Sebutkan 3 contoh musibah yang diberikan allah subhanahu wa taala

Polling

Masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru, Firdaus - Ayat Cahyadi, akan berakhir 22 Mei tahun 2022. Bagaimana menurut Anda kinerja mereka selama memimpin Pekanbaru?


Ini Tiga Golongan yang Diberikan Ujian oleh Allah SWT

Jum'at, 12 Juni 2020 15:39 WIB

ilustrasi

PEKANBARU [CAKAPLAH] - Dalam hidup setiap manusia akan mengalami ujian maupun cobaan, bahkan hal tersebut sudah dijelaskan didalam Al-Quran.

Di dalam Al-Quran seperti pada surah Al-Baqarah ayat 155 yang bunyinya adalah sebagai berikut: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Ustaz Alizar dalam ceramahnya di Masjid Paripurna Muslimin Kota Pekanbaru, Jumat [12/06/2020] menuturkan ada tiga golongan yang akan diberikan ujian ataupun cobaan oleh Allah SWT.

"Yang pertama adalah Nabi dan Rasul, tujuannya Allah memberikan ujian atau cobaan tersebut adalah untuk meninggikan derajatnya. Dan bukan dengan ujian itu Allah ingin menghinakan atau merendahkan dengan," katanya.

Selanjutnya yang akan diberikan oleh Allah SWT ujian dan juga cobaan adalah manusia, Ustaz Alizar menerangkan bahwa ujian dan cobaan tersebut bertujuan untuk menguatkan Iman hambanya.

"Seperti sekolah, jika ingin naik kelas maka harus melewati ujian terlebih dahulu. Para ulama mengatakan bahwa semakin tinggi imannya makan semakin tinggi juga ujiannya. Maka ujian tersebut harus kita kembalikan lagi kepada Allah agar kita diberikan kemudahan untuk melewati ujian tersebut," jelasnya.

Yang terakhir yang akan diberikan cobaan dan ujian dari Allah SWT adalah orang kafir dan juga orang ahli maksiat, dan ujian tersebut dinamakan Azab.

"Kita jangan heran karena orang beriman banyak ujian tetapi orang kafir diberikan Allah ketenangan, tapi yakinlah hatinya tidak ada ketenangan," tukasnya.

Penulis : Herianto Wibowo
Editor : Jef Syahrul
Kategori : Religi

Untuk saran dan pemberian informasi kepada CAKAPLAH.com, silakan kontak ke email:

Polling

Masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru, Firdaus - Ayat Cahyadi, akan berakhir 22 Mei tahun 2022. Bagaimana menurut Anda kinerja mereka selama memimpin Pekanbaru?

Artikel Terkait

tirto.id - Kata musibah berasal dari bahasa arab asbaha yang berarti bencana atau malapetaka menurut kamus bahasa Arab al-Munawwir.

Sedangkan dalam KBBI, musibah merupakan kejadian menyedihkan yang menimpa, atau malapetaka, atau bencana.

Pada akhir-akhir ini rakyat Indonesia dicoba dengan beberapa musibah seperti Covid-19 yang tak kunjung selesai. Kemudian, bencana gempa bumi di daerah Jawa Timur. Selanjutnya, bencana banjir di beberapa daerah Indonesia.

Sebagai orang yang beriman, kita harus percaya bahwa musibah [cobaan] ini adalah suatu ujian untuk menguatkan iman.

Selain itu, berkat adanya musibah kita akan mengingat bahwa Allah SWT sebaik-baiknya penolong.

Di dalam Q.S. Ali Imran ayat 173 Allah SWT berfirman sebagi berikut:

اَلَّذِيۡنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدۡ جَمَعُوۡا لَـكُمۡ فَاخۡشَوۡهُمۡ فَزَادَهُمۡ اِيۡمَانًا  ۖ وَّقَالُوۡا حَسۡبُنَا اللّٰهُ وَنِعۡمَ الۡوَكِيۡلُ

Arab Latin:

Allaziina qoola lahumun naasu innan naasa qad jama'uu lakum fakhshawhuin fazaadahum iimaannanwa wa qooluu hasbunal laahu wa ni'malwakiil

Artinya:

"[Yaitu] orang-orang [yang menaati Allah dan Rasul] yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, "Orang-orang [Quraisy] telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka," ternyata [ucapan] itu menambah [kuat] iman mereka dan mereka menjawab, "Cukuplah Allah [menjadi penolong] bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung."

Gus Yusuf melalui akun YouTube resminya menyebutkan, musibah adalah sebagai bentuk tanda cinta dari Tuhan.

"Musibah sebagai bentuk cinta kasihnya Allah kepada kita. Kita yang sering lupa, sering lalai, dijewer oleh Allah. Itu artinya, kan, masih diperhatikan," kata Gus Yusuf.

Ketika Allah mencintai satu kaum, ujarnya, Allah akan memberikan ujian-ujiannya.

Jadi barang siapa yang sabar dan rida menerima ujian, maka Allah juga akan mengangkat derajatnya. Jika lulus ujian, maka mulia pula di sisi Allah.

"Tapi kalau diberi ujian marah-marah, mencaci maki, menghujat, kesana kemari, maka Allah akan memberikan murka-Nya kepada mereka. Misalnya rida bagi orang yang sakit adalah sabar menerima bahwa ini adalah ganjaran dari Allah untuk melebur dosa Anda," jelasnya.

"Jadi jangan sampai kita melawan kodratnya Allah," tukasnya.

Dilansir dari laman Nu Online, di dalam Al-Qur’an banyak disebut kata musibah termasuk bentuk-bentuk sepadanannya.

Dalam kitab al-Mu’jam al-Mufradat fi Alfadz al-Qur’an al-Karim disebutkan bahwa ada 77 kata musibah, 33 di antaranya berbentuk kata kerja lampau [fi’il madhi], 32 berbentuk kata kerja sekarang [fi’il mudhari’], dan 12 berbentuk kata benda [isim].

Ayat-ayat di dalam Al-Qur’an memiliki azbabul nuzul dan azbabul wurudnya masing-masing. Selain itu, untuk memahaminya kita harus berpedoman kepada kitab-kitab tafsir yang ditulis para ulama.

Hal ini berarti bahwa makna musibah dalam Al-Qur’an memiliki arti yang bermacam-macam. Musibah dapat diartikan sebuah hikmah, azab, maupun teguran atau peringatan.

Baca juga: Hukum Berpuasa Ramadhan saat Kondisi Bencana dan Wabah Covid-19

Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang Musibah

Berikut ayat-ayat Al-Qur’an yang di dalamnya termaktub kata musibah:

1. Surah Al-Baqarah ayat 156

الَّذِيۡنَ اِذَآ اَصَابَتۡهُمۡ مُّصِيۡبَةٌ  ۙ قَالُوۡٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـآ اِلَيۡهِ رٰجِعُوۡنَؕ

Arab Latin:

Allaziina izaaa asaabathum musiibatun qooluuu innaa lillaahi wa innaaa ilaihi raaji'uun

Artinya:

“[yaitu] orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un" [sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali]."

2. Surah Asy-Syura ayat 30

وَمَاۤ اَصَابَكُمۡ مِّنۡ مُّصِيۡبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتۡ اَيۡدِيۡكُمۡ وَيَعۡفُوۡا عَنۡ كَثِيۡرٍؕ

Arab Latin:

Wa maaa asaabakum mim musiibatin fabimaa kasabat aydiikum wa ya'fuu 'an kasiir

Artinya:

“Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak [dari kesalahan-kesalahanmu]."

3. Surah At-Taghabun ayat 11

مَاۤ اَصَابَ مِنۡ مُّصِيۡبَةٍ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِ‌ؕ وَمَنۡ يُّؤۡمِنۡۢ بِاللّٰهِ يَهۡدِ قَلۡبَهٗ‌ؕ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ

Arab Latin:

Maaa asaaba mim musii batin illaa bi-iznil laah; wa many yu'mim billaahi yahdi qalbah; wallaahu bikulli shai;in Aliim

Artinya:

“Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa [seseorang], kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

4. Surah At-Taubah ayat 50

اِنۡ تُصِبۡكَ حَسَنَةٌ تَسُؤۡهُمۡ‌ ۚ وَاِنۡ تُصِبۡكَ مُصِيۡبَةٌ يَّقُوۡلُوۡا قَدۡ اَخَذۡنَاۤ اَمۡرَنَا مِنۡ قَبۡلُ وَيَتَوَلَّوْا وَّهُمۡ فَرِحُوۡنَ

Arab Latin:

in tusibka hasanatun tasu'hum; wa in tusibka musiibatuny yaquuluu qad akhaznaaa amranaa min qablu wa yatawallaw wa hum farihuun

Artinya:

“Jika engkau [Muhammad] mendapat kebaikan, mereka tidak senang; tetapi jika engkau ditimpa bencana, mereka berkata, "Sungguh, sejak semula kami telah berhati-hati [tidak pergi berperang]," dan mereka berpaling dengan [perasaan] gembira."

5. Surah Al-Qashash ayat 47

وَلَوۡلَاۤ اَنۡ تُصِيۡبَـهُمۡ مُّصِيۡبَةٌۢ بِمَا قَدَّمَتۡ اَيۡدِيۡهِمۡ فَيَقُوۡلُوۡا رَبَّنَا لَوۡلَاۤ اَرۡسَلۡتَ اِلَـيۡنَا رَسُوۡلًا فَنَـتَّبِعَ اٰيٰتِكَ وَنَـكُوۡنَ مِنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ

Arab Latin:

Wa law laaa an tusiibahum musiibatum bimaa qaddamat aidiihim fa yaquuluu Rabbanaa law laaa arsalta ilainaa Rasuulan fanattabi'a Aayaatika wa nakuuna minal mu'miniin

Artinya:

“Dan agar mereka tidak mengatakan ketika azab menimpa mereka disebabkan apa yang mereka kerjakan, ‘Ya Tuhan kami, mengapa Engkau tidak mengutus seorang rasul kepada kami, agar kami mengikuti ayat-ayat Engkau dan termasuk orang mukmin.’"

6. Surah Ali Imran ayat 165

اَوَلَمَّاۤ اَصَابَتۡكُمۡ مُّصِيۡبَةٌ قَدۡ اَصَبۡتُمۡ مِّثۡلَيۡهَا ۙ قُلۡتُمۡ اَنّٰى هٰذَا‌ؕ قُلۡ هُوَ مِنۡ عِنۡدِ اَنۡفُسِكُمۡ ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ

Arab Latin:

Awa lammaaa asaabatkum musiibatun qad asabtum mislaihaa qultum annaa haazaa qul huwa min 'indi anfusikum; innal laaha 'alaa kulli shai'in Qadiir

Artinya:

“Dan mengapa kamu [heran] ketika ditimpa musibah [kekalahan pada Perang Uhud], padahal kamu telah menimpakan musibah dua kali lipat [kepada musuh-musuhmu pada Perang Badar] kamu berkata, "Dari mana datangnya [kekalahan] ini?" Katakanlah, "Itu dari [kesalahan] dirimu sendiri." Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."

7. Surah Al Hadid ayat 22

مَاۤ اَصَابَ مِنۡ مُّصِيۡبَةٍ فِى الۡاَرۡضِ وَلَا فِىۡۤ اَنۡفُسِكُمۡ اِلَّا فِىۡ كِتٰبٍ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ نَّبۡـرَاَهَا ؕ اِنَّ ذٰ لِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيۡرٌۚ

Arab Latin:

Maaa asaaba mim musii batin fil ardi wa laa fiii anfusikum illaa fii kitaabim min qabli an nabra ahaa; innaa zaalika 'alal laahi yasiir

Artinya:

"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab [Lauh Mahfuzh] sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah."

8. Surah An-Nisa ayat 62

فَكَيۡفَ اِذَاۤ اَصَابَتۡهُمۡ مُّصِيۡبَةٌ ۢ بِمَا قَدَّمَتۡ اَيۡدِيۡهِمۡ ثُمَّ جَآءُوۡكَ يَحۡلِفُوۡنَ‌ۖ بِاللّٰهِ اِنۡ اَرَدۡنَاۤ اِلَّاۤ اِحۡسَانًـا وَّتَوۡفِيۡقًا

Arab Latin:

Fakaifa izaaa asaabathum musiibatum summa jaaa'uuka yahlifuuna billaahi in aradnaaa illaaa ihsaananw wa tawfiiqoo

Artinya:

“Maka bagaimana halnya apabila [kelak] musibah menimpa mereka [orang munafik] disebabkan perbuatan tangannya sendiri, kemudian mereka datang kepadamu [Muhammad] sambil bersumpah, Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain kebaikan dan kedamaian."

9. Surah An-Nisa ayat 72

وَاِنَّ مِنۡكُمۡ لَمَنۡ لَّيُبَطِّئَنَّ‌ۚ فَاِنۡ اَصَابَتۡكُمۡ مُّصِيۡبَةٌ قَالَ قَدۡ اَنۡعَمَ اللّٰهُ عَلَىَّ اِذۡ لَمۡ اَكُنۡ مَّعَهُمۡ شَهِيۡدًا

Arab Latin:

Wa inna minkum lamal la yubatti'anna fa in asaabatkum musiibatun qoola qad an'amal laahu 'alaiya iz lam akum ma'ahum shahiida

Artinya:

Dan sesungguhnya di antara kamu pasti ada orang yang sangat enggan [ke medan pertempuran]. Lalu jika kamu ditimpa musibah dia berkata, "Sungguh, Allah telah memberikan nikmat kepadaku karena aku tidak ikut berperang bersama mereka."

10. Surah Al-Maidah ayat 106

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا شَهَادَةُ بَيۡنِكُمۡ اِذَا حَضَرَ اَحَدَكُمُ الۡمَوۡتُ حِيۡنَ الۡوَصِيَّةِ اثۡـنٰنِ ذَوَا عَدۡلٍ مِّنۡكُمۡ اَوۡ اٰخَرَانِ مِنۡ غَيۡـرِكُمۡ اِنۡ اَنۡـتُمۡ ضَرَبۡتُمۡ فِى الۡاَرۡضِ فَاَصَابَتۡكُمۡ مُّصِيۡبَةُ الۡمَوۡتِ‌ ؕ تَحۡبِسُوۡنَهُمَا مِنۡۢ بَعۡدِ الصَّلٰوةِ فَيُقۡسِمٰنِ بِاللّٰهِ اِنِ ارۡتَبۡتُمۡ لَا نَشۡتَرِىۡ بِهٖ ثَمَنًا وَّلَوۡ كَانَ ذَا قُرۡبٰى‌ ۙ وَلَا نَـكۡتُمُ شَهَادَةَ ۙ اللّٰهِ اِنَّاۤ اِذًا لَّمِنَ الۡاٰثِمِيۡنَ‏

Arab Latin:

Yaaa aiyuhal laziina aamanuu shahaadatu bainikum izaa hadara ahadakumul mawtu hiinal wasiyyatis naani zawaa 'adlim minkum aw aakharaani min ghairikum in antum darabtum fil ardi fa asaabatkum musiibatul mawt; tahbi suunahumaa mim ba'dis Salaati fa yuqsimaa

Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila salah seorang [di antara] kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah [wasiat itu] disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan [agama] dengan kamu. Jika kamu dalam perjalanan di bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian, hendaklah kamu tahan kedua saksi itu setelah shalat, agar keduanya bersumpah dengan nama Allah jika kamu ragu-ragu, Demi Allah kami tidak akan mengambil keuntungan dengan sumpah ini, walaupun dia karib kerabat, dan kami tidak menyembunyikan kesaksian Allah; sesungguhnya jika demikian tentu kami termasuk orang-orang yang berdosa."

Baca juga:

  • Ayat-Ayat Al Quran Tentang Bersyukur: Al-Baqarah 152 & Ibrahim 7
  • Bacaan Surah Al-Maidah Ayat 2: Arti & Makna Tentang Tolong-Menolong

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2021 atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
[tirto.id - sym/tha]


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề