Jelaskan secara singkat sejarah keberadaan humas di Indonesia baik secara konseptual maupun de facto

Sejarah Humas [Hubungan Masyrakat] Di Dunia – Hubungan Masyarakat adalah usaha yang di rencanakan dengan terus menerus dan dengan sengaja untuk membangun dan mempertahankan hubungan timbal balik antar organisasi dan masyarakat dengan kata lain Public Relations atau Hubungan Masyarakat digunakan untuk menjalin komunikasi. Mengenai Sejarah Hubungan Masyarakat Di Dunia simaklah pembahasannya di bawah ini.

Sejarah Perkembangan Hubungan Masyrakat di Dunia

Hubungan Masyarakat adalah usaha yang di rencanakan dengan terus menerus dan dengan sengaja untuk membangun dan mempertahankan hubungan timbal balik antar organisasi dan masyarakat dengan kata lain Public Relations atau Hubungan Masyarakat digunakan untuk menjalin komunikasi. Proses Public Relations juga dapat di diskripsikan sebagai;

  1. Penelitisn [Research]
  2. Perencanaan [Plannig]
  3. Tindakan [Action]
  4. Evaluasi [Evaluation]

Jadi, Seperti itulah proses yang terjadi dalam perkembangan Hubungan Masyarakat di Dunia. Dalam sejarahnya Humas ialah teknik menguat dengan adanya kegiatan yang di pelopori oleh Ivy L.Lee di tahun 1906 yang berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika dan karena itu juga kemudian beliau di juluki “The Father Of Public Relations”. Disamping Ivy L.Lee ternyata masih ada beberapa tokoh Humas lainnya seperti;

  1. Erik Johnson
  2. Carl Byois
  3. Verne Bernett
  4. Arthur W Page.
  5. paul Garre.
  6. T.J Ross.

Penemuan tulisan membuat metode persuasi berbeda. Opini Public mulai di pertimbangkan etika di era mesir kuno. Kemudian disaat yang bersamaan Yunani kuno juga mulai melakukan olympiade untuk bertukar opini dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat.

Dasar-dasar fungsi Hubungan masyarakat di temukan saat Revolusi Amerika. Pada dasarnya masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaan dalam strategi mempengaruhi public, menciptakan opini public demi perkembangan organisasinya. Meskipun begitu sebenarnya konsep hubungan masyarakat di Amerika sudah ada sejak tahun 1850. Hubungan masyarakat sebenarnya adalah landasan bagi masyarakat untuk saling memberi informasi, membujuk, serta mengintegrasikannya. Sejarah Hubungan di Dunia terbagi dalam beberapa periode, yaitu;

  1. Hubungan Masyarakat sebagai periode kegiatan yang tidak terorganisir [ Periode tahun 1700 – 1800 ]

        Periode dimana Hubungan Masyarakat muncul dalam bentuk kegiatan yang tidak terorganisasi dengan baik, dimana pada saat itu banyak diwarnai dengan kegiatan penyatuan pendapat rakyat umum untuk kemerdekaan atau kebebasan dari perbudakan dan sistem kolonialisme yang melanda dunia. Kegiatan diisi dengan acara yang sederhana, yaitu penyelenggaraan pidato, pertemuan dan korespondensi antarindividu. Banyaknya deklarasi kemerdekan membuat periode ini disebut juga dengan periode “Public of Independence”

  1. Periode tahun 1801 – 1865 [ Hubungan Masyarakat periode kegiatan yang terorganisir]

        Seiring dengan perkembangan bidang industri, keuangan, perdagangan dan juga teknologi. Kegiatan hubungan masyarakat mulai terorganisasi dengan baik, hal ini terlihat dari Pesatnya perkembangan hubungan perdagangan lokal, nasional maupun internasional. Periode ini disebut masa “Public Relation of expansion” karena keberhasilankegiatan hubungan masyrakat dan pers yang mengkampanyekan anti perbudakan di kawasan Eropa, Amerika, dan negara-negara maju lainnya.

  1. Hubungan Masyarakat Sebagai Profesional [ Periode tahun 1866 – 1900 ]

        Pada masa ini, kegiatan hubungan masyarakat berubah bentuk menjadi suatu kegiatan profesional. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dari kemajuan teknologi industri berupa meluasnya penggunaan listrik dan mesin pembakaran  [internal combustion engine]. Hubungan masyarakat dimanfaatkan para robber barons [tuan tanah perampok] untuk kegiatan bisnisnya yang menganut asas laissez faire, sistem ekonomi monopoli yang tidak memperdulikan nasib rakyat atau para pekerjanya. Karena itu, Hubungan Masyarakat pada masa ini disebut masa “the public to be damned” periode [1811 – 1900].

  1. Publik diberi Informasi/ diberitahukan [ Periode tahun 1901 – 1919 ]

Kegiatan hubungan masyarakat pada masa ini yaitu melakukan investigative reporting untuk melawan para petani, populis, kristiani, sosialis dan serikat buruh yang memprotes keras tindak kejahatan yang dilakukan oleh para usahawan, politisi tidak bermoral serta koruptor. Mereka mengupah para wartawan untuk membalas perlawanan tersebut dengan mempengaruhi atau mengotak-ngatik berita yang dimuat di media massa.

Tercatat dalam sejarah Hubungan Masyarakat. Pada tahun 1906 seorang paktisi dan sekaligus tokoh Hubungan masyarakat Amerika Serikat Ivy Ledbetter Lee, berhasil mengatasi krisis pemogokan massal yang melumpuhkan kegiatan industri pertambangan batu bara dan perusahaan kereta api Pennsylvania Rail Road melalui strategi Manajemen Penanganan dan Pemulihan hubungan masyarakat [strategi Management of Public Relations Handling and Recovery]. Dia berkerja sama dengan pihak pers yang mengacu pada Declaration of Principles.

  1. Hubungan Masyarakat dan Periode Saling Pengertian [ Periode tahun 1920 – sekarang ]

        Pada tahun 1923 Hubungan masyarakat dijadikan sebagai bahan studi, pemikiran dan penelitian di perguruan tinggi sebagai sebuah profesi yang baru. Perkembangan sekarang ini menunjukan adanya penyesuaian, perubahan sikap, saling mengerti, saling menghargai dan toleransi di berbagai kalangan organisasi dan publik.

Disamping ini semua sejarah perkembangan Hubungan Masyarakat dapat kita lihat dari beberapa gambaran kronologi seperti berikut ini;

  1. Abad ke-19     : Hubungan masyarakat di Amerika dan Eropa menjadi program studi yang mandiri didasarkan pada perkembangan  Ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. 1865-1900       : Pada saat itu publik masih dianggap bodoh
  3. 1900-1918       : Kemudian publik diberi informasi dan dilayani
  4. 1918-1945       : Dan juuga publik diberi pendidikan dan dihargai
  5. 1925                : Di New York, Hubungan Masyarakat sebagai pendidikan tinggi resmi
  6. 1928                : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata kuliah wajib.  Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu.
  7. 1945-1968     : Publik mulai terbuka dan banyak yang mengetahui
  8. 1968                : Di Belanda mengalami perkembangan yang pesat. Ke arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan dilakuakan secara kontinyu.

Jika di Negara Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis, berikut penjelasannya :

  1. 1968-1979       : Publik dikembangkan di beberapa bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek saja.
  2. 1979-1990       : Internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas
  3. 1990 : Perubahan mental, cara pandang, sikap kualitas, pola pikir,dan  pola perilaku secara nasioal/internasional.
  4. membangun kerjasama secara lokal, nasional, maupun secara  internasional.

Demikianlah pembahasan kami mengenai Sejarah Hubungan Masyarat Di Dunia. Semoga bermanfaat.

Artikel lainnya :

Public Relations [PR] istilah yang tak asing didengar. Dalam perkembangannya, sejarah PR bisa dikatakan sama tuanya dengan keberadaan masyarakat itu sendiri. Sejarah perkembangan PR dimulai sejak abad ke-15, tapi baru berkembang dengan pesat pada abad 19 atau awal abad 20. Tentu perkembangan PR sendiri akan berbeda disetiap negara tergantung dari masyarakatnya. Jadi bagaimana dengan Indonesia? Bagaimana perjalanan dan perkembangan PR itu sendiri di Indonesia? Jika dibuat timeline, perkembangan PR di Indonesia dibagi menjadi 5 periode sesuai dengan sejarah dan peristiwa yang terjadi di Indonesia itu sendiri.

Para pakar Hubungan Masyarakat [humas] di Indonesia seperti Alwi Dahlam dan W. Noeradi sepakat bahwa praktek PR atau humas di Indonesia sama usianya dengan usia Republik Indonesia. Mengumumkan kemerdekaan merupakan kegiatan PR yang bertujuan untuk memperkenalkan Indonesia sebagai negara yang baru merdeka dan juga untuk mendapatkan pengakuan internasional. Tentu sebenarnya praktek PR sendiri sudah dilakukan sejak zaman kerajaan- kerajaan yang ada di Indonesia dan juga sebelum kemerdekaan di umumkan, tapi praktek ini tidak disebut kegiatan PR tapi lebih ke kampanye informasi.

  1. Periode Kedua: Datangnya Perusahaan-Perusahaan Multinasional

Setelah pendeklarasian kemerdekaan tepatnya pada tahun 1950, terciptanya era baru pada dunia PR dimana banyaknya perusahaan multinasional mulai berdatangan seperti Caltex Pacific Internasional, Stanvac dan lainnya. Perusahaan- perusahaan ini menganggap PR sangat penting dengan tujuan untuk memperkenalkan perusahaan tersebut serta untuk membangun komunitas dan reputasi pada publik. PR juga mulai berkembang dibidang pemerintah dengan dibentuknya bagian humas pada RRI dan Kepolisian RI. Meskipun PR sudah masuk dalam struktur organisasi mereka, dalam prakteknya keefektifan dari PR sendiri masih belum jelas.

  1. Periode Ketiga: Pemerintahan Orde Baru

Pada masa Orde Baru, dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto, pemerintahan berfokus pada pembangunan ekonomi negara sehingga banyak kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan adalah UU PMA 1967 yaitu kebijakan pemerintah untuk menarik modal asing. Ini berkaibat banyaknya permintaan jasa konsultasi termasuk konsultasi PR pada tahun 1970an. Perkembangan yang terjadi di Indonesia pada periode yang sama adalah dibentuknya BAKOHUMAS [Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat] di tahun 1970. Kemudian dibentuklah PERHUMAS [Perhimpunan Hubungan Masyarakat] pada tahun 1972. PERHUMAS sendiri didirikan sebagai usaha untuk meningkatkan profesionalisme para praktisi PR.

  1. Periode Keempat: Ekspansi Besar-Besaran Perusahaan Swasta di Indonesia

Pada periode ini pemerintah membuat kebijakan yaitu deregulasi [perbankan] 1983 dan adanya privatisasi di berbagai sektor ekonomi yang mendorong semakin besarnya permintaan praktek PR profesional. Namun tingginya permintaan akan PR profesional ini tidak diimbangi dengan ketersediaan praktisi PR yang memiliki kualifikasi memadahi. Dengan keadaan seperti ini, mulai bermunculan perusahaan di bidang PR dan kemudian dibentuklah APRI [Asosiasi Perusahaan Public Relations] pada April 1987 yang merupakan tonggak penting dalam perkembangan PR di Indonesia. APRI didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalisme humas di Indonesia.

  1. Periode Kelima: Pasca Orde Baru Pada Pertengahan Tahun 1998

Perkembangan PR di Indonesia juga berjalan sejajar dengan perkembangan pemerintahan dan politik Indonesia. Pada masa ini yaitu Pasca Orde baru tahun 1998, adanya pengakuan kebebasan berkomunikasi. Dengan ini muncul pula pengakuan jaminan terhadap hak untuk memperoleh serta menyebarkan informasi sebagai hak masyarakat untuk mendewasakan diri. Selain kebijakan tersebut, satu kebijakan penting yang muncul adalah kebebeasan pers. Pada era ini praktek PR sudah mengarah pada model humas simetris dua arah yaitu cara ideal meningkatkan reputasi organisasi diantara target audience dengan menggunakan komunikasi dua arah yang terjadi antara kedua belah pihak. Ini tentu membuat PR di Indonesia berubah menjadi lebih terbuka, dan secara otomatis komunikasi antara PR dan publik juga menjadi komunikasi dua arah.

[oleh Fitri Frisdianti, praktisi Public Relations; referensi dari berbagai sumber]

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề