Casting
Part 1
Film casting is the art behind the art, and it requires an eye and a deep feel for talent or the just the one intuitive perception of that one thespian who is the perfect choice to fill that one role in the film.
Sederhananya casting adalah penentuan pemain berdasarkan analisis naskah untuk diproduksi.
Macam – macam Casting :
Berdasarkan yang terpandai dan terbaik dipilih untuk peran yang penting / utama dan kesulitan yang tinggi.
- Casting to Emosional Temprament
Memilih seorang pemain berdasarkan hasil observasi hidup pribadinya, karena mempunyai banyak kesamaan atau kecocokan dengan peran yang dipegangnya [kesamaan emosi, temprament, kebiasaan dll.]
Metode casting seperti ini banyak sekali dilakukan oleh para pembuat film Hollywood.
Pemilihan pemain berdasarkan kecocokan fisik si pemain [ tinggi badan, berat badan, bentuk tubuh dll ]
d. Anti type Casting
Pemilihan yang bertentangan dengan watak atau fisik, ini menentang keumuman jenis perwatakan manusia secara konvensional sering disebut education casting.
e. Therapeutic Casting
Menentukan seorang pemain atau pelaku yang bertentangan dengan watak aslinya dengan maksud dan tujuan untuk menyembuhkan atau mengurangi ketidak seimbangan jiwanya.
Dalam sebuah produksi film, dikenal sebuah proses yang bernama casting. Istilah casting sebetulnya sudah tidak asing lagi. Namun apakah kita sudah cukup memahami pengertian dan seluk beluk proses di baliknya. Di artikel kali ini, kami akan mengupas lebih dalam pengertian dan proses casting dalam sebuah produksi film.
Apa Itu Casting?
Casting adalah proses pemilihan pemeran atau aktor untuk memerankan sebuah karakter di dalam film. Proses casting dilakukan di tahap praproduksi atau setelah naskah dinyatakan selesai. Asisten sutradara akan mem-breakdown naskah tersebut dan salah satu elemen yang di-breakdown adalah karakter. Dari breakdown tersebut, diketahuilah karakter apa saja yang butuh dicarikan pemerannya.
Proses casting biasanya dipimpin oleh seorang Penata Peran [Casting Director] yang ditunjuk oleh sutradara untuk membantu proses pemilihan aktor. Untuk peran-peran penting, biasanya sutradara bertemu langsung dengan calon pemerannya, namun tidak jarang pula sutradara mendelegasikan tugasnya kepada penata peran.
Ada dua cara proses casting atau pencarian peran biasanya dilakukan. Pertama dengan melakukan screen test. Kedua dengan melakukan audisi terbuka atau open casting.
Screen Test
Biasanya penulis dan sutradara sudah punya bayangan tertentu mengenai aktor mana yang akan memerankan sebuah peran. Untuk aktor yang sudah punya pengalaman dan rekam jejak, proses yang dilakukan biasanya disebut screen test, atau uji kecocokan seorang aktor dengan peran yang akan ia mainkan.
Penata peran atau casting director akan menghubungi manajer aktor untuk mengatur jadwal screen test. Setelah jadwal disepakati, casting director memberikan dua atau tiga halaman naskah yang sudah dipotong untuk sang aktor. Selain naskah itu sendiri, biasanya aktor juga diberikan latar belakang karakter yang akan ia perankan.
Tibalah hari screen test yang sudah dijanjikan. Aktor akan bertemu langsung dengan casting director dan sutradara. Sutradara akan meminta aktor itu untuk memainkan satu atau dua adegan. Setelah percobaan pertama, sutradara akan memberikan arahan dan masukan yang sesuai dengan visinya. Ini adalah kesempatan aktor untuk bertanya lebih dalam mengenai peran, motivasi dan baris-baris dialog yang diucapkan.
Apabila semua sudah jelas, maka aktor itu akan memainkan kembali adegannya sesuai dengan arahan sutradara. Di proses ini, sutradara tidak hanya menilai kemampuan akting seorang aktor, tetapi juga kecakapan aktor dalam mendengar arahan serta kesanggupannya untuk mendalami sebuah peran lebih dalam.
Proses screen test biasanya direkam sebagai bahan diskusi antara casting director, sutradara dan produser. Biasanya sutradara dan produser akan menonton kembali hasil screen test dan membandingkan aktor satu dengan aktor lainnya secara langsung. Setelah sutradara dan pemeran sepakat memilih satu aktor, maka casting director akan menghubungi aktor tersebut untuk berdiskusi lebih lanjut soal upah, jadwal, dan hal teknis lainnya.
Audisi Terbuka
Salah satu cara lain dalam memilih pemain adalah melakukan audisi terbuka. Biasanya informasi tentang audisi terbuka disebar melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan grup WhatsApp. Jika kamu aktor pemula dan belum punya banyak pengalaman, maka audisi terbuka bisa jadi salah satu cara untuk memulai karirmu.
Proses audisi terbuka sebetulnya tidak jauh berbeda dengan screen test. Bedanya di audisi terbuka, casting director dan sutradara tidak mengenal aktornya dan tidak pernah melihat karyanya sebelumnya. Selain itu biasanya di audisi terbuka ada belasan, bahkan puluhan, atau mungkin ratusan saingan lain yang memperebutkan peran yang sama.
Biasanya casting director akan meminta seorang aktor untuk memperkenalkan diri. Setelah memperkenalkan diri, aktor diminta untuk berpose, mulai dari tampak depan, samping kiri, dan samping kanan. Casting Director lalu memberikan sebuah potongan naskah. Aktor biasanya diberi sedikit waktu untuk mempelajari naskah tersebut. Setelah waktu habis, aktor akan memerankan adegan yang diminta.
Sederhananya casting adalah penentuan pemain berdasarkan analisis naskah untuk diproduksi.
Macam – macam Casting :
Berdasarkan yang terpandai dan terbaik dipilih untuk peran yang penting / utama dan kesulitan yang tinggi.
- Casting to Emosional Temprament
Memilih seorang pemain berdasarkan hasil observasi hidup pribadinya, karena mempunyai banyak kesamaan atau kecocokan dengan peran yang dipegangnya [kesamaan emosi, temprament, kebiasaan dll.]
Metode casting seperti ini banyak sekali dilakukan oleh para pembuat film Hollywood.
Pemilihan pemain berdasarkan kecocokan fisik si pemain [ tinggi badan, berat badan, bentuk tubuh dll ]
d. Anti type Casting
Pemilihan yang bertentangan dengan watak atau fisik, ini menentang keumuman jenis perwatakan manusia secara konvensional sering disebut education casting.
e. Therapeutic Casting
Menentukan seorang pemain atau pelaku yang bertentangan dengan watak aslinya dengan maksud dan tujuan untuk menyembuhkan atau mengurangi ketidak seimbangan jiwanya.sumber : //dikiumbara.wordpress.com
Page 2