Subhanallah dan Masya Allah memiliki dua makna yang berbeda.
Ahad , 15 Nov 2020, 05:05 WIB
Pixabay
Kapan Saat yang Tepat Ucapkan Subhanallah dan Masya Allah?
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Ani Nursalikah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ungkapan 'Subhanallah' dan 'Masya Allah' menjadi pernyataan yang lumrah diucapkan oleh Muslim Indonesia. Namun demikian, dua ucapan itu nyatanya memiliki artian yang sangat berbeda dan tak digunakan hanya untuk mengungkapkan kekaguman.
Baca Juga
Dalam kitab Tafsir Al Quranul Karim Surat Al Kahfi, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin menjelaskan, 'Masya Allah' bisa digunakan untuk dua keadaan dalam bahasa Arab atau ikrab, mengingat memang ada dua makna di dalamnya.
Ikrab yang pertama dari 'Masya Allah' adalah dengan menjadikan kata ‘maa’ sebagai isim maushul [kata sambung] dan berstatus sebagai predikat, dengan subjeknya adalah mubtada’ yang disembunyikan. Sehingga, bentuk lengkapnya adalah 'hadzaa maa syaa Allah' dan mengindikasikan sebab atau disebut maa syarthiyyah.
Sedangkan menurut ikrab kedua, ungkapan 'Masya Allah' adalah kata benda yang berstatus sebagai fi’il syarath atau kata kerja yang mengindikasikan sebab. Mengutip Fatwa Nurun 'alad Darbi Syaikh Abdul Aziz bin Baz, jika seorang mukmin saat melihat sesuatu yang membuatnya takjub, maka disarankan mengucapkan 'Masya Allah' atau 'Barakallahu Fiik'.
Hal itu, juga tercantum dalam QS. Al Kahfi ayat 39.
وَلَوْلَآ إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَآءَ ٱللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللَّهِ ۚ إِن تَرَنِ أَنَا۠ أَقَلَّ مِنكَ مَالًا وَوَلَدًا
Arab-Latin: Walau lā iż dakhalta jannataka qulta mā syā`allāhu lā quwwata illā billāh, in tarani ana aqalla mingka mālaw wa waladā
Terjemah Arti: Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah [sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah]. Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan.
Saat memuji, jangan lupa mengucapkan 'Masya Allah' [atas kehendak Allah] sebagai bentuk kekaguman kita dan pengagungan kepada Allah untuk menghindari dampak buruk yang mungkin menimpa orang yang dipuji akibat munculnya penyakit hati berupa hasad, misalnya. Masya Allah diucapkan ketika kita melihat suatu hal yang baik atau indah.
Sementara itu, untuk 'Subhanallah', Imam Nawawi dalam kitab Riyadh al-shalihin mengawalinya dengan hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Menurutnya, Rasulullah SAW bersabda, "Dua kalimat yang ringan diucapkan, namun berat dalam timbangan serta dicintai Allah yang Maha Penyayang adalah Subhanallah wa bihamdihi, subhanallah al-Azhim." [Muttafaqun 'Alaihi disepakati oleh para ahli hadist].
Subhanallah berarti Mahasuci Allah. Kita mengucapakan Subhanallah saat mendengar atau melihat hal buruk. Ucapan ini sebagai penegasan "Allah Mahasuci dari keburukan tersebut".
Namun demikian, ada kondisi di mana kata 'Subhanallah' juga diungkapkan oleh rasa kaget atas ancaman yang disebutkan oleh Allah kepada orang yang malas membayar utang. Dari Muhammad bin Jahsy ra, "Suatu saat, Rasulullah melihat ke arah langit dan kemudian bersabda, ‘Subhanallah, betapa berat ancaman yang diturunkan'".
Nah, jangan tertukar lagi ya mengucapkan Subhanallah dan Masya Allah.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Waktu pengucapan lafaz Subhanallah dan Masya Allah yang tepat, terkadang masih menjadi pertanyaan umat Muslim.
Berikut, penjelasan mengenai waktu pengucapan lafaz Subhanallah dan Masya Allah sebagaimana disampaikan Ketua Pusat Pengkajian Studi Islam [PPSI] Universitas Muhammadiyah Lampung [UML], ustaz Muhammad Solihin.
Menurut ustaz Muhammad Solihin, lafaz Subhanallah dan Masya Allah merupakan bagian dari kalimat thayyibah, atau kalimat yang memiliki makna mengagungkan Keesaan Allah SWT.
"Ucapan Subhanallah dan Masya Allah merupakan kalimat thayyibah, kalimat yang baik untuk mengisi waktu zikir kita," kata ustaz Muhammad Solihin, Kamis [28/3/2019].
Kalimat thayyibah, menurut Solihin, ada banyak jumlahnya.
"Selain Subhanallah, ada juga kalimat thayyibah lainnya, semisal Basmallah, Alhamdulillah, tasbih, tahmid, dan lainnya," ungkap ustaz Muhammad Solihin.
Waktu Pengucapan Subhanallah dan Masya Allah
Ustaz Muhammad Solihin mengungkapkan, di masyarakat, lafaz Subhanallah lazim diucapkan saat melihat sesuatu yang mengagumkan.
• Subhanallah, Tinggal di Negara Minoritas Muslim, Gadis Cilik Ini Jadi Hafiz Quran di Usia 7 Tahun
"Semisal, melihat pemandangan laut atau gunung yang indah ciptaan Allah SWT," kata Solihin.
Sementara, lafaz Masya Allah diucapkan saat melihat sesuatu yang mengagetkan.
Halaman selanjutnya arrow_forward
Sumber: Tribun Lampung
Kalimat thayyibah termasuk sebagai kelompok dari bacaan zikir yang biasa diucapkan oleh umat Islam. Kalimat tersebut berasal dari dua kata, yaitu al kalimah [الْكَلِمَةُ] yang berarti kalimat dan at thayyibah [الطَّيِّبَةُ] yang berarti baik.
Jadi, kalimat thayyibah adalah kalimat-kalimat kebaikan yang jika diucapkan akan mendapat pahala dari Allah SWT. Gak hanya itu, kalimat thayyibah juga terbagi menjadi beragam jenis. Berikut ini beberapa di antaranya yang perlu kamu tahu beserta waktu terbaik untuk mengamalkannya.
1. Basmalah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Artinya: Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Waktu terbaik mengamalkan basmalah adalah ketika memulai suatu amalan atau aktivitas kebaikan. Misalnya, belajar, makan, minum, mengaji, bekerja, berkarya, dan lainnya.
2. Ta'awudz
أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
A’uudzu billaahi minasy syaithoonir rojiim
Artinya: Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.
Waktu terbaik mengamalkan ta’awudz adalah ketika hendak membaca Al-Qur'an dan meminta perlindungan dari godaan setan.
3. Takbir
اَللَّهُ أَكْبَرُ
Allaahu akbar
Artinya: Allah Maha Besar.
Kamu bisa mengucapkan takbir ketika melihat tanda kebesaran dan keagungan Allah SWT. Kalimat ini juga diucapkan ketika melewati jalan yang naik atau menanjak.
4. Tahlil
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
Laa ilaaha illallah
Artinya: Tiada Tuhan selain Allah.
Tahlil diucapkan untuk menegaskan tauhid, yang artinya hanya beriman dan menyembah Allah SWT. Tahlil juga diucapkan sebagai zikir setelah salat dan saat di mana orang sedang sakaratul maut.
5. Tahmid
الْحَمْدُ لِلَّهِ
Alhamdulillah
Artinya: Segala puji bagi Allah.
Tahmid merupakan ucapan syukur kepada Allah. Kamu bisa mengucapkan kalimat ini ketika mendapat nikmat, rezeki, hal-hal yang disukai atau selamat dari suatu musibah.
Baca Juga: 5 Kalimat Ini Terdengar Gombal Tapi Selalu Sukses Bikin Kamu Tersipu
6. Tasbih
سُبْحَانَ اللَّهِ
Subhaanallah
Artinya: Maha Suci Allah.
Waktu terbaik untuk mengamalkan tasbih adalah ketika kamu heran terhadap suatu sikap atau ketika melihat dan mendengar sesuatu yang tidak pantas bagi Allah SWT. Namun boleh juga diucapkan ketika kagum atau takjub.
7. Istigfar
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
Astaghfirullah
Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah.
Atau
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ
Astaghfirullahal ‘adziim
Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.
Istighfar dibaca ketika kita melakukan kesalahan atau telah berbuat dosa. Kalimat ini juga menjadi zikir yang dibaca pada pagi dan petang, setelah salat, dan lain-lain.
8. Salam
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh
Artinya: Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya limpahkan kepada kalian.
Kamu bisa mengucapkan salam ketika bertemu dengan sesama muslim. Kalimat ini juga diucapkan ketika mengakhiri salat.
9. Haulaqah
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Laa haula walaa quwwata illa billah
Artinya: Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah.
Waktu terbaik mengucapkan hauqalah adalah ketika seseorang menghadapi tantangan, kesulitan, atau sesuatu yang berat.
10. Istirja'
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun
Artinya: Sesungguhnya kita ini milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya lah kita akan kembali.
Istirja’ diucapkan ketika mengalami musibah, ketika mendengar kabar duka, atau ada seseorang yang meninggal dunia.
Nah, sudah tahu kan mengenai jenis kalimat thayyibah beserta waktu terbaik untuk mengamalkannya. Oleh karena itu, mulai dari sekarang jangan keliru dalam mengucapkan kalimat yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang kamu alami, ya!
Baca Juga: 5 Kalimat Manis Pacar yang Gak Bisa Kamu Percaya Begitu Saja