Penyebab tidak keluar keringat saat olahraga

Merdeka.com - Tinggal di daerah tropis menyebabkan banyak orang sering berkeringat bahkan sebagian malah berkeringat secara berlebih. Hal ini terutama terjadi pada saat kita sedang berolahraga.

Munculnya keringat berlebih memang bisa menjadi hal yang tak menyenangkan dan menyebabkan bau badan. Walau begitu, sulit atau tidak dapat berkeringat juga bisa menjadi sebuah masalah kesehatan tersendiri.

Dilansir dari Livestrong, sulit berkeringat atau anhidrosis bisa disebabkan oleh berbagai hal termasuk genetik dan karena kondisi kesehatan. Kondisi ini menyebabkan hanya muncul sedikit keringat atau bahkan tidak sama sekali pada saat beraktivitas, kepanasan, atau bahkan berolahraga.

Walau berkeringat bisa menyebabkan bau badan tak sehat namun hal ini sebenarnya menyehatkan. Berkeringat merupakan cara untuk mendinginkan tubuh, kesulitan berkeringat bisa menyebabkan kondisi tubuh menjadi terlalu panas.

Selain sulitnya keluar keringat, anhidrosis biasanya disertai dengan gejala lain. Menurut Mayo Clinic, kondisi ini bisa berbentuk kulit yang kepanasan, kram otot, rasa lemah, dan melayang.

Masalah anhidrosis ini bisa dialami oleh seluruh bagian tubuh atau pada bagian tertentu saja. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang mengalami kondisi ini kesulitan untuk mendinginkan diri.

2 dari 2 halaman

Penyebab utama dari kurangnya keringat ini disebabkan oleh dehidrasi atau kekurangan cairan sebelum dan bahkan saat berolahraga. Ketika kamu tidak cukup minum, maka tidak ada cukup cairan untuk dikeluarkan melalui keringat.

Anhidrosis ketika berolahraga juga bisa disebabkan karena intensitas olahraga yang terlalu rendah. Ketika tubuh tidak terlalu panas saat berolahraga, maka keringat tak akan keluar karena tidak ada hal yang butuh untuk didinginkan.

Sebagai contoh, masalah ini mungkin dialami oleh seseorang ketika olahraga yang dilakukan adalah berjalan terutama dengan intensitas yang rendah dan jarak dekat. Walau begitu, hal ini mungkin juga disebabkan oleh hal lain.

Kondisi ini banyak dialami seseorang akibat faktor keturunan dan keluarga. Kondisi ini bisa disebabkan oleh genetik dan perlu ditanggapi serius pada kondisi tertentu.

Ketika kamu berolahraga dengan intensitas yang berat namun juga tak kunjung berkeringat, maka kamu perlu melakukan konsultasi dengan dokter. Pada mereka yang mengalami kondisi ini, penting untuk mendinginkan diri dengan cara mandi air dingin atau dinginkan wajah dengan menggunakan handuk dingin. (mdk/RWP)

Baca juga:
Pentingnya Wanita Hamil Tetap Aktif Bergerak Walau di Masa Pandemi
5 Cara Seimbangkan Kondisi Lidah Agar Tetap Sehat di Usia 40-an
Perubahan Perilaku di Masa Pandemi Bisa Sulitkan Gaya Hidup Sehat Seseorang
Cara Meningkatkan Energi di Pagi Hari agar Semangat Jalani Rutinitas
3 Hal yang Perlu Diperhatikan ketika Berolahraga Usai Sembuh dari Infeksi COVID-19
Kapan Seseorang Boleh Kembali Berolahraga Setelah Terinfeksi COVID-19?
5 Tips Hidup Sehat dan Bugar Sehari-Hari Ala Anak Kuliahan

Tubuh Anda tidak bisa berkeringat meski telah melakukan aktivitas berat? Waspada, jangan-jangan Anda mengalami anhidrosis. Kenali gejalanya!

Penyebab tidak keluar keringat saat olahraga

Klikdokter.com, Jakarta Berkeringat adalah mekanisme normal tubuh untuk melepaskan panas. Sebagian besar manusia akan berkeringat saat udara panas, berolahraga, dan lain sebagainya

Namun, ada juga sebagian orang yang tidak bisa berkeringat sekalipun berada di cuaca panas atau melakukan aktivitas berat. Mereka adalah orang-orang yang mengalami anhidrosis.

Penyebab tidak keluar keringat saat olahraga

Anhidrosis adalah suatu kondisi ketika tubuh tidak dapat berkeringat dengan normal. Kondisi ini dapat terjadi akibat kondisi genetik, atau dipengaruhi oleh penyakit saraf maupun kulit. 

Anhidrosis juga bisa terjadi meski tidak mengalami kondisi-kondisi tersebut. Adapun beberapa kondisi yang diketahui berhubungan dengan anhidrosis adalah sebagai berikut:

  • Kekurangan cairan, misalnya akibat muntah atau diare hebat yang dapat membuat produksi keringat berkurang. Namun kondisi tersebut hanya sementara. 

Apabila kebutuhan cairan sudah kembali terpenuhi, fungsi kelenjar keringat akan kembali normal.

  • Kerusakan kulit, misalnya akibat luka bakar, terapi radiasi (radioterapi), atau penyakit yang dapat menyumbat pori-pori kulit seperti psoriasis.
  • Kerusakan pada kelenjar keringat akibat operasi, cedera, atau bekas luka.
  • Kerusakan saraf akibat diabetes, alkoholisme, dan sindrom Guillain-Barre.
  • Penyakit Fabry, yakni gangguan pada sistem metabolisme yang sifatnya diturunkan.
  • Sindrom Sjogren, yaitu penyakit jaringan ikat/penyambung yang ditandai dengan mata dan mulut kering.
  • Obat-obatan yang dapat mengganggu fungsi kelenjar keringat, seperti botoks tipe A, morfin, dan obat-obatan antipsikotik

Artikel Lainnya: 5 Kondisi Kesehatan yang Bisa Ditunjukkan oleh Keringat Anda

Penyebab tidak keluar keringat saat olahraga

Orang dengan anhidrosis umumnya merasakan gejala saat melakukan aktivitas fisik yang cukup berat atau ketika berada di lingkungan yang panas. 

Gejala anhidrosis yang paling kelihatan, antara lain:

  • Tubuh terasa panas, namun hanya sedikit atau sama sekali tidak berkeringat. 
  • Sensasi melayang.
  • Kulit wajah dan tubuh memerah (flushing).
  • Kram otot.
  • Kelemahan tubuh.

Bila masih ada bagian tubuh yang berkeringat, maka bagian tersebut akan berusaha mengeluarkan lebih banyak keringat. 

Jadi, mungkin saja ada salah satu bagian tubuh yang berkeringat sangat banyak, sementara bagian lainnya sangat sedikit atau tidak sama sekali.

Artikel Lainnya: Punya Masalah dengan Keringat Berlebih? Ini Cara Mengatasinya

Penyebab tidak keluar keringat saat olahraga

Kemunculan anhidrosis tidak dapat dicegah, kecuali akibat dehidrasi, diabetes, alkoholisme, dan penggunaan obat-obatan tertentu. 

Untuk penyebab-penyebab ini, tindakan yang dilakukan berkaitan dengan upaya pencegahan penyakit utamanya.

Hal yang pasti bisa dicegah adalah kemunculan komplikasi anhidrosis, yang berhubungan dengan suhu tubuh terlalu tinggi. 

Komplikasi paling serius dan dapat mengancam nyawa adalah heat stroke, yaitu ketika suhu tubuh mencapai lebih dari 40,5 derajat Celcius dan dapat disertai dengan penurunan kesadaran.

Anak-anak jauh lebih rentan mengalami heatstroke, karena suhu tubuh lebih cepat meningkat ketimbang orang dewasa. Pengeluaran panas tubuh mereka pun masih belum efisien.

Artikel Lainnya: Manfaat Berkeringat bagi Kesehatan Tubuh

Oleh sebab itu, jika mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan saat beraktivitas, Anda sebaiknya segera melakukan beberapa hal di bawah ini untuk mencegah komplikasi anhidrosis: 

  • Segera cari tempat untuk berteduh. 
  • Masuklah ke dalam ruangan yang sejuk.
  • Bila memungkinkan, berdiamlah di ruangan yang memiliki kipas angin atau AC.
  • Longgarkan pakaian. 
  • Tempelkan kain basah dingin atau gunakan botol semprot berisi air untuk mendinginkan tubuh.

Usahakan juga untuk selalu menggunakan pakaian longgar dan ringan saat cuaca panas. Batasi aktivitas di luar ruangan, dan pantau intensitas kegiatan agar tidak berlebihan. 

Segera konsultasikan dengan dokter apabila gejala-gejala tidak membaik setelah mencoba cara-cara untuk mendinginkan tubuh. 

Begitu pun bila Anda kurang atau tidak berkeringat kala cuaca panas atau saat melakukan aktivitas fisik yang cukup berat.

Ada baiknya, Anda pun segera mengunjungi dokter apabila keringat yang keluar dirasa kurang dari biasanya. 

Baca Juga

Bila anhidrosis dikenali sejak dini, Anda jadi tahu bagaimana caranya agar tubuh terasa lebih nyaman. Konsekuesi yang membahayakan pun dapat dicegah.

Kenali penyebab tidak bisa keluar keringat dari tubuh lebih dalam dengan bertanya secara langsung kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)