Proses kreatif mengalir melalui lima tahap jelaskan

Ikuti 5 Tahap Proses Kreatif untuk Ide yang Lebih Imajinatif


Proses kreatif menjadi sangat penting dalam pembuatan sebuah karya, karena di tahap ini kamu bisa mengulik ide supaya lebih matang lagi. Ternyata berpikir kreatif ada tahapannya loh. Setiap tahap bisa saja dilakukan berulang-ulang. Namanya juga sedang menggali ide. Pasti ada yang namanya trial and error. Langsung saja yuk kita bahas setiap tahapnya!

1. Persiapan



Contoh persiapan [sumber: pexels.com]

Tahap proses kreatif yang pertama adalah persiapan. Untuk melakukan apapun pasti butuh persiapan. Tahap ini dimulai dengan menyerap informasi sebanyak mungkin. Misalnya kamu ingin menggali ide soal aliran seni rupa, berarti kamu bisa datang ke pameran seni rupa. Kemudian kamu ingin menggali ide seputar gaya make-up, berarti kamu bisa datang ke seminar kecantikan.

Selanjutnya kamu ingin menjadi ilmuwan, berarti kamu bisa membaca latar belakangnya dari banyak hasil penelitian sebelumnya. Gunakan metode ATM. Amati, Tiru, dan Modifikasi. Simpel. Lakukan riset pasar sebelum kamu benar-benar terjun untuk merealisasikan ide yang sejak lama tersimpan di benakmu. Semakin banyak informasi, maka semakin mudah untuk berpikir kreatif.

2. Inkubasi


Ilustrasi refreshing [sumber: pexels.com]

Informasi yang sudah kamu kumpulkan di tahap awal akan diproses lebih lanjut di tahap inkubasi. Di alam bawah sadarmu mulai bekerja untuk mengolah informasi menjadi ide baru. Ini merupakan step yang paling penting. Terkadang bisa memakan waktu berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan lamanya. Ini bukan sesuatu yang bisa diburu-buru.

Pada tahap proses kreatif yang satu ini tidak ada usaha secara langsung untuk memecahkan masalah. Sehingga kamu dapat membebaskan diri dari pikiran-pikiran yang selama ini membuatmu lelah. Istirahat sejenak bukan masalah. Refreshing itu penting kok.

Melupakan masalah berat sementara waktu bisa membantu kamu untuk menyusun ulang pikiran-pikiran yang masih berantakan dan bercabang. Sehingga lebih mudah untuk menemukan ide-ide baru yang lebih fresh dan memiliki korelasi untuk menyelesaikan suatu masalah.

3. Insight



Ilustrasi ‘cling’ momen [sumber: pexels.com]

Cling! Bagai mendapat ilham dari Tuhan, tiba-tiba muncul gagasan yang mencengangkan. Momen ‘cling’ ini bisa kamu dapatkan kapan saja dan di mana saja. Misalnya saat sedang mandi, mengendarai mobil, jalan-jalan ke tempat baru, atau sekadar ngobrol sama teman.


Ini terjadi karena alam bawah sadar kamu pada tahap-tahap sebelumnya sudah memilah-milah manakah informasi yang menarik dan punya value. Segera catat ide apapun yang muncul saat itu. Gunanya agar kamu tidak lupa. Bisa rugi kalau kehilangan ide emas. Ide ini kemudian akan diolah lagi di tahap selanjutnya, yaitu tahap evaluasi.

4. Evaluasi



Ilustrasi evaluasi ide [sumber: pexels.com] Tahap berikutnya adalah evaluasi ide. Di sini kamu memerlukan kritik untuk refleksi diri. Apakah ide saya layak dan memungkinkan untuk direalisasikan? Apa saja yang kurang? Bagaimana cara mematangkannya? Orang yang sudah andal sekalipun pasti melewati proses ini. Bukan berarti kalah sebelum bertindak. Tetapi tahap ini merupakan cara terbaik untuk menilai gagasan kamu sendiri.

5. Elaborasi



Menyelesaikan pekerjaan [sumber: pexels.com]

Tahap yang terakhir adalah elaborasi. Jika proses menggali ide kreatif adalah wawasan dan insight adalah ‘cling’ momen, maka elaborasi adalah proses untuk menggarap semuanya. Di sinilah kamu melakukan pekerjaan yang sesungguhnya. Blood, sweat, and tears. Punya ide kreatif akan percuma jika tidak direalisasikan. Elaborasi adalah mengerjakan secara cermat dan tekun. 

Di tahap ini akan memakan banyak waktu dan tenaga. Begadang semalaman pun menjadi hal yang wajar. Terpenting kamu bisa menyelesaikannya sampai benar-benar selesai dan tidak berhenti di tengah jalan.

Pentingnya Proses Kreatif



Ilustrasi mendesain [sumber: pexels.com]

Banyak orang yang menyepelekan proses kreatif. Padahal tahap pertama dan kedua adalah yang paling fatal jika dilewatkan begitu saja. Tahap persiapan adalah tempat untuk mencari hal-hal menarik bagi kamu. Namun sebagian besar orang belum fokus untuk mencari tahu apa sebenarnya hal yang dapat memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu. Jangan sampai muncul pikiran bahwa proses pencarian ide kreatif adalah hal yang membuang waktu alias useless. 

Tahapan proses pencarian ide kreatif ini tidak selamanya saklek. Hanya saja buat kamu yang mengalami kesulitan untuk fokus, panduan semacam ini benar-benar membantu. Pokoknya memungkinkan kamu untuk bekerja secara efektif. Mulai sekarang, jangan lewatkan tahap proses kreatif sebelum merealisasikan karya yah.

Baca Artikel Menarik Lainnya

Tips Ngobrol Asik Agar Menghasilkan Ide Kreatif


KREATIVITAS

Kreativitas Proses kreatif Kreativitas  aktivitas kognitif yang menghasilkan suatu pandangan baru mengenai suatu bentuk permasalahan & tidak dibatasi pada hasil yang pragmatis. Proses kreatif Wallas [1926]  4 tahap proses kreatif: persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.

1. Persiapan Memformulasikan suatu masalah & membuat usaha awal untuk memecahkannya. Kreativitas pada orang terkenal  ide & pengetahuan sudah berkembang sejak kanak-kanak. Ide-ide awal  menentukan masa depan orang kreatif.

Masa di mana tidak ada usaha yg dilakukan secara langsung untuk memecahkan masalah & perhati- an dialihkan sejenak ke hal lain. Posner [1973]  tahap inkubasi membebaskan kita dari pikiran- pikiran yang melelahkan akibat proses pemecahan masalah. Inkubasi membantu kita mengor- ganisasi/menyusun-kembali pemikiran-pemikiran kita terhadap suatu masalah. 2. Inkubasi

3. Iluminasi / pencerahan Memperoleh insight. Insight  pemahaman meningkat  ide bermunculan  ide-ide saling melengkapi  penyelesai-an masalah. Terobosan-terobosan kreatif muncul pada tahap ini. Menguji pemahaman yang telah didapat & membuat solusi 3. Iluminasi / pencerahan 4. Verifikasi

PROSES KREATIF MENGALIR MELALUI LIMA TAHAP PERSIAPAN Mendefinisikan masalah, tujuan atau tantangan Mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran INKUBASI Mendesak kepermukaan, gagasan-gagasan muncul ILUMINASI VERIFIKASI Memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah APLIKASI Mengambil langkah-langkah untuk menindak lanjuti solusi tersebut

Teori adaptif kreativitas Fungsi adaptif menurut Cosmides & Tooby: Menciptakan, melihat, & memahami dunia [melalui seni, film, dsb] dapat membantu manusia ‘berlatih’ menghadapi kejadian- kejadian yang nyata; sehingga suatu saat nanti, keinginan untuk menciptakan/memandang sebuah kreasi akan membantu kita dalam memengaruhi perilaku fungsional lainnya.

Penilaian kreativitas Divergence Production Test – J.P. Guilford, 1976 Dua tipe berpikir: Cara pikir konvergen  terpusat; satu kesimpulan khusus. Cara pikir divergen  menyebar; variasi jawaban berbeda, sehingga kebenaran bersifat subjektif.

DIMENSI KREATIVITAS Dimensi person adalah upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada individu atau person dari individu yang dapat disebut kreatif Dimensi process merupakan upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada process berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif

DIMENSI KREATIVITAS Dimensi press atau dorongan baik internal/diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif, maupun eksternal/dari lingkungan sosial dan psikologis Dimensi product merupakan upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang baru/original atau sebuah elaborasi/penggabungan yang inovatif

Reaplikasi adalah melihat sesuatu yang sudah ada dari sudut pandang yang berbeda

Pola pikir kreatif diawali oleh teori ketidak sempurnaan

Berpikir tidak sama dengan pesaing

kreatifitas : perlukah ? Mengapa dan untuk apa? Arus globalisasi [ perubahan cepat, persaingan] Tuntutan perioritas utk mendapat pekerjaan Menikmati hidup Mandiri , percaya diri Mudah beradaptasi terhadap segala kondisi Mampu Belajar seumur hidup.

Prinsip-Prinsip Berpikir Kreatif Pola pikir kreatif diawali oleh teori ketidak sempurnaan Berpikir tidak sama dengan pesaing Harus menghasilkan sebuah solusi Bermain dengan kata kunci “Seandainya…” 1% Knowledge + 99% Imagination

1% Knowledge + 99% Imagination

KARAKTERISTIK ORANG KREATIF Memiliki rasa ingin tahu yang besar Menyukai tantangan Optimis Berpikiran terbuka Senang berimajinasi Tidak terpaku asumsi yang ada Melihat problem sebagai peluang Tidak mudah menyerah

Pertanyaan-pertanyaan yang dapat menstimulasi Imajinasi dan kreatifitas Adakah cara baru untuk melakukannya? Bisakah kita memberikan corak [motif] baru? Apakah ada penggantinya? Apakah ada jawaban lain / bentuk lain? Apa lagi yang bisa kita ciptakan dari bentuk ini? Apakah bisa digunakan untuk yang lain?

Penghambat Berpikir Kreatif logis/praktis/kritis Konsisten/kaku Ego/takut/malu Kurang sense of humor Stereotype/ generalisasi persepsi Reaktif > proaktif/melihat peluang/antisipasi Hanya ada 1 jawaban benar/konvergen Kebiasaan/ tradisi Berpikir negatif/rendah diri

H.O: studi kasus Peneliti: Robert Solso, dkk. Objek: Humprey Ocean [H.O.], seniman lukis Ide awal: seseorang yang ahli dalam bidang tertentu dapat menunjukkan atribut neurokognitif serta tindakan-tindakan yang berbeda dibanding orang awam. Pengamatan: kerja otot dan pergerakan mata- tangan.

H.O: studi kasus 1. H.O. & fMRI

H.O. memikirkan & mengingat wajah seraya memandangnya. H.O: studi kasus Hasil penelitian: ahli [seniman]  lebih efisien dalam mempersepsikan & mengingat wajah; proses pengetahuan wajah H.O. memikirkan & mengingat wajah seraya memandangnya. 2. H.O. Jejak mata & pergerakan motorik Hasil penelitian: waktu fiksasi mata ahli [seniman]  dua kali lebih banyak dibanding awam.

H.O: studi kasus Hasil akhir pergerakan tangan H.O. yang unik

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề