Mendapat kasih sayang orang tua termasuk contoh dari

Keluarga/ orangtua berfungsi untuk memastikan bahwa anaknya sehat dan aman, memberikan sarana dan prasana untuk mengembangkan kemampuan sebagai bekal di kehidupan sosial, serta sebagai media dalam menanamkan nilai sosial dan budaya sedini mungkin. Orangtua memberikan kasih sayang, penerimaan, penghargaan, pengakuan, dan arahan kepada anaknya.

Hubungan antara orangtua dan anak sangat penting untuk membangun kepercayaan terhadap orang lain dan diri sendiri. Selain itu juga dapat membantu perkembangan sosial, emosional, dan kognitif pada anak. Penelitian menyebutkan bahwa hubungan antara orangtua dan anak yang hangat, terbuka, dan komunikatif; terdapat batas yang wajar antar usia; menyampaikan alasan terkait hal-hal yang tidak boleh dilakukan anak, akan meningkatkan rasa percaya diri dan juga performa di sekolah maupun lingkungan masyarakat. Selain itu anak akan lebih terhindar dari hal-hal negatif seperti, depresi dan penggunaan narkoba.

Budaya, kepercayaan, tradisi, dan nilai yang dianut dalam suatu keluarga juga mempengaruhi tumbuh kembang anak. Dalam suatu penelitian yang dilakukan pada orangtua Cina-Amerika menyebutkan bahwa para orang tua memiliki cukup andil dalam mengatur tingkah laku anaknya, sehingga masalah terkait penyimpangan perilaku pada anak jarang dijumpai.

Pada masa remaja-dewasa muda, orangtua memiliki tugas dan peran baru seiring dengan berubahnya kebutuhan anak pada masa ini. Perubahan yang terjadi pada masa ini adalah perubahan secara fisik, kognitif, dan juga sosial. Anak akan mulai melepaskan diri dari ketergantungan pada keluarga dan mulai fokus pada kehidupan sosial di luar rumah. Tantangan bagi orangtua adalah bagaimana harus menyeimbangkan antara mempertahankan ikatan dalam keluarga dan meningkatkan otonomi anak seiring dengan bertambahnya usia dan pendewasaan pada anak. Dalam suatu penelitian disebutkan bahwa orangtua yang tetap mempertahankan komunikasi yang baik dan hangat memiliki anak dengan luaran lebih baik dalam kehidupan sosialnya, tidak menggunakan narkoba, mengalami gangguan cemas dan depresi yang lebih sedikit daripada anak dengan orangtua yang tidak menjaga komunikasi pada masa remaja-dewasa muda.

Keberhasilan tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga hingga masyarakat luas. Peran keluarga utamanya orangtua sangat penting dalam membentuk lingkungan keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, dan pengertian. Mengapa peran keluarga utamanya orangtua sangat penting? Lingkungan paparan pertama dan tersering bagi anak-anak adalah keluarga. Pembentukan karakter dan proses tumbuh kembang pertama kali dimulai dari sini. Anak-anak harus dipersiapkan sedini mungkin untuk menjadi penentu kehidupannya nanti. Harus dipersiapkan untuk bisa membuat keputusan sendiri dan tumbuh menjadi pribadi yang kompeten di masyarakat. Proses ini dapat didapatkan sedini mungkin tergantung pada lingkungan tempat tinggal anak dibesarkan.

Kondisi yang optimal di rumah, pemenuhan nutrisi yang cukup, dan interaksi antar orangtua maupun dengan anak sangat mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak.   Orangtua bertanggungjawab untuk menyediakan lingkungan yang aman, memantau aktivitas anak, membantu mengembangkan emosi sosial dan kognitif, serta menyediakan arahan dan panduan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menyediakan lingkungan rumah yang aman dan kondusif, anak akan senang bermain, mengeksplorasi hingga menemukan berbagai hal baru yang dapat meningkatkan level perkembangan kognitif, sosial, dan emosional. Harapannya kelak dapat menjadi pribadi yang bertanggungjawab dan produktif.

UNICEF bersama dengan komunitas lain memberdayakan keluarga dan komunitas di lingkungan sekitarnya untuk membantu setiap anak mendapatkan awal yang baik di kehidupannya. Salah satu bentuk upaya UNICEF untuk membantu mencapai tumbuh kembang anak yang optimal dan meningkatkan taraf hidup anak adalah program kerjasama dengan WHO, Care for Child Development. Dalam program ini lebih difokuskan pada kerjasama orangtua dan keluarga dalam menrawat dan mendidik anak secara efektif. Program ini sudah terbukti memiliki hasil yang baik pada keluarga maupun anaknya sendiri.

Pada Family and community practice that promote child survival, growth and development terdapat 12 hal yang perlu diperhatikan dalam upaya mengoptimalkan tumbuh kembang anak:

  1. Imunisasi
  2. Pemberian ASI
  3. Makanan pelengkap selain ASI
  4. Micronutrients
  5. Kebersihan
  6. Treated bednets
  7. Asupan makanan dan minuman
  8. Perawatan di rumah
  9. Care-seeking
  10. Adherence
  11. Stimulation
  12. Antenatal care

Kedua belas hal di atas membutuhkan peran orangtua, keluarga, komunitas, hingga pemerintah setempat agar dapat terlaksana dengan baik. Sehingga tumbuh kembang anak bisa optimal dan angka harapan hidup khususnya pada anak pun bisa meningkat.

SUMBER:

Hak Anak Di Rumah – Semua orang yang hidup di dunia ini tentu mempunyai hak dan juga kewajiban. Begitupun dengan hak dan kewajiban anak di rumah. Oleh sebab itu, kita seharusnya memahami hal tersebut dimanapun kita berada.

Seperti hak dan kewajiban di rumah, sekolah, tempat kerja, lingkungan sekitar, dan lain sebagainya. Baik hak dan kewajiban, keduanya sama-sama penting untuk dipenuhi. Pada artikel kali ini, penulis akan membahas mengenai hak anak di rumah yang wajib dipenuhi oleh orang tua dan keluarga.

Mengapa hal itu penting untuk kita pahami? Sebab, sekarang ini banyak kasus tentang penelantaran anak dan eksploitasi anak yang terjadi. Sehingga, para orang tua perlu belajar lebih dalam lagi mengenai hak anak di rumah yang wajib dipenuhi.

Seorang anak yang tinggal bersama dengan kedua orang tuanya. Tentu mempunyai hak serta kewajiban yang perlu mereka penuhi sendiri. Oleh karena itu, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mengenalkan kepada anak tentang apa itu hak dan kewajiban mereka di dalam rumah.

Namun jangan sampai lalai, orang tua juga memiliki hak dan kewajiban tersendiri di rumah. Hal itu juga perlu mereka penuhi dan ajarkan kepada anak. Sehingga komunikasi yang terjalin antara anak dan orang tua menjadi lebih baik dan lancar.

Hak dan juga kewajiban anak di rumah sebaiknya diajarkan sejak mereka kecil. Sebab, mereka akan lebih merasa bahwa mereka mendapatkan perhatian dan dukungan keluarga sejak dini.

Beberapa Hak Anak Di Rumah

Berikut ini adalah beberapa hak anak di rumah yang wajib dipenuhi oleh orang tua. Kira-kira apa saja ya? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

1. Anak Berhak Memperoleh Kasih Sayang

Pertama, hak anak yang perlu dipenuhi adalah kasih sayang. Mungkin terkesan sepele, namun hal tersebut justru menjadi dasar dari kebutuhan anak terhadap orang tuanya. Semua anak berhak mendapatkan cinta dan kasih dari orang tuanya. Dengan kasih sayang tersebut, anak akan merasa dicintai dan dianggap sepenuhnya.

Bisa kita lihat anak-anak yang kurang kasih sayang orang tuanya, biasanya mereka cenderung lebih bebas dan tidak terkontrol. Sebab, mereka merasa perlu mencari kasih sayang lain yang tidak mereka dapatkan dari orang tuanya sendiri.

Para orang tua yang belum paham mengenai hak tersebut. Kamu dapat mengungkapkan rasa sayang dan cinta kepada anak-anak dengan cara memberikan mereka perhatian, pelukan, mengungkapkan kalimat sayang, ciuman, dan lainnya. Hal ini juga berlaku jika kamu memiliki lebih dari satu anak. Jangan sampai kasih sayang dari orang tua terbedakan antara anak yang satu dengan anak yang lain.

Berikan kasih sayang kepada setiap anak-anak yang kamu miliki. Jangan pernah membedakan status mereka. Anak pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya memiliki hak yang sama yaitu mendapatkan kasih sayang orang tuanya.

2. Hak mendapatkan Perhatian

Perhatian dari orang tua merupakan salah satu hak anak di rumah yang wajib dipenuhi. Hal tersebut pastinya akan sangat berpengaruh pada perkembangan anak. Perhatian itu bisa kamu lakukan dengan cara berkomunikasi dengan baik, memahami apa yang disukai anak, dan lainnya. Perhatian tersebut dapat tercipta melalui interaksi antara orang tua dan anak setiap harinya.

Sesibuk apa kegiatanmu di luar sana. Sempatkanlah untuk selalu memberikan perhatian kepada anak meski dalam bentuk yang sederhana. Seperti menanyakan kesehariannya, apa anak sedih atau bahagia, bercerita tentang sekolah, atau yang lainnya. Jangan sampai, anak-anak tumbuh menjadi sosok yang kurang perhatian. Sebab, di masa depan, kurangnya perhatian yang didapat bisa berpengaruh pada kesehatan mentalnya. Misalnya, anak jadi sulit mengatur emosi, bahkan jadi tidak mempunyai rasa percaya diri.

3. Hak Mendapatkan Pelajaran Hidup

Pelajaran hidup merupakan salah satu pelajaran yang tidak ternilai harganya. Oleh karena itu, anak berhak mendapatkan pelajaran hidup dari orang tuanya. Misalnya, ketika anak berbuat salah, cobalah untuk memberikan nasihat tanpa harus menilai dan menghakimi mereka. Kemudian jika anak berbuat benar atau mencapai sesuatu yang membanggakan. Orang tua bisa memberikan mereka sebuah hadiah atau reward atas apa yang mereka kerjakan.

Di sisi lain, sebagai orang tua kamu perlu tahu bahwa tidak ada anak yang sempurna di dunia ini. Pasti akan ada kekurangan yang mereka miliki. Oleh karena itu, orang tua perlu menerima kekurangan mereka dengan lapang dada. Terima mereka sebagai manusia yang memiliki sifat dan juga karakter yang berbeda dengan anak lainnya.

Jangan pernah menganggap bahwa semua anak harus sama. Sebab, cara mendidik orang tua kepada anak juga akan berpengaruh pada pertumbuhan anak. Jika orang tua masih membanding-bandingkan anak yang satu dengan yang lain. Maka kelak mereka akan merasa tidak dihargai.

4. Hak Mendapatkan Perlindungan

Hak anak di rumah selanjutnya adalah memperoleh perlindungan dari kedua orangtuanya. Hal tersebut bisa berupa sebuah larangan terhadap sesuatu yang berpotensi membahayakan keselamatan anak. Contohnya, melarang anak bermain sendiri di tepi pantai tanpa adanya pengawasan orangtua.

Selain itu, mengontrol emosi terhadap sifat nakal anak juga termasuk ke dalam bentuk perlindungan yang perlu orangtua lakukan. Sebab, saat ini banyak orangtua yang melakukan kekerasan kepada anak-anaknya hanya karena mereka tidak bisa mengontrol emosi.

Oleh sebab itu, didiklah anak dengan cara yang benar. Jangan melakukan kekerasan kepada anak terlebih di usia mereka yang masih kecil. Sebab, anak-anak biasanya akan menyimpan kenangan terkait kekerasan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya sampai mereka dewasa. Hal tersebut nantinya bisa menjadi trauma tersendiri atau bahkan sebuah memori yang kelak bisa dilakukan juga oleh anak tersebut. Dimana mereka melakukan kekerasan yang dulu pernah mereka peroleh dari orangtuanya.

5. Hak Mendapatkan Hiburan

Untuk mendukung tumbuh kembang anak, mereka juga perlu hiburan. Jangan sampai hidup mereka dijejali oleh hal-hal yang serius saja. Tapi sesekali orang tua wajib memberikan hiburan kepada anak-anaknya.

Dalam memenuhi hak anak yang satu ini, orang tua bisa melakukannya dengan cara mengajak anak-anak liburan atau sekadar bermain bersama di halaman rumah. Selain itu, orang tua juga bisa membelikan video games sebagai media hiburan anak dikala akhir pekan.

Berlangganan Gramedia Digital

Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda.

Rp. 89.000 / Bulan

Kamu tidak perlu khawatir terkait dampak video game. Selagi penggunaannya sesuai batas wajar, maka hiburan tersebut justru akan mendatangkan efek positif bagi tumbuh kembang anak. Bahkan tak sedikit anak-anak yang belajar sesuatu yang baru dari video game, misalnya kemampuan logika, kerjasama tim, atau mungkin belajar bahasa asing.

6. Hak Mendapatkan Kebutuhan

Memenuhi kebutuhan anak merupakan salah satu kewajiban orang tua yang perlu dilakukan. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan sandang, pangan, dan tempat tinggal. Ketiganya harus dipenuhi oleh kedua orang tua.

Dengan memiliki anak, berarti kamu sudah siap memberikan semua kebutuhan pokok untuk mereka. Oleh karena itu, usahakan untuk selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anak. Supaya mereka selalu merasa dicintai dan disayang.

7. Hak Untuk Diterima Sebagai Individu yang Berbeda

Semua orang pasti tahu bahwa setiap individu memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda. Tapi tidak semua orang tahu bagaimana cara menerima perbedaan tersebut. Oleh karena itu, sebagai orang tua, wajib hukumnya menerima buah hati dengan segala kekurangannya.

Perlu dipahami lagi, meski masih satu darah dan satu ibu, anak pertama dan anak kedua pasti akan berbeda. Bahkan anak yang terlahir kembar pun tetap akan memiliki perbedaan. Nah, sebagai orang tua, jangan sampai anak-anak memperoleh perlakuan yang berbeda karena kepribadian dan sifat mereka kurang sesuai dengan harapan.

8. Hak Mendapatkan Bimbingan Belajar

Pasti kita sering mendengar istilah bahwa orang tua adalah sekolah pertama bagi anak-anak. Nah, itu artinya sebelum anak duduk di bangku sekolah, maka orang tua wajib menjadi guru pertama untuk anak-anaknya. Sehingga setiap orang tua perlu mengajarkan anak untuk membaca, menulis, dan juga berhitung.

Saat anak sudah duduk dibangku sekolah pun, orang tua tetap harus berperan untuk mengajarkan kepada mereka hal-hal yang baik. Misalnya, anak-anak diajarkan untuk sopan terhadap orang yang lebih tua. Peran orang tua selalu dibutuhkan meski anak-anak sudah belajar bersama gurunya di sekolah. Setiap orang tua wajib membimbing anaknya dan juga membantu mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

9. Hak Mengembangkan Diri

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahkan setiap anak itu berbeda. Tak hanya sifat dan karakter, tapi juga tentang minat dan bakat. Oleh karena itu, orang tua perlu mendukung semua cita-cita dan bakat anak untuk bisa berkembang menjadi lebih baik lagi. Misalnya, anak memiliki minat dan bakat di bidang seni, olahraga, masak, penulisan, dan lainnya. Orang tua wajib mendukung dan membantu anak untuk mewujudkan bakat dan minat mereka.

Tujuan Pemenuhan Hak Anak Di Rumah

Saat hak anak di rumah sudah terpenuhi, maka mereka akan mengerti bahwa hak tersebut juga akan didapatkan oleh anak-anak lain yang ada di sekitar mereka. Hal tersebut tentu akan memberikan dampak positif bagi anak, antara lain:

1. Membuat anak memiliki sikap toleran terhadap sesama dan tidak akan mendiskriminasi orang lain 2. Anak-anak akan jauh dari sifat buruk, misalnya rasis, prasangka buruk, kebencian, bullying, dan perilaku buruk lain terhadap orang lain 3. Anak-anak akan lebih mudah menghargai dan menerima perbedaan yang ada di sekitarnya

4. Anak-anak akan terhindar dari perilaku melecehkan, baik secara verbal maupun mental

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề