Nitrobacter SP merupakan jenis bakteri yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman Mengapa demikian

Peran dan manfaat bakteri bagi manusia sangatlah besar, tetapi tidak dapat dipungkiri, terdapat pula pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh beberapa jenis bakteri. Silakan simak penjelasan Trigonal Pendidikan berikut ini.

Bakteri dalam pandangan masyarakat awam memiliki konotasi yang negatif, yaitu sebagai biang terjadinya penyakit. Padahal ternyata, hanya sebagian kecil bakteri yang benar-benar merugikan manusia.

Peranan bakteri bagi manusia

Bakteri berperan penting bagi kehidupan manusia, baik itu secara langsung maupun tidak langsung, baik itu menguntungkan ataupun merugikan. Contoh nyata yang bisa langsung kita rasakan adalah, adanya bakteri dalam usus kita yang membantu proses penguraian dan penyerapan gizi. Contoh lain yang bisa kita lihat adalah, peranan bakteri dalam industri, seperti industri makanan dan minuman.

Selain peran positif dari bakteri, tak bisa dipungkiri beberapa bakteri bisa menyebabkan penyakit bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Bakteri semacam ini disebut dengan bakteri patogen. Contoh kasus yang cukup menyita perhatian adalah bakteri Escherichia coli atau lebih dikenal dengan sebutan E-coli, bakteri ini sempat menggegerkan masyarakat Eropa karena menyebabkan kematian terhadap beberapa orang penduduknya.

Terlepas dari keuntungan dan kerugiannya, bakteri adalah salah satu makhluk hidup yang tentu saja memiliki perannya sendiri. Tuhan tidak akan menciptakan sesuatu tanpa peran apapun, kita sebagai manusia hanya perlu mengenal dan melihatnya lebih dekat.

Contoh bakteri dan manfaatnya

Bakteri Nitrogen

Nama bakteri: Azotobacter vinelandii, Clostridium pasteurianum, Rhodospirillium rubrum, Rhizobium leguminosarum, Rhizobium radicula
Manfaat: memfiksasi/mengikat Nitrogen bebas dari udara sehingga menyuburkan tanah pertanian.

Bakteri Nitrifikasi

  • Bakteri Nitritasi Nama bakteri: Nitrosomonas winigratsky, Nitrococcusaerobea

    Manfaat: mengubah amoniak menjadi nitrit sehingga menyuburkan tanah dengan menyediakan nitrat yang diserap akar tumbuhan.

  • Bakteri Nitratasi Nama bakteri: Nitrobacter sp, Bactoderma sp.

    Manfaat: Mengubah nitrit menjadi nitrat sehingga menyuburkan tanah dengan menyediakan nitrat yang diserap akar tumbuhan.

Bakteri Usus

Nama bakteri: Escherichia coli, Aerobacter sp, Klebsiella sp
Manfaat: Membusukkan sisa-sisa hasil pencernaan di usus manusia sehingga membantu pembentukan feses, vitamin B12, dan K.

Bakteri fermentasi

Nama bakteri: Lactobacillus bulgarius
Manfaat: mengubah susu menjadi asam susu.

Bakteri penghasil antibiotik

Nama bakteri: Bacillus brevis
Manfaat: menghasilkan terotrisin sehingga membantu pembuatan obat-obatan/antibiotik.

Bakteri biodegradasi plastik

Nama bakteri: Methylococcus capsulatus
Manfaat: menghancurkan plastik sehingga membantu mengurangi limbah/sampah.

Bakteri biodegradasi minyak

Nama bakteri: Pseudomonas sp
Manfaat: memanfaatkan minyak sebagai sumber makanannya sehingga membantu mengurangi pencemaran minyak.

Bakteri biodegrasi air buangan

Nama bakteri: Nitrobacter sp, Nitrosomonas sp, Pseudomonas sp, Beggiota sp
Manfaat: sebagai lumpur aktif penyaring air limbah sehingga membantu pengolahan limbah cair.

Bakteri bioteknologi dan rekayasa genetik

Nama bakteri: Bacillus thuringiensis
Manfaat: penghasil pestisida biologi  untuk membantu pemberantasan hama.

Itulah penjelasan mengenai peranan dan manfaat bakteri bagi kehidupan manusia. Semoga setelah membaca artikel ini kita semua bisa lebih giat berusaha untuk bermanfaat bagi lingkungan sekitar kita. Jika Anda ingin menambahkan atau bahkan ingin memberikan koreksi, jangan sungkan untuk menuliskannya di kolom komentar. Terima kasih.  

Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda ingin mengutip artikel ini, mohon sertakan tautan hidup ke situs web atau halaman ini. Terima kasih.

REFERENSI
Artikel:
1. The X. 2010. Peran bakteri bagi manusia: faktailmiah.com
2. B-Theone Education Centre. 2010. Peranan Bakteri yang Menguntungkan bagi Manusia: b-theoneeducationcentre.blogspot.com
Gambar:
pixabay.com

PERANAN BAKTERI YANG MENGUNTUNGKAN DI BIDANG PERTANIAN BAKTERI RHIZOBIUM LEGUMINOSARUM Bakteri Rhizobium adalah salah satu kelompok bakteri yang berkemampuan sebagai penyedia hara bagi tanaman. Peran : Peranan rhizobium terhadap pertumbuhan tanaman khususnya berkaitan dengan masalah ketersediaan nitrogen bagi tanaman inangnya. Pada tanaman legum, Rhizobium mampu mencukupi 80% kebutuhan nitrogen tanaman legum dan meningkatkan produksi antara 10% - 25%. Tanggapan tanaman sangat bervariasi tergantung pada kondisi tanah dan efektivitas populasi asli. Proses : Bila bersimbiosis dengan tanaman legum, kelompok bakteri ini akan menginfeksi akar tanaman dan membentuk bintil akar di dalamnya. Akar tanaman tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya [akar], maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah. BAKTERI PASTEURIA PENETRANS Peran : Bakteri Pasteuria penetrans sangat potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu komponen pengendalian nematoda pada tanaman lada. Pengendalian hayati ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia [nematisida] yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Penyakit kuning merupakan salah satu kendala produksi lada di Bangka-Belitung dan Kalimantan. Penyakit tersebut disebabkan oleh nematoda parasit terutama Radopholus similis dan Meloidogyne incognita. Akibat serangan nematoda tersebut, pertumbuhan tanaman menjadi terhambat serta warna daun dan dahan menjadi kuning. Daun-daun yang menguning tidak menjadi layu, tetapi tergantung kaku dan sangat rapuh sehingga secara bertahap akan gugur. Untuk mengendalikan penyakit kuning, para petani lada biasanya menggunakan bahan kimia. Namun, penggunaan bahan kimia secara terus menerus dapat mencemari lingkungan, menimbulkan resurjensi dan resistensi nematoda serta terbunuhnya musuh-musuh alami yang mempunyai peranan dalam menjaga keseimbangan hayati. Proses : Nematoda parasit dapat dikendalikan dengan menggunakan agen hayati yang merupakan musuh alaminya, misalnya bakteri Pasteuria penetrans. Bakteri ini tersebar luas di berbagai daerah serta dapat bertahan hidup lama di dalam tanah karena mampu membentuk spora yang tahan terhadap kekeringan dan input pertanian. Dilaporkan bahwa P. penetrans mampu menekan populasi M. incognita pada tanaman tembakau, kacang tanah, dan tomat. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat telah membuat tiga macam formula P. penetrans yaitu formula kapsul, pelet, dan kompos. Ketiga formula tersebut telah diuji di laboratorium, rumah kaca maupun di lapang. Hasil pengujian lapang selama 2 tahun di kebun lada petani di Bangka membuktikan bahwa bakteri tersebut mampu menekan populasi nematoda dan perkembangan penyakit kuning serta meningkatkan produktivitas tanaman lada yang terserang nematoda. Kombinasi penggunaan P. penetrans dengan kapur pertanian memberikan hasil yang terbaik. Untuk formulasi kapsul, tepung akar tomat yang sudah dikeringkan dan disaring dengan cara tersebut di atas, dimasukkan ke dalam kapsul. Setiap kapsul berisi 0,25 g tepung akar. Untuk pembuatan formulasi pelet, diperlukan bahan pembawa berupa dedak, tepung tapioka, dan tepung terigu. Tepung tapioka dan te pung terigu disaring dengan saringan 200 mesh. Tepung tapioka dimasukkan ke dalam air panas [80 o C] dan diaduk sampai merata. Bahan-bahan lainnya dimasukkan satu demi satu sambil diremas-remas sampai merata. Adonan yang sudah tercampur merata kemudian digiling dengan menggunakan penggiling daging. Hasil gilingan dipotong-potong sepanjang lebih kurang 0,5 cm, kemudian dijemur sampai kering. Untuk pembuatan formulasi kompos diperlukan sekam bakar, humus bambu, kitin, dan cacahan akar tomat yang sudah mengandung spora P. penetrans masing-masing dengan perbandingan 2:1:0,25:1. Dip PEMANFAATAN BAKTERI NITROBACTER SP SEBAGAI UPAYA BIODEGRADASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH Posted November 9, 2011 by aguskrisno in Uncategorized. Leave a Comment Mikroba terdapat dimana-mana di sekitar kita ada yang menghuni tanah, air, dan udara. Studi tentang mikroba yang ada di lingkungan alamiahnya disebut ekologi mikroba. Ekologi merupakan bagian biologi yang berkenaan dengan studi mengenai hubungan organism atau kelompok organisme dengan lingkungannya. Ekologi mikroba sangat berperan membantu memperbaiki kualitas lingkungan. Bagian dari mikrobiologi yang mempelajari tentang peranan mikroorganisme di dalam lingkungan adalah mikrobiologi lingkungan. Lingkungan yang dimaksud terutama terdiri dari air, udara, dan tanah. Mikrobiologi air adalah mikrobiologi yang mempelajari kehidupan dan peranan mikroorganisme di dalam lingkungan air. Peranan mikroba dalam air dapat dipakai dalam bidang kesehatan, bidang pertanian, bidang peternakan, bidang industri, bidang pengairan, bidang pengolahan air. Mikrobiologi tanah adalah bagian disiplin mikrobiologi yang mempelajari kehidupan, aktivitas, dan peranan mikroorganisme di dalam tanah. Perananan mikroba dalam lingkungan hidup pada saat sekarang adalah sebagai jasad yang secara langsung atau secara tidak langsung mempengaruhi lingkungan; dan juga baik jasad yang secara langsung maupun secara tidak langsung dipengaruhi oleh lingkungan. NITROBACTER Unsur nitrogen di alam terdapat dalam bentuk gas, sedangkan di tanah jumlahnya sangat sedikit,namun sangat dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah banyak. Nitrogen bersenyawa membentuk urea, protein, asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik seperti amoniak, nitrit dan nitrat. Meskipun kebutuhan N2 sangat penting, namun hanya sedikit organisme yang dapat mengikat N2 dari udara, yaitu jenis bakteri dan gangang bersel satu yang bersimbiosis dengan tmbuhan tingkat tinggi melalui Fiksasi Nitrogen. Sedangkan tumbuhan lainnya memperoleh senyawa nitrogen melalui suplai N2 atau daur nitrogen. N2 diserap oleh tumbuhan dalam bentuk nitrat melalui proses Nitrifikasi yang dibantu oleh bakteri Nitrosomonas, Nitrococus dan Nitrobacter. Bakteri yang mengoksidasi ammonia menjadi nitrit kemudian menjadi nitrat disebut bakteri nitrifikasi. Sedangkan bakteri denitrifikasi adalah bakteri mampu mengubah nitrit menjadi gas nitrogen yang nantinya gas tersebut akan kembali lagi ke atmosfer dan siap untuk memulai daur lagi. Nitrobacter merupakan bakteri nitrifikasi karena merupakan bakteri yang mengubah nitrit menjadi nitrat. Nitrobacter termasuk famili Nitrobacteraceae. Spesies nitrobacter meliputi Nitrobacter winogradskyi, Nitrobacter hamburgensis, Nitrobacter vulgaris, Nitrobacter alkalicus. Selain itu, nitrobacter juga merupakan sub-kelas dari Proteobacteria.Tidak seperti pada tumbuhan, ketika transfer elektron pada fotosintesis menyedisakan energi untuk fiksasi karbon, Nitrobakter menggunakan energi dari oksidasi ion nitrit [ NO2¯ ] menjadi ion nitrat [ NO3¯ ] untuk memenuhi kebutuhan karbonnya. Nitrobacter memiliki pH optimum antara 7,3 dan 7,5 serta akan mati pada suhu 120°F [49°C] atau di bawah 32°F [0°C]. Menurut Grundman, Nitrobacter tumbuh optimal pada suhu 38°C dan pH 7,9. Akantetapi, Holt menyatakan bahwa Nitrobacter tumbuh optimal pada suhu 28°C dan ph antara 5,8-8,5 dan memiliki pH optimal antara 7,6-7,8 [Grundman et. al. 2000, Holt, 1993]. Nitrobakter termasuk bakteri aerob, pada umumnya berbentuk batang, seperti pir atau pleomorfhic dan berkembang biak dengan budding. Nitrosomonas menguraikan ammonia menjadi Nitrit, yang merupakan senyawa beracun bagi koi. Nitrit menjadi makanan bakteri Nitrobacter dan menghasilkan senyawa Nitrat. Melihat keterkaitannya, lumrah bila kita menemukan kedua bakteri itu bersama dalam kolam. Walaupun berbahaya, koi masih mampu bertahan dengan kadar Nitrit dua kali kadar ammonia. Inilah yang dimaksud siklus nitrogen atau lazim disebut proses nitrifikasi. Koi melakukan respirasi dan bersekresi membuang kotoran yang mengandung ammonia. Begitu juga sisa pakan, kotoran di dasar kolam, atau koti mati yang lama tidak diangkat. Semuanya memberikan kontribusi terhadap peningkatan kadar ammonia dalam kolam. Ammonia diuraikan nitrosomonas menjadi nitrit. Siklus berikutnya adalah nitrobacter yang mengkonversi nitrit menjadi nitrat. Pada bagian akhir, nitrat diserap tumbuhan air atau menguap setelah melalui proses oksidasi dipermukaan air. Tabel 1.3 Peranan Positif Bakteri Di Bidang Pertanian No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Nama Bakteri Peran Bakteri RhizobiumMencukupi kebuthan Leguminosarum nitrogen Bakteri Pasteuria Penetrans Pengembalian nematoda pada lada Menyerang Hama Bacillus thurigiensis [BT Membunuh Hama Bauveria Bassiana Menyerang Hama Metharizum Anisopliae Mengendalikan Penyakit Trichoderma sp Tanaman Azospirillum sp dan Azotobacter Penambat N Simbiotik sp Endomikoriza Melarutkan fosfat Peran Bakteri Dalam Bidang Pertanian Dalam bidang pertanian, mikroorganisme dapat digunakan untuk peningkatan kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrien, dan peternakan hewan. Nitrogen bebas merupakan komponen terbesar udara. Unsur ini hanya dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam bentuk nitrat dan pengambilan khususnya melalui akar. Pembentukan nitrat dari nitrogen ini dapat terjadi karena adanya mikroorganisme. Penyusunan nitrat dilakukan secara bertahap oleh beberapa genus bakteri secara sinergetik. Dalam Dwidjoseputro [2005] dijelaskan bahwa ada beberapa genera bakteri yang hidup dalam tanah [misalnya Azetobacter, Clostridium, dan Rhodospirillum] mampu untuk mengikat molekul-molekul nitrogen guna dijadikan senyawa-senyawa pembentuk tubuh mereka, misalnya protein. Jika sel-sel itu mati, maka timbullah zat-zat hasil urai seperti CO2 dan NH3 [gas amoniak]. Sebagian dari amoniak terlepas ke udara dan sebagian lain dapat dipergunakan oleh beberapa genus bakteri [misalnya Nitrosomonas dan Nitrosococcus] untuk membentuk nitrit. Nitrit dapat dipergunakan oleh genus bakteri yang lain untuk memperoleh energi daripadanya. Oksidasi amoniak menjadi nitrit dan oksidasi nitrit menjadi nitrat berlangsung di dalam lingkungan yang aerob. Peristiwa seluruhnya disebut nitrifikasi. Pengoksidasian nitrit menjadi nitrat dilakukan oleh Nitrobacter. Proses nitrifikasi ini dapat ditulis sebagai berikut: 2NH3 + 3O2 ¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬ Nitrosomonas, Nitrosococcus 2HNO2 + 2H2O + energi 2HNO2 + O2 Nitrobacter 2HNO3 + energi ¬ Selain itu, mikroorganisme ini juga dapat digunakan sebagai agen pembusuk alami, yang akan mendekomposisi sampah-sampah organik menjadi materi inorganik sehingga dapat mengurangi kuantitas sampah, menyuburkan tanah dan dapat menjadi sumber nutrisi bagi tumbuhan [Anonim a, 2006]. Seorang peneliti dari Amerika Serikat yaitu Waksman telah menemukan mikroorganisme tanah yang menghasilkan streptomisin, yaitu bakteri Streptomyces [Dwidjoseputro, 2005]. Peran lain mikroba dalam bidang pertanian antara lain dalam teknologi kompos bioaktif dan dalam hal penyediaan dan penyerapan unsur hara bagi tanaman[biofertilizer]. Kompos bioaktif adalah kompos yang diproduksi dengan bantuan mikroba lignoslulotik unggul yang tetap bertahan di dalam kompos dan berperan sebagai agensia hayati pengendali penyakit tanaman. Teknologi kompos bioaktif ini menggunakan mikroba biodekomposer yang mampu mempercepat proses pengomposan dari beberapa bulan menjadi beberapa minggu saja. Mikroba akan tetap hidup dan aktif di dalam kompos, dan ketika kompos tersebut diberikan ke tanah, mikkroba akan berperan untuk mengendalikan organisme. Dalam hal penyediaan dan penyerapan unsur hara bagi tanaman[biofertilizer], aktivitas mikroba diperlukan untuk menjaga ketersediaan tiga unsur hara yang penting bagi tanaman antara lain, Nitrogen [N], fosfat [P], dan kalim [K]. Kurang lebih 74% kandungan udara adalah N. Namun, N udara tersebut harus ditambat oleh mikroba dan diubah bentuknya terlebih dahulu agar bisa langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Mikroba penambat N ada yang hidup bebas dan ada pula yang bersimbiosis. Mikroba penambat N simbiotik antara lain : Rhizobium sp yang hidup di dalam bintil akar tanaman kacang-kacangan [ leguminose ]. Mikroba penambat N non-simbiotik misalnya: Azospirillum sp dan Azotobacter sp. Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan untuk tanaman leguminose saja, sedangkan mikroba penambat N non-simbiotik dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.

Mikroba tanah lain yang berperan dalam penyediaan unsur hara adalah mkroba pelarut unsur fosfat [P] dan kalium [K]. Kandungan P yang cukup tinggi [jenuh] pada tanah pertanian kita, sedikit sekali yang dapat digunakan oleh tanaman karena terikat pada mineral liat tanah. Di sinilah peran mikroba pelarut P yang melepaskan ikatan P dari mineral liat dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak sekali mikroba yang mampu melarutkan P, antara lain: Aspergillus sp, Penicillium sp, Pseudomonas sp dan Bacillus megatherium. Mikroba yang berkemampuan tinggi melarutkan P, umumnya juga berkemampuan tinggi dalam melarutkan K. Mikroba sebagai agen biokontrol. Mikroba yang dapat mengendalikan hama tanaman antara lain: Bacillus thurigiensis [BT], Bauveria bassiana , Paecilomyces fumosoroseus, dan Metharizium anisopliae . Mikroba ini mampu menyerang dan membunuh berbagai serangga hama. Mikroba yang dapat mengendalikan penyakit tanaman misalnya: Trichoderma sp yang mampu mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh Gonoderma sp, JAP [jamur akar putih], dan Phytoptora sp. Beberapa biokontrol yang tersedia di pasaran antara lain: Greemi-G, Bio-Meteor, NirAma, Marfu-P dan Hamago.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề