Sebutkan 7 perilaku yang mencerminkan sikap memahami asmaul husna

  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan

Upload Tanggal : 2020-09-15 00:00:00       Oleh : Wardaningsih
Download

Assalamu'alaikum ananda semuanya sehat wal'afiat dan tetap semangat ya.. Hari ini Selasa, 15 September 2020 materi kita tentang ASMA'UL HUSNA AL-'ADL dan AL-AKHIR..

Asmaul Husna Al-Adl berarti Maha Adil. Keadilan Allah SWT bersifat mutlak, tidak dipengaruhi apapun dan siapapun. Allah Mahaadil karena Allah selalu menempatkan sesuatu pada tempat yang semestinya, sesuai dengan keadilan-Nya yang Maha Sempurna. Dia bersih dari sifat aniaya, baik dalam hukum-Nya maupun dalam perbuatan-Nya. Di antara hukum-Nya mengenai hak hamba-hamba-Nya adalah bahwa tidak ada bagi manusia itu kecuali apa yang ia usahakan, dan hasil dari segala usahanya itu akan dilihatnya. Secara normal, orang-orang yang saleh akan ditempatkan di surga yang penuh dengan kenikmatan, sedangkan orang-orang yang mengabaikan perintah Allah akan dimasukkan ke dalam neraka yang penuh dengan penderitaan.

  1. Dalil naqli tentang Al-'Adl

Firman Allah QS. Al Anam [6] : 115

Artinya : “Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu [Al Qur'an, sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah-robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [QS. Al Anam [6] : 115]

Lawan kata dari keadilan adalah kezaliman. Kalau keadilan menjadikan ketentraman, keserasian, keseimbangan, keteraturan, dan ketertiban, maka kezaliman menyebabkan penderitaan, kerusakan, sakit hati, dan kekacauan.

Jadi, seorang yang adl adalah berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran yang ganda. Dari sinilah kita mengetahui bahwaorang yang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang berselisih, dan seorang yang adil selalu berpihak kepada yang benar, karena baik yang benar maupun yang salah sama-sama harus memperoleh haknya. Dengan demikian, orang yang adil akan melakukan sesuatu yang patut dan tidak sewenang-wenang.

  1. Cara Meneladani Asmaul Husna Al-Adl Dalam Kehidupan Sehari-hari

Jika seseorang meneladani asmaul husna Al-Adl, maka orang tersebut akan berusaha memutuskan perkara secara adil sesuai hukum yang berlaku, tidak memihak kepada siapapun dalam memutuskan suatu perkara, membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Fushshilat [41] ayat 46:
Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh Maka [pahalanya] untuk dirinya sendiri dan Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, Maka [dosanya] untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu Menganiaya hamba-hambaNya.”

Kita dapat meneladani asmaul husna Al-Adl dengan cara berikut:


  1. Berbicara, bersikap, dan bertingkah laku terhadap orang lain dengan baik. Kalau kita merasa sakit hati bila diejek, maka orang lain juga akan merasa sakit hatinya ketika diejek. Oleh karena itu, jangan pernah mengejek orang lain. Keadilan dalam berbuat inilah selalu menyertai kita dalam kehidupan sehari-hari.

  2. Jangan melakukan sesuatu yang didasari atas rasa marah, dendam, atau kepentingan diri sendiri, karena hal itu menjadikan seseorang berlaku tidak adil. Adil adalah kemuliaan dan pertanda kebaikan seorang muslim.

  3. Berusaha bertindak adil dalam memberlakukan perilaku terhadap diri kita sendiri karena apa yang ingin kita berlakukan kepada orang lain telah kita alami. Tentu perbuatan kita tidak didasarkan atas rasa marah, dendam, atau kepentingan diri sendiri sehingga perbuatan itu tidak akan merugikan orang lain. Kita akan bertindak dan berbuat sesuai dengan peraturan dan ketentuan Allah. Dengan demikian, kita akan memberikan hak-hak orang lain sesuai dengan hak yang mereka miliki. Menegakkan keadilan adalah wujud pengabdian kita kepada Sang Maha Adil.

  4. Kita harus bersyukur atas kebaikan Allah dan menerima tanpa prasangka atau keluhan atas apapun nasib kita yang tampaknya kurang baik. Dengan demikian, mungkin rahasia keadilan Allah akan terungkap kepada kita dan kita akan merasa berbahagia dengan kesenangan dan penderitaan yang berasal dari Allah Yang Maha Adil.

  5. Berusaha menjadi seorang muslim atau muslimah yang selalu berbuat adil, baik terhadap diri kita sendiri, keluarga, dan sesama makhluk Allah. Dengan berbuat adil ini, kita akan menghindari perbuatan zalim dan tidak akan menyakiti orang lain.

  6. Tidak membeda-bedakan teman dalam pergaulan. Semakin kita dapat bergaul dengan siapa saja yang membawa kebaikan, semakin luas pula pergaulan kita, maka nantinya akan membawa manfaat bagi kebaikan diri kita sendiri dan kemaslahatan bersama, baik kehidupan di dunia maupun di akhirat.

  7. Berupaya memandang suatu masalah dengan baik. Hal ini dapat kita alami ketika kita mencari solusi terbaik atas persoalan yang menimpa kita sendiri maupun orang lain, terlebih jika kita diminta untuk memutusi persoalan dengan adil. Dari sinilah kita harus mampu memandang persoalan dengan melihat kebenarannya.

  8. Saat kita diberikan tugas untuk membagi sesuatu atau urusan tertentu, maka kita harus bertindak adil sehingga tidak menimbulkan rasa iri dan kecemburuan di antara pihak yang berkompeten.

  9. Berupaya untuk selalu menambah dan memperbanyak amal ibadah. Hal ini dikarenakan kelak pada hari pembalasan Allah akan memberikan balasan yang adil bagi orang yang banyak beramal dan memberikan siksa bagi orang yang tidak mau beribadah. Dengan demikian, kita juga akan semakin berhati-hati dalam bersikap, berkata, dan berbuat karena semua akan ada balasannya.

  10. Tidak mementingkan suatu kelompok atau golongan, tetapi berusaha berada di tengah-tengah agar tidak merugikan pihak-pihak yang bersangkutan. Semua orang harus mendapat keadilan dari keputusan kita.

Jakarta - Al Wahhab adalah salah satu nama asmaul husna yang memiliki arti baik. Seperti yang kita ketahui, Allah SWT memiliki 99 nama baik dan mulia yang disebut dengan asmaul husna. Nama-nama yang mulia ini menandakan sifat yang dimiliki oleh Allah SWT.

Asmaul husna juga dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-A'raaf ayat 180:

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ -

Arab-Latin : Wa lillāhil-asmā`ul-ḥusnā fad'ụhu bihā wa żarullażīna yul-ḥidụna fī asmā`ih, sayujzauna mā kānụ ya'malụn

Artinya : Dan Allah memiliki Asma'ul-husna [nama-nama yang terbaik], maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. [Al - A`raaf [7]: 180]

Al Wahhab artinya yang maha pemberi. Dikutip dalam buku "Terapi Mencerdaskan Hati" oleh Muhammad Syafie el-Bantanie Al Wahhab secara bahasa berasal dari kata "wahaba" yang berarti memberi sesuatu tanpa imbalan.

Allah SWT berfirman:

أَمْ عِندَهُمْ خَزَآئِنُ رَحْمَةِ رَبِّكَ ٱلْعَزِيزِ ٱلْوَهَّابِ

Arab-Latin: Am 'indahum khazā`inu raḥmati rabbikal-'azīzil wahhāb
Artinya: "Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Maha Perkasa lagi Maha Pemberi?."

Allah Al Wahhab artinya Allah Maha Pemberi karunia kepada semua makhluk-Nya tanpa diminta. Bukankah kita menerima nikmat yang sangat banyak dari Allah SWT tanpa kita memintanya.

Salah satu contohnya adalah kita diberikan mata, telinga, hidung, mulut, tangan, kaki dan sebagainya tanpa kita memintanya.

Meneladani nama dan sifat Allah AL Wahhab berarti kita dituntut untuk memberikan apa yang kita miliki kepada orang yang membutuhkan, baik di waktu lapang maupun sempit.

Dalam surat Ali Imran ayat 133-134 dijelaskan bahwa salah satu kriteria orang bertakwa adalah orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit. Kemudian berusahalah untuk tidak mengharapkan balasan dari pemberian kita itu. Cukuplah Allah SWT saja yang membalasnya dengan rahmat dan keridaan-Nya.

Makna dari asmaul husna Al Wahhab juga digambarkan Allah SWT dalam surat Al-Mudatsir:

وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ

Artinya: "Dan janganlah kamu memberi [dengan maksud] memperoleh [balasan] yang lebih banyak."

Simak Video "Diduga Nistakan Agama, Pendeta Saifuddin Ibrahim Dilaporkan ke Bareskrim!"


[Gambas:Video 20detik]
[lus/erd]

Asmaul Husna : al-‘Azim

Materi Pokok

Asmaul Husna : al-‘Azim

Kompetensi Dasar

3.3 Memahami makna al-Asmau al-Husna : al-Basir, al-‘Adil, dan al-‘Azim.

4.3 Membaca al-Asmau al-Husna : Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.

Tujuan Pembelajaran

Melalui Model Pembelajaran Jarak Jauh [PJJ],  peserta didik dapat :

1.    Memahami makna Asmaul Husna : al-‘Azim

2.    Menerapkan perilaku terpuji sebagai cerminan dari makna al-‘Azim

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal

1.    Salam dan Doa



3.    Mari kita lakukan protokol kesehatan




 Kegiatan Inti

Amatilah gambar berikut!


 Apa makna al-‘Azim?

Apa saja perilaku yang kita teladani dari Asmaul Husna al-‘Azim?

 Ayo kita pahami!

Asma'ul Husna artinya nama-nama yang baik, indah, suci yang mengandung makna menyanjung kemuliaan sifat-sifat Allah swt..

Sifat-sifat Allah Swt yang agung dan mulia ini tidak mungkin dapat ditandingi oleh sifat-sifat mulia yang dimiliki oleh manusia. Karena keagungan dan kemuliaan sifat manusia, sifatnya hanyalah sementara dan terbatas. Sedangkan keagungan dan kemuliaan sifat-sifat Allah bersifat abadi dan tidak terbatas.

Allah Swt memiliki sifat al-'Azim artinya Allah itu Maha Agung.

Keagungan Allah bersifat mutlak sedangkan keagungan manusia adalah terbatas dan bersifat sementara.

Sebagai contoh adalah seorang raja, diagungkan atau di anggap agung oleh rakyatnya. Setelah dia tidak menjadi raja, maka predikat keagungannya lambat laun akan sirna. Dan mungkin dia di anggap agung di sebuah negara, namun di anggap sebagai pengganggu bagi negara lain.

Keagungan Allah Swt itu meliputi segala hal, semua waktu, dan setiap tempat hingga manusia tak akan mampu menandinginnya. Keagungan Allah Swt ini tidak akan pernah dipengaruhi sedikit pun oleh makhluk-Nya. Seandainya saja seluruh penduduk bumi dan langit tidak mau menyembah Allah Swt, maka hal itu tidak akan mengurangi keagungan-Nya, atau sebaliknya seluruh penduduk kami dan langit tekun menyembah Allah Swt, maka hal itu tidak berpengaruh terhadap keagungan Allah Swt. Dia Maha agung karena zat-Nya sendiri. Bukan karena dukungan makhluk lain.

Firman Allah dalam Al-Qur'an :

Artinya :

Kepunyaan-Nya-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. [QS. Asy Syura : 4]

Keagungan zat Allah Swt melebihi segala keagungan yang ada didunia. Keagungan Allah Swt tidak bisa diterima oleh akal manusia. Tidak dapat ditentukan besar serta ukurannya seperti saat kita mengukur benda. Allah Swt adalah zat yang paling agung, tidak ada yang mampu menandingi keagungannya baik di bumi maupun di langit.

Ayo pahami dengan lagu

Manfaat mengetahui Allah Swt itu Al ‘Azim adalah :

1.    Menyadari bahwa kita rendah, kecil dan hina bila dipandingkan dengan keagungan Allah Swt.

2.    Menjauhkan sifat takabur, sombong, ujub dan tinggi hati karena sehebat apapun kita didunia ini maka tidak akan sanggup menyaingi kehebatan Allah Swt

3.    Menyadari bahwa Allah Swt satu-satunya yang pantas untuk disembah dan menjauhkan diri dari kesyirikan terhadapat makhluk yang mustahil makhluk ini dapat memberi manfaat kepada kita

 Perilaku meneladani Asmaul Husna al-‘Azim :

1. Bersikap rendah hati dan tidak sombong kepada teman-teman walaupun kita lebih pintar atau lebih berada dibanding mereka

2. Menghormati orang lain, terutama orang  yang lebih tua baik orang tua, guru maupun kakak kelas

3. Tidak bersikap ingin menang sendiri sekolah

4. mentadabburi ayat-ayat Allah.

5. menjadikan Allah sebagai landasan kehidupan.

6. selalu berzikir dan mengharap ridho-Nya.

7. taat kepada perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

 Kegiatan Penutup

Mari membuat kesimpulan :

1.   Al-‘Azim artinya Allah Maha Agung

2.   Keagungan Allah Swt karena Zatnya sendiri. Keagungan zat Allah Swt melebihi segala keagungan yang ada didunia.

3. Manfaat mengetahui Allah Swt itu Al ‘Azim adalah menyadari bahwa kita kecil bila dipandingkan dengan keagungan Allah Swt., menjauhkan sifat takabur, sombong, dan menyadari bahwa Allah Swt satu-satunya yang pantas untuk disembah

4.    Perilaku meneladani Asmaul Husna al-‘Azim :

a.    Bersikap rendah hati dan tidak sombong kepada orang lain meskipun kita pandai

b.    Menghormati  orang lain, terutama orang  yang lebih tua baik guru maupun kakak kelas,

c.    Tidak bersikap arogan di lingkungan sekolah

d.    Menjadikan Allah sebagai landasan kehidupan.

e.    Selalu berzikir dan mengharap ridho-Nya.

f.     Taat kepada perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Jangan lupa uji kemampuan kalian dengan beberapa pertanyaan pada penilaian.

Demikian pembelajaran kali ini, kita ucap “Alhamdulillah”



Penilaian

Tulislah pertanyaan dan jawabannya di buku tulis masing-masing

Jawablah pertanyaan berikut!

1.    Apa makna al-“Azim?

2.   Jelaskan bahwa keagungan  Allah Swt tidak terbatas!

3.     Apakah keagungan Allah Swt dipengaruhi oleh makhluk-Nya?

4.    Sebutkan 3 manfaat kita memahami Asmaul Husna : al-‘Azim!

5.    Jelaskan 3 perilaku sehari-hari yang mencerminkan keyakinan terhadap Asmaul Husna : al-‘Azim!

Page 2


 

Tim Bahan Ajar Mapel PAI dan BP SD Tingkat Kota Tegal

Koordinator : Asikin, S.Pd.I

Anggota Tim

1. Kelas 1  : Mutakim, S.Pd

2. Kelas 2  : Abdul Hamid, S.Ag

3. Kelas 3  : Ida Laelatul Faridhoh, Muhammad Syifa

4. Kelas 4  : Muflihul Huda, S. Ag

5. Kelas  5 : Indra Irawan, S.Pd.I

6. Kelas  6  : Mohammad Khaoirul Anam, S.Pd, Arfatin Nisa, S.Pd


Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề