Pada saat mobil tidak mengalami proses pengisian kemungkinan kerusakan yang terjadi yaitu

Inilah Delapan Masalah Utama Mobil dan Penyebabnya

Rabu, 16 Februari 2011 11:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -  Para pemilik mobil kerap tidak menyadari bahwa ongkos yang mereka bayar saat membawa kendaraannya sejatinya jauh lebih besar dari yang seharusnya. Hal itu terjadi karena beberapa komponen yang sebenarnya tidak bermasalah diganti oleh mekanik bengkel. Walhasil, ongkos pun membengkak.

"Itu terjadi karena diagnosis yang salah dari service advisor atau mekanik saat memeriksa kondisi mobil. Bahkan, tidak jarang ada oknum nakal, sehingga mengada-ada. Harusnya komponen tertentu tidak bermasalah mereka bilang harus ganti," papar Sugi Handoyo, Service Advisor Anugerah Motor, Daan Mogot, Pesing, Jakarta Barat, Rabu [16/2].

Kesalahan diagnosis tersebut bisa terjadi karena mekanik tidak cermat, tidak memahami karena pengetahuan dan pengalaman yang minim, hingga unsur kesengajaan untuk meraup keuntungan. Ulah oknum bengkel nakal seperti itu semakin menjadi-jadi manakala pemilik mobil tidak paham sama sekali ihwal berbagai kemungkinan permasalahan di kendaraan mereka.

"Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengenali gejala kerusakan yang umum terjadi, ciri-cirinya, hingga apa yang seharusnya dilakukan untuk mengatasinya," saran Handoyo.

Lantas apa saja gejala-gejala tersebut? Langkah apa yang harus dilakukan? Berikut tips dari Handoyo:

1.      Mesin sulit diaktifkan pada pagi hari

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mesin mobil sulit sekali dihidupkan di saat pagi hari atau mesin dingin. Beberapa penyebabnya, antara lain tegangan arus listrik aki yang kurang atau bahkan telah habis, terminal aki yang berkarat atau kotor dan kendor.

Penyebab lainnya adalah injektor bahan bakar bermasalah, jarak antara kepala busi dan sumbu busi terlalu renggang, kompresi mesin yang terlalu rendah, regulator tekanan bahan bakar rusak.

2.      Mesin sulit diaktifkan saat panas

Kondisi ini merupakan kebalikan dari kondisi nomor satu, yaitu mesin sulit sekali dinyalakan setelah mobil berjalan jauh dan kemudian berhenti atau mesin dimatikan. Penyebab kondisi ini adalah kompresi silinder yang rendah, choke bermasalah, injektor kotor, atau saringan udara yang kotor dan tersumbat.

3.      Mesin tersendat saat pedal gas diinjak untuk meningkatkan akselerasi

Kondisi seperti ini kerap terjadi di mobil yang telah berusia di atas lima tahun.

Beberapa penyebab permasalahan ini adalah busi yang telah aus atau jarak antara kepala dan sumbu busi terlalu renggang, vacuum di karburator, throttle body, intake manifold atau di bagian selang vacuum yang bocor. Penyebab lainnya adalah injektor bahan bakar yang kotor atau tersumbat.

4.      Tenaga mesin loyo tidak seperti biasanya

Persoalan lain yang sering dikeluhkan oleh para pemilik mobil adalah merosotnya tenaga yang dihasilkan oleh mesin. Mobil seolah loyo tak berdaya seperti sebelumnya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, di antaranya pemasangan timing belt yang tidak tepat, saringan bahan bakar yang kotor sehingga tersumbat, fuel pump bermasalah, regulator tekanan bahan bakar rusak, tingkat kompresi satu atau beberapa silinder menurun, dan kerenggangan kepala dan sumbu busi terlalu jauh.

Penyebab lainnya adalah vacuum di karburator, throttle body, inlet manifold, serta selang yang bocor. "Bisa juga karena injektor bermasalah, rem yang mengunci sehingga mobil dalam posisi terus mengerem, atau karena kopling slip sehingga tidak ada perubahan posisi gigi meskipun putaran mesin tinggi," papar Handoyo.

5.      Mesin hidup mati, hidup mati

Beberapa pemilik mobil mengungkapkan pernah mengalami mesin mobilnya langsung hidup saat kunci kontak diputar ke on. Namun, hal itu tidak berlangsung lama, karena mesin mati. Anehnya kondisi seperti itu berlangsung berulang kali.

Menurut Handoyo, ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, di antaranya sistem kelistrikan [mulai dari alternator, aki, hingga kabel-kabel yang kendur atau putus], serta kemungkinan rangkaian pengapian yang bermasalah.

Penyebab lainnya adalah, vacuum pada karburator, throttle body, inlet manifold, atau selang-selang vacuum yang bocor. "Bisa juga injektor yang bermasalah karena kotor atau tersumbat," kata dia.

6.      Lampu indikator oli menyala terus meski mobil telah berjalan

Masalah ini juga sering terjadi dan kerap tidak disadari oleh para pemilik mobil atau pengemudi. Umumnya mereka hanya percaya bahwa mobilnya telah rutin ganti oli sehingga lampu indikator luput dari perhatian.

Lampu yang terus menyala meski mesin telah cukup lama aktif bisa dikarenakan beberapa faktor, di antaranya jenis oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi mobil atau tidak sesuai rekomendasi dari pabrikan. Selain itu juga dikarenakan jumlah oli yang tidak sesuai dengan standar volume, sensor dan katup peranti tekanan oli rusak, atau saringan oli yang sudah aus.

7.      Mesin mendesis

Beberapa orang pernah mengeluhkan mesin mobil mereka mengeluarkan suara mendesis meski sudah lama dipanaskan. Penyebab masalah ini adalah, inlet manifold atau gasket throttle body bocor, exhaust manifold bocor, selang vacuum bocor, serta gasket di kepala silinder rusak sehingga bocor atau robek.

8.      Mesin menggelitik

Mesin knocking atau menggelitik juga kerap dikeluhkan oleh para pemilik mobil, terutama di saat mereka berusaha untuk menambah kecepatan akselerasi atau di saat mobil melibas jalanan menanjak.

Ada beberapa penyebab. Faktor penyebab utama dan paling sering adalah spesifikasi bahan bakar yang jelek, tingkat Research Octane Number [RON] bahan bakar yang tidak sesuai. Walhasil, timing pengapian tidak tepat.

"Istilah bengkelnya, karena ada premature ignition yaitu proses pembakaran di ruang bakar antara bahan bakar dan udara dengan pantikan api tidak sempurna. Sehingga ada ledakan prematur, itulah knocking," jelas Handoyo.

Penyebab lainnya adalah, injektor atau karburator mobil yang bermasalah, jarak antara kepala dan sumbu busi terlalu renggang, vacuum karburator, throttle body, inlet manifold, dan selang yang bocor.

Itulah beberapa permasalahan utama yang kerap terjadi pada mobil. Meski demikian ada beberapa masalah dan penyebab lainnya, namun kedelapan masalah itu merupakan masalah yang kerap dikeluhkan, sangat disarankan Anda memahaminya sebelum membawa mobil ke bengkel. Semoga bermanfaat.

ARIF ARIANTO

Sistem pengisian pada kendaraan memiliki fungsi utama yaitu untuk mengisi kembali arus listrik di dalam baterai. Selain itu sistem pengisian juga berfungsi untuk mensuplai energi listrik ke sistem-sistem kelistrikan yang berada di kendaraan selama mesin hidup.

Sistem pengisian kendaraan dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu sistem pengisian konvensional dan sistem pengisian IC. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas masalah yang saring ditimbulkan pada sistem pengisian konvensional. Salah satu masalah yang sering terjadi pada sistem pengisian konvensional ini adalah tidak adanya tegangan listrik yang dihasilkan oleh sistem pengisian.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan sistem pengisian tidak bekerja antara lain :


1. V-belt putus

V-belt merupakan komponen yang berfungsi untuk menghhubungkan antara putaran mesin dengan alternator. Apabila v-belt putus maka putaran mesin tidak akan terhubung dengan alternator sehingga alternator tidak akan berputar. Akibatnya maka tidak akan terjadi induksi tegangan pada alternator atau tegangan listrik tidak akan dihasilkan oleh alternator walaupun pada alternator terjadi kemagnetan pada field coil atau kumparan rotor.

2. Regulator rusak

Apabila regulator mengalami kerusakan maka dapat mengakibatnya sistem pengisian tidak bekerja. Beberapa komponen yang terdapat pada regulator yang apabila terjadi kerusakan maka sistem pengisian tidak akan bekerja antara lain resistor putus kontak point pada voltage regulator kotor.


Apabila resistor dan kontak point yang ada pada rangkaian voltage regulator ini putus maka aliran listrik dari terminal IG akan terhambat atau bahkan tidak dapat di alirkan ke komponen rotor coil sehingga kemagnetan pada alternator tidak dapat dibangkitkan oleh rotor coil.

3. Alternator rusak

Alternator merupakan bagian penting di dalam sistem pengisian yang berfungsi untuk membangkitkan energi listrik yang nantinya digunakan untuk mengisi kembali baterai dan untuk mensuplai arus listrik ke komponen-komponen kelistrikan selama mesin hidup. Bila alternator ini rusak maka tentunya sistem pengisian tidak akan bekerja, komponen-komponen alternator yang dapat mempengaruhi hilangnya tegangan pengisian antara lain :

Rotor coil putus

Rotor coil merupakan kumparan yang ada di dalam alternator yang bergerak bersama-sama dengan pully alternator. Rotor coil ini merupakan bagian alternator yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.

Rotor coil akan dapat membangkitkan medan magnet apabila ada arus listrik yang melewati rotor coil sehingga apabila arus listrik ini hilang atau tidak ada maka rotor coil tidak akan dapat membangkitkan kemagnetan.

Tegangan listrik dapat dihasilkan jika penghantar atau kumparan stator memotong gaya medan magnet, apabila medan magnet tidak ada maka tegangan listrik juga tidak akan dihasilkan. Arus listrik tidak dapat mengalir ke rotor coil dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah sambungan rotor coil dengan slip ring putus, sikat habis, kumparan rotor terbakar atau terjadi hubungan singkat.

Stator coil putus

Stator coil merupakan bagian di dalam alternator yang berfungsi sebagai pemotong garis medan magnet yang dibangkitkan oleh rotor coil. jika kumparan pada stator coil ini putus maka sistem pengisian tidak akan terjadi.

Dioda putus

Dioda atau rectifier merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menyearahkan arus, atau merubah arus bolak balik [AC] menjadi arus searah [DC]. Jika doda penyearah ini putus maka arus listrik yang dihasilkan oleh alternator tidak dapat disearahkan dan tidak dapat dialirkan. Akibatnya tidak akan ada arus pengisian atau sistem pengisian tidak akan bekerja.

4. Wiring dan sirkuit

Komponen-komponen sistem pengisian saling dihubungkan melalui sebuah rangkaian sistem pengisian. Komponen penghubung rangkaian tersebut adalah kabel dan socket.

Bila kabel penghubung ini putus atau sambungan socket lepas maka akan dapat menyebabkan sistem pengisian tidak bekerja karena sudah tentu bila kabel putus atau socket lepas maka aliran listrik juga akan terputus, misalnya saja kabel yang menghubungkan antara kunci kontak dengan terminal IG regulator putus atau socket IG regulator lepas maka listrik tidak akan dapat dialirkan menuju ke rotor coil sehingga rotor coil tidak akan terjadi kemagnetan dan menyebabkan sistem pengisian tidak bekerja.

5. Komponen pengaman putus

Setiap komponen kelistrikan selalu dilengkapi dengan komponen pengaman yaitu fuse. Fuse atau sekering berfungsi untuk emngamankan komponen-komponen pada sistem pengisian agar tidak rusak bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya terjadi hubungan pendek [konslet] atau arus yang mengalir besar.

Untuk mengatasi masalah-masalah diatas yang penyebabkan tidak adanya tegangan pengisian yang dihasilkan oleh sistem pengisian dapat diatasi dengan cara :

No

Gejala atau gangguan

Cara mengatasi

1

V-belt putus

Ganti V-belt dengan yang baru

2

Regulator terbakar

Ganti regulator

3

Rotor coil terbakar

Perbaiki kumparan rotor coil atau ganti alternator

4

Stator coil terbakar

Perbaiki kumparan stator coil atau ganti alternaor

5

Socket atau sambungan kabel putus atau kendor

Perbaiki sambungan kabel dan socket

6

Sikat [brush] habis

Ganti sikat

7

Dioda putus

Ganti dioda

8

Fuse putus

Ganti fuse dengan spesifikasi yang sama

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề