Kegiatan awal yang dilakukan sebelum melaksanakan aktivitas menggambar adalah

LAPORAN BEST PRACTICE

PROGRAM PKP BIDANG TAMAN KANAK-KANAK

PUSAT BELAJAR DI TKIT PERMATA BUNDA

MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DENGAN TEKNIK FINGER PAINTING   PADA ANAK KELOMPOK B DI TKIT PERMATA BUNDA  KECAMATAN MRANGGEN TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Disusun Oleh:

NAMA                      : KALIMATUS SAADAH, S.Pd

NIP                             : –

NOPES                      :

KODE KELAS          :

TEMPAT TUGAS     : TKIT PERMATA BUNDA

TKIT PERMATA BUNDA

KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

 PROVINSI JAWA TENGAH

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK

DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

TAMAN KANAK KANAK DAN

PENDIDIKAN LUAR BIASA

BIODATA GURU SASARAN

Nama                                      : Kalimatus saadah, S.Pd

Tempat, Tanggal Lahir          : Demak, 14 juni 1990

NIP                                        : –

Pangkat/Golongan                 : –

No Peserta UKG                    : 201503001927

Tempat Tugas                        : TKIT PERMATA BUNDA

TMT                                       : 1 Juli 2010

Pendidikan Terakhir               : S1 PAUD

Alamat Tempat Tugas            : Jl. Pucanggading raya no. 444

Email Pribadi                         :

No Hp                                    : 081228070823

Alamat Tinggal                      : Jl. Gang leboh raya Dukuh Krasak RT.03/IV Desa Temuroso Kecamatan Guntur Kabupaten Demak 59565

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, berkah, hidayah, serta karunia-Nya sehingga penyusunan best practices dengan judul “Kreatifitas seni di PAUD” dapat terselesaikan dengan baik, Penyusunan best practices ini merupakan salah satu syarat untuk melengkapi tugas dari PKP Zonasi di Demak. Penulis menyadari dalam penyelesaian best practices ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu,penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1.     Bapak Sugiyono, S. Pd. M. Pd, Kepala UPTD Kecamatan Mranggen, yang telah memberikan semangat, dukungan dan arahannya.

2.     Ibu Nur Muflikhah, S. Pd. M. Pd, Pengawas PAUD di Kecamatan Mranggen

3.     Ibu Supami, S. Pd, selaku Guru Inti pada program PKP Zonasi di Kecamatan Mranggen.

4.     Ibu Istirokah, S. Pd, selaku Plt. Kepala TK Negeri Pembina Kecamatan Mranggen yang telah menyediakan sarana dan prasarana dalam program PKP Zonasi.

5.     Rekan-rekan sesama peserta program PKP Zonasi di kecamatan Mranggen yang telah memberikan ide dan gagasannya.

6.     Keluarga tercinta yang telah memberikan inspirasi, dukungan dan doanya selama mengikuti program PKP Zonasi ini.

 Mranggen, 21 Desember 2019

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………….. i

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………………. ii

BIODATA GURU SASARAN…………………………………………………………………. iii

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………… iv

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………….. v

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………….. 1

A.   Latar Belakang Masalah…………………………………………………………………. 1

B.    Jenis Kegiatan ……………………………………………………………………………… 2

C.    Manfaat Kegiatan …………………………………………………………………………. 2

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ……………………………………………………. 4

A.   Tujuan dan Sasaran ………………………………………………………………………. 4

B.    Bahan Materi/Kegiatan …………………………………………………………………. 4

C.    Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan …………………………………………….. 4

D.   Alat /Instrumen …………………………………………………………………………….. 5

E.    Waktu dan Tempat Kegiatan ………………………………………………………….. 11

BAB III HASIL KEGIATAN ………………………………………………………………….. 12

A.   Hasil Kegiatan………………………………………………………………………………. 12

B.    Masalah Yang Dihadapi ………………………………………………………………… 18

C.    Cara Mengatasai Masalah ……………………………………………………………… 18

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI ………………………………………….. 20

A.    Simpulan …………………………………………………………………………………….. 20

B.     Rekomendasi ……………………………………………………………………………….. 21

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………… 22

LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………… 24

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Sekolah adalah tempat untuk mengasah perkembangan anak mulai dari usia TK [4-6 tahun] hingga ke jenjang perguruan tinggi. Pendidikan Anak Usia Dini [PAUD] merupakan pondasi awal untuk mengasah 6 aspek perkembangan anak yaitu nilai agama dan moral, sosial emosional, kognitif, fisik motorik, bahasa, dan seni. Hal ini dipaparkan dalam Permendikbud RI nomor 16 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini pasal 5 ayat 1, yang menyebutkan bahwa struktur kurikulum PAUD memuat program-program pengembangan yang mencakup [a] nilai agama dan moral, [b] fisik motorik, [c] kognitif, [d] bahasa, [e] sosial-emosional dan [f] seni.

Kehidupan di era global menuntut suatu negara untuk terus melakukan inovasi dan juga perubahan agar mampu bersaing di tataran global, salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan di setiap negara. Salah satu indikator suatu negara maju atau tidak bisa dilihat dari segi pendidikannya. Semakin berkembang pendidikan suatu negara, semakin besar dan majulah negara tersebut, karena kita tahu bahwa pendidikan memberikan pengaruh kepada setiap sendi kehidupan bukan hanya dalam bidang ekonomi saja namun juga dalam bidang politik, sosial, budaya, dan lain sebagainya. Dalam upaya membentuk dan menjadikan suatu negara maju, maka perlu pendidikan yang baik untuk membentuk sumber daya manusia [SDM] yang handal yaitu dengan adanya suatu sistem pendidikan yang baik.

Orang tua dan pendidik sebenarnya memahami tentang pentingnya mengembangkan kreativitas anak sejak usia dini. Namun dalam pelaksanaannya masih banyak ditemukan kesulitan yang berkenaan dengan mengembangkan kreativitas pada anak usia dini. Kesulitan atau hambatan yang dihadapi oleh orang tua dan pendidik mungkin berasal dari program yang seharusnya dikembangkan dan karakteristik mereka dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni [IPTEKS] saat ini mengakibatkan perubahan-perubahan diberbagai bidang kehidupan. Menurut Mulyasa mengemukakan bahwa pendidikan harus dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat, terutama dalam kaitannya dengan permasalahan-permasalahan perkembangan IPTEKS. Kondisi anak pada TK Kemala Bhayangkari 67 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen ini, kreativitas anak di dalam melakukan kegiatan menggambar dengan teknik finger painting ini masih tergolong rendah dilihat dari segi aspek indikator memperhatikan penjelasan guru, ketepatan dalam menggunakan alat peraga, kemampuan bertanya, membuat gambar sendiri sesuai imajinasinya dengan baik, sehingga anak masih belum bisa menerima, memperhatikan penjelasan dari peneliti secara detail.

         Solusi dalam meningkatkan kreativitas anak peneliti melakukan kegiatan menggambar dengan teknik finger painting  ini berupaya memberikan pengarahan, penjelasan secara detail agar anak selalu memperhatikan peneliti, memberikan bimbingan bagaimana menggunakan media kepada anak untuk meningkatkan kreativitasnya melalui kegiatan menggambar dengan teknik finger painting, sehingga dengan menggunakan media tersebut dapat meningkatkan kecermatan, kecepatan gerakan jari-jari anak.

Berdasarkan latar belakang di atas mengenai pentingnya mengembangkan kreativitas anak sejak usia dini, maka peneliti menyusun judul: “Meningkatkan Kreativitas Melalui Kegiatan Menggambar Dengan Teknik Finger Painting”.di TKIT PERMATA BUNDA Kecamatan Mranggen kabupaten Demak.

Dengan adanya Program PKP Zonasi ini , diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya dari pendidik. Agar nantinya dapat dikembangkan kepada anak didiknya, sehingga mampu menghasilakn generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia, kreatif dan innovative.

B.    Identifikasi masalah

Dalam penulisan best practice ini terdapat beberapa permasalahan diantaranya adalah

1.     Anak belum mendapat kesempatan untuk mengembangkan kreativitas melalui aktivitas menggambar melalui media finger painting Karena harus meniru contoh gur

2.     Anak selalu enggan melakukan aktivitas menggambar memalui media finger painting Karena masih merasa kesulitan meniru contoh dari guru dengan tekstur adonan

3.     Anak kurang termotivasi untuk menuangkan ide / gagasannya melalui menggambar melalui finger painting karena terbiasa meniru contoh

4.     Rendahnya kreativitas anak karena meniru contoh guru

C.    Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka masalah yang akan diangkat oleh penelitian dibatasi pada rendahnya kreativitas pada anak kelompok B di TKIT PERMATA BUNDA

D.   Rumusan masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis dapat merumuskan masalah penilitian sebagai berikut : Bagaimana meningkatkan kreativitas menggambar melalui Tehnik Finger painting Pada Anak kelompok B di TKIT PERMATA BUNDA

E.    Tujuan Best Pratices

Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan best practices adalah untuk meningkatkan kreatifitas menggambar melalui tehnik Finger painting

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A.       Tujuan Dan Sasaran

1.     Pengertian Kreatifitas

Kreativitas adalah ide atau pikiran manusia yang bersifat inovatif, berdaya guna, dan dapat dimengerti sehingga hasil pikiran anak yang baru merupakan bentuk kreatifitas dari individu anak.

Kreatif merupakan suatu sifat yang dimiliki seseorang yang mempunyai kreatifitas. Hal ini dikarekan hany aorang kreatif yang mempunyai ide gagasan kreatif dan original. Orang akan menjadi kreatif apabila distimulasi sejak dini.

Kreatifitas dapat dibedakan menjadi 3 pengertian yaitu:

1]     Kemampuan untuk membuat kondisi baru, berdasarkan data, informasi, dan unsur-unsur yang ada [daya cipta]

2]     Kemampuan menngunakan data atau informasi yang tersedia.

3]     Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, kemurnian [orisinal] dalam mengembangkan dan memperkaya gagasan.

Kreatifitas sesungguhnya tidak perlu hal-hal yang baru sama sekali, tetapi merupakan gabungan [kombinasi] dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya yaitu berdasarkan informasi, data, atau pengalaman yang telah diperoleh selama hidupnya [Utami Munandar, 1999:47]

2.     Karakteristik Kreatifitas Anak

Peningkatan kreatifitas dapat dilakukan dengan berbagai macam kegiatan ekperimen dan eksplorasi yang dapat dilakukan anak. Peran guru, orang tua, dan orang-orang yang dekat dengan anak perlu memahami bagaimana memfasilitasi anak agar kreatifitas itu muncul sebagai kekuatan yang sangat diperlukan bagi kehidupannya kelak.

Ciri-ciri kreatIfitas Anak menurut pendapat Utami Munandar [2019:71] meliputi :

a.      Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam

b.     Sering mengajukan pertanyaan yang baik.

c.      Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah

d.     Bebas dalam menyatakan pendapat

e.      Mempunyai rasa keindahan yang dalam

f.       Menonjol dalam salah satu bidang seni

g.     Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi atau sudut pandang

h.     Mempuyai rasa humor yang luas

i.       Mempunyai daya imajinasi

j.       Orisinal dalam mengungkapkan gagasan dan dalam pemecahan masalah

Karakteristik kreatifitas anak dalam best practices ini adalah kreatifitas yang menunjukkan kelancaran anak dalam memproduksi gambar, kreatifitas yang menunjukkan keasliangambar anak, dan kreatifitas anak yang dilihat dari elaborasi atau penjelasan anak mengenai pengembangan ide anak dari hasil gambar yang telah dibuatnya.

3.     Pengembangan Kreatifitas Anak

Pengembangan kreatifitas seni rupa naka TK adalah suatu daya atau kemampuan untuk mencipta [Depdiknas, 2005: 38] Menurut Utami Munandar [1999: 45-46] kreatifitas penting untuk dipupuk dan dikembangkan melalui pendidikan sejak usia dini dengan alas an karena orang dapat mewujudkan dirinya.

Pengembangan kreatifitas bagi anak dianggap begitu penting, oleh karena itu pada tanggal 11 Maret 1984 di Taman Mini Indonesia Indah [TMII] telah dibuka pusat pengembangan kratifitas anak. Kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan melukis, elektronika, daur ulang dan olah kata. Semuany dibuat dengan menggabungkan bermacam-macam warna, bentuk, ukuran yang berbeda dibuat sesuai dengan keinginan dan kemampuan anak atau mengikuti daya imajinasi anak.

Pengembangan kreatifitas anak, yakni merangsang, memupuk, dan meningkatkan

bakat kreatif anak [Utami Munandar, 1999: 55]. Bagi anak usia dini, bermain adalah awal dari timbulnya kreatifitas. Apapun kegiatannya hendaknya dilakukan dalam suasana yang

menunjukkan keberanian, dalam membuat gambar atau coretan, berani mengeluarkan ide atau gagasan dari gambar yang dibuatnya.

4.     Faktor Penghambat dan Pendukung Kreatifitas

a.      Faktor Penghambat

          Delapan factor penghambat kreatifitas anak antara lain:

a]     Tidak ada dorongan dalam bereksplorasi

b]     Jadwal anak yang padat

c]     Terlalu menekankan kebersamaan keluarga

d]     Tidak boleh berkhayal

e]     Orang tua konservatif

f]      Over Protctive

g]     Disiplin/otoriter

h]     Penyediaan alat permainanyang terstruktur

Hambatan tersebut diatas hendaknya menjadi perhatian guru dan orang tua agar tidak mematikan kreatifitas anak.

b.      Faktor Pendukung

           Kondisi yang dapat meningkatkan kreatifitas anak adalah:

a]     Waktu

b]     Kesempatan menyendiri

c]     Dorongan

d]     Sarana

e]     Sarana belajar dan bermain

f]      Lingkungan sekolah yang teratur, bersih, dan indah

g]     Kemenarikan guru dalam mendidik dan memberikan motivasi

h]     Peran masyarakat dan orang tua untuk mendukung kegiatan TK

5.     .Aktifitas Menggambar Anak Usia Dini

a.      Pengertian Aktifitas Menggambar Anak Usia Dini

Menggambar adalah proses membuat gambar dengan cara menggoreskan benda benda tajam seperti pensil atau pena pada bidang datar misalnya permukaan papan tulis,kertas atau dinding [Depdikbud, 2005: 15]. Aktifitas menggambar adalah kegiatan manusia untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dan dialaminya baik mental maupun visual dalam bentuk garis dan warna [Depdikbud, 2005: 47]. Pembelajaran di TK aktivitas menggambar yang digunakan antara lain : jenis menggambar bebas, menggambar imajinatif, dan mewarnai gambar.

b.     Ciri ciri Aktivitas Menggambar Anak Usia Dini

Ciri ciri aktivitas menggambar anak ditampilkan dalam bentuk : karya bebas, unik. Kreatif, goresan spontanitas, dan ekspresf. Dalam bahasa seni rupa ciri ciri aktivitas menggambar anak usia dini dikenal dengan karakteristik ungkapan kreatif seni rupa anak yaitu tipologi gambar anak yang terdiri dari:

1]     Tipe visual  yaitu anak yang mempunyai ketajaman menghayati sesuatu melalui indera penglihatannya, sehingga karya gambar cenderung didasarkan pada kesamaan bentuk yang dilihat atau dihayatinya. Jika anak melihat sesuatu dari arah belakang maka ia akan menggambar sesuai apa yang ia lihat.

2]     Tipe haptic [non visual], yaitu anak yang mempunyai kepekaan atau ketajaman perasaan atau mata hatinya, sehingga gambar yang dibuat kadang tidak berbentuk sesuai apa yang mereka katakan dan cenderung didasarkan atas ekspresi atau reaksi emosionalnya bukan berdasarkan hasil penglihatan indera matanya [Dirjen Dikti, 2005: 29-30].

Memahami keberadaan tipologi karya anak-anak hendaknya dapat dijadikan pertimbangan dan pengalaman bagi guru untuk memberikan bimbingan dalam kegiatan atau aktivitas menggambar di Taman Kanak-kanak, sehingga tidak ada lagi paksaan atau tekanan pada anak dalam menggambar, namun sebaliknya anak akan merasa senang dan bebas menuangkan ide dan angan – angannya sehingga memberi peluang lebih besar untuk mengembangkan bakat dan imajinasi, serta kreativitas melalui aktivitas menggambar.

B. Sasaran

Sasaran kegiatan yang dilakukan adalah anak-anak kelompok B, yg berjumlah 16 orang anak terdiri dari 10 anak perempuan dan 6 anak laki-laki di TKIT PERMATA BUNDA Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.

5.   Bahan/Materi Kegiatan

Bahan dan materi kegiatan yaitu : [3.5] Mengetahui dan mampu     cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif                            [4.5]  Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif,  [3.15] Mengenal dan menghasilkan berbagai karya dan aktivitas seni [4.15] Menunjukkan   karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media.

6.   Metode/ Cara Melaksanakan Kegiatan

Guru harus mengembangkan kreativitas anak agar kemampuan yang  dimiliki anak dapat berkembang, selain itu agar anak tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang kegiatan kesehariannya hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja. Metode yang tepat digunakan untuk dapat merangsang kreativitas anak yaitu dengan metode tanya jawab, bermain, bercerita, menyanyi, pemberian tugas pada anak.

7.   Alat Instrumen

1.     Alat instrumen penilaian adalah cheklis [sebagai berikut]

1.   Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan dilakukan pada Hari kamis, 19 Desemer 2019 di TKIT PERMATA BUNDA JL.PUCANGGADING RAYA NO 444 DESA BATURSARI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK.

A. Masalah Yang Dihadapi

Keberhasilan proses pembelajaran bergantung pada beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa. Faktor dari guru meliputi kemampuan guru dalam mengajar dan mendidik. Adapun faktor dari pihak siswa yakni mencakup keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Faktor tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Permasalahan yang timbul dalam kegiatan yang dihadapi oleh anak ketika melakukan kegiatan adalah:

1.   Guru memberikan kegiatan yang monoton

Kegiatan yang monotan sangat tidak disukai oleh anak-anak TK/PAUD, karena pada dasarnya anak menyukai kegiatan yang bervariasi dan menarik

2.   Minat dan bakat

Pada kegiatan kreatif, anak yang memliki bakat akan terus berkreasi sesuai dengan imajinasinya, beda dengan anak yang tidak memiliki minat dan bakat, cenderung menunggu perintah dan tidak berani berekspresi karena tidak merasa percaya diri.

3.   Karakter anak

Ketika melakukan kegiatan ada anak yang selesai sebelum waktunya, sehingga menjadikan anak yang belum selesai kegiatan menjadi tergesa-gesa melakukan kegiatan karena melihat temannya selesai dan bermain, hal ini sesuai dengan karakter anak yang peniru.

Sebagian besar anak masih memerlukan bimbingan untuk mengoptimalkan kreativitas anak dalam memberikan ide gambar dan warna, melakukan pencampuran warna, memodifikasi gambar, membuat karya dari ide anak sendiri, menghasilkan karya yang berbeda, serta mengembangkan ide dari karyanya.

B. Cara Mengatasi Masalah

Kreativitas memiliki aspek adanya daya pikir dan daya cipta, serta dapat melakukan komunikasi. Anak harus didorong untuk mengembangkan prakarsa, seperti kesenangan untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Jika anak tidak mendapat hambatan dari lingkungannya, maka anak akan mampu mengembangkan prakarsa, dan daya kreatifnya, dan hal-hal yang produktif dalam bidang yang disenanginya. Artinya, pembelajaran yang dilakukan guru harus lebih memberikan kesempatan pada anak untuk aktif mengajukan pertanyaan dan memberikan pendapat sesuai dengan imajinasi anak. Pembelajaran yang demikian berhubungan dengan aspek kreativitas lain, yaitu komunikasi. Pembelajaran yang memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya maupun berpendapat mendorong kelancaran anak dalam menyampaikan ide anak. Cara untuk mengatasi kendala selama kegiatan yang berlangsung adalah :

1.   Memberikan kegiatan kreatif yang bisa menstimulasi anak untuk berkreasi mencipta dan berimajinasi sesuai dengan pemikirannya, melalui kegiatan menggambar dengan teknik finger painting dapat meningkatkan kreativitas anak.

2.   Memberikan motivasi dan semangat pada anak untuk berkreasi dan lebih percaya diri ketika melakukan kegiatan, bisa juga dengan pemberian reward berupa benda yang bisa membuat anak lebih bersemangat untuk berkreasi.

3.   Membentuk karakter anak yang suka berimajinasi dan berkreasi sendiri, melakukan hal-hal baru untuk mendapatkan pengalaman baru sehingga kreativitas muncul dengan sendirinya.

BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka kesimpulan dari penelitian ini yakni sebagai berikut:

1.     Pada dasarnya kreativitas sudah ada sejak anak lahir, namun perlu distimulasi kembali melalui lingkungan sehingga kreativitas anak dapat meningkat. Dalam penelitian yang sama, ditemukan bahwa kreativitas anak mencapai puncaknya pada usia 4 sampai 4,5 tahun, dan akan menurun satu tingkat skor kreativitasnya pada saat anak berusia 5 tahun. Oleh karena itu, kreativitas sangat penting dikembangkan pada anak sejak usia dini untuk persiapan kehidupan di masa dewasanya. Anak yang kreatif selalu mencari dan menemukan jawaban dalam memecahkan masalah, selalu terbuka terhadap sesuatu yang baru dan tidak diketahui sebelumnya, serta memiliki sikap yang lentur [fleksibel], suka mengekspresikan diri dan bersikap natural.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil pengamatan dan kesimpulan di atas, maka hal-hal yang perlu menjadi saran yakni sebagai berikut:

1.     Dalam kegiatan finger painting hendaknya guru menyediakan warna-warna dasar dan menggunakan bidang dasaran yang tidak mudah sobek dan tebal.

2.     Dalam kegiatan finger painting hendaknya guru membentuk kelompok dengan melibatkan anak. Dengan melibatkan anak dalam pembentukan kelompok, diharapkan anak dapat lebih mudah diatur untuk duduk.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề