Khutbah Jumat perniagaan yang tidak pernah rugi

Mengupas karakteristik pedagang mulia.

Jumat , 05 Feb 2021, 09:26 WIB

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Naskah Khutbah Jumat: Menjadi Pedagang Mulia

Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Sukahar Ahmad Syafi’i, Alumni PUTM Yogyakarta & Sekretaris Majelis Tarjih & Tajdid PDM Kab. Pati

Baca Juga

إِنَّ اْلحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِناَ. مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضَلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَا دِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. الَّلهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّد وَ عَلىَ اٰلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَياَعِبَادَ اللهِ. أُصِيْكُمْ وَإَيّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ

Ma’asyiral Muslimin, sidang jum’at Rahimakumullah

Berdagang adalah salah satu bentuk bisnis yang efektif dalam membuka pintu rezeki. Para sahabat Nabi SAW dan Nabi SAW pun juga berprofesi sebagai pedagang.

Jika suatu usaha sudah dikaitkan dengan istilah bisnis, maka usaha tersebut tidak akan terlepas dari hitung-hitungan duniawiyah. Hal itu tergantung kecenderungan pelaku usaha tersebut, lebih berat hitungan duniawiyahnya, ataukah akhiratnya ataukah seimbang antara dunia dan akhirat. Allah SWT memberikan visualisasi kepada kita tentang dagang yang selalu untung melalui firman-Nya:

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” [QS. Fathir : 29]

Qur’an Surat Fathir ayat 29 ini menunjukkan tentang spirit dagang yang memang seharusnya beruntung dengan beberapa hal sebagai pencapaianya. Dagang yang beruntung ini mungkin bisa disebut sebagai dagang yang dibalut dengan prinsip dakwah yang merupakan suatu aktivitas utama dalam agama kita.

Jika kita bisa melakukannya sebagaimana ayat di atas, tentu predikat pedagang mulia akan kita dapatkan, mulia di akhirat juga mulia di dunia.

 Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat: Bertetangga dengan Baik

Ma’asyiral Muslimin, sidang jum’at Rahimakumullah

Mengenai pedagang mulia ini, Nabi SAW memberikan beberapa ciri atau karakter yang dimiliki berdasarkan surat Fathir ayat 29:

Pertama, pedagang yang tidak lalai. Dagang adalah profesi mulia, karena Rasulullah SAW juga memilih profesi ini dalam hal mencari nafkah atau rezeki.

Oleh sebab itu, para pedagang hendaknya tetap mempertahankan karakteristik kemuliaan profesi ini dengan tidak melalaikan kewajibannya sebagai seorang muslim, tidak lupa dengan shalatnya, serta tidak terlalu asyik dengan ramainya pengunjung di gerainya.

Allah SWT berfirman:

رِجَالٌ لَّا تُلْهِيهِمْ تِجَٰرَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَن ذِكْرِ ٱللَّهِ وَإِقَامِ ٱلصَّلَوٰةِ وَإِيتَآءِ ٱلزَّكَوٰةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ ٱلْقُلُوبُ وَٱلْأَبْصَٰرُ

“Orang laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual-beli dari mengingat Allah, melaksanakan shalat dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang [hari Kiamat].” [QS an-Nur [24] : 37].

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat: Alquran adalah Obat

Ma’asyiral Muslimin, sidang jum’at Rahimakumullah

Kedua, pedagang yang komitmen. Salah satu cobaan bagi pedagang adalah mengeluarkan infaq atau zakat.

Mengapa disebut sebagai cobaan, karena tidak semua orang mau secara sukarela mengeluarkan infaq. Ada yang mengatakan usaha saya belum untung, masih kecil dan belum berkembang, padahal mengeluarkan infaq atau zakat adalah bagian dari karakteristik pedagang mulia.

