Keanekaragaman yang ditunjukkan gambar dibawah ini disebut

Keanekaragaman Jenis merupakan adanya perbedaan yang dapat kita temukan pada suatu kelompok maupun komunitas pada berbagai spesies yang hidup di suatu habitat makhluk. Mau contohnya yang dapat kita lihat langsug.? di antaranya adalah pohon mangga, jeruk, rambutan, kelapa, bunga melati, bunga mawar, jahe, kunyit, burung, lebah, semut, kupu-kupu, dan cacing. Keanekaragaman jenis yang lebih tinggi umumnya dapat ditemukan di suatu tempat yang jauh dari kehidupan manusia, semisal di hutan. Di hutan terdapat jenis hewan dan tumbuhan yang lebih banyak dibandingkan dengan di kebun atau di sawah, sudah faham kan,

Terdapat Pula beberapa jenis organisme yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama seperti tumbuhan kelompok palem yaitu pinang, aren, sawit dan kelapa yang memiliki daun seperti pita. Namun, tumbuh-tumbuhan tersebut merupakan spesies yang berbeda, kelapa memiliki nama spesies Cocos Nucifera, pinang bernama Areca catechu. Cukup mudah untuk mengenali Keanekaragaman jenis Ekosistemyang ada di kehidupan sehari-hari.

Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis

Keanekaragaman hayati [biodiversity] bisa terjadi pada beragam tingkat organisme kehidupan, di antaranya pada tingkat gen, spesies atau jenis, dan pada tingkat ekosistem. Keanekaragaman pada tingkatan kehidupan tersebut sangat menarik untuk diamati karena kita dapat melihat berbagai perbedaan antara satu organisme dengan organisme lainnya yang masih dalam satu tingkat. Nah, jika di kesempatan sebelumnya kita telah membahas tentang keanekaragaman hayati pada tingkat gen, di kesempatan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan, yaitu tentang contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies atau jenis.

Contoh Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis

Contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis dapat kita temukan pada organisme yang ada dalam satu famili [keluarga]. Terkadang sulit bagi kita untuk dapat menentukan apakah suatu organisme termasuk dalam satu keluarga atau tidak karena perbedaan ciri fisik yang lebih banyak dibandingkan jika perbedaan tersebut hanya karena keanekaragaman gen. Berikut ini beberapa contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies atau jenis pada organism yang hidup di sekitar kita.

Baca Juga :  Asas Kepentingan Umum

Jika kalian pernah ke kebun binatang, maka kalian tentu akan melihat harimau, singa, citah dan kucing. Tahukah Anda jika hewan-hewan tersebut berada dalam satu keluarga yaitu keluarga Felideae atau kucing-kucingan. Secara sekilas, masing-masing hewan menunjukan bentuk tubuh yang saling berbeda, namun secara fisiologis ada banyak kesamaan di antaranya.

Contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis juga terdapat dalam keluarga palmae atau palem-paleman. Antara kelapa, kelapa sawit, aren, kurma, nipah, dan salak terdapat banyak sekali perbedaan baik pada ciri morfologisnya mulai dari bentuk daun, buah, bunga, dan batang, maupun dari ciri fisiologisnya seperti ketahanan terhadap air, umur hidup, dan lain sebagainya. Kendati begitu, semua tanaman tersebut tetap memiliki banyak kesamaan seperti yang bisa kita lihat pada gambar di bawah ini.

Solanaceae atau keluarga terong-terongan juga memiliki keragaman hayati tingkat spesies yang cukup menarik untuk diamati. Tanaman cabai, tomat, terong, lenca, melon, semangka, dan beberapa tanaman lainnya memiliki buah dengan bentuk dan rasa yang saling berbeda. Bukan hanya itu, bentuk tanamannya secara morfologis juga berbeda.

Famili Zingiberaceae memiliki keanekaragaman hayati yang cukup banyak. Kita dapat menemukan beragam jenis tanaman yang termasuk ke dalam keluarga ini dan saling berbeda satu sama lain. Beberapa di antaranya yaitu :

  1. Tanaman Bengle [Zingiber cassumunar Roxb.]
  2. Tanaman Bengle hantu [Zingiber ottensi Val.]
  3. Tanaman Gandasuli [Hedychium coronarium koen.]
  4. Tanaman Jahe [Zingiber officinalis Rosc.]
  5. Tanaman Kencur [Kaemferia galangal L.]
  6. Tanaman Kunyit [Curcuma democtica Val.]
  7. Tanaman Lempuyang [Zingiber aromaticum Vall.]
  8. Tanaman Lempuyang gajah [Zingiber zerumbet [L.] J.E. Smith.]
  9. Tanaman Lengkuas [Curcuma demostica Val.]
  10. Tanaman Lengkuas malaka [Alpinia malaccensis Rosc.]
  11. Tanaman Pacing [Costus specious [Koen.] J.E. Smith.]
  12. Tanaman Parahulu [Amomum aculeatum Roxb.]
  13. Tanaman Temu giring [Curcuma heyneane Val. & V. Zijp]
  14. Tanaman Temu hitam [Curcuma aeruginosa Roxb.]
  15. Tanaman Temu kunci [Boesenbergia pandurata Schlecht]
  16. Tanaman Temu lawak [Curcuma xanthorriza Roxb.]
  17. Tanaman Temu putih [Kaempferia rotunda L.]
  18. Tanaman Temu putri [Curcuma petiole Roxb.]
  19. Tanaman Temung [Clausena excavate Burm.f.]

Baca Juga :  Pengertian Pembangunan Berkelanjutan

Adanya kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau juga merupakan contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis yang berada di sekitar kita. Masing jenis tumbuhan itu tergabung dalam keluarga kacang-kacangan atau Papilionaceae, meskipun mereka memiliki perbedaan atau variasi dalam pertumbuhan, ciri fisik, dan ciri fisiologisnya.
Nah, demikianlah beberapa contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis yang dapat kami sampaikan. Cukup menarik bukan? Di artikel selanjutnya akan kita bahas tentang keanekaragaman hayati tingkat yang lebih besar, yakni tingkat ekosistem.

Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen

Keanekaragaman hayati tidak saja terjadi antar jenis, tetapi dalam satu jenis pun terdapat keanekaragaman. Adanya perbedaan warna, bentuk, dan ukuran dalam satu jenis disebut variasi.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tingkatan keanekaragaman hayati, simak uraiannya berikut ini:

Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat gen? Untuk menemukan jawaban ini, cobalah amati tanaman bunga mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman mangga, keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain pada bentuk buahnya, rasa, dan warnanya.

Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial [jengger].

Dapatkah Anda membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan pinang? Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Anda dapat membedakan kelompok hewan antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika hal ini dapat Anda bedakan dengan benar, maka paling tidak sedikitnya anda telah mengetahui tentang keanekaragaman jenis.

Baca Juga :  Justice Adalah

Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.

Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang [ada yang tinggi dan pendek]; kebiasaan hidup [tumbuh tegak, ada yang merambat], bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda.

suku Palmae atau Arecaceae.

Di lingkungan manapun Anda di muka bumi ini, maka Anda akan menemukan makhluk hidup lain selain Anda. Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya.

Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu [uni seluler] sampai makhluk hidup bersel banyak [multi seluler] yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas [kadar garam], tingkat keasaman, dan kandungan mineral.

Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula.

Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem.

Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengneai Keanekaragaman Tingkat Jenis : Pengertian, Contoh, Hayati Tingkat Gen, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Jakarta -

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang dilihat dari berbagai hal, termasuk diantaranya, daratan, lautan dan ekosistem. Lantas apa faktor yang membentuk keanekaragaman hayati?


Secara umum, keanekaragaman hayati atau disebut juga dengan biodiversitas dari makhluk hidup dapat terjadi karena adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat.


Perbedaan tersebut bisa muncul karena adanya faktor-faktor yang membentuk keanekaragaman hayati pada berbagai tingkat, seperti tingkat genetik, individu, atau ekosistem.


Dilansir dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, faktor yang pertama adalah keanekaragaman tingkat genetik atau gen.


Gen adalah materi dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat organisme. Gen pada setiap individu meskipun perangkat dasar penyusunannya sama tapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya.


Penyebab terjadinya gen adanya perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis dari kedua induk. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk.


Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietes-varietes secara alami atau buatan.

  • Contoh keanekaragaman tingkat genetik:


- variasi jenis kelapa: kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor

- variasi jenis padi: IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya

- variasi jenis anjing: anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya

- variasi jenis bunga mawar: Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina


2. Faktor keanekaragaman tingkat individu/jenis


Faktor yang membentuk keanekaragaman selanjutnya adalah faktor tingkat individu atau jenis. Secara umum, dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil [mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan] maka kedua makhluk hidup tersebut merupakan satu spesies.


Keanekaragaman hayati tingkat spesies ini menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat.

  • Contoh keanekaragaman tingkat individu/jenis


- Famili Fellidae: kucing, harimau, singa

- Famili Palmae: kelapa, aren, palem, siwalan, lontar

- Famili Papilionaceae: kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang, kacang kapri

- Familia gramineae: rumput teki, padi, jagung

- Genus Ipomoea: ketela rambat [Ipomoea batatas] dan kangkungan [Ipomoea crassicaulis]

- Genus Ficus: pohon beringin [Ficus benjamina] dan pohon Preh [Ficus ribes]


3. Faktor keanekaragaman tingkat ekosistem


Terakhir adalah faktor tingkat ekosistem. Ekosistem ini berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup [komponen biotik] dan lingkungannya [komponen abiotik].


Pada umumnya, setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik.


Biasanya, kondisi lingkungan makhluk yang hidup di setiap ekosistem ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut akhirnya menyebabkan adanya ragam jenis makhluk hidup yang menempatinya.


Keanekaragaman ekosistem terbentuk dari keanekaragaman gen dan jenis, sehingga dapat digambarkan suatu urutan berikut :


Gen --> keanekaragaman gen --> keanekaragaman jenis --> keanekaragaman ekosistem

  • Contoh keanekaragaman tingkat ekosistem


- Ekosistem Lumut

Ekosistem lumut mayoritas lingkungannya ditumbuhi oleh lumut dan terdapat di kawasan dengan temperatur rendah, seperti puncak gunung, perbukitan, lembah dan daerah dekat kutub.


Hewan yang hidup di ekosistem lumutnya biasanya mempunya ciri berbulu tebal dan toleran terhadap suhu dingin.


- Ekosistem Hutan Berdaun Jarum

Ekosistem berdaun jarum terdapat di kawasan beriklim sub tropis. Ekosistem ini biasanya berada di lingkungan bersuhu rendah atau dingin.


- Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Ekosistem hutan hujan tropis memiliki aneka tumbuhan yang bermacam-macam. Keanekaragaman hayati di kawasan ini sangat bervariasi, contohnya adalah hutan-hutan di Indonesia dengan jutaan spesies yang hidup di dalamnya.


- Ekosistem Padang Rumput

Ekosistem padang rumput atau sabana merupakan wilayah yang didominasi oleh rerumputan yang terhampar luas. Ekosistem ini terdapat di kawasan kering, seperti hutan-hutan Afrika.


- Ekosistem Padang Pasir

Salah satu ciri ekosistem padang pasir adalah adanya tumbuhan kaktus dengan sifat membutuhkan sedikit air untuk bertahan hidup. Hewan-hewan yang hidup di kawasan ini contohnya adalah reptil, mamalia kecil serta berbagai jenis burung.


- Ekosistem Pantai

Ekosistem pantai terdapat di wilayah pesisir yang berbatasan dengan laut atau samudera. Contoh hewan yang berhabitat di wilayah ini adalah kepiting, serangga, serta burung-burung pantai.


Itulah 3 faktor yang membentuk keanekaragaman hayati. Semoga detikers semakin paham, ya!

Simak Video "Merajut Asa Kembali ke Sekolah"



[faz/lus]

Page 2

Jakarta -

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang dilihat dari berbagai hal, termasuk diantaranya, daratan, lautan dan ekosistem. Lantas apa faktor yang membentuk keanekaragaman hayati?


Secara umum, keanekaragaman hayati atau disebut juga dengan biodiversitas dari makhluk hidup dapat terjadi karena adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat.


Perbedaan tersebut bisa muncul karena adanya faktor-faktor yang membentuk keanekaragaman hayati pada berbagai tingkat, seperti tingkat genetik, individu, atau ekosistem.


Dilansir dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, faktor yang pertama adalah keanekaragaman tingkat genetik atau gen.


Gen adalah materi dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat organisme. Gen pada setiap individu meskipun perangkat dasar penyusunannya sama tapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya.


Penyebab terjadinya gen adanya perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis dari kedua induk. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk.


Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietes-varietes secara alami atau buatan.

  • Contoh keanekaragaman tingkat genetik:


- variasi jenis kelapa: kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor

- variasi jenis padi: IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya

- variasi jenis anjing: anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya

- variasi jenis bunga mawar: Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina


2. Faktor keanekaragaman tingkat individu/jenis


Faktor yang membentuk keanekaragaman selanjutnya adalah faktor tingkat individu atau jenis. Secara umum, dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil [mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan] maka kedua makhluk hidup tersebut merupakan satu spesies.


Keanekaragaman hayati tingkat spesies ini menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat.

  • Contoh keanekaragaman tingkat individu/jenis


- Famili Fellidae: kucing, harimau, singa

- Famili Palmae: kelapa, aren, palem, siwalan, lontar

- Famili Papilionaceae: kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang, kacang kapri

- Familia gramineae: rumput teki, padi, jagung

- Genus Ipomoea: ketela rambat [Ipomoea batatas] dan kangkungan [Ipomoea crassicaulis]

- Genus Ficus: pohon beringin [Ficus benjamina] dan pohon Preh [Ficus ribes]


3. Faktor keanekaragaman tingkat ekosistem


Terakhir adalah faktor tingkat ekosistem. Ekosistem ini berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup [komponen biotik] dan lingkungannya [komponen abiotik].


Pada umumnya, setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik.


Biasanya, kondisi lingkungan makhluk yang hidup di setiap ekosistem ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut akhirnya menyebabkan adanya ragam jenis makhluk hidup yang menempatinya.


Keanekaragaman ekosistem terbentuk dari keanekaragaman gen dan jenis, sehingga dapat digambarkan suatu urutan berikut :


Gen --> keanekaragaman gen --> keanekaragaman jenis --> keanekaragaman ekosistem

  • Contoh keanekaragaman tingkat ekosistem


- Ekosistem Lumut

Ekosistem lumut mayoritas lingkungannya ditumbuhi oleh lumut dan terdapat di kawasan dengan temperatur rendah, seperti puncak gunung, perbukitan, lembah dan daerah dekat kutub.


Hewan yang hidup di ekosistem lumutnya biasanya mempunya ciri berbulu tebal dan toleran terhadap suhu dingin.


- Ekosistem Hutan Berdaun Jarum

Ekosistem berdaun jarum terdapat di kawasan beriklim sub tropis. Ekosistem ini biasanya berada di lingkungan bersuhu rendah atau dingin.


- Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Ekosistem hutan hujan tropis memiliki aneka tumbuhan yang bermacam-macam. Keanekaragaman hayati di kawasan ini sangat bervariasi, contohnya adalah hutan-hutan di Indonesia dengan jutaan spesies yang hidup di dalamnya.


- Ekosistem Padang Rumput

Ekosistem padang rumput atau sabana merupakan wilayah yang didominasi oleh rerumputan yang terhampar luas. Ekosistem ini terdapat di kawasan kering, seperti hutan-hutan Afrika.


- Ekosistem Padang Pasir

Salah satu ciri ekosistem padang pasir adalah adanya tumbuhan kaktus dengan sifat membutuhkan sedikit air untuk bertahan hidup. Hewan-hewan yang hidup di kawasan ini contohnya adalah reptil, mamalia kecil serta berbagai jenis burung.


- Ekosistem Pantai

Ekosistem pantai terdapat di wilayah pesisir yang berbatasan dengan laut atau samudera. Contoh hewan yang berhabitat di wilayah ini adalah kepiting, serangga, serta burung-burung pantai.


Itulah 3 faktor yang membentuk keanekaragaman hayati. Semoga detikers semakin paham, ya!

Simak Video "Merajut Asa Kembali ke Sekolah"


[Gambas:Video 20detik]
[faz/lus]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề