Kenapa manajer harus mendelegasikan wewenang jelaskan alasannya

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 9 are not shown in this preview.

Manajer didefinisikan sebagai individu yang bekerja bersama dan atau melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Dari definisi ini dapat dijelaskan bahwa seorang manajer tidak dapat bekerja sendiri. Untuk mencapai tujuan organisasi manajer membutuhkan kerjasama dengan bawahan. Salah satu bentuk dari kerjasama itu adalah pedelegasian tugas.

Apa itu pendelegasian?

Pendelegasian diartikan sebagai pengalihan sebagian wewenang formal manajer kepada bawahannya. Delegasi biasanya dibagi dalam beberapa aspek, yaitu: pengalokasian tugas, pelimpahan wewenang dan pemberian tanggung jawab kepada bawahan dan menerima pertanggungjawaban.

Mengapa perlu pendelegasian?

Seorang manajer tidak mungkin mengerjakan seluruh tugas yang diberikan kepadanya sekaligus. Ada beberapa tugas yang mungkin bisa diberikan kepada bawahan untuk dikerjakan. Ada beberapa alasan mengapa pendelegasian perlu dilakukan:

  1. Pendelegasian membantu mengembangkan bawahan. Pendelegasian merupakan alat yang tepat untuk mendorong bawahan meningkatkan kapabilitas kerja dan pengetahuan. Selain itu pendelegasian juga membantu bawahan untuk mengembangkan keterampilan dalam mengambil keputusan dan mempersiapkan mereka untuk jenjang karir di masa akan datang.
  2. Pendelegasian meningkatkan komitmen bawahan untuk bekerja. Dengan memberikan wewenang kepada bawahan diharapkan ia akan lebih antusias dalam bekerja.
  3. Pendelegasian meningkatkan hubungan manajer-bawahan. Delegasi memperlihatkan keyakinan dan kepercayaan manajer atas kemampuan bawahannya. Hal ini dapat mengarahkan hubungan kerja menjadi lebih baik.
  4. Pendelegasian membantu manajer untuk bekerja lebih efisien. Dengan memberikan sebagian tugas dan wewenang kepada bawahan, maka manajer dapat lebih memfokuskan diri pada pekerjaan yang lebih penting. Dengan kata lain pendelegasian membantu manajer untuk melakukan prioritas kerja.
  5. Delegasi dibutuhkan karena manajer tidak selalu mempunyai pengetahuan mendalam untuk membuat keputusan. Agar organisasi dapat menggunakan sumberdayanya lebih efisien maka pelaksanaan tugas tertentu diberikan kepada tingkatan organisasi yang lebih rendah di mana terdapat cukup keterampilan dan informasi untuk menyelesaikan/ Hal ini menyebabkan keputusan yang akan dibuat akan lebih baik.

Hambatan dalam pendelegasian

Banyak manajer yang tidak mau mendelegasikan pekerjaannya kepada bawahan dengan berbagai alasan. Alasan tersebut bisa jadi memang benar tetapi ada pula alasan yang tidak benar.

Satu alasan mengapa manajer tidak mendelegasikan kerja adalah karena ia tidak percaya kepada kemampuan bawahan dan takut jika pekerjaan tersebut gagal dikerjakan. Hal itu mengakibatkan ia cenderung untuk mengerjakan semua pekerjaannya sendiri.

Di bawah ini beberapa hambatan lain dari seorang manajer pada saat mendelegasikan tugas:

  1. Manajer merasa lebih dipercaya jika tetap mengerjakan tugasnya sendiri dan tetap memperthankan hak pembuatan keputusan
  2. Manajer merasa takut dianggap malas bekerja oleh atasannya
  3. Manajer takut dengan adanya pedelegasian maka posisinya akan terancam
  4. Pendelegasian diberikan kepada orang yang kurang tepat.

Hambatan proses pendelegasian tidak terjadi dari sisi manajer saja. Bawahan mungkin juga dapat menjadi sumber hambatan. Ada bawahan yang menolak pendelegasian karena ia enggan untuk mendapatkan tambahan pekerjaan.

Alasan lainnya adalah karena tidak mau mendapatkan konsekuensi jika tugas yang dilimpahkan kepada mereka kurang berhasil. Ketiga, banyak bawahan yang kurang mempunyai kepercayaan diri dan merasa tertekan bila dilimpahi wewenang pembuatan keputusan yang lebih besar cakupannya.

Pendelegasian yang efektif

Agar proses pendelegasian berjalan dengan efektif dan hambatan-hambatan diatas dapat diatasi diperlukan beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Secara garis besar ada dua persyaratan utama dalam melakukan pendelegasian.

Pertama adalah komitmen manajemen untuk memberikan ‘kebebasan’ kepada bawahan dalam melaksanakan tugas yang sudah didelegasikan kepadanya. Kedua adalah pengembangan komunikasi antar pribadi manajer dan bawahannya, untuk meningkatkan saling pengertian dan membuat delegasi lebih efektif .

Faktor-faktor lain yang juga mendukung pendelegasian efektif :
a. Kejelasan tugas yang akan didelegasikan berikut tujuan pendelegasian. Manajer harus mengerti dan mengetahui tugas apa saja yang bisa didelegasikan. Di pihak lain bawahan harus diberitahukan dengan jelas apa dan mengapa tugas tersebut didelegasikan kepadanya. Kejelasan tugas mencakup akan persamaan akan bentuk tugas yang didelegasikan, kejelasan sasaran atau tujuan dari tugas tersebut.

b. Manajer mengetahui kemampuan dan kesiapan bawahan. Dengan mengetahui kemampuan bawahan, maka manajer dapat lebih mudah mendelegasikan suatu tugas kepada orang yang tepat. Hal itu dapat dilakukan dengan membandingkan karakteristik tugas yang akan didelegasikan dengan kapabilitas atau kemampuan bawahan.

Selain itu delegasi dapat diberikan kepada bawahan yang punya antusias untuk berkembang yang membutuhkan tantangan dalam pekerjaannya. Perlu diingat bahawa tidak selalu pendelegasian itu diberikan kepada orang yang paling berpengalaman atau paling ahli dalam pekerjaan tersebut.

c. Menegaskan batasan tanggung jawab dan wewenang yang didelegasikan. Bawahan diberi informasi tentang apa yang menjadi tanggung jawabnya dan sumberdaya organisasi apa yang menjadi wewenangnya. Kejelasan batasan wewenang perlu diberikan sehingga pada saat pelaksaanaanya tidak terjadi konflik kepentingan dan pelaksanaan tugas antar penerima delegasi atahu bahkan dengan manajernya.

d. Jika perlu, sebelum mendapatkan pendelegasian dilakukan pelatihan terlebih dahulu. Pendelegasian seharusnya mencakup kesempatan untuk berlatih bagi para bawahan untuk membuktikan kemampuan mereka. Agar hasil pendelegasian lebih baik maka manajer dapat menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yangb terkait dengan tugas tersebut.

e. Memberikan motivasi kepada bawahan. Manajer dapat memotivasi bawahan melalui perhatian pada kebutuhan dan tujuan individu bawahan, agar mereka bekerja dengan baik. Biasanya tugas akan dijalankan dengan baik jika bawahan merasa bahwa tugas tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingannya.

f. Memberitahukan pihak-pihak lain dalam organisasi mengenai pendelegasian tersebut. Tidak hanya manajer dan bawahan saja yang perlu mengetahui proses pendelegasian yang terjadi, tetapi semua pihak dalam organisasi yang akan terpengaruh atau terkait dengan proses tersebut perlu mengetahui. Hal itu akan memperlancar kerja dari bawahan yang mendapat delegasi tersebut.

g. Membuat sistem pengendalian yang baik. Sistem pengendalian dirancang agar manajer dapat mengetahui sejauh mana delegasi yang diberikan berjalan dengan baik. Pengendalian dimulai sejak delegasi mulai diberikan. Persetujuan waktu penyelesaian tugas, sistem pelaporan [progress report], pengawasan berkala dan memberikan umpan balik segera, merupakan contoh-contoh dari pengendalian yang dapat dilakukan manajer.

Bahan bacaan:

  • Fritz, R. , 1995, Think Like A Manager, SSMB Publishing Division.
  • Pulich, Delegate with Confidence [artikel]
  • Robbins,S. , 1989, Training in Interpersonal Skills, TIPS for Managing People at Work. Prentice Hall

*Tulisan dimuat di Kolom Peluang Karir, Harian Republika, 6 September 1998.

Riza Aryanto. Staf Pengajar PPM Manajemen, Konsultan – PT Binaman Utama

Ada berbagai macam arti delegasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] delegasi adalah seseorang yang ditunjuk atau diutus oleh sebuah perkumpulan, baik negara maupun sebuah instansi. 

Pengutusan tersebut biasanya dimaksudkan untuk mengikuti sebuah perundingan. Seperti musyawarah atau berbagai acara forum lainnya, delegasi akan bertindak sebagai perwakilan setiap lembaga atau instansi di mana ia berasal.

Secara tidak langsung, delegasi tersebut memiliki wewenang secara penuh dalam menyampaikan pendapat yang akan berdampak ke instansi atau lembaga tempatnya berasal. 

Baca Juga: 4 Perspektif Balance Scorecard yang Bermanfaat untuk Perusahaan

Delegasi Berdasarkan Pendapat Para Ahli

Konsep Delegasi

Beberapa ahli juga memiliki pengertian dan pendapat sendiri mengenai apa itu delegasi. Menurut Utje Slamet, di dalam bukunya yang berjudul ‘Dasar-dasar Pemasaran’, delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab. 

Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab tersebut dilakukan secara formal oleh sebuah instansi dan atau lembaga. Orang tersebut kemudian diutus untuk melaksanakan atau datang dalam sebuah kegiatan tertentu.

Sedangkan, Rusli Jacob berpendapat bahwa delegasi adalah pemberian otorisasi atau kekuasaan secara formal kepada bawahan. Biasanya bawahan diminta untuk melakukan kegiatan tertentu. 

Menurut Jacob, delegasi adalah sebuah kebutuhan. Pelimpahan otorisasi dari atasan ke bawahan harus dilakukan agar organisasi dapat berfungsi secara efisien. 

Sebab, atasan memiliki keterbatasan untuk mengawasi bawahannya. Dengan begitu, bawahan juga diajarkan dan dilatih dengan diberikan tanggung jawab yang besar.

Tujuan dan Manfaat Pendelegasian

Seperti yang dikatakan oleh Jacob sebelumnya. delegasi adalah sebuah keharusan yang wajib dipraktikkan agar organisasi berjalan secara efisien. Sekali pun tidak diawasi oleh atasan secara langsung. 

Lalu apa tujuan dan manfaat dari delegasi?

  • Memberikan kesempatan bawahan untuk berprestasi, bertumbuh kembang dalam karier, serta belajar dari kesalahan dan kesuksesan atas pendelegasian yang sudah dilakukan.
  • Memaksa semua fungsi di institusi atau lembaga untuk memiliki orientasi pada target dan kualitas. 
  • Memaksimalkan semua jerih payah karyawan yang ada di dalam sebuah organisasi.
  • Memberikan kesempatan bagi atasan untuk memusatkan perhatiannya ke tempat lain sehingga organisasi bisa berjalan secara maksimal.
  • Agar organisasi berjalan secara efektif, efisien, dan baik.

Baca Juga: Telaah Pengertian Akuisisi Perusahaan yang Umum Terjadi dalam Bisnis

Apa Saja Unsur-Unsur yang Dideligasikan?

Ada beberapa hal yang didelegasikan oleh atasan ke bawahan, di mana masing-masing tugas saling berkaitan satu sama lain. 

Tugas [Responsibility] Ini merupakan hal utama yang akan didelegasikan oleh atasan kepada bawahannya. Atasan akan memberikan tugas apa saja yang harus dilakukan oleh delegasinya. Sehingga bisa berjalan dengan baik.
Kekuasaan [Authority] Delegasi juga akan diberikan wewenang penuh dalam mengambil keputusan. Sebagai seorang delegasi, mereka akan bertindak sebagai perwakilan institusi atau organisasi. Sehingga, keputusan tersebut sah dan legal hukumnya.
Pertanggungjawaban [Accountability] Selain mendapatkan wewenang penuh. Seorang delegasi juga harus siap untuk dimintai pertanggungjawaban. Terutama di setiap keputusan yang sudah diambil. Mereka harus transparan dalam mengungkapkan alasan dari sebuah keputusan.


5 Teknik yang Bisa Diterapkan untuk Mendelegasikan Sebuah Tugas

Setelah mengetahui apa saja yang harus dilakukan oleh seorang delegasi. Kini Anda, juga harus mengetahui apa saja tanggung jawab yang harus dilakukan atasan. Terutama ketika hendak mendelegasikan bawahan untuk mengemban tugas. 

  1. Delegasi merupakan sebuah keputusan yang cukup berisiko. Namun, tanpa mengambil risiko, Anda tidak akan bisa memajukan perusahaan. Oleh karena itu, semua lini yang bekerja di sebuah perusahaan harus berkembang.

    Melakukan delegasi merupakan salah satu caranya. Dengan mendelegasikan tugas, Anda akan memberikan karyawan tersebut rasa memiliki atas tempatnya bekerja. Oleh karena itu, berikanlah karyawan kepercayaan dan tugas secara sepenuhnya.

    Hal ini akan memberikan karyawan kesempatan untuk berpikir kritis. Sehingga, nantinya mereka akan menghasilkan ide-ide cemerlang. 

    Mulai lah pendelegasian tugas-tugas kecil ke besar untuk meningkatkan kompetensi karyawan secara bertahap.

  2. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, delegasi adalah sebuah keputusan yang cukup riskan. Oleh karena itu, Anda harus benar-benar tepat dalam menunjuk siapa delegasi yang cocok akan tugas tertentu.

    Pertimbangkan matang-matang, kepada siapa tugas tersebut akan didelegasikan. Caranya, Anda cukup mengamati kekuatan, kelemahan, dan keterampilan calon yang hendak dijadikan delegasi.

    Dari pengamatan tersebut, barulah Anda menentukan siapa yang cocok untuk didelegasikan. Jangan lupa untuk berpikir beberapa kali sebelum memutuskan.

  3. Salah satu hal yang bisa menjadi perhitungan dalam mendelegasikan sebuah tugas adalah dengan mempertimbangkan minat dan bakat semua karyawan. 

    Hal ini, tentunya akan memberikan keuntungan kepada perusahaan di kemudian hari. Sebab, karyawan tersebut semakin tahu, bagaimana mereka bisa mengimplementasikan minat dan bakatnya di dalam lingkungan kerja.

  4. Ini juga menjadi poin penting yang benar-benar harus diperhatikan. Memberikan instruksi yang jelas, merupakan kunci utama dalam mendelegasikan sesuatu. Salah-salah, Anda hanya akan menuai kegagalan dalam proses delegasi ini.

    Jangan buat anggota tim Anda menebak-nebak. Sampaikan apa yang harus mereka lakukan dengan penjelasan yang dapat dimengerti karena semua ini bersangkutan dengan masa depan perusahaan.

    Jangan sungkan untuk mengulang instruksi dan bertanya ke karyawan, apa mereka sudah mengerti penjelasan yang diberikan? Ini semua tentunya juga harus dilakukan tanpa adanya tekanan dari atasan kepada bawahan. 

  5. Untuk memberikan urgensi kepada karyawan, Anda juga harus memberikan tenggat waktu. Jika tidak, karyawan akan menganggap enteng tugas yang diberikan. 

    Utarakan kapan tenggat waktu tersebut di awal ketika Anda memberikan instruksi kepada delegasi yang dipilih. Pastikan tenggat waktu yang diberikan juga masuk akal. Sehingga delegasi bisa benar-benar memaksimalkan tugasnya.

    Pada akhir pengembanan tugas, Anda juga perlu melakukan evaluasi agari karyawan tahu apa saja kesalahan yang perlu diperbaiki dan kelebihan yang harus dipertahankan. 

Lakukan Semuanya dengan Benar dan Tepat

Sekarang Anda sudah tahu, bahwa delegasi adalah sebuah keputusan riskan yang terkadang harus diambil oleh sebuah perusahaan. Tujuannya, tidak lain adalah untuk mengembangkan perusahaan atau organisasi tersebut ke batas maksimalnya.

Hal ini, juga akan memberikan para karyawan kesempatan untuk lebih mengeksplor kemampuan yang dimiliki, terutama di lini yang mereka sukai. 

Hal inilah yang akan memberikan keuntungan kepada perusahaan atau organisasi di masa yang akan datang.

Namun, hal ini juga tidak bisa dilakukan secara asal-asalan dan penuh pertimbangan. Pilih dengan benar siapa orang yang tepat untuk didelegasikan dan jangan lupa untuk melakukan evaluasi di akhir penugasan.

Baca Juga: 12 Perusahaan Besar ini Memiliki Tunjangan Karyawan Paling Menarik

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề