Rumit dan mahalnya biaya membuat sumur Resapan air hujan

Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.
Cari sumber: "Sumur resapan" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR

sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.

Berkas:Lubang Resapan Biopori.jpg

Lubang Resapan Biopori

Sumur resapan berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara menginjeksikan air hujan ke dalam tanah. Sasaran lokasi adalah daerah peresapan air di kawasan budidaya, permukiman, perkantoran, pertokoan, industri, sarana dan prasarana olahraga serta fasilitas umum lainnya.

Sumur resapan merupakan sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah. Sumur resapan ini kebalikan dari sumur air minum. Sumur resapan merupakan lubang untuk memasukkan air ke dalam tanah, sedangkan sumur air minum berfungsi untuk menaikkan air tanah ke permukaan. Dengan demikian, konstruksi dan kedalamannya berbeda. Sumur resapan digali dengan kedalaman di atas muka air tanah, sedangkan sumur air minum digali lebih dalam lagi atau di bawah muka air tanah.

Penerapan sumur resapan sangat dianjurkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa fungsi sumur resapan bagi kehidupan manusia adalah sebacial pengendali banjir, melindungi dan memperbaiki [konservasi] air tanah, serta menekan laju erosi.

Sumur resapan dapat dikatakan sebagai suatu rekayasa teknik konservasi air, berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur galian dengan kedalaman tertentu. Fungsi utama dari sumur resapan ini adalah sebagai tempat menampung air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah.

  • Biopori
  • Sumur
  • Air

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumur_resapan&oldid=17665847"

Banjir yang semakin tak terkendali di beberapa wilayah Indonesia, membuat kita ikut berpikir “bagaimana cara untuk menanggulanginya”. Dari sekian banyak cara yang telah dicoba, salah satunya adalah membuat sumur resapan untuk mengatasi banjir.

Bencana banjir dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Bakteri dan kuman yang terbawa oleh sampah bersamaan dengan air banjir, akan menyebabkan timbulnya beragam penyakit dengan berbagai tingkat risiko. Mulai dari penyakit ringan, hingga penyakit yang menimbulkan kematian.

Penyakit yang biasanya muncul akibat banjir, antara lain diare, leptospirosis, malaria, infeksi pada pencernaan, typhoid [tifus], hingga demam berdarah. Pengobatannya tidaklah murah dan mudah, bahkan dapat menimbulkan risiko kematian.

Oleh sebab itu, perlu dilakukan langkah-langkah penanggulangan banjir agar wabah penyakit tidak berkembang. Selain itu, metode penanggulangan banjir yang efektif juga dapat mengurangi kerugian waktu akibat banjir, serta kerugian fisik dan materiil yang dialami oleh korban banjir.

Metode untuk mengatasi banjir yang akan kita bahas adalah metode sumur resapan. Pembuatan sumur resepan dinilai cukup efektif dalam membantu penyerapan air ke dalam tanah, terutama ketika terjadi genangan air sebagai salah satu penyebab banjir.

Pengertian Sumur Resapan

Sumur resapan adalah sumur buatan manusia yang fungsi utamanya untuk memperluas area serapan air, terutama air hujan, guna melakukan konservasi pada tanah dan juga kandungan air di dalam tanah.

Area resapan air yang diperluas, diharapkan air hujan yang turun tidak lagi menggenang dan dapat ditampung masuk ke dalam sumur. Tujuannya adalah memperkecil peluang terjadinya banjir pada suatu area yang memiliki sumur resapan.

Metode sumur resapan atau lubang imbuhan sangat bermanfaat digunakan pada pemukiman yang berada di area pantai. Sumur resapan dapat mengurangi instrusi air laut dan mengurangi pencemaran air dan tanah.

Pixabay

Struktur sumur resapan berbeda dengan sumur yang digunakan untuk sumber air bersih pada umumnya, salah satu perbedaannya terletak pada lubang sumur. Pada lubang sumur untuk sumber air bersih, lubang sumur dirancang untuk meningkatkan elevasi air tanah ke permukaan.

Sedangkan sumur resapan memiliki struktur lubang yang dirancang sebaliknya, yaitu untuk membuat air dari luar terserap dengan baik ke dalam tanah. Selain itu, kedalam lubang resapan tidak sedalam sumur air minum.

Manfaat Sumur Resapan

Lubang resapan yang dibuat pada daerah-daerah langganan banjir bertujuan untuk membantu mempercepat penyerapan air ke dalam tanah. Selain itu, sumur resapan memiliki manfaat lain, antara lain:

  1. Menurunkan tingkat aliran air pada permukaan tanah ketika ketinggian air berpotensi menyebabkan banjir.
  2. Menjaga kestabilan tinggi muka air tanah, sehingga mengurangi risiko banjir.
  3. Meningkatkan persediaan dan ketersediaan air tanah, sehingga dapat digunakan kembali untuk kebutuhan sehari-hari.
  4. Meminimalisir terjadinya intrusi air laut pada area tepi pantai, sehingga area pemukiman disekitar area tersebut tidak terganggu.
  5. Mengurangi potensi terjadinya erosi [pengikisan tanah] serta sedimentasi yang berisiko menimbulkan longsor dan pengurangan area lahan.
  6. Mencegah terjadinya penurunan permukaan tanah yang menyebabkan air semakin mudah menggenang dan berpotensi menimbulkan banjir.
  7. Menurunkan, mengurangi, dan menghindari penyebab-penyebab pencemaran air tanah.

baca juga:  Hari Pariwisata Sedunia - 27 September

Selain itu, sumur resapan juga menjadi salah satu metode konservasi air tanah yang efektif untuk mengatasi ancaman kekeringan.

Adanya sumur resapan pada setiap pemukiman dapat membantu meningkatkan kualitas hidup warga secara keseluruhan. Ketersediaan air akan tercukupi, jarang terjadi banjir, dan mendapat kualitas air tanah yang baik.

Cara Kerja Lubang Resapan

Sebelum mencoba membuat sumur resapan halaman rumah, sebaiknya kita mengetahui seperti apa cara kerja dan proses yang terjadi pada lubang resapan. Dengan mengetahui cara kerja dan prosesnya, maka kita akn mengetahui manfaat-manfaat yang telah disampaikan diatas.

Prinsip kerja lubang resapan tidaklah rumit, yaitu lubang yang telah digali hingga kedalaman tertentu, kemudian diberi struktur dinding menggunakan bahan-bahan yang masih mampu dilewati air.

Kenapa bahan-bahan yang digunakan harus dapat dilewati air?. Sebab, tujuan dari sumur resapan adalah agar air yang mengalir pada permukaan tanah dapat masuk ke dalam sumur, sehingga air memiliki waktu tampung yang cukup sebelum akhirnya merembes ke dalam tanah.

Selain itu, agar sumur imbuhan lebih efektif, kita juga perlu membuat parit guna menampung air hujan. Parit dibuat dan berada di sebelah sumur agar menjadi area limpasan ketika ketinggian air sumur telah mencapai titik maksimal. Hal ini ditujukan untuk menghindari terjadinya luapan air pada sumur.

Jika dirangkai, maka urutan cara kerjanya adalah sebagai berikut:

  • air hujan yang turun akan mengisi parit
  • kemudian disalurkan ke area sumur resapan melalui saluran pipa
  • air akan tertahan di dalam sumur dalam waktu tertentu
  • selanjutnya air akan meresap dan mengalir ke dalam tanah

Membuat Sumur Resapan

Untuk membuat sumur resapan, diperlukan bahan-bahan atau material yang tidak anti air dan dapat membantu air terserap dengan baik di dalam tanah.

Google Image

Beberapa bahan yang umumnya dipakai, antara lain:

  1. Penutup Sumur – Biasanya menggunakan bahan pelat beton, baik yang bertulang ataupun tidak bertulang, dengan ketebalan 10 cm, yang dibuat dari campuran semen, pasir, dan kerikil.
  2. Bahan Dinding Sumur – Bahan dinding sumur terbagi menjadi dua jenis, yaitu bahan untuk dinding sumur bagian atas, serta bahan untuk sumur bagian bawah. Pada dinding bagian dapat menggunakan batu bata merah, campuran semen dan pasir, atau batako. Sedangkan pada bagian bawah biasanya menggunakan buis beton.
  3. Isian Sumur – Dasar sumur diberikan campuran pecahan batuan berukuran 10-20 cm, sabut atau ijuk, arang, dan pecahan batu bata merah berukuran 5-10 cm yang disusun secara berongga-rongga.
  4. Agar air hujan dapat tersalurkan dengan baik ke dalam sumur, maka dibuat saluran berbahan pipa PVC dengan diameter sekitar 11 cm, atau pipa beton yang memiliki diameter 20 cm. Selain itu, terkadang juga digunakan pipa beton berbentuk setengah lingkaran berdiameter 20 cm.

Bahan dan struktur sumur resapan tentunya menyesuaikan area tempat sumur dibuat. Mulai dari luas area, kondisi tanah, dan lain sebagainya.

Tidak sembarang area dapat dijadikan area konstruksi sumur resapan, sehingga kita perlu melakukan pemeriksaan dan pengamatan terlebih dahulu sebelum membuatnya.

Menentukan Area Lubang Resapan

Tidak semua tempat bisa dijadikan lokasi pembangunan sumur resapan. Lokasi yang dipilih harus memenuhi beberapa syarat agar fungsi sumur bekerja optimal, yakni:

  1. Sumur resapan tidak boleh dimasuki air yang terkontaminasi, karena akan mencemari air tanah secara keseluruhan.
  2. Lahan area pembangunan sumur haruslah lahan yang datar dan tidak berada pada area yang curam ataupun landai.
  3. Pertimbangkan faktor-faktor keamanan dari bangunan di sekitar area lokasi sumur agar terhindar dari kerusakan di masa mendatang.
  4. Pastikan menaati peraturan dan juga regulasi yang berlaku terkait izin bangunan dan segala hal yang terkait.
  5. Tingkat kedalaman tanah ketika musim hujan adalah 1,5 meter [minimal].
  6. Pilih tanah yang memiliki nilai permeabilitas [serapan] sekitar 2 cm per jam agar air tidak tergenang terlalu lama di dalam sumur.
  7. Apabila pada area lubang resapan terdapat sumur air minum, maka jarak aman keduanya dibuat sekitar 3 meter.
  8. Jika disekitar sumur imbuhan terdapat septik tank, maka jarak keduanya dibuat sekitar 5 meter agar air tidak terkontaminasi.
  9. Bila disekitar lubang resapan terdapat bangunan, maka jarak antara sumur dengan pondasi bangunan sebaiknya sekitar 1 meter, supaya tidak mengurangi kekokohan pondasi.

Apabila area yang direncanakan untuk sumur resapan tidak memenuhi syarat-syarat diatas, sebaiknya tidak perlu dipaksakan membangun sumur. Karena dikhawatirkan, sumur tidak akan bekerja secara efektif atau malah tidak berguna, bahkan mencemari area sekitarnya.

Selian itu, kita juga harus mengetahui hal-hal teknis terkait kualitas tanah, tingkat permeabilitas ataupun tingkat infiltrasi pada suatu jenis tanah. Selanjutnya, perlunya pengetahuan tentang kondisi air hujan yang turun juga akan memberikan manfaat, agar pembangunan sumur resapan tidak menjadi sia-sia.

Pixabay

Berikut ini adalah tabel kecepatan infiltrasi air terhadap struktur tanah yang diambil dari jurnal “Sumur Resapan untuk Permukiman Perkotaan dan Pedesaan” yang disusun oleh Kusnaedi [1996]:

Tekstur TanahKecepatan Infiltrasi [mm/jam]Kriteria
Tanah Pasir Berlempung25 – 30sangat cepat
Tanah Lempung12.5 – 25cepat
Tanah Lempung Berdebu7.5 – 15sedang
Tanah Lempung Berliat0.5 – 2.5lambat
Tanah Liat< 0.5sangat lambat

Dengan berpatokan pada tabel tersebut, kita dapat membandingkan kondisi tanah pada area yang akan dibangun sumur resapan dengan seberapa cepat air meresap melalui tekstur tanah. Tujuannya, untuk memastikan apakah tanah yang direncanakan untuk membuat lubang resapan sudah memenuhi syarat permeabilitas.

Cara Membuat Sumur Resapan

Setelah memahami dan mengenali area yang perencanaan sumur imbuhan yang tepat, tahapan selanjutnya adalah membuat sumur berdasarkan kondisi cuaca, curah hujan, dan juga kondisi tanah pada lokasi sumur.

flickr.com

Gambar diatas adalah salah satu contoh rancangan lubang resapan sederhana yang dapat diterapkan di lingkungan rumah. Langkah-langkah yang diperlukan dalam membangun sumur resapan adalah sebagai berikut:

  1. Mulailah menggali tanah hingga kedalaman kurang lebih 1,5 meter, diameter antara 80 hingga 100 cm, serta tidak boleh melebihi permukaan air tanah.
  2. Buat struktur dinding sumur bagian bawah terlebih dahulu menggunakan buis beton sebagai bahan utamanya.
  3. Selanjutnya, buat bagian dinding atas menggunakan batu bata merah, campuran semen dan pasir atau batako seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
  4. Buatlah parit di dekat sumur resapan menggunakan pipa PVC berdiameter 11 cm, atau pipa beton berdiameter 20 cm.
  5. Tanam saluran pipa PVC di bawah tanah. Kemudian sambungkan dari talang air rumah mengarah ke bagian tengah sumur. Jangan lupa sisipkan beton bertulang agar konstruksi saluran semakin kuat.
  6. Isi sumur dengan material pengisi, yaitu campuran antara pecahan batuan berukuran 10-20 cm, sabut atau ijuk, arang, dan juga pecahan batu bata merah berukuran 5-10 cm yang disusun secara berongga-rongga.
  7. Tutup sumur dengan pelat beton yang memiliki ketebalan sekitar 10 cm.

baca juga:  Infografis - Mengapa Jakarta Banjir?

Tidak hanya sekedar membangun saja, kita juga perlu memperhatikan perawatan lubang resapan. Caranya adalah dengan melakukan pemeriksaan kondisi secara berkala, minimal setiap musim hujan atau setiap tiga tahun sekali.

Sumur Resapan di Halaman Rumah

Lubang resapan air dapat dibuat dipekarangan rumah sesuai standar nasional Standar yang digunakan adalah SNI No. 03-2453-2002. Berdasarkan standar tersebut, berikut adalah syarat umum yang harus terpenuhi ketika hendak membuat sumur resapan, yaitu:

  1. Lokasi pembuatan lubang berada pada tanah datar, tidak bergelombang, berlereng, curam atau labil.
  2. Letak lubang resapan berada jauh dari dari tempat timbunan sampak, baik organik maupun anorganik, jauh dari septic tank atau setidaknya berjarak 5 meter dari tepi, serta jarak minimum 1 meter dari pondasi bangunan.
  3. Struktur tanah dengan permeabilitas atau kemampan menyerap air yang baik, lebih besar atau sama dengan 2 cm per jam. Artinya genangan air setinggi 2 cm dapat surut dalam waktu 1 jam dengan tiga klasifikasi berikut:
    • Permeabilitas sedang, yakni 2 sampai 3,6 cm per jam
    • Permeabilitas agak cepat [tanah pasir halus], yaitu 3,6 sampai 36 cm per jam
    • Permeabilitas cepat [tanah pasir kasar], yaitu lebih besar dari 36 cm per jam

Faktor Penerapan Sumur Resapan

Pembuatan sumur resapan adalah sebuah inovasi baru dan belum banyak dikenal oleh masyarakat. Menurut Niehoff [1966], suatu masyarakan akan menerima suatu perubahan atau hal baru jika didasari oleh rasa membutuhkan [felt need].

Jika manusia telah merasa butuh maka akan timbul motivasi untuk menerima perubahan. Rasa membutuhkan ini bisa diciptakan dengan berbagai program penyuluhan sebagai bentuk pengenalan. Akan tetapi persepsi mengenai kebutuhan tidak bisa serta merta diterima oleh masyarakat.

Oleh karena itu, pemasaran sosial sangat penting dilakukan terutama bagi masyarakat yang belum paham tentang konservasi tanah dan air. Pemasaran sosial merupakan rancangan bangun, implementasi dan pengendalian program-program melalui perhitungan untuk memberi pengaruh penerimaan gagasan sosial dan menyampaikan pertimbangan tentang perencanaan produk, aspek harga, komunikasi, informasi dan riset pemasaran.

Biaya Pembuatan Sumur Resapan

Setelah memahami seluk beluk sumur resapan, tentu kita perlu melakukan perhitungan terhadap seberapa besar biaya yang diperlukan dalam membangun sumur.

Perkiraan anggaran material bahan baku beserta jasa tenaga dalam pembuatan sumur resapan dapat dijabarkan sebagai berikut:

  • Harga plat beton yang digunakan sebagai penutup sumur +/- Rp 200.000,-
  • Harga material buis beton untuk dinding sumur bagian bawah +/- Rp 600.000 [diperlukan 3 buis dengan perkiraan harga masing-masing sekitar Rp 200.000]
  • Harga material untuk dinding sumur bagian atas +/- Rp 300.000,-
  • Harga bahan yang digunakan untuk isian sumur +/- Rp 50.000,-
  • Biaya jasa tukang bangunan [asumsi butuh 2 orang] +/- Rp 500.000,-
  • Biaya untuk finishing tahap akhir +/- Rp100.00,0-

berdasarkan rincian harga di atas, maka diperkirakan biaya pembuatan sumur imbuhan adalah sekitar +/ Rp 1.950.000,-

Meskipun tidak bisa dibilang murah, tetapi biaya tersebut akan sebanding dengan manfaat-manfaat yang akan didapatkan. Terutama apabila dibangun pada daerah yang rawan banjir atau memiliki kesulitan air dikarenakan tanah yang kering.

Pembuatan sumur resapan juga berkontribusi dalam menjaga konservasi air dan tanah area sekitar. Tentunya hal ini akan sangat bermanfaat serta mengurangi risiko terjadinya banjir.

Pembangunan sumur harus didukung dengan penumbuhan kesadaran akan kelestarian lingkungan. Misalnya, dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak mengkontaminasi sumber mata air di dekat area tinggal dengan zat-zat berbahaya, dan saling bahu membahu dalam menjaga kebersihan lingkungan antar warga secara rutin.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề