Mengapa dalam menghadapi globalisasi diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia

Oleh: Ramot Peter, S.Pd., M.Th

Jurusan : Character Building

Persaingan ketat dalam era globalisasi sudah tidak dapat terelakkan sehingga semua dimensi, semua golongan masyarakat dan dunia terlibat di dalamnya. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Indonesia perlu mempersiapkan masyarakat berkualitas unggul dengan melibatkan dunia pendidikan. Pendidikan merupakan sarana paling tepat untuk menghasilkan sumber daya manusia [SDM] unggul, baik melalui jalur formal maupun non-formal. Kebutuhan terhadap pendidikan yang bermutu merupakan tuntutan terhadap kemajuan suatu bangsa di tengah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi [IPTEK] dewasa ini. Suatu bangsa yang tidak menguasai IPTEK akan terlindas dan tertinggal dalam persaingan global yang begitu keras dan ketat.

Mengingat pentingnya peranan pendidikan dalam mempersiapkan masyarakat unggul pada era globalisasi, maka perlu strategi pengembangan SDM melalui strategi pelatihan dan pengembangan [learning and development/ L&D strategy] yang berpegang dan bertumpu pada landasan pendidikan yang kuat. Pendidikan merupakan usaha yang dilandasi kesadaran dan terencana untuk menciptakan proses pembelajaran dan suasana belajar. Untuk pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan tentu harus didukung pula dengan sistem pendidikan dan strategi pengembangan kompetensi yang baik pula. Untuk pencapaian kompetensi tersebut, penyelenggara pendidikan perlu membangun strategi pengembangan SDM melalui pelatihan dan pengembangan yang perlu ditangani secara serius dan berkesinambungan.

David Hayden dalam sebuah artikel pada CIPD [2018] mengatakan: “A learning and development strategy outlines how an organisation develops its workforce’s capabilities, skills and competencies to remain successful. It’s an important part of an organisation’s overall business strategy and its policies”, artinya betapa pentingnya L&D strategy sebuah organisasi harus dikembangkan karena sangat berpengaruh untuk keberhasilan sebuah organisasi dalam menghadapi persaingan global.

UNAIR NEWS – Globalisasi telah menuntut manusia untuk selalu siap dalam menghadapi perubahan serta persaingan di tingkat internasional. Jika tidak mampu beradaptasi, maka manusia akan kalah. Hal serupa juga akan menimpa sebuah organisasi, apabila mereka tidak dapat mengelola sumber daya manusia [SDM] yang memiliki budaya dan jiwa global.

Agar mampu bertahan di era globalisasi, organisasi perlu meningkatkan kapasitas SDM yang dimilikinya. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr. Purnawan Basundoro, S.S., M.Hum., saat mengisi workshop webinar yang bertajuk Change the World with a Positive Perspective: Resilience and Character Strengths at Organization pada hari Sabtu [4/7] lalu.

“Peningkatan kapasitas tersebut hanya dapat dilakukan jika semua unsur SDM menjadi manusia pembelajar yang terus-menerus belajar, baik melalui buku-buku, pada para ahli, rekan kerja, maupun kehidupan sehari-hari,” jelas direktur SDM Universitas Airlangga itu.

Tidak hanya Dr. Purnawan, workshop webinar yang diinisiasi komunitas HR 24/7 dari Prodi Magister Pengembangan Sumber Daya Manusia [S2 PSDM] UNAIR ini juga mengundang narasumber lain, yakni Athina Saraya, Rizki Kurnia Aqdami, dan Nadiyah Afifah Nigata Ramadhani. Ketiganya turut memberikan pandangan terkait upaya yang perlu dilakukan SDM dalam meningkatkan kapasitas diri, sehingga dapat bersaing di tingkat internasional.

Menurut Athina, salah satu kunci yang diperlukan agar SDM mampu bersaing di tingkat internasional adalah kegigihan. Sebab, kegigihan akan membantu manusia untuk fokus pada tujuan, mendorong kreativitas dalam mencari solusi, dan meningkatkan potensi diri.

“Dalam meraih tujuan jangka panjang di era persaingan global, individu dituntut untuk mempunyai keinginan, hasrat, semangat, antuasiasme, ketekutanan, ketahanan, serta konsistensi. Sebaliknya, organisasi dengan SDM yang tidak bersemangat atau apatis justru akan sulit mencapai tujuan jangka panjangnya,” imbuh pendiri platform @child.pedia itu.

Selain kegigihan, SDM juga perlu memiliki kemampuan berupa interpersonal skill yang baik agar mampu berinteraksi dengan semua orang, sehingga dapat mengembangkan diri.

“Kita dapat menggali interpersonal skill dengan cara belajar sungguh-sungguh, terutama saat duduk di bangku perkuliahan. Selanjutnya, ikuti pelatihan, ikuti organisasi, perbanyak analisis sosial, serta perbanyak interaksi sosial secara nyata maupun digital,” terang Rizki yang kini menjadi staf sub-direktorat pengembangan SDM dan organisasi direktorat SDM.

Upaya lain yang tidak kalah penting ialah memahami banyak perbedaan dalam organisasi dan menyelaraskannya demi memperoleh kesuksesan bersama. Hal itu dipaparkan oleh Nadiyah, konsultan human resource di perusahaan TATA Consultacy Service di Pune, India.

“Dengan memahami perbedaan, setiap SDM akan memperoleh nilai baru, kebijaksanaan, wawasan, meningkatkan sikap tolerensi, rasa kemanusiaan, keadilan, dan kelebihan lain dalam dirinya,” ungkap sarjana psikologi Universitas Hasanuddin [UNHAS], Makassar, itu.

Sementara itu, Rizki Priyoko selaku ketua program workshop webinar, menyampaikan apresiasinya terhadap para pembicara serta antusiasme 200 partisipan yang hadir kali ini.

“Pada webinar ini, kami berkolaborasi bersama direktorat bidang SDM UNAIR. Ke depan, kami juga akan menggandeng dekan, dosen, maupun alumni dari beberapa perguruan tinggi lain, seperti Universitas Diponegoro [UNDIP], UNHAS, Universitas Gadjah Mada [UGM], Universitas Brawijaya [UNIBRAW], serta Universitas Indonesia [UI],” tutupnya. [*]

Penulis: Nabila Amelia

Editor: Khefti Al Mawalia

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Manusia yang berkualitas adalah manusia yang minimal memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi  [IPTEK] dan kompetesi dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Kompetesi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimaksud adalah kemampuan untuk menghadapi perubahan, mencakup : kemampuan memahami hakikat, kemampuan megelola. sehingga dapat diambil manfaat dari perubahan tersebut yang mampu menampilkan keunggulan nyata dalam bidang kehidupan sehari-hari. 

Dalam kehidupan yang serba teknologi ini manusia tidak dapat hidup bebas dengan alam dan lingkungannya, hidup selalu dikelilingi oleh teknologi, organisasi dan sistem yang diciptakan sendiri. Memang secara logika berkat ilmu pengetahuan dan teknologi manusia bisa bangkit dan tidak lagi gagap teknologi [GAPTEK], akan tetapi secara sistematis manusia mulai bergantung pada hasil ciptaannya dan organisasinya. Sekarang alat benar-benar menjadi tuhan dan manusia adalah hambanya. Jika manusia memiliki kesadaran akan moral maka ia tidak akan diperbudak oleh teknolgi yang semakin maju, maka manusia yang mempunyai moral dan agama harus bisa mengendalikan diri dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin modern dan memacu untuk lebih mengembangkan potensinya.

Globalisasi pada prinsipnya mengacu pada perkembangan yang cepat di dalam teknologi, komunikasi, transformasi, informasi yang bisa dijangkau lebih mudah.  Seperti hal-nya adanya alat komunikasi yang canggih seperti: TV, telepon, VCD, DVD, dan internet yang bisa membawa kita kedunia luar dan tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan ilmu teknolgi akan membawa dampak bagi kehidupan.

Kualitas SDM sangat menentukan dimana suatu bangsa akan berkembang menjadi lebih maju dan di Era globalisasi ini setiap individu dituntut untuk memiliki nilai SDM yang tinggi. Kita sebagai penerus bangsa harus tanggap dan meng-update informasi-informasi yang terjadi pada saat ini dengan terus belajar dan mencari penemuan-penemuan yang baru.

Tujuan pengembangan SDM antara lain :

  1. Meningkatkan kompetensi secara konseptual dan teknikal.
  2. Peningkatkan pelayanan terhadap klient.
  3. Meningkatkan status dan karir kerja.
  4. Meningkatkan efesiensi dan efektifitas.
  5. Meningkatkan kesejahteraan.
  6. Meningkatkan produktivitas kerja.
  7. Meningkatkan moral etis.

Penanaman akhlak dalam pengembangan sumber daya manusia di era globalisasi.

Dengan penanama akhlak sejak dini merupakan bekal kita unruk bersaing dalam mewujudkan SDM yang berkualitas di era globalisasi ini. Dengan demikian peranan akhlak dalam sumber daya manusia yaitu :

  1. Mampu mentrasfer nilai-nilai yang mempertebal keimanan dan ketaatan ibadah.
  2. Mendorong dan mengembangkan spiritualitas sehingga membentuk kekuatan rohani yang memfilter macam-macam keserakahan, materialistis dan konsumen dalam kehidupan yang modern dan penuh rayuan duniawi.
  3. Adanya integrasi dalam kepribadiannya jika dilakukan penanaman akhlak sejak dini. 

Dengan harapan yang besar terhadap penanaman akhlak maka terwujud pembentukan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi, sebab tampa di sadari juga dengan akhlak yang baik apa yang menjadi harapan tidak akan berjalan sesuai keinginan. 

Page 2

Manusia yang berkualitas adalah manusia yang minimal memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi  [IPTEK] dan kompetesi dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Kompetesi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimaksud adalah kemampuan untuk menghadapi perubahan, mencakup : kemampuan memahami hakikat, kemampuan megelola. sehingga dapat diambil manfaat dari perubahan tersebut yang mampu menampilkan keunggulan nyata dalam bidang kehidupan sehari-hari. 

Dalam kehidupan yang serba teknologi ini manusia tidak dapat hidup bebas dengan alam dan lingkungannya, hidup selalu dikelilingi oleh teknologi, organisasi dan sistem yang diciptakan sendiri. Memang secara logika berkat ilmu pengetahuan dan teknologi manusia bisa bangkit dan tidak lagi gagap teknologi [GAPTEK], akan tetapi secara sistematis manusia mulai bergantung pada hasil ciptaannya dan organisasinya. Sekarang alat benar-benar menjadi tuhan dan manusia adalah hambanya. Jika manusia memiliki kesadaran akan moral maka ia tidak akan diperbudak oleh teknolgi yang semakin maju, maka manusia yang mempunyai moral dan agama harus bisa mengendalikan diri dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin modern dan memacu untuk lebih mengembangkan potensinya.

Globalisasi pada prinsipnya mengacu pada perkembangan yang cepat di dalam teknologi, komunikasi, transformasi, informasi yang bisa dijangkau lebih mudah.  Seperti hal-nya adanya alat komunikasi yang canggih seperti: TV, telepon, VCD, DVD, dan internet yang bisa membawa kita kedunia luar dan tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan ilmu teknolgi akan membawa dampak bagi kehidupan.

Kualitas SDM sangat menentukan dimana suatu bangsa akan berkembang menjadi lebih maju dan di Era globalisasi ini setiap individu dituntut untuk memiliki nilai SDM yang tinggi. Kita sebagai penerus bangsa harus tanggap dan meng-update informasi-informasi yang terjadi pada saat ini dengan terus belajar dan mencari penemuan-penemuan yang baru.

Tujuan pengembangan SDM antara lain :

  1. Meningkatkan kompetensi secara konseptual dan teknikal.
  2. Peningkatkan pelayanan terhadap klient.
  3. Meningkatkan status dan karir kerja.
  4. Meningkatkan efesiensi dan efektifitas.
  5. Meningkatkan kesejahteraan.
  6. Meningkatkan produktivitas kerja.
  7. Meningkatkan moral etis.

Penanaman akhlak dalam pengembangan sumber daya manusia di era globalisasi.

Dengan penanama akhlak sejak dini merupakan bekal kita unruk bersaing dalam mewujudkan SDM yang berkualitas di era globalisasi ini. Dengan demikian peranan akhlak dalam sumber daya manusia yaitu :

  1. Mampu mentrasfer nilai-nilai yang mempertebal keimanan dan ketaatan ibadah.
  2. Mendorong dan mengembangkan spiritualitas sehingga membentuk kekuatan rohani yang memfilter macam-macam keserakahan, materialistis dan konsumen dalam kehidupan yang modern dan penuh rayuan duniawi.
  3. Adanya integrasi dalam kepribadiannya jika dilakukan penanaman akhlak sejak dini. 

Dengan harapan yang besar terhadap penanaman akhlak maka terwujud pembentukan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi, sebab tampa di sadari juga dengan akhlak yang baik apa yang menjadi harapan tidak akan berjalan sesuai keinginan. 


Lihat Money Selengkapnya

Page 3

Manusia yang berkualitas adalah manusia yang minimal memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi  [IPTEK] dan kompetesi dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Kompetesi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimaksud adalah kemampuan untuk menghadapi perubahan, mencakup : kemampuan memahami hakikat, kemampuan megelola. sehingga dapat diambil manfaat dari perubahan tersebut yang mampu menampilkan keunggulan nyata dalam bidang kehidupan sehari-hari. 

Dalam kehidupan yang serba teknologi ini manusia tidak dapat hidup bebas dengan alam dan lingkungannya, hidup selalu dikelilingi oleh teknologi, organisasi dan sistem yang diciptakan sendiri. Memang secara logika berkat ilmu pengetahuan dan teknologi manusia bisa bangkit dan tidak lagi gagap teknologi [GAPTEK], akan tetapi secara sistematis manusia mulai bergantung pada hasil ciptaannya dan organisasinya. Sekarang alat benar-benar menjadi tuhan dan manusia adalah hambanya. Jika manusia memiliki kesadaran akan moral maka ia tidak akan diperbudak oleh teknolgi yang semakin maju, maka manusia yang mempunyai moral dan agama harus bisa mengendalikan diri dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin modern dan memacu untuk lebih mengembangkan potensinya.

Globalisasi pada prinsipnya mengacu pada perkembangan yang cepat di dalam teknologi, komunikasi, transformasi, informasi yang bisa dijangkau lebih mudah.  Seperti hal-nya adanya alat komunikasi yang canggih seperti: TV, telepon, VCD, DVD, dan internet yang bisa membawa kita kedunia luar dan tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan ilmu teknolgi akan membawa dampak bagi kehidupan.

Kualitas SDM sangat menentukan dimana suatu bangsa akan berkembang menjadi lebih maju dan di Era globalisasi ini setiap individu dituntut untuk memiliki nilai SDM yang tinggi. Kita sebagai penerus bangsa harus tanggap dan meng-update informasi-informasi yang terjadi pada saat ini dengan terus belajar dan mencari penemuan-penemuan yang baru.

Tujuan pengembangan SDM antara lain :

  1. Meningkatkan kompetensi secara konseptual dan teknikal.
  2. Peningkatkan pelayanan terhadap klient.
  3. Meningkatkan status dan karir kerja.
  4. Meningkatkan efesiensi dan efektifitas.
  5. Meningkatkan kesejahteraan.
  6. Meningkatkan produktivitas kerja.
  7. Meningkatkan moral etis.

Penanaman akhlak dalam pengembangan sumber daya manusia di era globalisasi.

Dengan penanama akhlak sejak dini merupakan bekal kita unruk bersaing dalam mewujudkan SDM yang berkualitas di era globalisasi ini. Dengan demikian peranan akhlak dalam sumber daya manusia yaitu :

  1. Mampu mentrasfer nilai-nilai yang mempertebal keimanan dan ketaatan ibadah.
  2. Mendorong dan mengembangkan spiritualitas sehingga membentuk kekuatan rohani yang memfilter macam-macam keserakahan, materialistis dan konsumen dalam kehidupan yang modern dan penuh rayuan duniawi.
  3. Adanya integrasi dalam kepribadiannya jika dilakukan penanaman akhlak sejak dini. 

Dengan harapan yang besar terhadap penanaman akhlak maka terwujud pembentukan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi, sebab tampa di sadari juga dengan akhlak yang baik apa yang menjadi harapan tidak akan berjalan sesuai keinginan. 


Lihat Money Selengkapnya

Page 4

Manusia yang berkualitas adalah manusia yang minimal memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi  [IPTEK] dan kompetesi dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Kompetesi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimaksud adalah kemampuan untuk menghadapi perubahan, mencakup : kemampuan memahami hakikat, kemampuan megelola. sehingga dapat diambil manfaat dari perubahan tersebut yang mampu menampilkan keunggulan nyata dalam bidang kehidupan sehari-hari. 

Dalam kehidupan yang serba teknologi ini manusia tidak dapat hidup bebas dengan alam dan lingkungannya, hidup selalu dikelilingi oleh teknologi, organisasi dan sistem yang diciptakan sendiri. Memang secara logika berkat ilmu pengetahuan dan teknologi manusia bisa bangkit dan tidak lagi gagap teknologi [GAPTEK], akan tetapi secara sistematis manusia mulai bergantung pada hasil ciptaannya dan organisasinya. Sekarang alat benar-benar menjadi tuhan dan manusia adalah hambanya. Jika manusia memiliki kesadaran akan moral maka ia tidak akan diperbudak oleh teknolgi yang semakin maju, maka manusia yang mempunyai moral dan agama harus bisa mengendalikan diri dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin modern dan memacu untuk lebih mengembangkan potensinya.

Globalisasi pada prinsipnya mengacu pada perkembangan yang cepat di dalam teknologi, komunikasi, transformasi, informasi yang bisa dijangkau lebih mudah.  Seperti hal-nya adanya alat komunikasi yang canggih seperti: TV, telepon, VCD, DVD, dan internet yang bisa membawa kita kedunia luar dan tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan ilmu teknolgi akan membawa dampak bagi kehidupan.

Kualitas SDM sangat menentukan dimana suatu bangsa akan berkembang menjadi lebih maju dan di Era globalisasi ini setiap individu dituntut untuk memiliki nilai SDM yang tinggi. Kita sebagai penerus bangsa harus tanggap dan meng-update informasi-informasi yang terjadi pada saat ini dengan terus belajar dan mencari penemuan-penemuan yang baru.

Tujuan pengembangan SDM antara lain :

  1. Meningkatkan kompetensi secara konseptual dan teknikal.
  2. Peningkatkan pelayanan terhadap klient.
  3. Meningkatkan status dan karir kerja.
  4. Meningkatkan efesiensi dan efektifitas.
  5. Meningkatkan kesejahteraan.
  6. Meningkatkan produktivitas kerja.
  7. Meningkatkan moral etis.

Penanaman akhlak dalam pengembangan sumber daya manusia di era globalisasi.

Dengan penanama akhlak sejak dini merupakan bekal kita unruk bersaing dalam mewujudkan SDM yang berkualitas di era globalisasi ini. Dengan demikian peranan akhlak dalam sumber daya manusia yaitu :

  1. Mampu mentrasfer nilai-nilai yang mempertebal keimanan dan ketaatan ibadah.
  2. Mendorong dan mengembangkan spiritualitas sehingga membentuk kekuatan rohani yang memfilter macam-macam keserakahan, materialistis dan konsumen dalam kehidupan yang modern dan penuh rayuan duniawi.
  3. Adanya integrasi dalam kepribadiannya jika dilakukan penanaman akhlak sejak dini. 

Dengan harapan yang besar terhadap penanaman akhlak maka terwujud pembentukan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi, sebab tampa di sadari juga dengan akhlak yang baik apa yang menjadi harapan tidak akan berjalan sesuai keinginan. 


Lihat Money Selengkapnya

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề