Klasifikasi makhluk hidup dapat didasarkan pada berikut ini adalah

Lihat Foto

FREEPIK/BRGFX

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Jelaskan apa tujuan dilakukannya pengklasifikasian makhluk hidup! Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.

Mengutip Kemdikbud RI, berikut ini penjelasan singkatnya:

Tujuan klasifikasi makhluk hidup

Makhluk hidup yang ada di Bumi ini beraneka ragam jenis, sifat, dan ciri-cirinya. Itu sebabnya mengapa diperlukan klasifikasi makhluk hidup.

Untuk mempermudah dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup tersebut, manusia melakukan pengelompokan makhluk hidup.

Pengelompokan makhluk hidup ini disebut dengan klasifikasi.

Baca juga: Carolus Linnaeus, Bapak Klasifikasi dan Taksonomi

Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri yang dimiliki.

Tujuan dilakukannya pengklasifikasian makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.

Tujuan khusus dari klasifikasi makhluk hidup adalah:

  • Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki;
  • Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain;
  • Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup;
  • Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup adalah:

  • Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimiliki;
  • Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh [morfologi] dan alat dalam tubuh [anatomi];
  • Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.

Baca juga: Kingdom Plantae: Pengertian, Ciri-ciri, dan Klasifikasi

Melansir Kiddle, klasifikasi adalah akar karya Aristoteles yang mempunyai gagasan tentang sistem multi-peringkat.

Lihat Foto

FREEPIK/BRGFX

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Manusia, hewan, dan tumbuhan merupakan kelompok makhluk hidup.

Makhluk hidup memiliki banyak keragaman dan perlu dikelompokkan. Pengelompokkan makhluk hidup disebut klasifikasi.

Klasifikasi makhluk hidup dilakukan untuk mempermudah dan mengenali keanekaragaman makhluk hidup ke dalam beberapa kelompok. 

Akan sangat sulit mempelajari makhluk hidup yang sangat beranekaragam tersebut jika tidak pengelompokan.

Baca juga: Mengapa Energi Air Sangat Penting bagi Makhluk Hidup?

Dalam situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemdikbud], kegiatan klasifikasi tidak lain untuk pembentukan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan cara mencari keseragaman ciri atu sifat di dalam keanekaragaman yang ada.

Mengklasifikasi makhluk hidup dengan pengelompokkan sudah dilakukan pada zaman prasejarah.

Di mana ada kelompok ada kelompok hewan berbisa dan tidak berbisa, kelompok hewan pemangsa dan yang dimangsa, serta hewan yang berguna dan merugikan bagi manusia.

Juga dengan tumbuhan, ada tumbuhan obat-obatan, dan tumbuhan penghasil pangan.

Pengelompokkan makhluk hidup bisa kamu lihat dalam kegiatan sehari-hari di pasar.

Di pasar para pedagang mengelompokkan hewan, sayuran, buah-buahan. Lewat pengelompokkan itu, masyarakat akan mudah mencari barang yang dibutuhkan.

Baca juga: Jaringan Tubuh pada Makhluk Hidup

Jakarta -

Berabad-abad yang lalu, makhluk hidup dikelompokkan hanya ke dalam dua kategori saja, yaitu hewan atau tumbuhan. Saat ini, pengelompokan atau klasifikasi makhluk hidup telah dipergunakan untuk membuat pengelompokan yang lebih luas dan lengkap.

Dengan begitu, manusia bisa memahami ilmu makhluk hidup alias biologi dengan lebih baik, termasuk lewat yang Detikers pelajari di sekolah.

Apa Itu Klasifikasi Makhluk Hidup?

Klasifikasi makhluk hidup juga dikenal dengan istilah taksonomi. Seperti yang dilansir dari BBC.com, sistem klasifikasi yang digunakan saat ini merupakan sistem yang dikembangkan oleh Carl Linnaeus.

Kemudian, organisme atau makhluk hidup diberi nama menggunakan sistem binomial nomenclature atau tata nama ganda berdasarkan genus dan spesiesnya.

Lewat sistem tata nama ganda tersebut, kelompok kecil makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri yang sama kemudian akan menyusun sebuah kelompok baru yang lebih besar.

Pengelompokan ini menghasilkan takson [atau taksa dalam bentuk jamaknya]. Takson tersebut adalah sebagai berikut, yang terdiri atas delapan tingkatan di dalam taksonomi [atau tujuh, jika meniadakan takson Domain].

1. Domain

Domain adalah tingkat teratas dalam sistem klasifikasi makhluk hidup. Dalam sebuah domain, terdapat jumlah makhluk hidup yang paling banyak karena takson ini memang berada di tingkatan paling atas sehingga klasifikasinya juga paling luas.

Pada tingkatan Domain, perbedaan pada makhluk hidup dilakukan berdasarkan jenis selnya saja, yaitu Bacteria, Archaea, dan Eukarya.

2. Kingdom

Kingdom adalah tingkatan yang merupakan "pecahan" dari Domain, dan terdiri atas lima klasifikasi:

a. Animalia, yaitu seluruh hewan multiseluler.b. Fungi, termasuk keluarga lumut, jamur, dan ragi.c. Monera atau Prokaryot, termasuk keluarga bakteri dan alga biru-hijau.d. Plantae, yaitu seluruh tanaman.

e. Protista, termasuk Amoeba, Chlorella, dan Plasmodium.

3. Phylum [hewan] atau Divisio [tanaman]

Phylum adalah tingkatan klasifikasi makhluk hidup setelah Kingdom untuk hewan, sedangkan untuk tanaman adalah Divisio. Dalam takson ini, pengklasifikasian digunakan berdasarkan ciri-ciri umum yang sama.

Bayangkan seperti ketika kamu selesai mencuci dan kamu akan memisahkan cucian berdasarkan jenis bajunya ke dalam keranjang yang berbeda-beda.

Contohnya meskipun kaos-kaosmu warnanya berbeda-beda, kamu tentu akan mengelompokkan kaos ke dalam keranjang yang sama. Di dalam Kingdom Animalia, terdapat Sembilan Phylum sebagai berikut:

a. Annelidab. Arthropoda.c. Chordata.d. Coelenterata.e. Echinodermata.f. Mollusca.g. Nematoda.h. Platyhelminthes.

i. Porifera.

Sedangkan dalam Kingdom Plantae, terdapat 10 Division, yaitu:a. Bryophyta.b. Coniferophyta.c. Cycadophyta.d. Ginkgophyta.e. Gnetophyta.f. Lycophyta.g. Magnoliophyta.h. Polypodiophyta.i. Psilotophyta.

j. Sphenophyta.

4. Class

Pada tingkatan kelas, makhluk hidup diklasifikasikan pula berdasarkan kemiripan. Hanya saja, proses klasifikasinya dilakukan dengan lebih mendetail dibandingkan Phylum dan Divisio.

Saat ini, kamu bisa temukan lebih dari 100 Class, dan beberapa di antaranya pasti sudah sering kamu temukan di dalam kelas Biologi. Contohnya vertebrata, invertebrate, monokotil, dan dikotil.

4. Ordo

Ordo adalah klasifikasi makhluk hidup di level berikutnya setelah Class, dan merupakan pengelompokan bagi hewan dan tanaman yang lebih spesifik lagi. Beberapa contoh Ordo adalah karnivora, primata, tanaman berbunga [fagale], dan hewan pengerat [rodent].

5. Familia

Takson Familia atau Family ini bisa diibaratkan seperti pengelompokan kamu dan orang-orang yang kamu sebut sebagai keluarga. Artinya, kamu dan saudara-saudaramu boleh jadi berbeda-beda, tapi ada cukup kemiripan yang membuat kalian bisa disebut sebagai keluarga yang sama. Nah, hal yang sama juga berlaku dalam dunia makhluk hidup.

6. Genus

Genus adalah bagian pertama dari nama ilmiah makhluk hidup yang menggunakan tata nama ganda seperti yang sudah dijelaskan di atas. Sebagai contoh dalam nama ilmiah singa adalah Panthera leo dan nama ilmiah harimau adalah Panthera tigris. Dengan begitu, Panthera adalah Genus-nya.

7. Spesies

Sedangkan spesies adalah tingkatan terakhir dan paling spesifik dalam sistem klasifikasi makhluk hidup. Kamu bisa bayangkan bahwa makhluk hidup dengan spesies yang sama adalah sekelompok makhluk hidup yang sama dan paling pas untuk berkembang biak dan menghasilkan keturunan yang sehat.

[pal/pal]

Salam dan Bahagia 


Tempo hari, anak-anak telah Ibu ajak mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar kalian. Kali ini kita akan belajar Klasifikasi Makhluk Hidup. Budayakan literasi membaca sejak dini.

1. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup

Makhluk hidup sebagai objek kajian biologi sangat beraneka ragam. Agar mudah mempelajarinya, para ahli melakukan klasifikasi untuk menyederhanakannya. Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri tertentu yang dimilikinya. Cabang ilmu biologi\ yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi [Yunani, taxis = susunan, nomos = aturan].

Klasifikasi makhluk hidup dilakukan secara sistematis dan bertahap. Organisme-organisme yang memiliki persaman tertentu dimasukkan ke dalam satu kelompok. Dari anggota kelompok tersebut, dicari lagi persamaan dan perbedaan ciri lainnya untuk membentuk kelompok yang lebih kecil. Hal ini berdasarkan kajian evolusi bahwa organisme dalam satu kelompok memiliki hubungan kekerabatan yang dekat. Makin banyak persaman ciri, makin dekat pula kekerabatannya. Contohnya, ular memiliki hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan kadal daripada dengan ayam.

Perhatikan gambar berikut, manakah hewan yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat? 

2. Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup

  1. Pengamatan sifat makhluk hidup. Proses yang dilakukan adalah mengidentifikasi makhluk hidup dengan cara mengamati dari tingkah laku, bentuk morfolofi, anatomi, dan fisiologi [fungsi faal tubuh].
  2. Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri yang diamati. Proses pengelompokkan makhluk hidup dilakukan berdasarkan ciri dan sifat atau persamaan dan perbedaan yang diamati.
  3. Pemberian nama makhluk hidup. Setelah dikelompokkan, langkah klasifikasi selanjutnya adalah memberi nama makhluk hidup agar lebih mudah dipahami. Sistem penamaan makhluk hidup salah satunya adalah system tata nama ganda [Binomial Nomenclature].

3. Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup 

Jadi, dengan mengklasifikasikan makhluk hidup dapat diperoleh beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut:

  1. Menyederhanakan objek studi biologi yang beraneka ragam sehingga lebih mudah untuk mempelajarinya.
  2. Dapat mengetahui hubungan kekerabatan antara organisme yang satu dengan organisme lainnya.

4. Dasar-Dasar Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Beberapa dasar klasifikasi digunakan dalam melakukan klasifikasi, antara lain berdasarkan ciri-ciri fisik, morfologi, cara bereproduksi, manfaat, ciri-ciri kromosom, kandungan gen di dalam kromosom, dan kandungan zat biokimia, berdasarkan dasar-dasar klasifikasi tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup dapat dibedakan menjadi sistem alamiah, sistem artifisial [buatan] sistem filogenetik, dan sistem modern.

  • Klasifikasi Sistem Alamiah
  • Klasifikasi Sistem Artisifal [Buatan]
  • Klasifikasi Sistem Filogenetik
  • Klasifikasi Sistem Modern

Klasifikasi sistem alamiah adalah klasifikasi untuk membentuk takson-takson yang bersifat alamiah [sesuai kehendak alam]. Dasar yang digunakan adalah adanya persamaan sifat, terutama sifat morfologinya. Klasifikasi sistem alamiah dikemukakan pertama kali oleh Aristoteles. Aristoteles mengelompokan di bumi ini menjadi 2 kingdom, yaitu hewan dan tumbuhan. Kemudian hewan dikelompokan lagi berdasarkan persamaan habitat dan perilakunya,sedangkan tumbuhan dikelompokan lagi berdasarkan ukuran dan strukturnya, misalnya tumbuhan pohon [beringin, mangga, jeruk, kelapa], tumbuhan perdu [tomat, bayam, cabai, terung], dan tumbuhan semak [rumput, jahe].

Klasifikasi sistem artisifal adalah klasifikasi untuk tujuan praktis, misalnya berdasarkan kegunaannya. Berdasarkan kegunaannya, tumbuhan dikelompokan menjadi tanaman obat [jahe, kina, kayu putih, ginseng], tanaman hias [mawar, melati, cempaka, anggrek], tanaman makanan pokok [padi, jagung, gandum, ubi], tanaman sayuran [bayam, kangkung, kacang panjang, kol], tanaman buah-buahan [jeruk, salak, pepaya, apel], tanaman sandang [kapas], dan tanaman untuk papan [jati, bambu, meranti].

Pada sistem filogenetik, klasifikasi didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara organisme atau kelompok organisme, dengan melihat kesamaan ciri morfologi, struktur anatomi, fisiologi dan etologi [perilaku]. Filogeni merupakan hubungan kekerabatan antara organisme berdasarkan proses evolusinya. Hubungan kekerabatan tersebut digambarkan sebagai pohon filogenetik. Klasifikasi sistem filogenetik diperkenalkan sejak munculnya teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859.

Klasifikasi sistem modern dibuat berdasarkan hubungan kekerabatan organisme [filogenetik], ciri-ciri gen atau kromosom, serta ciri-ciri biokimia. Pada klasifikasi sistem modern, selain menggunakan dasar perbandingan ciri-ciri morfologi, struktur anatomi, fisiologi, etologi, juga dilakukan perbandingan struktur molekuler dari organisme yang diklasifikasikan.

5. Tingkatan Takson Dalam Klasifikasi Makhluk Hidup

Tingkatan takson merupakan tingkatan dari suatu unit atau kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari tingkat paling tinggi hingga tingkat paling rendah. Urutan tingkatan takson dalam klasifikasi mulai dari tingkat paling tinggi hingga tingkat paling rendah, yaitu:

  1. kingdom[kerajaan] atau regnum[dunia]

  2. phylum[filum], atau division[divisi]

  3.  classis[kelas]

  4. ordo[bangsa]

  5. familia[famili/suku]

  6. genus[marga],

  7. species[spesies/jenis]

    Semakin Tinggi tingkatan takson, maka akan semakin banyak pula anggota takson, namun makin akan banyak pula perbedaan ciri antar sesama anggota takson, Sebaliknya, semakin rendah tingkatan takson maka semakin sedikit pula anggota takson dan semakin banyak pula persamaan ciri antar anggota takson. 

Kingdom adalah tingkatan takson yang tertinggi dengan jumlah anggota takson terbesar. Organisme di bumi dikelompokkan menjadi beberapa kingdom, antara lain [1]kingdom Monera [organisme uniseluler tanpa nukleus], [2] kingdom Protista [eukariotik yang memiliki jaringan sederhana], [3] kingdom Fungi [jamur], [4]kingdom Plantae [tumbuhan], dan [5] kingdom Animalia [hewan].

Filum [phylum] digunakan untuk takson hewan, sedangkan divisi [divisio] digunakan untuk takson tumbuhan. Kingdom Animalia dibagi menjadi beberapa filum, seperti filum Chordata [memiliki notokorda saat embrio], filum Echinodermata[hewan berkulit duri], dan filum platyhelminthes [cacing pipih]. Nama divisi pada tumbuhan menggunakan akhiran -phyta.Contohnya kingdom plantae dibagi menjadi tiga divisi, antara lain Bryophyta [tumbuhan lumut], Pteridophyta[tumbuhan paku] dan Spermatophyta[tumbuhan berbiji].

Anggota takson pada setiap filumatau divisi dikelompokkan lagi menjadi ordo berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama kelas tumbuhan menggunakan akhiran yang berbeda,antara lain: -opsida [untuk lumut], -edoneae[untuk tumbuhan berbiji tertutup],-phyceae [untuk alga], dan lain-lain. Contohnya divisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas Monocotyledoneae dan kelas Dicotyledoneae; divisi Bryophyta diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hepaticopsida [lumut hati], Anthoceratopsida[lumut tanduk], dan Bryopsida [lumut daun]; dan filum Chrysophyta [ganggang keemasan] dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae,dan Bacillariopyceae.

Anggota takson pada setiap kelas dikelompokkan lagi menjadi ordo berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada takson tumbuhan umumnya menggunakan akhiran -ales. Sebagai contoh kelas Dicotyledoneae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain ordo Solanales, Cucurbitales, Rosales, Malvales,Asterales, dan Poales.

Anggota takson setiap ordo diklasifikasikan lagi menjadi beberapa famili berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Famili berasal dari bahasa Latin familia. Nama famili pada tumbuhan umumnya menggunakan akhiran -aceaemisalnya Compositae [nama lain Asteraceae] dan Graminae [nama lain Poaceae]. Sementara itu, nama famili pada hewan umumnya menggunakan akhiran kata -idae, misalnya Homonidae [manusia], Felidae [kucing], dan Canidae [anjing].

Baca Juga : Proses Metamorfosis Pada Belalang

Anggota takson setiap famili dikelompokkan lagi menjadi beberapa genus berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus. Kaidah penulisan nama genus ialah menggunakan huruf kapital pada kata pertama dan dicetak miring atau digarisbawahi. Sebagai contoh, famili Poaceae terdiri atas genus Zea [jagung], Triticum[gandum], Saccharum [tabu], dan Oryza[Padi-padian].

Spesies adalah tingkatan takson paling rendah. Anggota takson spesies memiliki persamaan ciri paling banyak dan terdiri atas organisme yang bila melakukan perkawinan secara alamiah dapat menghasilkan keturunan yang fertil [subur]. Nama spesies terdiri dari dua kata. Kata pertama menunjukkan nama genusnya dan kata kedua menunjukkan nama spesifiknya. Sebagai contoh, pada genus Rosa terdapat spesies Rosa multiflora, Rosa canina, Rosa gigiantea, Rosa alba, Rosa rugosa, dan Rosa dumalis.

6. Sistem Klasifikasi 5 Kingdom 

Sistem lima kingdom ditemukan oleh seoarng ahli Ekologi Amerika SerikatRobert H. Whittaker pada tahun 1969 dengan menggunakan dasar tingkatan organisme, susunan sel, dan faktor nutrisinya. Adapun sistem klasifikasi lima kingdom ini adalah sebagai berikut:

  1. Kingdom Monera.

  2. Kingdom Protista.

  3. Kingdom Fungi.

  4. Kingdom Plantae.

  5. Kingdom Animalia.

7. Sistem Tata Nama Makhluk Hidup

Dalam kehidupan, mungkin sering menemukan suatu jenis makhluk hidup, misalnya tanaman mangga dalam bahasa Indonesia memiliki nama yang berbeda-beda. Misalnya orang Jawa Tengah menyebutnya pelem, paoh bagi orang Jawa Timur, sedangkan di Sumatera Barat disebut pauh. Contoh lain, pisang dalam bahasa Indonesia, di Jawa Barat disebut cau, sedangkan di Jawa Tengah dinamakan gedang. Nama mangga dan pisang dapat berbeda-beda menurut daerah masing-masing, dan hanya dimengerti oleh penduduk setempat.

Agar nama-nama tersebut dimengerti oleh semua orang, maka setiap jenis makhluk hidup perlu diberi nama ilmiah dengan menggunakan nama latin, sesuai dengan kode Internasional Tata Nama Tumbuhan dan Hewan. Nama ilmiah makhluk hidup digunakan sebagai alat komunikasi ilmiah di seluruh dunia. Walaupun terkadang sulit di eja atau diingat, tetapi diharapkan suatu organisme hanya memiliki satu nama yang benar. Upaya memberi nama ilmiah makhluk hidup yang dirintis oleh para ilmuwan, akhirnya melahirkan sistem tata nama binomial nomenklatur [tata nama biner] yang meliputi ketentuan pemberian nama takson genus dan spesies.

Nama marga tumbuhan maupun hewan terdiri atas suku kata yang merupakan kata benda berbentuk tunggal [mufrad]. Huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar. Selanjutnya setiap nama genus makhluk hidup ditulis dengan huruf cetak miring atau digaris-bawahi.

Contoh, marga tumbuhan Solanum [terong-terongan], marga hewan Felis [kucing], dan sebagainya.

Nama jenis untuk hewan maupun tumbuhan harus terdiri atas dua katatunggal [mufrad] yang sudah dilatinkan. Misalnya, tanaman jagungnama spesiesnya [jenis] Zea Mays. Burung merpati nama spesiesnya Columbia livia. Kata pertama merupakan nama marga [genus], sedangkan kata kedua, merupakan petunjuk spesies atau petunjuk jenis. Dalam penulisan nama petunjuk jenis, seluruhnya menggunakan huruf kecil. Selanjutnya setiap nama jenis [spesies] makhluk hidup ditulis dengan huruf cetak miring atau digaris-bawahi agar dapat dibedakan dengan nama atau istilah lain.

8. Identifikasi Makhluk Hidup

  • Kunci Determinasi atau Dikotomis

Para ahli biologi melakukan penelitian terhadap suatu makhluk hidup, dari segi apa pun, seperti jumlah sel, dinding sel, ukuran, cara berkembang biak, dapat melakukan fotosintesis atau tidak, dan lain-lain. Selain diteliti, para ahli taksonomi yang bertugas mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan takson [kingdom, filum, divisi, ordo, kelas, dll.] memberikan banyak pertanyaan kepada ahli biologi tentang ciri-ciri makhluk hidup tersebut. Pertanyaan-pertanyaan ini disebut Kunci Determinasi/Kunci Dikotom.

Tujuan kunci determinasi adalah mengenali ciri-ciri makhluk hidup, lalu makhluk hidup tersebut ditetapkan identitas supaya dapat diklasifikasikan menurut takson secara benar [dari kingdom, filum, divisi, ordo, kelas, dll.].

Contoh kunci determinasi:

  • Bawalah seekor hewan kemudian jawablah kunci determinasi berikut ini!
  1. Tidak bertulang belakang ………………………………………..[bila ya lanjutkan ke nomor 2]

  2. Memiliki ruas-ruas tulang belakang ……………………………[bila ya lanjutkan ke nomor 3]

  3. Tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku …………………………siput [bila ya jawabannya siput]

  4. Tubuh tidak lunak dan berbuku-buku ………………………….[bila ya lanjutkan ke nomor 4]

  5. Bergerak dengan sirip …………………………………………………ikan [bila ya jawabannya ikan]

  6. Bergerak bukan dengan sirip …………………………………….[bila ya lanjutkan ke nomor 6]

  7. Bersayap ……………………………………………………………….[bila ya lanjutkan ke nomor 5]

  8. Tidak bersayap ……………………………………………………….lipan [bila ya jawabannya lipan]

  9. Menyusui anaknya …………………………………………………..mamalia [bila ya jawabannya mamalia atau kerbau]

  10. Tidak menyusui anaknya …………………………………………[bila ya lanjutkan ke nomor 7]

  11. Sayapnya sisik …………………………………………………………..kupu-kupu [bila ya jawabannya kupu-kupu]

  12. Sayapnya lurus ……………………………………………………….belalang [bila ya maka belalang]

  13. Mengalami metamorfosis …………………………………………katak [bila ya jawabannya katak]

  14.  Tidak mengalami metamorfosis ………………………………..[bila ya lanjutkan ke nomor 8]

  15. Tidak mengerami …………………………………………………….buaya [bila ya jawabannya buaya]

  16. Mengerami telurnya …………………………………………………burung [bila ya jawabannya burung]

Dari kunci itu diperoleh:

Tabel: Kunci Determinasi

9. Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati merupakan hal yang penting bagi kehidupan. Keanekaragaman hayati atau biodiversitas [biodiversity] adalah variasi organisme hidup pada tiga tingkatan, yaitu tingkat gen, spesies, dan ekosistem. Keanekaragaman hayati berperan sebagai indikator dari sistem ekologi dan sarana untuk mengetahui adanya perubahan spesies.

Keanekaragaman hayati juga mencakup kekayaan spesies dan kompleksitas ekosistem sehingga dapat memengaruhi komunitas organisme, perkembangan dan stabilitas ekosistem.

Keanekaragaman hayati muncul sebagai akibat dari adanya persamaan dan perbedaan ciri serta sifat yang terdapat pada makhluk hidup. Secara garis besar keanekaragaman hayati terbagi ke dalam tiga tingkatan yaitu, tingkat gen, jenis, dan ekosistem.

Keanekargaman gen adalah variasi atau perbedaan gen yang terjadi pada suatu kelompok spesies.Gen adalah materi yang terdapat pada kromosom, bersifat heterediter [diturunkan] yang berfungsi mengatur dan mengendalikan sifat atau penampilan suatu makhluk hidup. Variasi gen menyebabkan fenotip dan genotip setiap makhluk hidup berbeda. Variasi gen dapat terjadi melalui perkawinan maupun akibat interaksi gen dengan lingkungannya.

Contoh:

  • Variasi mangga [gadung, gedong gincu, golek, apel, kelapa, madu].

Keanekaragaman jenis [spesies] adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat.

Contoh :

  • Variasi pada genus Panthera [singa, harimau, macan tutul, jaguar]

Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena adanya persamaan dan perbedaan komponen biotik dan abiotik penyusun ekosistem. Faktor biotik maupun faktor abiotik ini sangat beragam, oleh sebab itu ekosistem yang tersusun atas dua faktor tersebut pun memiliki perbedaan antar ekosistem satu dengan ekosistem lainnya. Keanekaragaman ekosistem dibedakan menjadi keanekaragaman ekosistem alamiah dan keanekaragaman ekosistem buatan [Gambar 2.3.3].

Contoh :

  1. Keanekaragaman ekosistem alamiah: variasi ekosistem laut
  2. Ekosistem laut,
  • Biotik : cumi-cumi, kepiting, kuda laut, rumput laut.
  • Abiotik : terumbu karang, pasir laut, karang.

10. Kaitan Klasifikasi dengan Evolusi

Kaitan klasifikasi dengan evolusi merupakan suatu pendekatan analisis terhadap keragaman makhluk hidup dan hubungannya dengan evolusi antarorganisme. Adapun hubungan evolusi antarkelompok organisme ini dikenal dengan filogeni.

Sejak Darwin mengemukakan teorinya, klasifikasi memiliki tujuan untuk pengaturan kelompok makhlukhidup secara sederhana, yaitu untuk membuat klasifikasi yang mencerminkan hubungan evolusi antarmakhluk hidup. Oleh karena itu, dibuat suatu sistem klasifikasi yang memperlihatkan hubungan evolusi antarmakhluk hidup. Perhatikan gambar hubungan evolusi dan klasifikasi berikut ini.

Para ilmuwan biasanya menggunakan pohon filogenetik untuk menggambarkan hipotesis tentang sejarah evolusi spesies. Diagram bercabang ini memperlihatkan hierarki klasifikasi kelompok makhluk hidup ke dalam kelompok yang lebih kecil.Pada akhir abad ke-20, perkembangan Biologi Molekular mencapai kemajuan yang cukup baik. Para ilmuwan telah dapat membedakan dan membandingkan spesies serta kedekatan secara evolusi melalui pendekatan molekular. Pada tingkat molekular, kedekatan antara dua spesies sesuai dengan akumulasi perbedaan genom kedua spesies tersebut.

 Sumber : //www.dosenpendidikan.co.id/

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề