Mengapa bulan mei dan oktober disebut bulan maria

Bulan Maria – Agama Katolik memiliki tradisi spiritual untuk mendedikasikan bulan-bulan tertentu dalam setahun untuk berdevosi. Seperti saat bulan Mei disebut bulan berdevosi pada Bunda Maria, dan bulan Oktober sebagai bulan Rosario.

Lalu apa istimewanya bulan Mei hingga disebut bulan yang dikhususkan pada Bunda Maria? Untuk menjawab itu kita harus mengetahui lebih dulu mengapa Bunda Maria mendapat tempat istimewa dalam umat Katolik.

Bunda Maria mendapat tempat istimewa dan dihormati dalam Gereja Katolik karena ia merupakan teladan manusia yang berserah pada kehendak Allah dan mau menjawab panggilan Allah [Luk 1:26-38]. Dalam perjalanan hidupnya Bunda Maria juga mempunyai relasi yang sangat mesra dengan Putranya Yesus Kristus, sejak ada dalam kandungan sampai wafat-Nya. Lewat kedekatan relasi inilah yang menjadikan Gereja Katolik mempunyai keyakinan bahwa Maria sungguh-sungguh istimewa, baik di hadirat Allah maupun manusia.

Bulan Maria Saat Berdevosi & Doa Rosario

Devosi kepada Bunda Maria di setiap bulan Mei sebenarnya sudah dilangsungkan sejak abad ke-13. Seperti telah dimuat dalam laman katolisitas.org, sejarah bulan Mei sebagai bulan bagi Bunda Maria berasal dari Tradisi Suci yang berkembang di negara dengan empat musim. Bulan Mei kerap kali dianggap sebagai awal kehidupan. Pada bulan ini, masyarakat menyambut datangnya musim semi di mana bunga-bunga bermekaran.

Devosi Maria pada Bulan Mei ini semakin mendapatkan tempatnya yakni sejak tahun 1700-an dipopulerkan oleh para imam Yesuit yang kemudian menyebar sampai ke seluruh dunia.

Pengalaman Devosi Paus Pius VII, Paus Pius IX, dan Paus Paulus VI

Pada tahun 1809, Paus Pius VII ditangkap oleh para serdadu Napoleon dan dipenjara. Di dalam penjara, Paus memohon dukungan doa Bunda Maria, agar ia dapat dibebaskan dari penjara. Paus berjanji bahwa jika ia dibebaskan, maka ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria.

Lima tahun kemudian, pada tanggal 24 Mei, Bapa Paus dibebaskan, dan ia dapat kembali ke Roma. Tahun berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong umat Kristen.

Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal, dan ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma “Immaculate Conception” atau “Bunda Maria yang Dikandung Tanpa Noda” pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria akhirnya dikenal oleh Gereja universal.

Sedangkan Bapa Paus Paulus VI dalam surat ensikliknya, The Month of May mengatakan, “Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati,” dan bulan Mei adalah kesempatan untuk “penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga. Sepanjang bulan ini, umat Kristen, baik di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan doa dengan penuh kasih kepada Bunda Maria dari hati mereka. Pada bulan ini, rahmat Tuhan turun atas kita… dalam kelimpahan.” [Paus Paulus VI, the Month of May].

Gereja Katolik melanjutkan tradisi berdoa bersama Bunda Maria pada Bulan Mei sebagai bentuk kepedulian umat kepada Gereja universal dan menghormati Bunda Maria sebagai teladan pribadi yang beriman kepada Tuhan dengan sepenuh hati dan tidak gentar menghadapi penderitaan.

Perbedaan Bulan Maria dengan Bulan Rosario & Asal Mula Dikenalnya Doa Rosario

Lalu mengapa bulan Oktober disebut bulan rosario? Gereja Katolik meyakini Santo Dominikus [1170 – 1221] adalah santo yang menyebarkan doa ini, seperti yang kita kenal sekarang. Ia berkhotbah tentang rosario ini pada pelayanannya di antara para Albigensian yang tidak mempercayai misteri kehidupan Kristus sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia.

Tujuan utama pendarasan doa adalah untuk merenungkan misteri kehidupan Kristus. Walaupun catatan riwayat hidupnya tidak menuliskan bahwa Santo Dominikus menyusun doa tersebut, dan juga konstitusi Dominikan tidak menyebutkannya sebagai pencipta awal doa ini, namun peran Santo Dominikus cukup besar dalam memperkenalkannya kepada umat. 

Ia sendiri merupakan saksi hidup yang mendoakannya. Namun dalam bentuknya seperti sekarang merupakan hasil pertumbuhan devosi yang terjadi beratus tahun setelah kematian Santo Dominikus.

Peran Doa Rosario pada Pertempuran Lepanto

Doa ini mulai popular di sekitar tahun 1600 s.d. 1700-an, terutama setelah kemenangan pasukan Kristen di Lepanto, pada tahun 1571. Saat itu, negara-negara Eropa diserang oleh Kerajaan Ottoman-Turki yang ingin memperluas daerah kekuasaan mereka.  

Menghadapi ancaman ini, Paus Pius V memerintahkan semua umat Katolik berdoa rosario untuk memohon dukungan doa Bunda Maria, agar pasukan Kristen memperoleh kemenangan. Perintah ini dilakukan oleh Don Juan [John] dari Austria, komandan armada, demikian juga oleh umat Katolik di seluruh Eropa untuk memohon bantuan Bunda Maria di dalam keadaan yang mendesak ini.

Pada tanggal 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama-sama dengan banyak umat beriman mendoakannya di Basilika Santa Maria Maggiore. Sejak subuh sampai petang, doa ini tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran di Lepanto. Walaupun tampaknya mustahil karena jumlah musuh yang lebih banyak, namun pada akhirnya pasukan Katolik menang pada hari itu.

Oleh karena itulah, tanggal 7 Oktober dinyatakan sebagai Pesta Santa Perawan Maria Ratu Kemenangan, yang kemudian diganti dengan Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Pesta ini merupakan ucapan syukur atas bantuan Bunda Maria melalui doa rosario.

.

Baca Juga: //parokijetis.com/doa-koronka-seruan-kepada-kerahiman-ilahi/

.

[Wempi Gunarto / diolah dari berbagai sumber]

.

.

Lihat Artikel Lain :

  • Renungan Harian Hari Ini 19 Juli 2022, Bacaan Injil
  • Renungan Harian Hari Ini 26 Juli 2022, Bacaan Injil
  • Renungan Harian Hari Ini 25 Juli 2022, Bacaan Injil
  • Renungan Harian Hari Ini 3 Agustus 2022, Bacaan Injil
  • Renungan Harian Hari Ini 22 Juli 2022, Bacaan Injil

Parokihmtbcicurug.com - Mengapa bulan Oktober disebut bulan Rosario? 

Singkatnya yaitu karena Pesta ”Maria Ratu Rosario” dirayakan pada tanggal 7 Oktober [sejak 1573 oleh Paus Gregorius XIII], lama-kelamaan seluruh Bulan Oktober menjadi Bulan Rosario [sejak 1884: Paus Leo XIII].

Ada sekian banyak peristiwa ajaib yang mendorong pimpinan tertinggi Gereja menghimbau bahkan mendesak umat berdoa Rosario untuk memohon perlindungan Bunda Maria atas Gereja dari segala tantangan. 

Peristiwa terbesar yang melatarbelakangi penetapan tanggal 7 Oktober sebagai tanggal Pesta Santa Maria Ratu Rosario ialah peristiwa kemenangan pasukan Kristen dalam pertempuran melawan pasukan Islam Turki.

Menghadapi pertempuran ini, Paus Pius V menyerukan agar seluruh umat berdoa Rosario untuk memohon perlindungan Maria atas Gereja. Doa umat ini ternyata dikabulkan Tuhan.

Pasukan Kristen di bawah pimpinan Don Johanes dari Austria berhasil memukul mundur pasukan Turki di Lepanto pada tanggal 7 Oktober 1571.

Sebagai tanda syukur, Paus Pius V [1566-1572] menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai hari pesta Santa Maria Ratu Rosario. Kemudian Paus Klemens IX [1667-1669] mengukuhkan pesta ini bagi seluruh Gereja di dunia.

Paus Leo XIII [1878-1903] lebih meningkatkan nilai pesta ini dengan menetapkan seluruh Bulan Oktober sebagai Bulan Rosario untuk menghormati Maria.   

[BACA JUGA:Kesaksian Iman Aktor Pemeran The Passion of The Christ]

Peristiwa Kehidupan Yesus Direnungkan Sambil Berdoa Rosario

Rosario sebenarnya adalah doa renungan atas misteri keselamatan [dari saat Yesus mulai dikandung sampai Ia dimuliakan di surga dan mengutus Roh Kudus]. Dalam doa Rosario ”Salam Maria” didoakan 150 kali, yakni 15 kali 10 kali Salam Maria.

Setiap puluhan didahului oleh Bapa Kami dan ditutup dengan ”Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus” serta ”Terpujilah Yesus, Maria, dan Yusuf”.

Jumlah 150 berasal dari jumlah mazmur. Mereka yang tidak dapat mendoakan 150 mazmur [karena tidak dapat membaca] diberi kesempatan mendoakan ”Salam Maria” 150 kali.

Supaya dapat dihitung dengan mudah, maka dipakai tali-sembahyang atau tasbih. Sejak abad ke-13, khususnya karena kerasulan Ordo Dominikan, timbul kebiasaan merenungkan peristiwa-peristiwa kehidupan Yesus sambil mendoakan Rosario.

Peristiwa-peristiwa itu dibagi tiga: peristiwa gembira, peristiwa sedih, dan peristiwa mulia. Dengan demikian, muncul kebiasaan mendoakan Rosario dalam tiga tahap, masing-masing terdiri dari 50 Salam Maria.

Pada 16 Oktober 2002 oleh Paus Yohanes Paulus II ditambahkan lima peristiwa lagi yang dirangkai dalam Peristiwa Cahaya, khusus untuk merenungkan karya Kristus di dunia.

Maka, seluruhnya menjadi 20 peristiwa. Sembari mendaras Salam Maria berulang-ulang [10 kali], para pendoa merenungkan salah satu misteri yang dirangkai dalam Rosario.                  

Mari kita berusaha tekun dalam berdoa Rosario. Bulan Oktober adalah Bulan Rosario. Kita mohon perlindungan Santa Perawan Maria.  

[BACA JUGA:3 Perbedaan Teks Liturgis dan Teks Biblis]

Sumber Bahan:

- Buku Informasi dan Referensi, Iman Katolik, Konferensi Waligereja Indonesia 1996

- Buku Orang Kudus Sepanjang Tahun, Penyusun: Mgr. Nicolaas Martinus Schneiders, CICM , Cetakan ke-13 – Mei 2014

- Buku Puji Syukur, Komisi Liturgi KWI, diterbitkan oleh Penerbit OBOR, Cetakan 2019

- Penanggalan Liturgi 2021, Tahun B/I, Komisi Liturgi KWI

Editor : Presi Pricilia
Sumber :
Penulis : RD Yustinus Monang Damanik

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề