Kenapa pada saat dingin kita merinding dan pada saat panas kita berkeringat?

Pernah kepikiran ngga kenapa sih badan kita bisa menggigil kalau pas lagi kedinginan? Apakah itu sebuah tanda kita mengidap suatu penyakit? Atau emang tanda alami dari tubuh kita? Biar ngga penasaran, kita bahas sama-sama salah satu fakta kesehatan tentang tubuh kita yuk di artikel ini.

---

Buat kamu yang tinggal di daerah pegunungan, seperti dataran tinggi Dieng pasti udah lumrah dengan suhu yang sangat dingin. Kalau buat teman-teman di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan lainnya itu paling mentok suhu terendahnya sekitar 24 derajat celcius. Itu juga pas lagi bobo malem kan?

Kalo kamu yang pernah mendaki gunung gitu, pasti ngga jauh-jauh dengan kondisi badan yang mengalami menggigil begini. Suhu yang dingin ditambah mungkin memakai perlengkapan yang kurang sesuai saat mendaki dikhawatirkan bisa mengalami hal ini.

Memang, sebenarnya penyebab utama menggigil itu rata-rata karena paparan udara atau cuaca yang dingin. Tapi, perlu diperhatikan juga bahwa ada penyebab lain yang memungkinkan kita mengalami menggigil.

Yaps, tidak semua menggigil itu karena kedinginan ya. Bisa jadi ada sebuah penyakit, infeksi, atau bahkan kecemasan emosional tersendiri lho. Kita ngga akan bahas melebar kesana ya. Fokus terhadap badan yang kedinginan saja.

Lanjut…

Pertama, patut diingat nih kalau menggigil itu sebuah refleks dari tubuh saat mengalami kedinginan. Kedua, ini berhubungan dengan kondisi penurunan suhu tubuh.

Nah, tuh penurunan suhu tubuh yang sangat drastis disebut dengan hipotermia. Normalnya, tubuh manusia itu panasnya dikisaran 35 sampai 36 derajat celcius. Makanya, sekarang-sekarang ini banyak yang beli atau sedia thermal gun untuk cek suhu tubuh. Kalau di atas 37 derajat, khawatir kena gejala COVID, kalau di bawah 35 derajat khawatir kena gejala hipotermia.

Balik lagi ke pernyataan di atas kalau “menggigil itu refleks tubuh”. Ini ada penjelasan dari Staf Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo [RSCM] Jakarta, Dr dr Em Yunir yang dikutip dari laman Kompas.com

"Pada saat udara dingin, terdapat mekanisme tubuh untuk memproduksi panas lebih banyak atau mengurangi pengeluaran panas melalui keringat yang kemudian sering terjadi adalah menggigil."

Tuh kan, emang menggigil itu sebuah mekanisme tubuh buat memproduksi panas, ya karena emang tubuh manusia itu diciptakan dengan suhu yang ‘hangat’. Dingin ngga, panas juga ngga.

Baca Juga: Benarkah Penyumbang Oksigen Terbesar Berasal dari Pohon?

Tentunya mekanisme menggigilnya tubuh ini diperintah oleh otak. Si otak ini menangkap respon terhadap tubuh yang merasakan kedinginan. Suhu yang dingin membuat otot-otot menjadi melambat gerakannya dan kaku.

Nah, setelah otak menerima ‘laporan’ dari kondisi tubuh. Maka, ia memerintahkan otot-otot di tubuh itu berkontraksi dan merelaksasikan otot. Makanya, kalau ada seseorang yang meninggal itu suhu tubuhnya pasti dingin karena ototnya sudah kaku. Kalau masih hidup, ya atas perintah otak tadi pada otot untuk segera bergerak.

Gerakan inilah yang disebut dengan menggigil.

“Terus, apakah menggigil karena kedinginan ini bisa hilang dengan sendirinya kak?”

Ya tergantung. Tergantung suhu lokasi atau usaha yang kamu lakukan dong. Udah tau menggigil nih misal karena habis kehujanan, baju basah, terus ngga diganti. Malah masuk angin nantinya. Parahnya lagi, udah kehujanan, baju ngga diganti, cuaca dingin, sampai rumah minum es thai tea boba. Lengkap deh. Bisa-bisa jadi menggigil tingkat dewa.

Untuk menghentikan menggigil ini paling pas ya melakukan usaha untuk menaikkan suhu tubuh yang dingin. Misalnya dengan mencari tempat yang lebih hangat, mengonsumsi minuman hangat, dan juga memakai pakaian dengan bahan yang lebih tebal. Kalau kasusnya kehujanan ya ganti baju ya.

Gimana pembahasan tentang salah satu fakta kesehatan di tubuh kita yakni badan menggigil saat kedinginan? Menarik kan? Nah, ada pembahasan yang jauh lebih menarik nih. Kamu bisa belajar dengan video animasi dan fitur canggih lainnya di ruangbelajar.

Referensi

'Hipotermia', Redaksi Halodoc, Halodoc.com [daring]. Tautan: //www.halodoc.com/kesehatan/hipotermia [Diakses 24 September 2020].

'Ini yang Terjadi Saat Tubuh Merasakan Suhu Dingin, Waspada Hipotermia', Retia Kartika Dewi, Kompas.com [daring]. Tautan: //www.kompas.com/tren/read/2020/07/26/190000165/ini-yang-terjadi-saat-tubuh-merasakan-suhu-dingin-waspada-hipotermia?page=all [Diakses 24 September 2020].

'Chills', MedlinePlus, Medlineplus.gov [daring]. Tautan: //medlineplus.gov/ency/article/003091.htm#:~:text=Chills%20are%20caused%20by%20rapid,certain%20diseases%20such%20as%20malaria [Diakses 25 September 2020].

  • home
  • gaya
  • Ilustrasi keringat berlebih. shutterstock.com

    TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca yang panas membuat kelenjar terbuka dan menghasilkan keringat. Ini akan membuat suhu tubuh lebih stabil. Tapi ketika berkeringat di suhu udara yang dingin, apa sebabnya?

    Baca juga: Keringat Berlebihan Ganggu Penampilan, Simak 7 Tips Mengatasinya

    Dikutip dari Bustle, Stephen Lawrence, penasihat medis di Diabetes UK, mengatakan kepada Daily Mail [UK] ada sejumlah alasan Anda bisa mengeluarkan keringat yang tidak biasa, dari kekurangan oksigen hingga hipoglikemia. Intip lima penyebab utama tubuh berkeringat di cuaca dingin. 1. Kekurangan oksigenKekurangan oksigen menjadi penyebab paling umum keringat dingin. Untuk mengetahuinya, Anda bisa mengeceknya dari tarikan napas. Jika pendek dan dan halus, ada kemungkinan Anda tidak mendapat oksigen yang cukup. Anda perlu banyak bergerak agar darah mengalir dengan baik. Kondisi ini juga bisa juga ada hubungannya dengan lingkungan, seperti suhu ruangan, kekeringan di udara, atau termostat diatur terlalu rendah.2. Gula darah rendah ketikaSaat Anda melewatkan waktu makan, tubuh akan kekurangan gula darah. Kekurangan kadar glukosa dalam darah menyebabkan tubuh memproduksi adrenalin dalam upaya mengimbangi kekurangan gizi. Dengan kata lain, sistem saraf simpatik menyala, jatuh ke mode "fight or flight", fenomena ini juga dikenal sebagai hipoglikemia.Dalam kondisi ini, Anda secara alami menghasilkan insulin ketika Anda lapar. Ketika dikombinasikan dengan adrenalin, itu dapat menyebabkan tubuh kita berfungsi dengan cara yang tidak biasa.3. Masalah tiroidSalah satu pekerjaan kelenjar tiroid adalah melepaskan hormon yang mengontrol cadangan energi tubuh. Sebagian orang memiliki kelenjar tiroid yang terlalu aktif sehingga dalam cuaca apa pun bisa mengeluarkan keringat.4. Efek samping obat Beberapa jenis obat, seperti obat anti depresi, pil penurun tekanan darah, dan obat flu, dapat menimbulkan efek keringat. Jadi, ketika Anda sedang minum obat lalu berkeringat di ruangan ber-AC, coba baca kembali efek samping obat. Relaksasi dan olahraga, seperti yoga, adalah cara yang baik untuk mengatasi ini karena dapat mencegah produksi hormon adrenalin yang berlebihan. Sebaikya Anda juga menjauhi kafein dan mengontrol asupan gula. Sebab, keduanya dapat meningkatkan tekanan darah dan menghasilkan adrenalin, yang bisa meningkatkan produksi keringat.

    Baca juga: Sering Berkeringat Malam Hari Bisa Jadi Ini 5 Penyebabnya

    5. HiperhidrosisSebagian orang menderita hiperhidrosis. Kondisi ini menyebabkan Anda berkeringat berlebihan dan teratur di wajah, telapak tangan, ketiak, atau kaki. Orang dengan hiperhidrosis kehilangan empat atau lima kali lebih banyak keringat dalam sehari. Ini membuat orang hiperhidrosis lebih rentan dehidrasi.

    BUSTLE | DAILY MAIL




    Video yang berhubungan

    Bài Viết Liên Quan

    Bài mới nhất

    Chủ Đề