Hal ini tervisualisasi dalam sabda Rasulullah SAW:

لاَ يَتَصَدَّقُ أَحَدٌ بِتَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ إِلاَّ أَخَذَهَا اللَّهُ بِيَمِينِهِ فَيُرَبِّيهَا كَمَا يُرَبِّى أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ قَلُوصَهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ أَوْ أَعْظَمَ

“Tidaklah seseorang bersedekah dengan sebutir kurma dari hasil kerjanya yang halal melainkan Allah akan mengambil sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya, lalu Dia membesarkannya sebagaimana ia membesarkan anak kuda atau anak unta betinanya hingga sampai semisal gunung atau lebih besar dari itu,” [HR. Muslim no. 1014].

 Baca Juga : Teks Khutbah Jumat: Pendidikan Islam bagi Generasi Milenial

Ma’asyiral Muslimin, sidang jum’at Rahimakumullah

Ketiga, pedagang yang tidak dzalim. Kemuliaan pedagang, selain tetap istiqamah menjadi hamba yang dekat dengan Allah SWT seperti penjelasan pada di atas. Kemuliaan pedagang juga tevisualisasi dalam aktivitas perniagaan mereka, yaitu perniagaan yang sesuai dengan prosedur dagangnya Nabi Muhammad SAW.

Mereka selalu memperhatikan kuantitas atau takaran barang dagangan, tidak menguntungkan diri sendiri, tetapi merugikan orang lain, atau yang disebut dzalim. Sebagaimana Allah SWT berfirman :

أَوْفُوا۟ ٱلْكَيْلَ وَلَا تَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُخْسِرِينَ [] وَزِنُوا۟ بِٱلْقِسْطَاسِ ٱلْمُسْتَقِيمِ [] وَلَا تَبْخَسُوا۟ ٱلنَّاسَ أَشْيَآءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ

"Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan, dan timbanglah dengan timbangan yang lurus, dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan," [QS. Asy-Syuara : 181-183].

Tiga hal tersebut adalah tipologi atau karakteristik pedagang mulia berdasarkan spirit surat Fathir ayat 29 yang bisa kita teladani. Jika disimpulkan, menjadi mulia di dunia dengan tidak berbuat dzalim serta mulai di akhirat tanpa melalaikan hubungan transenden dengan Allah SWT adalah karakter yang dimiliki oleh pedagang mulia.

Wallahu A’lam bisshawab.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فىِ اْلقُرأنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الاٰيَاتِ وَالذِّكْرَ اْلحَكِيْمِ، وَ تَقَبَّلَ مِنيِّ وَ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الَسمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat: Menyucikan Jiwa

Do’a Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، وَاْلعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلَّا عَلىَ الظَّالِمِيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، الملِكُ اْلحَقُّ اْلُمبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اْلَمبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالمِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ

فَيَاأَيُّهاَالْإِخْوَانُ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Akhirnya marilah kita berdoa dengan khusyu’ kepada Allah SWT, dan berharap agar doa kita dikabulkan.

اَلَّلهُمَ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ، اَلأَحْيَاِء مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ  مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ، فَيَاقَاضِيَ اْلحَاجَاتِ.اَلَّلهُمَ إِنَّانَسْأَلُكَ اْلهُدَى وَالتُّقَى وَاْلعَفَافَ وَاْلغِنىَ.

رَبَّناَ هَبْ لَناَ مِنْ أَزْوَاجِناَ وَذُرَّيَّاتِناَ قُرَّةً أَعْيُنٍ وَاجْعَلْناَ لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَاماً. رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ اْلوَهَّابُ.

رَبَّناَاٰتِناَ فِي الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِى اْلأٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعَزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلىَ اْلمُرْسَلِيْنَ، وَاْلحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat : Menggapai Rahmat Allah

sumber : Suara Muhammadiyah

KHUTBAH PERTAMA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءًۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبًا

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَقُولُواْ قَوۡلًا سَدِيدًا ٧٠ يُصۡلِحۡ لَكُمۡ أَعۡمَٰلَكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ فَازَ فَوۡزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كَلَامُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ

وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Jamaah Jumat rahimakumullah !

Selaku khotib kami wasiatkan khususnya kepada diri kami pribadi, kemudian kepada kaum muslimin secara umum , marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah ta’ala, dengan menjalankan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-laranganNya.

Jamaah Jumat rahimakumullah !

Ketahuilah sesungguhnya Allah ta’ala mengabarkan bahwa di sana ada perniagaan yang sangat menjanjikan, perniagaan yang tidak ada ruginya, perniagaan yang keuntungannya berlipat-lipat ganda, perniagaan yang sangat besar, tidak ada di sana perniagaan yang lebih besar dari perniagaan ini. Kalau kita mendengar ada orang berdagang dengan modal 1 juta kemudian dia mendapatkan untung 1 miliar, tentu kita akan berdecak kagum. Dan sungguh  ada perniagaan yang lebih besar nilainya daripada itu , Allah subhanahu wa ta’ala berfirman di dalam surat Ash Shaff ayat 10 :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَٰرَةٍ تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ

” Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? ”  [Q.S Ash Shaff 10]

Jamaah Jumat rahimakumullah !

Inilah perniagaan yang dimaksud yaitu perdagangan yang akan menyelamatkan kita dari siksa yang sangat pedih, perdagangan yang akan didapatkan dengannya kebahagiaan dunia dan akhirat, perdagangan yang menghasilkan ketentraman hati dan kesegaran badan, perdagangan yang menghasilkan kesejahteraan hidup dan kebaikannya, perdagangan yang barangsiapa berpaling darinya maka dia akan rugi, celaka dan sengsara.

Jamaah Jumat rahimakumullah !

Maka bersegeralah kepada perdagangan ini, Ketahuilah sesungguhnya yang menawarkan dagangan ini adalah Allah subhanahu wa ta’ala, robbul alamin, pencipta manusia dan alam semesta ini. Akankah kita ragu? Tentunya sebagai seorang mukmin tidak ada keraguan sedikitpun di dalam hati kita.

Jamaah Jumat rahimakumullah, perhatikanlah !

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَٰرَةٍ تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ

” Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?”

Lihatlah! Betapa Allah menawarkan kepada kita dengan bahasa yang sangat indah, Allah ta’ala menawarkan kepada kita penawaran yang sangat menggiurkan, penawaran yang mengandung dorongan yang sangat kuat untuk kita menyambutnya.

Ayyuhannas !

Maka jangan pikir panjang, marilah kita sambut seruan Allah subhanahu wa ta’ala ini. Al Imam As-Sa’di rahimahullahu ta’ala berkata tentang ayat ini [yang maknanya] : “ ini adalah wasiat dan petunjuk dan bimbingan dari Dzat Yang Maha Pengasih untuk hamba-hambanya yang beriman, kepada sebesar-besarnya perdagangan dan semulia-mulianya perkara yang dicari, dan setinggi-tingginya perkara yang diinginkan, yang akan didapatkan dengannya keselamatan dari azab yang sangat pedih dan keberuntungan dengan kenikmatan yang abadi.”

Jamaah Jumat rahimakumullah !

Taukah kalian perniagaan apa yang sangat besar itu?

Maka Allah ta’ala sebutkan  dalam ayat  ini  :

تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ

” [Yaitu] kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. ” [ QS Ashaff 11 ]

Jamaah Jumat rahimakumullah !

Keimanan yang sempurna kepada Allah adalah keyakinan yang sangat kuat dengan semua apa yang Allah beritakan dan yang Allah perintahkan, dengan membenarkannya tanpa ada sedikitpun keraguan, yang dibuktikan dengan ucapan dan perbuatan amal sholeh. Keimanan kepada Allah dengan mentauhidkan Nya dalam ibadah dan tidak berbuat kesyirikan, demikianlah makna iman kepada Allah.

Adapun beriman kepada Rasul Muhammad shallallahu alaihi wasallam yaitu dengan engkau membenarkan semua ucapannya, dan menjalankan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya dan menjauhi kebid’ahan,serta tidak beribadah kecuali dengan apa yang beliau shallallahu alaihi wa sallam syariatkan.

Kemudian Allah sebutkan dalam lanjutan ayat ini , cabang keimanan yang paling tingginya yaitu berjihad di jalan Nya dengan harta dan jiwa raganya.

وَتُجَٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمْوَٰلِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

” Dan kalian berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui “[ QS Ashaff 11 ]

Demikianlah jama’ah Jumat rahimakumullah !

Perniagaan yang sangat menggiurkan, yang Allah sebutkan dalam surat as-saff ini. Barang siapa yang memahami dan mengamalkannya, pasti dia akan beruntung.

Maka jamaah rahimakumullah !

Marilah  kita memohon pertolongan kepada Allah ta’ala , agar Allah membantu kita dan memudahkan kita untuk bisa meraih perdagangan yang mulia ini.

بَارَكَ اللّٰهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْاۤنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاۤيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللّٰهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إَنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لَلّٰهِ الَّذِي اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَالدِّيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِقْرَارًا بِهِ وَتَوْحِيْدًا وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اۤلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا مَزِيْدًا ثُمَّ اَمَّا بَعْدُ

Jamaah Jumat rahimakumullah !

Setelah Allah ta’ala menyebutkan perniagaan yang sangat besar tersebut, kemudian Allah sebutkan keuntungan perniagaan ini dan faedahnya. Allah sebutkan 3 keuntungan dan faedah yang sangat besar dari perniagaan/perdagangan ini, yaitu :

1. Diampuninya dosa-dosa.

  1. Dimasukkan ke dalam surga yang didalamnya ada sungai-sungai yang mengalir, ada tempat tinggal – tempat tinggal yang indah, menetap selama-lamanya, surga ‘Adn, siapa yang memasukinya dia selalu dalam kenikmatan dan tidak ada kesusahan, hidup kekal tidak ada kematian, selalu sehat tidak ada sakit, selalu muda tidak akan pernah tua, subhanallah, allahumma adhilnal Jannah [ya Allah masukkanlah kami ke dalam surga].
  2. Pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat.

يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ وَمَسَٰكِنَ طَيِّبَةً فِى جَنَّٰتِ عَدْنٍ ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلعظيم

” Niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam Surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang agung,”

Perhatikanlah jamaah Jumat rahimakumullah ! Allah ta’ala tutup ayat ini dengan firmannya :

ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلعظيم

” Itulah keberuntungan yang besar”

Itulah keberuntungan yang besar, itulah hakekat kesuksesan, keberuntungan yang besar yang sesungguhnya.

Semoga Allah ta’ala selalu memberi taufiq-Nya kepada kita untuk selalu bisa menjalankan perdagangan yang tidak ada kerugiannya ini, di dunia ini, dan mendapatkan jannatulloh [surganya Allah] yang penuh dengan kenikmatan, aamiin.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اۤلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اۤلِ اِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

 اَللّٰهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اۤلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اۤلِ اِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

 رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا فَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اَنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْاَلُكَ الْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ اَللّٰهُمَّ اَنَّا نَسْاَلُكَ الْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْاَلُكَ الْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا

اَللّٰهُمَّ اَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ اَمْرِنَا وَاَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّذِي فِيْهَا مَعَاشُنَا وَاَصْلِحْ لَنَا اۤخِرَتَنَا الَّتِي اِلَيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ

اَللّٰهُمَّ اَصْلِحْ لَنَا وُلَاةَ أُمُوْرِنَا اَللّٰهُمَّ اَصْلِحْ لَنَا وُلَاةَ اُمُوْرِنَا اَللّٰهُمَّ اَصْلِحْ لَنَا وُلَاةَ اُمُوْرِنَا اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

 رَبَّنَا اۤتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْاۤخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

 وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Tags: khutbah jumatperniagaan yang menyelamatkan

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề