hal ini disebabkan oleh besarnya gelombang ombak samudera hindia, sehingga kapal-kapal yang dibawa Bartholomeus Diaz tidak berhasil melewatinya. Oleh Bartholomeus Diaz tanjung ini dinamakan Tanjung Pengharapan [Cape oge Good Hope atau Tanjung Harapan sekarang].

Pada tahun 1498, raja portugis mengirim ekspedisinya dibawah pimpinan Vasco Da Gama. Ekspedisi ini berhasil mendarat di kalkuta [india] pada tahun 1498. Kemudian pada tahun 1511 dari india bangsa portugis mengirim ekspedisinya dibawah pimpinan Alfonso d’Alburquerque, mengikuti perjalanan para pedagang islam. Pada tahun itu juga portugis berhasil menduduki malaka, pusat perdagangan islam di Asia Tenggara. Kemudian portugis tiba di Ternate[maluku] tahun 1512. Awalnya masyarakat Maluku menyambut baik dan saling berebut menanamkan pengaruh kepada portugis agar portugis dapat membeli rempah-rempah dan membantu masyarakat Maluku menghadapi para musuh.

Kedatangan bangsa Portugis diterima baik oleh sultan ternate adalah :

  1. Portugis dianggap sebagai pembeli rempah-rempah dengan harga tinggi.
  2. Portugis dimintai bantuan untuk bersama sama menyerang tidore.

Pada saat itu, kesultanan ternate di Maluku diperintah oleh Kaicil Darus meminta bantuan Portugis untuk mendirikan sebuah benteng agar terhindar dari serangan daerah lain. Tahun 1522 Portugis mengabulkan permintaan sultan ternate dengan mendirikan benteng Saint John. Benteng tersebut harus dibayar mahal dengan perjanjian monopoli perdagangan rempah-rempah, perjanjian tersebut ternyata menimbulkan kesengsaraan rakyat tidak boleh menjual rempah dengan harga bebas karna harga sudah ditetapkan portugis dengan harga murah. Akibat nya terjadi permusuhan antara Ternate dan Portugis.

Sebab-sebab perlawanan rakyat ternate terhadap Portugis :

  1. Portugis melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate sehingga merugikan rakyat.
  2. Portugis memaksa sultan Ternate mengakui kekuasaannya di Ternate.
  3. Portugis membunuh sultan Hairun sebagai raja Ternate.

Lalu Bangsa Spanyol pun tiba di Maluku, timbul lah pertentangan antara bangsa Portugis dan Spanyol, pertikaian tersebut sejalan dengan adanya pertentangan sultan Ternate dan Tidore.

Untuk menyelesaikan pertikaian kedua bangsa kulit putih itu, Paus turun tangan dan pada tahun 1529 dilakukan perjanjian Saragossa [Zaragosa].

Isi perjanjian itu antara lain:

  1. Bumi ini dibagi atas dua pengaruh yaitu pengaruh bangsa spanyol dan portugis.
  2. Wilayah kekuasaan spanyol membentang meksiko ke arah barat sampai ke kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan portugis membentang dari Brazillia kearah timur sampai ke kepulauan Maluku

Beberapa Tokoh Portugis

  • Tahun 1487, Bartolomeu Dias [ bahasa adalah seorang penjelajah Portugis yang berlayar mengitari Tanjung Harapan dan memasuki perairan Samudra Hindia. Raja John II dari Portugal menunjuk dia pada tanggal 10 Oktober 1486 sebagai kepala ekspedisi untuk berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika dengan harapan mencari rute perdagangan baru menuju Asia.
  • Vasco Da Gama. Dia seorang penyelidik portugis yang berhasil menemukan jalur laut ke dunia timur [India] dengan menyusuri mengelilingi benua Afrika. Vasco Da Gama bongkar sauh pertama pada tanggal 8 juli 1497. Alur yang ditempuh adalah Kepulauan Tanjung Verde, terus kea rah selatan menembus samudera Atlantik, berbelok kearah timur langsung mencapai Tanjung Harapan, Gama meneruskan pelayaran menyusur pantai timur Afrika menembus daerah kekuasaan muslim Mombasa dan Malindi [kenya]. Pada tahun 1498 Vasco Da Gama sampai di kalikut [India]. Suatu keistimewaan lain dari ekspedisi ini adalah di bawanya sejumlah bau “padrao” yaitu batu bertulis dengan lambang gambar “bola dunia” untuk dipancangkan pada setiap tempat yang ditemukan portugis sebagai daerah koloninya.
  • Alfonso D’albuquerque. Untuk mendapatkan daerah penghasil rempah-rempah Portugis mengirimkan dua ekspedisi, yaitu :
  1. Dipimpin Diego Lopez de Sequera. Ekspedisi ini gagal menemukan tempat asal mula rempah-rempah
  2. Alfonso D’abuquerque. Ekspedisi ini berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511

Tujuan Portugis Datang Ke Indonesia

Tujuan pelayaran Portugis ke Indonesia dikenal dengan 3G yaitu Gold, Glory dan Gospel, sebagai berikut:

  • Gold “Emas” tujuan pertama yakni mendapatkan keuntungan yang besar atau dilambangkan dengan emas. Keuntungan tersebut diambil dari perdagangan rempah-rempah dengan mengambil rempah-rempah dengan harga yang murah di Maluku kemudian menjual dengan harga yang tinggi di Eropa.
  • Glory “Kejayaan” Kejayaan disini diartikan sebagai perluasan wilayah yang dilakukan oleh pada pelaut Eropa. Kejayaan juga dapat diartikan sebagai pencarian daerah jajahan di wilayah Asia Tenggara yang kaya akan rempah-rempah.
  • Gospel “penyebaran agama” Portugis merupakan negara dengan agama Nasrani yang kuat maka dari itu misi pelayaran Portugis ke daerah-daerah singgahan juga disertai misi penyebaran agama. Hal ini terlihat di daerah Maluku yang pada saat itu dipengaruhi agama Nasrani.

Kebijakan Kerajaan Portugis Di Indonesia

Portugis menjajah Indonesia dari tahun 1512 M hingga 1641 M. Beberapa kebijakan diterapkan di Indonesia terutama di daerah Maluku. Kebijakan tersebut diantaranya yaitu:

  • Menanamkan kekuasaan di Maluku.
  • Menyebarkan agama Katolik.
  • Mengembangkan bahasa dan musik keroncong.
  • Memonopoli perdagangan.

Kebijakan yang dilakukan Portugis ini sangat merugikan petani terutama adanya sistem monopoli perdagangan karena Portugislah yang mematok harga dari rempah-rempah tersebut. Petani juga tidak leluasa menjual rempah-rempahnya ke pihak lain selain Portugis. Dengan adanya sistem monopoli ini membuat Portugis mendapat keuntungan yang sangat besar.

Berikut ini merupakan dampak dari adanya kebijakan-kebijakan yang diberlukan oleh Portugis yaitu:

  • Terganggunya sistem perdagangan.
  • Agama Katolik mulai menyebar di daerah yang diduduki Portugis.
  • Rakyat menjadi miskin dan menderita.
  • Munculnya rasa persatuan untuk melawan Portugis di Maluku.
  • Bahasa Portugis bercampur dan memperkaya perbendaharaan kata, serta mempengaruhi nama-nama keluarga di daerah Maluku.
  • Berkembangnya seni musik keroncong.

Perlawanan Terhadap Bangsa Portugis

Pada tahun 1527, armada Demak di bawah pimpinan Fatahillah/Falatehan dapat menguasai Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh Fatahillah/Falatehan dan ia kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang artinya kemenangan besar, yang kemudian menjadi Jakarta.

Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1615 dan 1629.

Pada tahun 1570, rakyat Ternate dibawah pimpinan Sultan Hairun melakukan perlawanan, namun Sultan Hairun tewas terbunuh. Selanjutnya diteruskan putranya Sultan Babullah tahun 1570-1575 dan berhasil mengusir Portugis.

Mundurnya Portugis Dari Indonesia

Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya peperangan dipimpin oleh Sultan Babullah selama 5 tahun [1570-1575], membuat Portugis harus angkat kaki dari Ternate dan terusir ke Tidore dan Ambon.

Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis dimanfaatkan Belanda untuk menjejakkan kakinya di Maluku. Pada tahun 1605, Belanda berhasil memaksa Portugis untuk menyerahkan pertahanannya di Ambon kepada Steven van der Hagen dan di Tidore kepada Cornelisz Sebastiansz. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo, Pulau Seram, dihancurkan oleh Belanda. Sejak saat itu Belanda berhasil menguasai sebagian besar wilayah Maluku dan Portugis diusir ke Timor Timur [sejak 1515].

Pengaruh Portugis Di Nusantara

Portugis sebagai bangsa yang menjajah Indonesia memiliki pengaruh tersendiri bagi bangsa Indonesia diantaranya yaitu:

  • Berkembangnya agama Kristen terutama di daerah Maluku.
  • Berkembangnya aliran musik kroncong.
  • Peninggalan berupa benteng-benteng Portugis.
  • Adanya nama-nama Indonesia yang menggunakan nama Portugis.
  • Peninggalan berupa meriam.

Selama berada di Maluku bangsa Portugis mempengaruhi kebudayaan mereka dengan adanya balada keroncong romantis yang beradal dari iringan gitar. Selain itu kosakata bahasa Indonesia juga mendapat pengaruh dari Portugis, seperti kata pesta, sabun, bendera, meja dan lain-lain. Pengaruh bahasa Portugis ini seakan menjadi pelengkap bahasa Melayu sebagai lingua franca di Nusantara, bahkan di daerah Ambon banyak nama-nama yang berbau Portugis seperti da Costa, Mandoza, da Silva dan lain-lain.

Baca Juga:

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề