Relief pada candi adalah jenis seni rupa 3 dimensi yang mengandung fungsi

Definisi Seni Relief adalah Seni Ukir dan Pahat berbentuk 3 dimensi yang diolah diatas bidang datar atau dinding vertikal. Seni Relief merupakan paduan antara seni ukir 3 dimensi namun berwujud seperti gambar 2 dimensi, yang dibuat dengan teknik ukir, tempel atau cetak. Seni Relief menunjukkan perbedaan elevasi antara objek ukiran relief terhadap bidang datang tersebut, sehingga menampilkan efek timbul dan kasar ketika disentuh oleh kulit.

Seni Relief adalah sebuah aplikasi bentuk dari Seni Rupa. Seni Relief serupa dengan Seni Patung mengandung unsur-unsur bentuk, volume, garis, raut dan tekstur. Seni Relief dapat dinikmati secara visual oleh indera penglihat maupun secara sentuhan oleh indera peraba.

Sejarah Seni Relief

Seni Relief merupakan sebuah bentuk modifikasi aksara pada masa lampau yang diukir pada media batu. Pada masa lampau ukiran batu adalah bentuk-bentuk tulisan kuno yang tidak semua orang dapat memahami isinya. Kemudian Seni Relief diukir pada beberapa prasasti untuk menunjukkan beberapa Karya Sastra atau Epos, Visualisasi Wujud Dewa-Dewi atau Makhluk Mitologi, atau Hikayat tentang Kekuasaan Para Raja. Hal ini pertama kali di temukan pada kawasan Mesopotamia Kuno yang sekarang berada di wilayah Negara Irak dan sebagian Negara Suriah. Seni Relief diyakini telah ditemukan sejak tahun 2000 SM yang dibuktikan dari prasasti-prasasti Kerajaan Babilonia Kuno yang menunjukkan bentuk-bentuk ukiran relief yang sederhana hingga yang telah berwujud lebih artistik.

Ketika Kawasan Mesopotamia telah dikuasai oleh Bangsa Persia Kuno, Seni Relief telah disebarkan hingga Asia Barat dan Asia Selatan [Daratan India]. Di kawasan Asia Selatan Seni Relief menjadi sangat berkembang karena kultur budaya India Kuno yang mengagungkan keindahan dan kesenian. Banyak ditemukan Seni Relief-relief kuno pada Kuil-kuil Kuno yang mengambarkan Para Dewa Utama dalam Mitologi Hindu Kuno. Seni Relief juga telah ditemukan pada peradaban Mesir Kuno di kawasan Afrika Utara dengan bentuk yang  lebih artistik dan memilik gaya tersendiri dari Kawasan Mesopotamia Kuno. Seni Relief kuno saat itu banyak ditemukan pada bangunan Kuil-kuil Kuno yang ditujukan untuk memvisualkan wujud Dewa-Dewa Kepercayaan Mesir Kuno atau sebuah catatan sejarah Kerajaan.  

Fungsi dan Tujuan Seni Relief

Pembuatan Seni Relief memiliki ragam fungsi dan tujuan. Adapun fungsi dan tujuan dari pembuatan Seni Relief tersebut antara lain:

  1. Menceritakan dan mengilustrasikan sebuah peristiwa di masa lalu.
  2. Membuktikan penanda kekayaan kebudayaan, perkembangan persebaran Agama, serta menggambarkan sebuah hikayat kerajaan.
  3. Dapat didekorasikan pada bangunan-bangunan rumah pribadi atau gedung-gedung, baik di eksterior maupun interiornya.
  4. Menjadi sebuah Karya Seni yang dapat diperjualbelikan.

Jenis-jenis Seni Relief

Relief Rendah atau Low-Relief [atau dalam Bahasa Prancis disebut Bas-Relief dan dalam Bahasa Italia disebut Baso-rilievo] merupakan  jenis Seni Relief dengan ukiran sedikit menonjol dari bidang datar dengan ketinggian elevasi yang bervariasi berkisar di bawah 50%. Wujud dari ukiran kasar dan hampir menampilkan bentuk 3 dimensi dari objek ukiran tersebut. Beberapa contoh penerapan Seni Relief Rendah ditemukan pada ukiran Seni Relief Candi Borobudur,  Kuil-kuil bercorak Agama Budha di Asia Timur dan Candi-candi bercorak Agama Hindu di Asia Selatan hingga Asia Tenggara, serta di beberapa kawasan Eropa Kuno.



Relief Tinggi atau High-Relief [atau dalam bahasa Prancis disebut Haut-Relief, dan Bahasa Italia disebut Alto-Rilievo] adalah jenis Seni Relief dengan ukiran yang lebih menonjol, kasar dan keluar dari bidang ukirnya hingga 50 persen. Jenis Relief ini hampir menampilkan sebuah ukiran berupa patung 3 dimensi yang utuh yang menempel secara sedikit pada dinding atau bidang ukir. Beberapa contoh penerapan Seni Relief Tinggi ditemukan pada ukiran Seni Relief Yunani Kuno, Relief Romawi Kuno, Relief Dewata Lokapala di Candi Prambanan, dan candi-candi bercorak Agama Hindu dan Budha di Kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara.


 

Relief Dangkal atau Shallow-Relief [atau dalam Bahasa Italia Rilievo Schiacciato] adalah jenis Seni Relief yang tonjolan objek ukirannya lebih rendah dan dangkal dibandingkan jenis Relief lainnya. Bentuk ukiran Relief jenis ini hanya berupa guratan-guratan tipis untuk menghilangkan material latar.


 

Relief Tenggelam atau Sunken-Relief merupakan jenis Seni Relief dimana bidang datar pada permukaan dinding dibiarkan rata dan utuh, sementara ukiran figur dari objek yang digambarkan tenggelam ke dalam dinding tersebut. Ukiran tersebut seperti cungkilan diatas permukaan bidang datar. Seni Relief jenis ini lazim ditemukan pada aksara kuno pada peradaban Mesopotamia Kuno dan Mesir Kuno.

Metode Pembuatan Seni Relief

Dalam membuat Seni Relief memiliki beberapa jenis metode olahan. Berikut ini adalah beberapa jenis metode atau teknik dalam pembuatan Seni Relief.

  1. Memahat; merupakan bentuk metode ukir Seni Relief yang menggunakan alat-alat pahat. Metode atau teknik ini biasanya digunakan pada Relief berbahan batu, kayu, marmer atau gading.
  2. Membutsir; adalah jenis metode ukir Seni Relief yang membentuk figur objek dengan menggunakan pijatan jari atau alat sundip. Metode atau teknik ini biasanya digunakan pada Relief berbahan tanah liat, plastisin, lilin, malam, bubur kertas, dan lain-lain.
  3. Mencetak; merupakan jenis metode ukir Seni Relief yang menuangkan bahan yang dapat mengeras ke dalam acuan atau cetakkan. Dapat pula lempengan bahan lunak dicetak dengan cetakan dan menghasilkan bentuk relief tertentu. Bahan yang digunakan untuk mengisi acuan Relief tersebut antara lain berupa semen, lilin hingga logam.  

Karya Seni Relief saat ini banyak ditemukan dan diaplikasikan untuk dekorasi bangunan-bangunan dan fasilitas umum. Bahkan karya Seni Relief menjadi karya seni yang banyak diperjualbelikan secara luas.

Demikian  artikel rangkuman tentang Definisi Seni Relief dan beragam jenis bentuk-bentuknya. Artikel terkait lainnya dapat menelusuri label seni rupa pada laman tegaraya.com

Home » Kelas XII » Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Berdasarkan fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai [seni rupa terapan -applied art] dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja [seni rupa murni-pure art]. Perbedaan fungsi pada sebuah karya seni rupa ditentukan oleh tujuan pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaanya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan.Karena fungsi terapan atau fungsi praktis [pakai] sebuah karya seni rupa adalah aspek utama yang harus diperhatikan, maka dalam pembuatan karya seni rupa ini seorang perupa [desainer] akan mempertimbangkan aspek tersebut sebelum menambahkan unsur lainnya.

A. Seni Supa Murni

Seni rupa murni atau biasa disebut juga dengan pure art merupakan suatu karya yang para penciptanya dengan bebas mengekspresikan isi hati atau ide dengan tidak memikirkan dari segi praktisnya. Selain itu para seniman tidak mempertimbangkan karyanya akan di letakkan dimana dan berfungsi untuknapa pula. Salah satu contoh karya seni rupa tiga dimensi murni adalah relief, dan patung.

1. Relief

Relief adalah seni pahat dan ukiran 3-dimensi yang biasanya dibuat di atas batu. Bentuk ukiran ini biasanya dijumpai pada bangunan candi, kuil, monumen dan tempat bersejarah kuno. Salah satu contoh relief adalah relief yang terdapat pada Candi Borobudur. Pahatan Relief pada dinding Candi Borobudur secara keseluruhan menceritakan kisah Sang Budha dan ajaran-ajaran nya yang terbagi atas 4 kisah utama Yaitu Karma wibangga, Lalita Wistara, Awa dana dan Jataka. Selain itu di bagian dinding juga di buat relief yang mengisahkan keadaan serta kondisi sosial masyarakat saat itu.

2. Patung

Patung merupakan hasil karya seni rupa murni yang berbentuk tiga dimensi dan dibuat dengan menggunakan teknik tertentu yang biasanya tergantung dengan media dan juga alat yang digunakan. Patung itu sendiri biasanya terbuat dari bahan-bahan seperti kayu, logam, batu alam dan lain sebagainya. Hasil karya seni rupa yang satu ini bisa kita temui di mana saja dan di Indonesia sendiri juga ada banyak patung hasil peninggalan dari zaman kerajaan dulu, yang mayoritas menganut agama Hindu-Budha yang menyembah patung yang mereka jadikan sebagai dewa.

Beberapa contoh karya senirupa tiga dimensi murni dari masa-ke masa antara lain sebagai berikut.

KaryaAspek Keterangan

Jenis karyaSeni rupa tiga dimensi murni masa primitif
Nama karyaManik-Manik
TeknikMerakit
BahanBatu
Tema/MaknaDigunakan pada upacara 

Jenis karyaSeni rupa tiga dimensi murni masa Klasik
Nama karyaHiasan motif kala [Banaspati] pada bagian atas pintu
TeknikMemahat
BahanBatu
Tema/MaknaSebagai penjaga kesucian candi tersebut

Jenis karyaSeni rupa tiga dimensi murni masa modern
Nama karyaPatung Pemain Biola
TeknikPahat, merakit
BahanKayu
Tema/MaknaPemain bila dan alat musiknya

B. Seni Rupa Tiga Dimensi Terapan

Di Indonesia, seni rupa terapan nusantara sudah ada dan berkembang sejak jaman prasejarah. Dari mulai nenek moyang kita dulu memakai kapak yang terbuat dari batu dan tulang untuk berburu. Karya seni rupa terapan perkembangannya sangat cepat di Indonesia, apalagi setelah nenek moyang kita dulu sudah bisa melebur logam menjadi benda seperti senjata dan perhiasan. Selain itu, logam yang dileburkan tersebut juga dibuat menjadi peralatan rumah tangga seperti bejana, nekara, moko dan peralatan dapur lainnya.

Karya seni rupa terapan dibagi menjadi beberapa macam dan semuanya mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia. Macam-macam seni rupa terapan nusantara yang ada di sekitar kita berikut ini:

  1. Seni Rupa Arsitektur Seni rupa bangunan atau arsitektur adalah salah satu macam seni rupa terapan yang berbentuk bangunan. Contohnya seperti tempat tinggal, kantor, tempat ibadah dan bangunan lainnya.
  2. Seni Rupa Kriya. Seni rupa kriya yang sering disebut juga ketrampilan tangan, mempunyai kegunaan untuk mengolah bahan baku yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Biasanya bahan baku tersebut diolah menjadi benda yang mempunyai nilai estetis dan bernilai pakai.
  3. Busana batik dan tenun merupakan bukti karya seni terapan yang dapat kita jumpai sehari-hari. Pakaian yang kita kenakan selain dibuat kenyaman mungkin juga dibuat seindah mungkin agar penampilan kita yang mengenakannya terkesan lebih menarik.
  4. Peralatan rumah tangga yang paling utama biasanya berupa perlengkapan kamar tidur, yaitu ranjang beserta kasur, lemari pakaian, laci-laci, meja rias, dan sebagainya. Dalam urutan berikutnya adalah peralatan memasak, seperti kompor, lemari es, alat makan, dan lain-lain. Setelah itu ada perabotan-perabotan untuk ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang rekreasi, teras, dan sebagainya seperti sofa, kursi-kursi, meja-meja, lemari, laci-laci, lampu-lampu, dan banyak lagi. Perabotan rumah tangga tersebut memiliki fungsi praktis yaitu mempermudah kegiatan dalam sebuah rumah.
Beberapa contoh karya seni rupa tiga dimensi terapan dari masa-ke masa antara lain sebagai berikut.
KaryaAspek Keterangan

Jenis karyaSeni rupa tiga dimensi terapan masa primitif
Nama karyaNekara
TeknikCetak
BahanPerunggu
Tema/MaknaRitual/upacara

Jenis karyaSeni rupa tiga dimensi terapan masa Klasik
Nama karyaArca Bodhisatwadewi Prajñāpāramitā,
TeknikMemahat
BahanBatu
Tema/MaknaBerkaitan dengan praktik ritual Buddha

Jenis karyaSeni rupa tiga dimensi terapan masa modern
Nama karyaKursi Taman
TeknikMerakit
BahanKayu
Tema/MaknaMenunjukan fungsi pakai dalam kehidupan sehari-hari

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 5:38 PM

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề