Mengapa tanah kurang baik digunakan sebagai media tanam tunggal jelaskan

Ilustrasi berkebun. ©Shutterstock/Alexey Stiop

JABAR | 7 September 2020 21:30 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Bagi Anda yang memiliki hobi berkebun atau menyukai tanaman hias, media tanam pasti menjadi salah satu perhatian utama. Media tanam menjadi elemen penting untuk menunjang kehidupan tanaman.

Media tanam harus mampu menjaga kelembapan di sekitar akar tanaman, serta menyediakan cukup udara dan unsur hara. Umumnya, media tanam yang sering digunakan untuk bercocok tanam adalah tanah.

Namun selain tanah, ada media tanam lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam.
Berikut, dilansir dari gardener.id dan caratanam.com, beberapa jenis media tanam yang bisa Anda gunakan untuk tanaman hias Anda.

2 dari 8 halaman

ecofarmingdaily.com

Jenis media tanam yang pertama adalah humus. Humus merupakan jenis tanah yang paling subur bagi tanaman. Ini karena humus adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan dedaunan dan batang pohon, serta campuran dari kotoran hewan.

Media tanam humus biasanya berwarna cokelat gelap dengan tekstur yang lembut. Di dalam tanah ini terdapat banyak unsur hara seperti fenol, asam karboksilat, hidroksida serta alifatik.

3 dari 8 halaman

Jenis media tanam yang kedua adalah sekam hitam. Sekam merupakan limbah padi yang memang banyak digunakan sebagai media tanam.

Namun, sekam hitam sedikit berbeda dengan sekam biasa. Sekam hitam merupakan sekam yang dibakar. Sekam hitam ini dipercaya berfungsi untuk memperbaiki struktur di dalam tanah, baik secara fisik, kimia, dan biologi.

Media tanam sekam hitam ini bisa menjadi rekomendasi untuk tanaman hias atau tanaman bunga karena kemampuannya dalam meningkatkan porositas tanah. Porositas tanah yang tinggi pada sekam hitam ini akan membuat tanah menjadi gembur dan mampu menyerap nutrisi dengan baik.

4 dari 8 halaman

thespruce.com

Jenis media tanam yang ketiga adalah pupuk kandang. Media tanam yang satu ini mungkin sudah banyak dikenal dan digunakan oleh para pecinta tanaman. Pupuk kandang ini biasanya berasal dari kotoran kambing.
Pupuk kandang ini digunakan ketika sudah kering dan berwarna kecokelatan dengan tekstur yang keras. Media tanam ini biasanya akan digunakan sebanyak 20 persen dalam wadah pot bersama dengan media tanam lainnya.

5 dari 8 halaman

dreamstime.com

Jenis media tanam yang keempat adalah sekam padi mentah. Sekam padi mentah merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan.

Dalam proses penggilingan beras, sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi limbah penggilingan. Komposisi kimiawi yang ada pada sekam padi adalah sangat beragam yaitu kadar air, protein kasar, lemak, serat kasar, abu, karbohidrat dasar, hidrogen, oksigen, dan lain-lain.

Kandungan bahan kimiawi yang sangat banyak ini tentu membuat sekam mentah sangat cocok dijadikan sebagai media tanam.

6 dari 8 halaman

Jenis media tanam yang kelima adalah batang pakis. Batang pakis umumnya memiliki dua macam, yaitu pakis hitam dan pakis cokelat. Sebagai media tanam, pakis hitam lebih sering digunakan ketimbang pakis cokelat. Pakis hitam sendiri berasal dari tanaman pakis yang sudah tua dan kering.

Anda bisa menemukan batang pakis ini dijual dalam bentuk cacahan dan juga lempengan segi empat yang siap pakai. Media tanam pakis ini dinilai mampu mengikat air, memiliki drainase yang baik, dan mudah ditembus akar. Namun, Anda juga harus memperhatikan jika ingin menggunakan media tanam ini. Pasalnya, media tanam ini juga sering dijadikan sarang oleh semut atau binatang kecil lainnya.

7 dari 8 halaman

pthorticulture.com

Jenis media tanam yang berikutnya adalah sabut kelapa. Sebagian orang mungkin sudah familiar dengan penggunaan sabut kelapa ini untuk penanaman. Sabut kelapa memang bisa menjadi bahan organik alternatif untuk media tanam. Sabut kelapa yang dijadikan media tanam harus berasal dari buah kelapa yang sudah berumur dan berserat kuat.

Media tanam ini sangat baik dalam mengikat dan menyimpan air, sehingga sangat cocok digunakan di daerah panas. Selain itu, kandungan unsur hara seperti magnesium, kalsium, kalium, fosfor dan natrium pada sabut kelapa sangat baik untuk tanaman.

Namun, sabut kelapa ini akan mudah lapuk jika sering terkena air hujan. Untuk mencegah hal ini, biasanya sabut kelapa akan direndam terlebih dahulu dengan menggunakan larutan fungsida.

8 dari 8 halaman

©2012 Merdeka.com/Shutterstock/Julia Ivantsova


Jenis media tanam yang terakhir adalah spons. Bagi orang awam, mungkin penggunaan spons sebagai media tanam ini masih terlihat asing. Namun, orang yang memiliki hobi bercocok tanam, spons bukan menjadi hal baru.

Kita tahu bahwa spons sangat ringan, sehingga media tanam ini sangat mudah dipindahkan dan ditempatkan di mana saja. Meskipun ringan, spons juga akan bertambah beratnya ketika disiram oleh air, sehingga tanaman dapat tumbuh tegak.

Seperti yang kita tahu bahwa spons memiliki daya serap yang sangat tinggi sehingga hal ini menjadi kelebihan tersendiri bagi spons. Namun, media tanam ini juga tidak bertahan lama karena bahannya yang mudah hancur.

Sehingga jika spons sudah terlihat tidak layak pakai, maka harus diganti dengan yang baru. Itulah kenapa, media tanam ini hanya digunakan pada tanaman hias bunga potong yang penggunaannya sementara.

[mdk/ank]

Admin distan | 12 November 2015 | 52105 kali

Mutu media tanam juga menentukan cepat lambatnya tanaman pot berbunga dan berbuah. Media tanam untuk Tabulampot memiliki banyak jenis dan variasi. Media yang biasa digunakan meliputi tanah, pupuk kandang, pasir, serbuk gergajian, dan sekam. Sebagian orang menggunakan masingmasing media tersebut secara murni. Artinya, tidak dicampur satu sama lain.

Media Tanam yang Sesuai Hal tersebut justru keliru karena akan menyebabkan hal-hal sebagai berikut.

A. Hanya menggunakan sekam

Jika Anda membeli tanaman buah yang medianya hanya menggunakan sekam dan campur humus bambu, tanaman itu tidak akan tumbuh sehat dan lama berbuah karena miskin hara. Media tanam ini hanya cocok dipakai untuk mengirim bibit tanaman dengan jarak jauh karena sifatnya ringan, mampu menyimpan air, dan cukup porous. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan mau berbuah, media tanam ini perlu ditambah dengan tanah kebun dan pupuk NPK.

B. Hanya menggunakan tanah

Apabila media tanamnya hanya menggunakan tanah liat [sawah], tanaman tidak akan tumbuh dengan baik dan sehat karena medianya cepat padat, walau sebenarnya kandungan haranya cukup lengkap. Media tanam yang padat akan sulit menyerap air sehingga air mudah tergenang di permukaan pot dan aerasi udaranya jelek. Untuk memperbaiki kualitas media tanam tersebut, perlu tambahan pupuk kandang dan pasir.

C. Hanya menggunakan pasir

Apabila media tanamnya banyak mengandung pasir, tanaman perlu dirawat secara intensif, terlebih untuk pengairan dan pemupukannya, karena sifat medianya tidak bisa menahan air. Keistimewaan media ini adalah aerasi udaranya sangat bagus. Agar media ini cocok untuk tanaman buah, perlu tambahan media tanam berupa pupuk kandang dan tanah kebun.

D. Hanya menggunakan pupuk kandang

Apabila media tanamnya terlalu banyak mengandung pupuk kandang atau kompos, tanaman tidak akan kokoh pertumbuhannya karena akar tanaman tidak mendapatkan tempat berpijak yang kuat. Keistimewaan media tanam ini adalah aerasi udaranya cukup bagus, kandungan hara cukup lengkap, terutama unsur mikronya. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, media ini perlu tambahan media tanam berupa tanah kebun dan pasir.

Media tanam yang bagus untuk bertanam Tabulampot adalah menggunakan campuran antara tanah, pasir, dan pupuk kandang atau kompos. Penggunaan pasir dapat diganti dengan serbuk kayu gergajian atau sekam, agar bobot media tanamnya lebih ringan. Media tanam yang diisikan ke dalam pot terdiri atas campuran tanah, pasir/ sekam/serbuk gergajian, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Jika tanah kebun terlalu liat atau terlalu banyak mengandung pasir, perbandingan tanah kebun, pasir/sekam/serbuk gergaji, dan pupuk kandang menjadi 2 : 1 : 2.

Khusus untuk tanaman anggur dalam pot, dapat digunakan campuran tanah kebun, pasir kali, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 2. Sebelum digunakan, media itu sebaiknya diayak dulu agar diperoleh media tanam yang tampak seragam, halus, menarik, dan bersih penampilannya.

Bahan tambahan yang perlu dicampurkan dalam media tanam sebagai pupuk dasar adalah satu sendok pupuk NPK [15 : 15 : 15] dan 25 g dolomit untuk per 10 kg media tanam. Bahan tambahan tersebut dicampur rata. Keasaman media tanam dapat diatur sesuai dengan kebutuhan jenis tanaman atau dibuat netral  dengan pH tanah 6,5—7.

Download disini

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề